Anda di halaman 1dari 69

Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejak dicanangkannya Hari Disabilitas Internasional (HDI) tanggal 3 Desember


dan disahkannya Undang–undang nomor 8 tahun 2016 tentang disabilitas,
berbagai upaya pembangunan, seperti pembangunan fisik atau obyek wisata,
harus bisa diakses (ramah) bagi semua orang, termasuk para penyandang
disabilitas. Dengan demikian maka hak penyandang disabilitas, yang
merupakan tuntutan global, dapat dipenuhi.

Penyandang Disabilitas, bersama komponen bangsa lainnya, sejatinya adalah


modal pembangunan. Oleh karena itu jaminan atas penghormatan,
perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan akan aksesibilitas bagi penyandang
disaibilitas sudah merupakan tanggung jawab yang harus segera direspon dan
direalisasikan oleh semua pihak, terutama pemerintah.

Salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah adalah mengakomodir semua


atlet penyandang disabilitas yang berprestasi, seperti penghargaan dari
Presiden RI yang luar biasa dan setara dengan penghargaan yang diterima
oleh atlet nondisabilitas. Bahkan, Menteri Pemuda dan Olahraga telah
memberikan bonus yang sama untuk atlet disabilitas yang berprestasi.

Pada Paralimpiade di Brazil tahun 2016, sebagai contoh, atlet Angkat Berat
Indonesia yang berprestasi mendapat bonus yang sama jumlahnya dengan
atlet non-disabilitas. Dengan kemampuan yang berbeda, atlet penyandang
disabilitas yang mampu berlatih secara sungguh-sungguh dapat mengukir
prestasi yang membanggangkan bagi bangsa Indonesia.
Prestasi multi-event yang diraih atlet disabilitas sangatlah membanggakan.
Karena dengan segala keterbatasan, mereka masih memiliki semangat juang
yang tinggi untuk memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia. Berikut ini

1
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

contoh prestasi yang telah diraih oleh atlet disabilitas Indonesia pada ajang
internasional.
Peringkat Indonesia pada ajang Internasional Tingkat Dunia
(Paralympic Games)

Tahu Peringk Medali


No Negara Ema Pera Perung
n at
s k gu Total
1 2012 London 74 1 1
2 2016 Brazilia 76 1 1
3 2020 Jepang - - - - -

Peringkat Indonesia pada ajang Internasional Tingkat Asia (Asian


Para Games)
Medali
N Peringk
Tahun Negara Ema Pera Perung
o at Total
s k gu
Guangzho
1 2010 14 4 9 13 26
u RRC
Incheon
2 2014 9 6 5 11 22
(Korsel)
Jakarta
3 2018 5 37 47 51 135
Indonesia
Peringkat Indonesia pada ajang Internasional Tingkat Asia Tenggara
(ASEAN Para Games)
Medali
N Negara Peringk
Tahun Ema Pera Perung
o at Total
s k gu
1 2011 Solo 2 113 108 89 310
Myanma
2 2013 1 99 69 49 217
r
Singapur
3 2015 2 81 74 63 218
a
4 2017 1 126 75 50 251
Malaysia
5 2019 Philipina

Banyak faktor yang harus dipedomani untuk mencapai prestasi terbaik dalam
olahraga. Salah satunya adalah faktor pelatih. Pelatih sebagai pembina mental
atlet disabilitas memunyai fungsi sebagai pembuat dan pelaksana program
latihan.

2
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Sebagai manusia biasa, sama halnya dengan atlet disabilitas, pelatih


mempunyai kepribadian yang unik yang berbeda antara satu dengan yang
lainya. Setiap
pelatih mempunyai kelebihan dan kekurangan karena itu tidak ada pelatih
yang sempurna. Walaupun demikian, pelatih tetap menjadi salah satu faktor
kunci untuk membentuk atlet dengan prestasi terbaik.

Menciptakan seorang juara harus dilakukan tanpa diskriminasi. Siapa pun


memiliki kesempatan yang sama. Prestasi dibangun dengan pelatihan dan
sistem yang berkelanjutan, serta diperlukan sebuah perencanaan yang tertata
dan terukur. Cara-cara instan atau ‘‘jalan pintas’’ untuk meraih prestasi sudah
harus dilupakan.

Kementerian Pemuda dan Olahraga, melalui Asisten Deputi Pengembangan


Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus, secara rutin mengagendakan
kegiatan olahraga berskala nasional khusus untuk atlet disabilitas yang diberi
nama PEPARPENAS (Pekan Paralimpik Pelajar Nasional) yang digelar setiap 2
tahun sekali dengan mengakomodir berbagai ketunaan antara lain ;
tunadaksa, tunanetra, tunagrahita serta tunarunguwicara.

Program olahraga bagi penyandang disabilitas telah dilakukan sejak tahun


2003 dan telah banyak menghasilkan prestasi di ajang internasional. Pada
tahun tersebut, kegiatan Pekan Olahraga Penyandang Cacat Pelajar Nasional
(POPCANAS) telah ditetapkan sebagai wadah kompetisi bagi atlet pelajar
penyandang disabilitas yang berskala nasional. Semenjak itu, pelaksanaan
kegiatan ini dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun sekali di
berbagai kota seluruh Indonesia.

Merujuk Undang-undang Republik Indonesia No 19 Tahun 2011 tentang


PENGESAHAN CONVENTION ON THE RIGHTS OF PERSONS WITH DISABILITIES
(Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas), yang menyatakan kata
‘cacat’ merupakan terminologi yang tidak humanis dan tidak layak lagi untuk

3
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

dipergunakan, maka istilah POPCANAS diubah menjadi PEPARPENAS (Pekan


Paralimpik Pelajar Nasional), dan kemudian digunakan di Jakarta pada tahun
2013 sebagai PEPARPENAS VI untuk pertama kalinya.

Kegiatan PEPARPENAS merupakan bukti nyata upaya pemerintah untuk


mewujudkan amanat Undang-undang Keolahragaan Nasional yang dalam
salah satu pasalnya dengan jelas menyebutkan bahwa keterlibatan dalam
ruang olahraga adalah hak bagi semua lapisan masyarakat tanpa
pengecualian. Hal ini semakin dipertegas lagi dengan diratifikasinya Undang-
undang No 8 Tahun 2016 tentang disabilitas yang disahkan dan diberlakukan
pada 15 April 2016.

Terkait khusus dengan wacana olahraga, pada pasal 83 dinyatakan bahwa: (1)
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sistem
keolahragaan untuk Penyandang Disabilitas yang meliputi:: a. keolahragaan
pendidikan; b. keolahragaan rekreasi; dan c. keolahragaan prestasi; (2)
Pengembangan sistem keolahragaan untuk Penyandang Disabilitas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan jenis olahraga
khusus untuk Penyandang Disabilitas yang sesuai dengan kondisi dan ragam
disabilitasnya. Sedangkan pada Pasal 84, Pemerintah dan Pemerintah Daerah
wajib membina dan mengembangkan olahraga untuk Penyandang Disabilitas
yang dilaksanakan dan diarahkan untuk meningkatkan kesehatan, rasa
percaya diri, dan prestasi olahraga.

Penyelenggaraan PEPARPENAS VIII tahun 2017 diadakan di Kota Surakarta,


Jawa Tengah. Dalam rangka penyesuaian dengan kegiatan pada taraf yang
lebih tinggi, yaitu Asia Youth Paragames yang mempertandingkan lebih dari
10 cabang olahraga, maka cabang olahraga yang dipertandingkan pada
PEPARPENAS pun, secara perlahan, semakin ditambah.

Ajang olahraga atlet pelajar penyandang disabilitas di Kota Surakarta ini


mempertandingkan 6 cabang olahraga, termasuk satu cabang olahraga yang
baru pertama kali dipertandingkan, yaitu Boccia.

4
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Pelaksanaan PEPARPENAS tidaklah mudah dan sederhana. Kegiatan ini


membutuhkan dukungan dan keterlibatan berbagai elemen pemerintah dan
masyarakat yang saling mendukung. Selain karena berskala nasional, yang
tentunya melibatkan begitu banyak kontingen dari berbagai daerah di
Indonesia, juga dikarenakan berbagai kekhususan dari jenis olahraga dan
faktor ragam disabilitas atlet yang harus mendapatkan perhatian tersendiri.

Untuk menghindari berbagai macam pemahaman kebijakan pelaksanaan


kegiatan PEPARPENAS yang berpotensi memunculkan persoalan di lapangan,
maka disusunlah Buku Pedoman ini yang dapat digunakan sebagai sumber
rujukan untuk berbagai langkah koordinatif yang diperlukan.

Buku ini juga menjelaskan berbagai hal teknis secara lengkap. Adapun
berbagai persoalan yang kemudian muncul di lapangan dan belum teratur
dalam pedoman ini dapat diselesaikan dengan berbagai koordinasi akomodatif
yang bersifat solutif bagi semua pihak yang terlibat.

B. LANDASAN

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4916).
4. Undang-undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2011 tentang
PENGESAHAN CONVENTION ON THE RIGHTS OF PERSONS WITH
DISABILITIES (Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabititas).
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 Tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia.

5
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kedudukan,Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi,Tugas, Eselon I Kementerian Negara.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Keolahragaan.
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2015 tentang
Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia.
10. Keputusan Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 72
tahun 2018, tentang Penetapan Pemerintah Provinsi Papua sebagai Tuan
Rumah Pelaksana Pekan Paralimpik Pelajar Nasional IX tahun 2019.
11. Kegiatan Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan
Layanan Khusus pada Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga,
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Tahun Anggaran
2019.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan ruang yang kompetitif bagi pengembangan potensi olahraga
Atlet Pelajar Disabilitas sebagai upaya meningkatkan peran sertanya
dalam pembangunan nasional.
2. Tujuan Khusus:
a. Membudayakan olahraga, khususnya bagi penyandang disabilitas.
b. Mengimplementasikan amanat undang-undang untuk memberikan
fasilitas yang sama terhadap semua lapisan masyarakat atas peran
sertanya dalam kegiatan olahraga,
c. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sesama Atlet Pelajar
Disabilitas.
d. Mencari bibit-bibit atlet pelajar disabilitas nasional yang dapat berkiprah
pada kegiatan atau pertandingan bertaraf Internasional.
e. Meningkatkan kemampuan, kemandirian dan rasa percaya diri atlet
pelajar disabilitas.

D. BENTUK , WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

6
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

1. Bentuk Kegiatan : Kompetisi Olahraga Multi-event Atlet Pelajar


Penyandang Disabilitas Tingkat Nasional
2. Waktu : 6 – 13 November 2019.
3. Tempat : Jayapura Provinsi Papua

E. TEMA PEPARPENAS IX TAHUN 2019 :


“MELALUI PEKAN PARALIMPIK PELAJAR NASIONAL (PEPARPENAS) IX
TAHUN 2019 KITA TINGKATKAN SEMANGAT DAN INSPIRASI ATLET
DISABILITAS UNTUK INDONESIA JUARA”.

‘’BERJUANG UNTUK PRESTASI DAN KESETARAAN SEJAK USIA


PELAJAR’’

F. BIAYA

Biaya penyelenggaraan kegiatan ini bersumber pada APBN 2019 Kementerian


Pemuda dan Olahraga dan APBD Provinsi Papua.

7
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

BAB II
PANITIA PEKAN PARALIMPIK PELAJAR NASIONAL IX TAHUN 2019

A. KEPANITIAAN

I. Panitia Inti

Panitia inti PEPARPENAS IX Tahun 2019 dibentuk, diputuskan dan


ditetapkan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga RI.

II. Panitia Pelaksana

Panitia pelaksana PEPARPENAS Tahun 2019 dibentuk, diputuskan dan


ditetapkan oleh Ketua Umum PEPARPENAS Tahun 2019.

B. ALAMAT

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Panitia Pelaksana PEPARPENAS


IX Tahun 2019, mempunyai sekretariat yang beralamat sebagai berikut:

Sekretariat
Panitia Inti PEPARPENAS IX Tahun 2019, Gedung PP-ITKON Olahraga Lantai II,
Jalan Gerbang Pemuda No. 3, Senayan, Jakarta Pusat 10270, Email :
Asdeppotlak@gmail.com

Narahubung (WA) :
1. Irvan : 0822.6100.1115 (irvanmenpora@gmail.com)
2. Edi Waluyo : 0812.9514.1241 (eddy-63@yahoo.co.id)
3. Ranis : 0813.1850.4549

8
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

BAB III
KETENTUAN UMUM

A. PERSYARATAN PESERTA

Syarat-syarat bagi para peserta PEPARPENAS IX Tahun 2019 meliputi :


1. Peserta adalah atlet pelajar disabilitas yang terdaftar
sebagai siswa/siswi SLB/PLB, sekolah inklusi dan sekolah umum yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari sekolah, rapor asli dan fotocopy
rapor, akte kelahiran Asli, Ijasah asli dan fotocopy ijazah terakhir yang
dilegalisir oleh kepala sekolah.
2. Usia atlet maksimal 17 tahun, untuk tunadaksa,
tunarungu dan tunanetra (terhitung kelahiran mulai 1 Januari 2001) dan
untuk atlet para tunagrahita maksimal berusia 20 tahun (terhitung
kelahiran mulai 1 Januari 1998 ).
3. Atlet harus dilengkapi surat keterangan dokter, meliputi
pemeriksaan kesehatan (terutama Tekanan Darah, Jantung dan Paru-
Paru).
4. Atlet tunagrahita harus membawa hasil tes IQ dari
psikolog menggunakan metode Wechsler Intelligence Scales (WISC)
dengan skor maksimal 75.Surat Keterangan dari Psikolog yang
memberikan pernyataan bahwa atlet yang bersangkutan sudah
mengalami tuna grahita sebelum berusia 18 tahun.
5. Atlet tunarungu harus membawa surat keterangan dari
dokter THT dengan batas kehilangan kemampuan mendengar minimal 55
dB.
6. Atlet dan ofisial harus mengisi formulir yang dilengkapi
dengan pas foto berwarna terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga)
lembar.

9
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

7. Bagi atlet yang sudah mempunyai kartu klasifikasi hasil


PEPARPENAS sebelumnya, dapat dibawa dan ditunjukkan sebagai
pendukung klasifikasi, khusus bagi atlet low vision (tunanetra) maksimal
2 tahun harus ada surat keterangan baru.
8. Atlet yang tidak memenuhi ketentuan di atas, tidak
diperbolehkan mengikuti pertandingan/perlombaan.
9. Setiap kontingen membawa bendera provinsi masing-
masing sebanyak 2 (dua) buah dengan ukuran 90 x 120 cm. Untuk
keperluan defile 1 buah, dan untuk diserahkan kepada panitia 1 buah.

B. JUMLAH ATLET DAN OFISIAL

Jumlah kontingen PEPARPENAS IX Tahun 2019 maksimal sebanyak 28 orang


untuk setiap provinsi, dengan komposisi 20 orang atlet dan 8 orang ofisial.

Dengan perincian atlet sebagai berikut :


1. Tuna Daksa 8 orang.
2. Tuna Netra 4 orang.
3. Tuna Rungu 4 orang.
4. Tuna Grahita 4 orang.

Catatan: Kontingen yang tidak bisa memenuhi kuota ketunaan di atas, tidak
diperbolehkan mengganti atau mengisi dengan jenis ketunaan yang lain,
atau menggantikannya dengan ofisial.

C. PENDAFTARAN PESERTA

1. Pendaftaran pertama untuk cabang olahraga (entry by number) yang


diikuti, jumlah atlet dan klasifikasi kecacatan, paling lambat diterima oleh
panitia tanggal 6 September 2019
2. Pendaftaran kedua berisi nama atlet para (entry by name) tanggal lahir,
nomor pertandingan yang diikuti dan klasifikasi kecacatan, paling lambat
diterima oleh panitia pada tanggal 4 Oktober 2019.

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

PEPARPENAS IX Tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 6 - 13 November


2019 di Kota Jayapura Provinsi Papua.

10
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

E. PERHITUNGAN MEDALI.

N Cabang Olahraga Medali


o Emas Perak Perungg
u
1 Atletik 40 40 40
2 Bulu Tangkis 10 10 20
3 Boccia 3 3 3
4 Catur 6 6 6
5 Tenis Meja 14 14 28
6 Renang 46 44 44
Total 119 119 146

F. JUMLAH MEDALI
Jumlah medali yang diperebutkan pada PEPARPENAS IX tahun 2019
sebanyak 392 medali

G. KEABSAHAN

Keabsahan dilaksanakan pada tanggal 6 – 9 November 2019 bertempat di


Kota Jayapura Propinsi Papua dengan persyaratan sebagai berikut;
1. Pembawa Berkas (Tim Aju) harus sudah hadir di tempat
pengabsahan pada tanggal 6 November 2019 di tempat
keabsahan dengan membawa berkas peserta point A (Persyaratan
Peserta) di atas.
2. Panitia hanya menanggung transportasi, akomodasi dan
konsumsi untuk 1 (satu) orang Pembawa Berkas dari masing-masing
provinsi dari tanggal 6 – 9 November 2019.

11
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

3. Panitia tidak menanggung transportasi, akomodasi dan


konsumsi apabila Tim Aju datang lebih awal dari tanggal yang sudah
ditentukan.

H. PERTEMUAN TEKNIK

Pertemuan teknik akan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2019 Pukul


14. 00 WIT bertempat di Asrama Papua dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak boleh menambah jumlah atlet.
2. Tidak boleh mengganti nomor dan cabang olahraga yang
dipertandingkan/perlombakan.
3. Diperkenankan mencoret nama atlet yang tidak mengikuti
pertandingan.
4. Atlet yang tidak lolos klasifikasi dalam cabang olahraga
(cabor) yang didaftarkan tetapi bisa lolos klasifikasi pada cabor lain bisa
didaftarkan sebelum dilaksanakan pertemuan teknik.

12
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

BAB IV
PERTANDINGAN/ PERLOMBAAN

A. JENIS KETUNAAN YANG DIIKUTSERTAKAN

Jenis Disabilitas yang diikutsertakan adalah :


1. Tunadaksa
2. Tunagrahita
3. Tunanetra
4. Tunarungu

B. CABANG OLAHRAGA YANG DIPERTANDINGKAN/DIPERLOMBAKAN

Cabang olahraga yang dipertandingkan/diperlombakan secara bertahap sudah


disesuaikan dengan yang dipertandingkan/diperlombakan baik di tingkat
Asian Youth Paragames, dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS).
Berdasarkan pemikiran di atas, maka cabang olahraga yang
dipertandingkan/diperlombakan adalah:
1. Atletik
2. Bulutangkis
3. Boccia
4. Catur
5. Renang
6. Tenis Meja

C. KLASIFIKASI, NOMOR DAN PERATURAN KHUSUS PERTANDINGAN/


PERLOMBAAN MASING - MASING CABANG OLAHRAGA.

I. CABANG OLAHRAGA ATLETIK

13
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

A) Klasifikasi Cabang Olahraga Atletik


1) Tunanetra

a. T / F 11: Kelas B1

(1) Buta total.


(2) Tidak dapat menangkap cahaya pada ke 2 mata saat diberi
rangsangan cahaya.
(3) Tidak mengenal bentuk tangan pada jarak dan arah dari
manapun.

b. T / F 12: Kelas B2

(1) Ketajaman pandang hanya sampai 2 meter dengan alat optic


snellen (2/60).
(2) Bidang Pandang kurang dari 5 derajat dengan alat kampimeter.

c. T / F 13: Kelas B3

(1) Ketajaman pandang hanya sampai 6 meter (6/60).


(2) Bidang pandang kurang dari 20 derajat.

2) Tunadaksa

a. T / F 35 + 36

(1) CP Kelas 36, 37, dapat berjalan dan berlari


(2) Kekejangan pada ke-2 tangan.
(3) Dapat berjalan sendiri untuk kegiatan sehari-hari.
(4) Kemampuan fungsional tingkat baik, pada sisi tubuh.
(5) Layu satu kaki/dua kaki, dan salah satu bagian anggota tubuh
dengan tingkat ringan.

b. T / F 37+38

(1) CP Kelas C7, 38 dapat berjalan dan Berlari


(2) Mampu berlari dan meloncat dengan bebas.
(3) Mempunyai fungsi tubuh yang tidak sempurna karena kurangnya
koordinasi gerak.
(4) Layu satu atau salah satu bagian anggota tubuh dengan tingkat
ringan.

14
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

c. T / F 42 + 43 + 44

(1) Ambulan (Amputasi dan Less autress) 1 kaki di atas/bawah lutut


atau pergelangan kaki (A4).
(2) Atau dengan kombinasi ambulan tangan dan kaki di atas atau di
bawah lutut dan dapat berjalan dengan fungsi normal.

d. T / F 45, 46

(1) Ambulan 1 atau 2 lengan atas pada sendi siku, atau di atas
sendi siku (A6).

(2) Dengan Fungsi ke 2 kaki normal, fungsi pada tangan yang


melempar normal, ada cacat lain pada tubuh yang sifatnya
ringan (L5).

e. T/F 47

(1) Ambulan satu atau dua lengan atas di bawah sendi siku (A6)

(2) Ambulan satu atau dua lengan atas pada pergelangan tangan
(A8)
(3) Fungsi kedua kaki normal, fungsi pada tangan yang melempar
normal, fungsi pada sendi bahu normal.
f. T 52+53+54 :
1) Atlet mempunyai gangguan pada tungkai bawah satu atau
keduanya
2) Atlet mempunyai gangguan pada fungsi kedua tungkai bawah

g. T 55 + 56+57 : Lempar duduk open.

(1) Amputasi satu atau dua kaki, polio satu atau dua kaki,
paraplegia satu atau dua kaki.
(2) Dapat/tidak dapat berjalan menggunakan kakinya, akan tetapi
mempunyai fungsi normal pada tangan yang melempar.

15
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(3) Pelaksanaan lempar menggunakan kursi lempar, yang


disediakan oleh panitia.

3) Tunagrahita T/F 20

Atlet tunagrahita, yang mempunyai IQ dibawah 75 (harus membawa surat


keterangan dari sekolah, dan hasil tes IQ dari psikolog menggunakan
metode Wechsler Intelligence Scales/WISC dengan skor maksimal 75).

4) Tunarunguwicara T/F +54

Difabel tunarunguwicara, atlet tidak dapat mendengar rangsangan suara


pada pendengaran (Atlet tunarungu harus membawa surat keterangan
dari dokter THT dengan batas kehilangan kemampuan mendengar
minimal 50 dB).

B) Nomor Cabang Olahraga Atletik Yang Diperlombakan.

N KELAM
O. JENIS KALSIFIKASI NOMOR JENIS IN
JUMLAH
PERLOMBAA
DISABILITAS CABOR N PA PI
1 T52-54 PA PI 2
CP T35-36 PA PI 2
CP T37-38 PA PI 2
Ambulant Lari 100 m
T44 PA PI 2
Ambulant
T45-47 PA PI 2
CP T35-38 PA PI 2
Ambulant
TUNA T44 Lari 200 m PA 1
Ambulant
DAKSA T45-47 PA PI 2

Ambulant
T45-46 Lari 800m PA 1

Ambulant
T44 Lompat Jauh PI 2
Ambulant
T45-47 PI 2
F57 OPEN Tolak peluru PA PI 2
JENIS KLASIFIKASI NOMOR JENIS KELAMIN JUMLAH

16
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

PERLOMBAA
DISABILITAS CABOR N
T11-T12 Lari 100 m PA PI 2
TUNA T13 Lari 100 m PA PI 2
2 NETRA T11-T12 Lari 200 m PA PI 2
T13 Lari 200 m PA PI 2
3 T2O Lari 100 m PA PI 2
TUNA T2O Lari 200 m PA PI 2
GRAHITA T2O Lari 800m PA 1
T2O Lompat Jauh PA PI 2
F20 Tolak peluru PA PI 2
4 T+54 Lari 100 m PA PI 2
TUNA T+54 Lari 200 m PA PI 2
RUNGUWICAR
A T+54 Lari 800m PA 1
T+54 Lompat Jauh PA PI 2
F+54 Tolak peluru PA PI 2
Jumlah medali yang diperebutkan
Emas : 48 Keping
Perak : 48 Keping
Perunggu : 48 Keping

C) Peraturan Khusus Cabang Olahraga Atletik.

1) Ketentuan Peserta dan Nomor Perlombaan


a) Setiap Daerah hanya boleh mengikutkan maksimal 2 (dua) orang
atlet dalam setiap nomor perlombaan dan klasifikasi.
b) Setiap peserta hanya boleh mengikuti maksimal 3 (tiga) nomor
atletik.
c) Setiap nomor perlombaan atletik diperlombakan apabila minimal
diikuti oleh 2 orang atlet yang berasal dari dua Provinsi yang
berbeda.
d) Semua atlet, saat berlomba, wajib menggunakan nomor atlet

2) Ketentuan pelaksanaan perlombaan


a) Pemanasan
(1) Pemanasan dilakukan di tempat yang sudah ditentukan.
(2) Tidak diperbolehkan melakukan pemanasan di tempat
perlombaan.

17
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(3) Yang diperbolehkan di lapangan hanya atlet yang berlomba,


panitia, dan ofisial resmi pendamping atlet tunanetra, yang telah
didaftarkan kepada panitia pada saat pertemuan teknik.
b) Pemanggilan atlet
(1) Pemanggilan atlet di tempat rall call: panggilan pertama
dilakukan 60 menit sebelum perlombaan, panggilan kedua pada
40 menit sebelum perlombaan dan panggilan ketiga (terakhir)
pada 20 menit sebelum perlombaan.
(2) Dalam pemanggilan ini, setiap peserta diharuskan menyatakan
keikutsertaannya, dan tidak dibenarkan meninggalkan tempat,
untuk selanjutnya diantarkan oleh petugas menuju tempat
perlombaan.
(3) Apabila pada saat pemanggilan ke tiga (terakhir) atlet para yang
bersangkutan tidak hadir maka keikutsertaannya dapat
dinyatakan dis kualifikasi.

c) Undian Peserta
Untuk babak pertama dan berikutnya, penentuan lintasan bagi pelari,
serta penentuan urutan lompat dan lempar diundi oleh panitia
perlombaan.

3) Ketentuan khusus setiap nomor perlombaan


a) Nomor Lari
(1) Untuk semua nomor lari, dilaksanakan menggunakan peraturan
IAAF dan Athletic IPC Rule
(2) Semua nomor lari, menggunakan maksimal dua babak/dua kali
lari, yaitu babak semi final dan babak final, jumlah peserta final
ditentukan oleh banyaknya jumlah lintasan yang tersedia pada
setiap nomor perlombaan.
(3) Untuk atlet tunanetra klasifikasi T11 dan T12, pelaksanaan lari
dengan ditandem (digandeng) oleh pemandu/Runner Guide yang
sudah diijinkan oleh panitia, yang telah disiapkan oleh masing-
masing-daerah. Panitia tidak menyediakan Runner Guide.

18
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(4) Untuk nomor lari kelas T45 dan T46, boleh naik ke kelas T47
(boleh mengikuti nomor lari 100 m, 200 m dan 400 m), dengan
tidak kehilangan haknya pada nomor lari 800 m, (tetapi tetap
maksimal 3 nomor tunggal).
(5) Untuk kelas T47 tidak diperbolehkan mengikuti nomor lari di
kelas T46.
(6) Untuk nomor T52- T54 (kursi roda) peserta menggunakan Kursi
rodanya sendiri, yang telah dipersiapkan oleh daerahnya
masing-masing. Panitia tidak menyediakan kursi roda.
(7) Diskualifikasi diberikan apabila atlet melanggar ketentuan yang
tercantum di dalam peraturan nomor lari menurut IAAF ruler.

b) Nomor Lompat

(1) Untuk semua nomor lompat, dilaksanakan menggunakan


peraturan IAAF dan Athletic IPC Rule.
(2) Semua nomor lompat menggunakan 4 kali lompatan. Juara
ditentukan oleh hasil lompatan terjauh, semua lompatan
digunakan untuk penilaian penentuan juara.
(3) Khusus untuk atlet tunanetra klasifikasi F12, lompat jauh
dilakukan dengan menggunakan awalan lari, dengan
menggunakan balok tumpu yang berukuran 1 meter x lebar
lintasan awalan. Hasil lompatan diukur dari bekas tumpuan
yang terdekat dengan bak pasir sampai dengan bekas
pendaratan yang terdekat dengan papan tumpu.
(4) Untuk nomor lompat, kelas T45 dan T46 boleh naik ke kelas T47
(boleh mengikuti nomor lompat jauh), dan tidak kehilangan
haknya pada nomor perlombaannya pada nomornya sendiri.

c) Nomor Lempar/Tolak

(1) Untuk semua nomor lempar, dilaksanakan menggunakan


peraturan IAAF dan Athletic IPC Rule.

19
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(2) Semua nomor tolak menggunakan 4 kali tolakan, juara


ditentukan oleh hasil tolakan terjauh. Semua nilai tolakan
digunakan untuk penentuan juara.
(3) Untuk nomor lempar, F46 boleh naik ke kelas F47
(4) Khusus untuk klasifikasi F57, pelaksanaan lempar menggunakan
kursi lempar dengan pelaksanaan 4 kali lemparan yang dibagi
dalam 2 kali pelaksanaan.
 2 kali lempar untuk pelaksanaan pemanggilan pertama
 2 kali lempar untuk pelaksanaan
pemanggilan kedua.
 Semua hasil lemparan digunakan
untuk menentukan juara.
 Juara ditentukan berdasarkan pada
hasil lemparan yang terjauh.

D) Perhitungan Medali.

1) Apabila di dalam satu


nomor perlombaan diikuti lebih dari tiga orang atlet dari dua Provinsi
berbeda, maka diberikan medali emas, perak dan perunggu.
2) Apabila di dalam satu
nomor perlombaan diikuti oleh 3 orang atlet, maka medali yang sah akan
diberikan bagi juara 1 dan 2, masing-masing mendapat medali emas dan
perak, untuk juara 3 (tiga ) medali tetap akan diberikan, tetapi tidak
dalam perhitungan medali sah.
3) Apabila di dalam satu
nomor perlombaan diikuti oleh 2 orang atlet, maka medali diberikan
kepada juara 1 dan mendapat medali emas sah. Untuk juara 2 (dua)
medali tetap dianggap sah untuk atlet yang dapat memecahkan rekor
PEPARPENAS. Tetapi apabila tidak memecahkan rekor, maka medali tetap
diberikan, tetapi tidak dapat digunakan untuk perhitungan medali yang
sah.

20
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

E) Sanksi

Sanksi diberikan apabila peserta atau atlet melanggar ketentuan yang


sudah ditetapkan di dalam peraturan. Semua nomor lomba yang diikuti,
baik yang sudah dilaksanakan ataupun belum dilaksanakan, dinyatakan
diskualifikasi.

F) Protes

Protes diajukan secara tertulis dan ditandatangani oleh manager Tim atau
pelatih, dengan menunjukkan bukti-bukti otentik yang jelas.
1) Protes diajukan paling lambat 30 menit setelah kejadian, dengan
membayar uang protes sebesar Rp. 1.000.000,00 (Satu Juta
Rupiah).
2) Jika protes yang diajukan terbukti benar, maka uang akan
dikembalikan.

G) Pertemuan Teknik.

1) Waktu pelaksanaan:

a) Hari/tanggal : 8 November 2019.

b) Waktu : 14.00 WIT – Selesai

c) Tempat : Asrama Papua

2) Pertemuan teknik wajib diikuti oleh wakil dari masing masing peserta,
apabila tidak mengirimkan wakilnya maka dianggap telah
setuju/mengetahui segala keputusan temu teknik.
3) Di dalam temu teknik tidak boleh menambah atau mengganti nomor
pertandingan. Yang diperbolehkan adalah naik kelas apabila dalam
kelas tersebut tidak ada lawan
4) Pertemuan teknik dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan
oleh Bidang Pertandingan PEPARPENAS.

H) Pelaksanaan Lomba : 10 – 12 November 2019

I) Lain - lain

21
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Hal–hal yang belum tercantum di dalam ketentuan umum atau khusus ini,
ditetapkan kemudian hari

II. CABANG OLAHRAGA BOCCIA

A) Klasifikasi Cabang Olahraga Boccia

1) Tunadaksa kategori Cerebral Palsy (CP)

2) Menggunakan Kursi Roda

3) Atlet Boccia terdiri dari Kelas Klasifikasi BC1, BC2, dan BC4.

a) BC1 dengan ciri-ciri:

(1)Atlet memiliki jangkauan fungsi gerakan lemah, buruk


kekuatan fungsional dalam semua ekstremitas (anggota
gerak) dan miskin fungsional dalam mengontrol tubuh dan
lengan.

(2)Mereka bergantung pada kursi listrik atau perlu pembantu


untuk mobilitas (menggerakkan kursi).

(3)Perlu bantuan untuk mengambil bola dari lantai.

b) BC2 dengan ciri-ciri:

(1)Atlet paramemiliki kekuatan fungsi yang buruk pada semua


ekstremitas dan badan, serta memiliki kontrol tubuh dan
lengan lebih baik (dari BC-1).

(2)Mereka mampu menggerakkan kursi roda menggunakan


tangan atau kaki untuk mobilitas;

(3)Mampu mengambil bola dari lantai dan memiliki kemampuan


menggenggam bola untuk melempar dan memanipulasi bola
dengan melempar overhand atau underhand.

c) BC4 dengan ciri-ciri:

22
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(1)Atlet para menunjukkan lemah kekuatannya atau kekurangan


parah dalam koordinasi digabungkan dengan lemahnya
kontrol badan secara dinamis.

(2)Mereka mampu menggerakkan kursi roda.

(3)Buruk pegangan dan kontrol akan tampak jelas.

(4)Menggulirkan bola boleh dengan melempar dengan tangan


atau mendorong/menendang dengan kaki

B) Nomor Cabang Olahraga Boccia Yang Diperlombakan.

Klasifikasi
Jenis Nomor Pertandingan/ Jenis
No Disabilita Jumlah
Disabilitas Perlombaan Kelamin
s
1 Tunadaksa BC1 Individual Mixed 1
2 CP BC2 Individual Mixed 1
3 BC4 Individual Mixed 1
4 Pairs Berpasangan Terbuka Mixed 1
Open
Jumlah

Jumlah medali yang diperebutkan

Emas = 5 keping,
Perak = 5 keping
Perunggu = 10 keping.

C) Peraturan Khusus Cabang Olahraga Boccia.

1) Peserta:

a) Satu kontingen boleh mengirim 1 orang dan maksimal 2 orang


atlet Cerebral Palsy dengan Klasifikasi baik BC1 atau BC2 atau B4

b) Jenis kelamin atlet bebas, baik putra atau putri.

c) Kuota ofisial/pelatih yang mendampingi hanya 1 orang setiap


kontingen.

d) Jika kontingen hanya mengirim 1 (satu) orang atlet, maka hanya


bisa bertanding mengikuti 1 (satu) nomor Perlombaan Individual
(dari BC1 atau BC2 atau BC4).

23
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

e) Jika kontingen mengirim 2 orang atlet dengan kelas yang sama,


maka hanya bisa bertanding 2 (dua) nomor Perlombaan Individual
(dari BC1, atau BC2, atau BC4).

f) Jika kontingen mengirim 2 orang atlet dengan kelas berbeda,


maka kontingen bisa mengikuti 3 (tiga) nomor perlombaan, yaitu:
2 (dua) nomor Perlombaan Individual (dari BC1, BC2, atau BC4)
dan 1 (satu) nomor Perlombaan Pairs/Pasangan (dari BC1-BC2,
atau BC2-BC4, atau BC1-BC4).

g) Setiap nomor perlombaan akan dipertandingan jika minimal


diikuti oleh 3 (tiga) atlet dari 2 (dua) Propinsi.

2) Penentuan Klasifikasi:

a) Setiap peserta harus mengikuti tes klasifikasi yang dilaksanakan


oleh classifier yang ditunjuk NPC.

b) Tidak ada protes tentang klasifikasi atlet.

3) Sistem Pertandingan:

a) Menggunakan sistem ½ kompetisi dan atau dibagi poll atau


grup jika peserta lebih dari 4 peserta, untuk babak pertama

b) Babak berikutnya dengan sistem gugur.

c) Melihat jumlah peserta.

4) Peraturan Pertandingan:

a) Menggunakan peraturan BISFed (Boccia International


Sport Federation).

b) 30 menit sebelum pertandingan dimulai, seluruh pemain,


ofisial, dan wasit (Head Referee) serta Asisten Wasit
(Lineperson) harus melakukan checking di ruang briefing.
Checking meliputi bola dan perlengkapan lain, serta melakukan
toss coin memilih bola merah atau biru.

24
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

c) Setelah waktu tiba, seluruh peserta dipimpin Head Referee


memasuki lapangan masing-masing dan menempati kotak
tempat melempar bola.

d) Melakukan pemanasan dalam waktu 3 menit.

e) Kemudian permainan dimulai dan dipimpin oleh Head Referee


dengan Tim yang memilih bola merah untuk melempar bola
putih (bola “JACK”) dan dikuti melempar bola merah pilihan
mendekati bola jack.

f) Disusul kemudian Tim bola biru dan dilanjutkan Tim yang letak
bolanya lebih jauh dari bola putih (bola jack) sampai habis dari
masing-masing Tim, 6 bola dilempar semua.

g) Setiap babak (“END”) waktu melempar 6 bola masing-masing


tim adalah 4 menit untuk perseorangan dan 5 menit untuk
pasangan.

h) Setiap babak (End) berakhir, skor dihitung.

i) Jumlah babak (“END”) dalam suatu pertandingan adalah 4 END


dan diberi kesempatan 1 kali time out untuk setiap Tim.

j) Pemenang adalah Tim yang memiliki jumlah total skor paling


besar dalam 4 babak.

5) Perlengkapan bertanding disiapkan masing-masing Tim, berkostum


identitas kontingen dan bersepatu olahraga.

6) Panitia menyiapkan bola boccia untuk pertandingan.

7) Ketentuan lain:

Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini disampaikan


kemudian sesuai kebutuhan.

D) Pertemuan Teknik Cabang Olahraga Boccia.

1) Waktu pelaksanaan:

25
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

a) Hari/tanggal : 8 November 2019.

b) Waktu : 11.00 WIT – Selesai

c) Tempat : Hotel Abepura Jayapura

5) Pertemuan teknik wajib diikuti ofisial/pelatih dari masing-masing


kontingen.

6) Apabila tidak hadir dalam pertemuan teknik, kontingen wajib


mematuhi yang menjadi keputusan dalam pertemuan tersebut.

E) Pelaksanaan Lomba : 10 – 12 November 2019

F) Hal–hal yang belum tercantum di dalam ketentuan umum atau khusus


cabang olahraga Boccia ini, ditetapkan di kemudian hari.

III. CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

A) Klasifikasi Cabang Olahraga Bulutangkis


1) Tunarunguwicara
2) Tunagrahita
3) Tunadaksa
a) Upper:
(1) Disabilitas anggota tubuh bagian atas (lengan).
(2) Putus 1 lengan bawah atau atas sendi siku.
(3) Kelayuan satu lengan, salah satu lengan tidak berfungsi.

b) Lower:
(1) Disabilitas anggota tubuh bagian bawah (kaki).
(2) Putus 1 tungkai bawah lutut atau sampai pergelangan kaki.
(3) Kelayuan satu tungkai, salah satu tungkai tidak berfungsi.

B) Nomor Yang Dipertandingkan


1) Tunarunguwicara (TRW)

26
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

a) Tunggal Putra
b) Tunggal Putri
c) Ganda Campuran

2) Tunagrahita
a) Tunggal Putra
b) Tunggal Putri
c) Ganda Campuran
3) Tunadaksa
a) Tunadaksa Upper
(1) Tunggal Putra
(2) Tunggal Putri
b) Tunadaksa Lower
(1) Tunggal Putra

(2) Tunggal Putri

No Jenis Klasifikasi Nomor Jenis Jumla


Disabilitas Disabilitas Pertandingan/ Kelamin h
Perlombaan
Upper Tunggal Pa Pi 2
1 Tunadaksa
Lower Tunggal Pa Pi 2
Tunagrahit Tunggal Pa Pi 2
2 TG
a Ganda Campuran Pa/Pi 1
TRW Tunggal Pa Pi 2
3 Tunarungu
T+54 Ganda Campuran Pa/Pi 1
Jumlah 10

Jumlah medali yang diperebutkan:


Emas = 12 keping,
Perak = 12 keping
Perunggu = 24 keping.

C) Peraturan Khusus Cabang Olahraga Bulutangkis


1) Sistem Pertandingan
a) Menggunakan sistem gugur bila peserta lebih dari 3.
b) Menggunakan sistem kompetisi penuh bila peserta kurang dari
4.
2) Peserta
a) Mewakili daerah, dibuktikan dengan surat keterangan yang sah

27
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

b) Peserta disesuaikan dengan klasifikasi kelasnya masing–masing


yang telah ditentukan
c) Peserta nomor pertandingan minimal diikuti oleh 2 (dua)
Provinsi
d) Masing-masing Provinsi untuknomor tunggal maksimal 3 (tiga)
pemain,dan untu ganda 2 (dua) pasang.
e) Khusus untuk Tuna Daksa apabila di kelas yang dipertandingkan
jumlah pesertanyan tidak memenuhi syarat, maka akan
dikombinasikan dengan kelas yang berada di atasnya.

3) Peraturan Pertandingan
a) Mengguankan peraturan PBSI, BWF dan IBAD.
b) Jadwal pertandingan yang tercantum menjadi dasar pegangan
untuk dimulainya suatu pertandingan.
c) Pertandingan kemungkinan diajukan bila terjadi WO dan hal–hal
lain, oleh karena itu jadwal pertandingan dapat berubah
sewaktu–waktu.
d) Pemain yang gilirannya bertanding, setelah dipanggil dan jika
dalam waktu 5 menit tidak hadir, maka dinyatakan kalah.
e) Pemain harus hadir dilapangan/GOR paling lambat 30 menit
sebelum pertandingan dimulai.
f) Tiap pemain berhak mendapat istirahat selama 30 menit di
antara 2 pertandingan yang harus dimainkan berturut–turut.
g) Apabila terjadi gangguan, refree (wasit) berhak untuk menunda
atau memindahkan pertandingan ke tempat lain dengan
ketentuan hasil pertandingan yang diperolehnya tetap berlaku
atau sah.
h) Pemain dan ofisial bertanggung jawab untuk mengetahui
ketentuan pertandingan, di mana dan kapan harus bertanding,
termasuk adanya perubahan jadwal atau acara pertandingan.
i) Apabila pemain memerlukan perlengkapan pada waktu
melakukan pertandingan, antara lain raket, air minum, dan lain–
lain, harus melalui reffree/wasit.
j) Pemain yang mendapat cidera, dan tidak dapat melanjutkan
pertandingan, dinyatakan kalah.
k) Peserta yang belum tiba gilirannya tidak diperkenankan
memasuki tempat atau lapangan pertandingan.

28
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

4) Score dan Jeda Score.


a) Score system mempergunakan rally point 21 X 3 the Best of
Three Games.
b) Pada point 11 tiap-tiap games, pemain diijinkan untuk istirahat
1 menit dan pelatih boleh memberikan instruksi-instruksi, tapi
pemain tidak boleh meninggalkan lapangan.
c) Pada waktu pergantian tempat antara games pertama dan
kedua, pemain diijinkan istirahat 2 menit. Pelatih diperkenankan
masuk lapangan untuk memberikan instruksi–instruksi, tetapi
pemain tidak boleh meninggalkan lapangan.
d) Bila terjadi nilai games satu sama, pemain diijinkan untuk
istirahat selama 2 menit.
5) Pakaian pertandingan atlet yang sedang bertanding, menggunakan
pakaian olahraga yang rapi dan sopan
6) Shuttle Cock
Shuttle Cock yang digunakan ditentukan oleh panitia.

7) Penghitungan Medali
a) Apabila dalam 1 nomor pertandingan diikuti lebih dari 7
peserta, maka diberikan medali Emas, Perak dan Perunggu
bersama (Juara 3 bersama).
b) Apabila peserta hanya 4 - 7 peserta, maka medali yang
diberikan adalah Emas, Perak, Perunggu (1).
c) Apabila peserta kurang dari 4, peserta hanya di berikan medali
Emas dan Perak.
d) Apabla hanya 2 peserta, maka medali yang diberikan hanya
emas saja.
e) Jumlah medali yang diperebutkan adalah:
Emas = 12 keping
Perak = 12 keping
Perunggu = 24 keping

8) Ketentuan lain.
Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini disampaikan
kemudian sesuai dengan kebutuhan.

29
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

D) Technical Meeting Cabang Olahraga Bulutangkis


1) Waktu Pelaksanaan:
a) Hari/ tanggal : 8 November 2019
b) Waktu : 14.00 WIT - Selesai
c) Tempat : Gelanggang Olahraga Papua
2) Techinical meeting wajib diikuti ofisial/pelatih dari masing–masing
kontingen.
3) Apabila tidak hadir dalam techinical meeting, kontingen dianggap
mematuhi apa yang menjadi keputusan di techinical meeting.

E) Pelaksanaan Lomnba : 10– 12 November 2019

IV. CABANG OLAHRAGA CATUR

A) Klasifikasi Cabang Olahraga Catur


1) Tunanetra :
a) B1 : Buta total. Tidak dapat menangkap cahaya pada kedua
mata saat diberi rangsangan cahaya. Tidak mengenal
bentuk tangan pada jarak dan arah dari mana pun.
b) B2 & B3 :
B2 : Ketajaman pandang hanya sampai 2 meter dengan alat
optik snellen (2/60). Bidang Pandang kurang dari 5 derajat
dengan alat kampimeter.
B3 : Ketajaman pandang hanya sampai 6 meter (6/60), Bidang
pandang kurang dari 20 derajat.
2) Tunadaksa Open :

30
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(meliputi Amputee, paraplegia, Polio, Cerebral Palsy, Cebol)

B) Nomor Pertandingan Catur

1) Kompetisi Catur PEPARPENAS 2019 :


No Jenis Klasifikasi Nomor Pertandingan/ Jenis Jumlah
Disabilitas Disabilitas Perlombaan Kelamin
1 Tunadaksa Open Perorangan Pa Pi 2
B1 Pa Pi 2
2 Tunanetra Perorangan
B2 – B3 Pa Pi 2
Jumlah 6

2) Jumlah medali yang diperebutkan :


Emas : 6 Keping
Perak : 6 Keping
Perunggu : 6 Keping

C) Peraturan Teknis Cabang Olahraga Catur


1) Peserta
Hanya atlet yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Panitia, dan memenuhi persyaratan klasifikasi.
2) Aturan Pertandingan
a) Pertandingan catur diselenggarakan sesuai dengan aturan FIDE.
b) Format turnamen harus dilakukan dalam 6 Ronde Swiss. Dapat
menjadi 5 ronde Swiss, jika peserta kurang dari 12
pemain dalam kategori ini.
c) Kontrol waktu Catur Klasik 90 menit selesai untuk masing-
masing pemain.
d) Pemain Tunanetra B1, B2, B3 harus menggunakan set catur
standar Braille yang disediakan oleh Panitia.
e) Peraturan permainan Catur sesuai aturan FIDE, berlaku pada
semua peserta, kecuali Tunanetra B1, B2, B3 dengan peraturan
khusus yang ditetapkan oleh NPC Indonesia.
f) Keputusan dari Ketua Wasit adalah final, kecuali mengajukan
banding dan putusan bersifat tetap oleh Dewan Hakim Panpel
Catur.
g) Panitia memiliki hak untuk menambah atau mengubah setiap
aturan asalkan tidak bertentangan dengan Aturan FIDE/NPC
serta semangat sportivitas.

31
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

3) Peralatan Pertandingan
a) Semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Semua peralatan catur hanya menggunakan set Catur Braille
dan Catur Standard yang disediakan oleh Panitia.
4) Penentuan Klasifikasi
a) Prosedur klasifikasi diadakan di Pusat Klasifikasi oleh petugas
klasifikasi yang ditetapkan oleh NPC Indonesia.
b) Setiap protes tentang klasifikasi harus dibuat secara tertulis dan
dapat diselesaikan sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
3) Waktu pelaksanaan Pertemuan Teknik:

a) Hari/tanggal : 8 November 2019.

b) Waktu : 14.00 WIT – Selesai

c) Tempat : Asrama Papua

D) Pelaksanaan Lomba: 10 – 12 November


2019

E) Manajemen Pertandingan

1) Manajemen Pertandingan
Penyelenggaraan pertandingan catur PEPARPENAS IX Tahun 2019
dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana.
Technical Delegate (TD) yang ditunjuk oleh NPC Indonesia
bertanggungjawab atas terselenggaranya pertandingan catur.
2) Classifier
Setiap peserta ditetapkan status keikutsertaannya setelah dilakukan
klasifikasi oleh classifier yang ditunjuk oleh NPC Indonesia
3) Seragam
Semua seragam yang dikenakan oleh atlet dan peserta lainnya
harus seragam resmi kontingen daerah masing-masing.
4) Penghargaan
a) Upacara Penghormatan Pemenang (UPP)
Upacara Penghormatan Pemenang akan diadakan sesaat
setelah pertandingan final. Atlet yang menerima medali

32
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

kejuaraan menggunakan seragam resmi Kontingen yang


bersangkutan.
b) Medali
Medali yang diberikan adalah sebagai berikut ini:
Medali Emas dan sertifikat untuk
Medali
: pemenang pertama pada setiap nomor
Pertama
pertandingan.
Medali Perak dan sertifikat untuk
Medali Kedua : pemenang kedua pada setiap nomor
pertandingan.
Medali Perunggu dan sertifikat untuk
Medali Ketiga : pemenang ketiga pada setiap nomor
pertandingan.

c) Perhitungan Medali;
(1) Apabila satu nomor pertandingan diikuti oleh lebi dari 3
(tiga) orang dari 2 (dua) Provinsi berbeda, maka diberikan
medali emas, perak dan perunggu.
(2) Apabila satu nomor pertandingan diikuti 3 orang peserta
dari 2 (dua) Provinsi berbeda, maka akan diberikan medali
emas dan perak.
(3) Jumlah peserta 2 orang dari 2 (dua) Provinsi berbeda hanya
diberikan medali emas.

F) Peraturan Khusus Tuna Netra B1,B2,B3

1) Peserta
Peserta adalah Tunanetra yang mendapatkan rekomendasi dari Tim
klasifikasi.
2) Perlengkapan
a) Papan dan buah catur
(1) Ukuran kotak/petak minimal 4 cm
(2) Petak berwarna hitam lebih menonjol daripada petak
berwarna putih
b) Buah catur
Buah catur berwarna gelap diberi tanda (khusus)
c) Cara melangkah

33
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(1) Dalam gilirannya melangkah peserta diperbolehkan meraba


atau menyentuh buah catur dan papan catur
(2) Apabila bukan giliranya melangkah peserta dilarang
meraba atau menyentuh buah catur dan papan catur
(3) Bila telah mencabut salah satu buah catur, maka wajib
untuk menjalankan buah catur yang telah dicabut
(4) Bila telah menancapkan salah satu buah catur ke suatu
petak, maka dinyatakan telah melangkah dan tidak boleh
dicabut kembali
(5) Bila salah melangkah/langkah tidak sah sebanyak 3 kali,
maka dinyatakan kalah
3) Tugas Wasit
a) Mengatur jam
b) Cek tempat duduk
c) Memberi aba-aba mulai
d) Wasit wajib memberi tahu sisa waktu berpikir (60 menit, 30
menit, 15 menit, 10 menit, 5 menit).
e) Mencatat notasi dan mengawasi jalannya pertandingan.

V. CABANG OLAHRAGA RENANG :

A) Klasifikasi Cabang Olahraga Renang


1) Tunadaksa: S1 – S10
(Amputasi, Polio, Cerebral Palsy, Cacat Sejak Lahir, Cebol)
2) Tunanetra: S11 – S13
a) S11
(1) Buta total, tidak dapat melihat
(2) Tidak dapat menerima rangsang cahaya sama sekali

b) S12
(1) Mata dapat melihat maksimal 2 meter
(2) Sudut pandang kurang dari 5 derajat
c) S13
(1) Mata dapat melihat 6 meter
(2) Sudut pandang kurang dari 20 derajat.
3) Tunagrahita: S14

34
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

IQ Kurang dari 75.


4) Tunarungu : S15
Sama sekali tidak dapat mendengar apabila diberi rangsang suara

B) Nomor Perlombaan Cabang Olahraga Renang

Katagori, kelas dan nomor yang dilombakan, tanpa limit prestasi :

No Jenis Klasifikasi Nomor Pertandingan/ Jenis Jumlah


Disabilitas Disabilitas Perlombaan Kelamin
50 M Pa Pi 2
Gaya Bebas 100 M Pa Pi 2
200 M Pa Pi 2
1 Tunadaksa 50 M Pa Pi 2
Open Gaya Dada
100 m Pa Pi 2
Gaya Punggung Pa Pi 2
Gaya Kupu - kupu Pa Pi 2
Gaya Bebas 50 M Pa Pi 2
100 M Pa Pi 2
Tunagrahit Gaya Dada 50 M Pa Pi 2
2
a Open 100 m Pa Pi 2
Gaya Punggung Pa Pa 2
Gaya Kupu - kupu Pa Pa 2
Gaya Bebas 50 M Pa Pi 2
100 M Pa Pa 2
3 Tunanetra Open Gaya Dada 50 M Pa Pi 2
100 m Pa Pa 2
Gaya Bebas 50 M Pa Pi 2
100 M Pa Pi 2
Gaya Dada 50 M Pa Pi 2
4 Tunarungu Open
100 m Pa Pi 2
Gaya Punggung Pa Pa 2
Gaya Kupu - kupu Pa Pa 2
Jumlah 46

35
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Keterangan:
Jumlah medali yang diperebutkan :
Emas : 46 Keping
Perak : 46 Keping
Perunggu : 46 Keping

C) Peraturan Perlombaan Cabang Olahraga Renang

1) Persyaratan Peserta
Peserta adalah atlet yang telah dikualifikasi dan berstatus sebagai
pelajar dengan Tahun kelahiran 2000 dan sesudahnya untuk atlet
tunadaksa, tunanetra, dan tunarungu. Sedangkan untuk atlet
tunagrahita, kelahiran tahun 1997 dan sesudahnya.
2) Jumlah peserta dan jumlah nomor yg diikuti
a) Jumlah peserta dari tiap Provinsi sesuai dengan kuota yang telah
ditetapkan.
b) Tiap atlet dari tiap Provinsi, maksimal hanya boleh mengikuti 3
(tiga) nomor lomba.
c) Tiap nomor lomba hanya boleh diikuti maksimal 2 (dua) orang
atlet dari tiap Provinsi.
3) Pelaksanan acara lomba
a) Semua nomor lomba dilaksanakan langsung final.
b) Juara I sampai dengan III, adalah atlet yang memunyai catatan
waktu terbaik I sampai dengan III dari semua seri yang ada.
4) Peraturan lomba
a) Peraturan yang digunakan adalah peraturan IPC Renang, yang
berlaku dengan beberapa penyesuaian.
b) Semua ofisial/pelatih diangap telah memahami peraturan
tersebut.
c) Start dilakukan hanya 1 (satu) kali, kecuali apabila kesalahan
dilakukan oleh panitia atau ada kesalahan teknis, maka start
dapat diulang.
d) Bagi atlet yang memerlukan pertolongan dari pelatih/ofisial
dapat diijinkan, dengan ketentuan harus diajukan terlebih
dahulu kepada panitia.
e) Pakaian renang untuk atlet putra maksimal di bawah pusar dan
ke bawah maksimal di atas lutut. Sedangkan pakaian renang
atlet para putri tidak boleh menutup bahu dan ke bawah
maksimal di atas lutut.

36
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

5) Susunan acara lomba


Susunan acara lomba terlampir.
6) Penghitungan medali yang sah
a) Apabila suatu nomor lomba hanya diikuti oleh 3 (tiga) orang
atlet, maka medali yang sah adalah medali emas dan perak.
b) Apabila suatu nomor lomba hanya diikuti oleh 2 (dua) orang
atlet, maka medali yang sah adalah medali emas.
c) Apabila suatu nomor lomba hanya diikuti oleh 1 (satu) orang
atlet, maka medali emas tetap sah, apabila atlet dapat
memecahkan rekor PEPARPENAS. Apabila rekornya belum ada,
maka atlet harus dapat memecahkan 80% dari rekor PEPARNAS
Kelas S10 untuk kelas tunadaksa dan kelas S13 untuk atlet
tunanetra.
7) Upacara penghormatan pemenang (UPP)
a) UPP akan dilaksanakan setelah selesainya beberapa nomor
lomba (akan ditentukan kemudian)
b) Atlet yang mendapat juara I sampai III, dapat segera
menyiapkan diri dengan memakai seragam kontingen masing-
masing dan harus mengikuti UPP dengan tertib dan sopan.
c) Ofisial/pelatih harus membantu menyiapkan atletnya agar UPP
dapat berjalan dengan lancar dan cepat.
8) Protes
Suatu protes diangap sah, apabila:
a) Diajukan secara tertulis dan ditandatangani oleh ofisial/pelatih.
b) Protes diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) menit setelah
diketahuinya suatu kejadian atau diskualifikasi yang akan
diumumkan oleh panitia.
c) Protes dikenakan biata sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).
9) Pertemuan Teknik
a) Pertemuan tekhnik wajib diikuti oleh wakil dari tiap daerah.
b) Apabila tidak hadir, maka diangap telah menyetujui hasil
pertemuan teknik.
c) Dalam pertemuan teknik:
(1) Tidak boleh menambah atau mengganti atlet.
(2) Tidak boleh menambah nomor lomba.
(3) Diperbolehkan mencoret nomor yang tidak jadi diikuti.
(4) Pencoretan nomor setelah pertemuan teknik atau pada
waktu lomba, maka atlet tersebut dikenai sanksi tidak boleh
mengikuti 1 (satu) nomor berikutnya pada hari itu atau

37
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

pada hari berikutnya, apabila merupakan nomor terakhir


pada hari itu.
10) Waktu Pertemuan Teknik
a) Hari/tanggal : 8 November 2019.

b) Waktu : 14.00 WIT – Selesai

c) Tempat : Asrama Papua

11) Pelaksanaan Lomba : 10 – 12 November 2019

12) Lain-lain
Hal-hal yang belum tercantum pada ketentuan ini, akan ditentukan
di kemudian hari sesuai dengan kebutuhan

13) Acara Perlombaan

Hari I:
PUTRA/PUTR
ACARA NOMOR LOMBA KATEGORI
I

101 100 meter Gaya Bebas Tunadaksa open Putra


102 100 meter Gaya Bebas Tunadaksa open Putri
103 100 meter Gaya Bebas Tunanetra open Putra
104 100 meter Gaya Bebas Tunanetra open Putri
Tunagrahita
105 100 meter Gaya Bebas Putra
open
Tunagrahita
106 100 meter Gaya Bebas Putri
open
Tunarungu
107 100 meter Gaya Bebas Putra
open
Tunarungu
108 100 meter Gaya Bebas Putri
open
109 50 meter gaya dada Tunadaksa open Putra
110 50 meter gaya dada Tunadaksa open Putri
111 50 meter gaya dada Tunanetra open Putra
112 50 meter gaya dada Tunanetra open Putri
113 50 meter gaya dada Tunagrahita Putra

38
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

open
Tunagrahita
114 50 meter gaya dada Putri
open
Tunarungu
115 50 meter gaya dada Putra
open
Tunarungu
116 50 meter gaya dada Putri
open

Hari II:
ACAR PUTRA/PUTR
NOMOR LOMBA KATEGORI
A I
Tunagrahita
201 100 meter Gaya Dada Putra
open
Tunagrahita
202 100 meter Gaya Dada Putri
open
Tunarungu
203 100 meter Gaya Dada Putra
open
Tunarungu
204 100 meter Gaya Dada Putri
open
205 100 meter Gaya Dada Tunadaksa open Putra
206 100 meter Gaya Dada Tunadaksa open Putri
207 100 meter Gaya Dada Tunanetra open Putra
208 100 meter Gaya Dada Tunanetra open Putri
Tunagrahita
209 50 meter gaya Kupu Putra
open
Tunagrahita
210 50 meter gaya Kupu Putri
open
Tunarungu
211 50 meter gaya Kupu Putra
open
Tunarungu
212 50 meter gaya Kupu Putri
open
213 50 meter gaya Kupu Tunadaksa open Putra
214 50 meter gaya Kupu Tunadaksa open Putri

Hari III:

39
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

ACAR PUTRA/
NOMOR LOMBA KATEGORI
A PUTRI
50 meter Gaya
301 Tunadaksa open Putra
Punggung
50 meter Gaya
302 Tunadaksa open Putri
Punggung
50 meter Gaya Tunagrahita
303 Punggung Putra
open
50 meter Gaya Tunagrahita
304 Punggung Putri
open
50 meter Gaya Tunarungu
305 Punggung Putra
open
50 meter Gaya Tunarungu
306 Punggung Putri
open
307 50 meter Gaya Bebas Tunadaksa open Putra
308 50 meter Gaya Bebas Tunadaksa open Putri
309 50 meter Gaya Bebas Tunanetra open Putra
310 50 meter Gaya Bebas Tunanetra open Putri
50 meter Gaya Bebas Tunagrahita
311 Putra
open
50 meter Gaya Bebas Tunagrahita
312 Putri
open
50 meter Gaya Bebas Tunarungu
313 Putra
open
50 meter Gaya Bebas Tunarungu
314 Putri
open

VI. CABANG OLAHRAGA TENIS MEJA

A) Klasifikasi Difabel

1) Tunadaksa - Kursi roda


a) TT 1:
(1) Dapat meluruskan siku dan lengan dengan gerakan berayun
yang dimulai dari bahu.
(2) Koordinasi dari gerakan lengan sangat berbeda dengan lengan
yang normal.

40
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(3) CP: kekakuan otot yang berat di seluruh tubuh, ketepatan dan
kecepatan gerakan lengan berkurang, keseimbangan duduk
berkurang.

b) TT 2:
(1) Siku cukup dapat diluruskan.
(2) Koordinasi gerakan tangan sangat baik, namun kekuatannya
kurang.
(3) CP: sama seperti TT 1 dengan lengan yang bermain normal.

c) TT 3:
(1) Ada kehilangan fungsi yang minimal pada lengan yang bermain.
(2) Posisi badan sedikit goyah, jika tidak disangga oleh lengan yang
bebas, atau dengan memegang/mendorong kursi roda atau
paha.
(3) Bagian pinggang ke bawah tetap bertumpu pada “back of seat”.
(4) Gerakan backhand dari lengan berkurang karena gangguan pada
keseimbangan badan.
(5) CP: control yang sedikit terbatas pada kedua lengan dan
kekakuan yang berat pada kedua tungkai.

d) TT 4 :
(1) Gerakan lengan dan badan normal.
(2) Gerakan tubuh dapat ditingkatkan hanya dengan menyangga
lengan yang bebas, berpegangan/mendorong kursi roda atau
paha.
(3) Putus kedua tungkai di atas lutut, dengan sisa amputasi yang
pendek.
(4) CP: kekakuan tingkat sedang dan gerakkan lengan serta badan
secara persis berkurang.

e) TT 5:

41
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(1) Dapat membungkukkan badan ke depan maupun ke belakang,


tanpa menggunakan lengan yang bebas.
(2) Paha dan kaki dapat melakukan dorongan secara bermakna.
(3) Berpegangan pada kursi roda dapat optimal karena dapat
membungkuk ke depan atau belakang secara baik.
(4) Kadang dapat melakukan gerakan menyamping.
(5) CP: kekakuan otot atau gangguan gerakan yang minimal pada
lengan dan badan.
2) Tunadaksa - Berdiri
a) TT 6:
(1) Kombinasi difabel pada lengan yang bermain dan tungkainya.
(2) CP: kekakuan tingkat sedang dan gerakan yang tidak normal
pada tungkai lebih berat daripada lengan atau gerakan tidak
terkontrol di seluruh tubuh.
b) TT 7:
(1) Polio derajat berat pada kedua tungkai.
(2) Putus 1 tungkai atas lutut dan 1 tungkai bawah lutut.
(3) Putus lengan di atas dan di siku pada lengan yang bermain, atau
kedua lengan.
(4) CP: gerakkan tidak terkontrol tingkat sedang.

c) TT 8:
(1) Difabel yang berat pada 1 atau ke 2 tungkai.
(2) Putus 1 tungkai atas lutut atau ke 2 tungkai dibawah lutut.
(3) CP : sedikit gerakkan tidak normal dan kekakuan pada lengan
dan tungkai.
d) TT 9:
(1) Keseimbangan dinamis yang baik.
(2) Difabel minimal pada 1 atau kedua lengan atau panjang tungkai
yang berbeda.
(3) Putus 1 tungkai di bawah lutut.
(4) CP: sedikit gerakkan tidak normal dan kekakuan pada lengan dan
tungkai.

42
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

e) TT 10:
(1) Lengan yang bermain berfungsi normal.
(2) Sedikit difabel pada lengan yang bebas.
(3) Putus pada lengan yang bebas sampai 1/3 lengan bagian bawah.
(4) CP: gerakkan tidak terkontrol pada tingkat minimal.
f) Tuna Grahita/TT 11
g) Tunanetra.

B) Nomor Cabang Olahraga Tenis Meja Yang Dipertandingkan

Nomor
Jenis Jenis
Klasifikasi Disabilitas Pertandingan/ Jumlah
No Disabilitas Kelamin
Perlombaan
Tunggal Pa Pi 2
Kursi Roda TT1 – TT5
Ganda
Pa/Pi 1
Campuran
1 Tunadaksa
Tunggal Pa Pi 2
Berdiri TT6 – TT10 Ganda
Pa/Pi 1
Campuran
Tunggal Pa Pi 2
Tunagrahit
2 Terbuka Ganda
a Pa/Pi 1
Campuran
3 Tunanetra Terbuka Tunggal Pa Pi 2
Tunggal Pa Pi 2
4 Tunarungu Terbuka Ganda
Pa/Pi 1
Campuran
Jumlah 14

C) Medali Yang Diperebutkan.


Emas : 14 Keping
Perak : 14 Keping
Perunggu : 28 Keping

D) Peraturan/ketentuan Khusus Cabang Olahraga Tenis Meja


1) Ketentuan berpakaian dan permainan mengikuti peraturan Persatuan
Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) dan International Table Tenis
Federation (ITTF).

43
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

2) Tim atau pasangan ganda harus memakai pakaian seragam (bila


mungkin juga kaos kaki dan sepatu).
3) Pada bagian belakang pakaian olahragawan boleh diberikan nomor
atau tulisan untuk mengidentifikasikan pemain.
4) Pakaian bagian bawah seperti rok dan celana pendek serta T-shirt
tidak boleh berwarna putih.
5) Bola yang digunakan berjenis polyball beratnya 2,7 gram dengan
garis tengah 40 mm, serta berwarna putih.
6) Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket
harus datar dan kaku.
7) Permukaan karet yang menutup daun raket di satu sisi harus
berwarna merah menyala di satu sisi dan hitam di sisi lain (tidak
sama dengan warna sebelahnya), atau permukaan daun raket yang
dibiarkan polos tanpa penutup harus berwarna pudar. Karet penutup
raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, tanpa
mengubah karakterisktik karet secara fisik, atau hal lainnya.
8) Khusus Kelompok Tunanetra :
a) Ketentuan berpakaian dan permainan mengikuti peraturan
International Blind Sports Federation (IBSA) 2013 – 2017.
b) Sistem yang digunakan adalah “the best of three”, masing-
masing pemain bermain maksimal 3 set.
c) Pemain dinyatakan menang dalam sebuah set apabila,
mencapai minimum 11 poin dan selisih dua (2) poin dari
lawannya.
d) Pemain yang dinyatakan sebagai pemenang adalah yang
dapat memenangkan 2 set.
e) Pemain mendapatkan satu (1) poin apabila lawan memukul
bola dan menyentuh papan pembatas tengah dan bola berhenti
bergulir maju. Bola dinyatakan masih bergulir maju, jika bola
menyentuh dasar dari papan pembatas tengah dan kemudian
menuju area meja lawan.
f) Pemain mendapatkan satu (1) poin apabila bola yang
dipukul lawan melewati bagian atas papan pembatas tengah.

44
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

g) Pemain mendapatkan satu (1) poin apabila lawan


menyentuh bola dengan bagian tubuh, atau seragam yang
dikenakannya, selain dari raket atau tangan yang memegang
raket di dalam area bermain.
h) Pemain mendapatkan satu (1) poin apabila lawan memukul
bola keluar dari area bermain.
i) Pemain mendapatkan satu (1) poin apabila lawan menahan
atau menghentikan bola selama lebih dari 2 detik, sehingga
bunyi bola menjadi tidak terdengar. Waktu 2 detik tersebut tidak
diukur dengan stopwatch, namun berdasarkan perkiraan wasit.
j) Pemain mendapatkan satu (1) poin apabila lawan memukul
bola mengenai bagian atas dinding samping dan atau bagian
atas dari papan kontak dan atau kembali lagi ke area bermain.
k) Pemain tidak boleh menutupi atau menyentuh area gawang,
apabila terjadi, maka satu(1) poin akan diberikan kepada lawan.
l) Peraturan Servis :
(1) Setelah peluit ditiup oleh wasit, pemain harus sudah
melakukan servis sebelum 2 detik. Jika melanggar, pemain
lawan akan mendapatkan satu (1) poin. Ketentuan tersebut
juga berlaku apabila pemain melakukan servis sebelum
wasit meniup peluit.
(2) Bola harus diletakkan di permukaan meja sebelum
melakukan servis, jika melanggar, pemain lawan akan
segera mendapatkan satu (1) poin.
(3) Ketika melakukan servis, setiap ayunan ke arah bola
dihitung 1 kali servis.
(4) Setiap pemain mendapatkan giliran untuk melakukan
servis 2 kali secara berurutan.
(5) Bola servis harus dipantulkan 1 kali, ke daerah dinding
samping sebelum pembatas tengah. Jika melanggar, maka
pemain lawan akan mendapatkan satu (1) poin. Jika bola
servis bergulir menyusuri dinding samping, maka bola
dianggap memantul berulang kali dan pemain lawan
mendapatkan satu (1) poin.

45
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

m) Perangkat permainan :
(1) Raket :
Raket terbuat dari bahan yang keras namun permukaannya
halus, yang terdiri dari daun raket dan gagang, dengan
panjang total 30 cm. Raket tersebut boleh dilapisi dengan
bahan lunak (satu lapis dengan ketebalan maksimal 2 mm
pada salah satu sisi atau kedua sisinya)
Ukuran Maksimal :
(a) Panjang daun raket : 20 cm
(b) Lebar daun raket : 7,5 cm
(c) Ketebalan raket : 1 cm (termasuk lapisan
lunak)
(d) Panjang gagang : 10 cm
(e) Diameter gagang : 4 cm
Daun raket dapat berbentuk bulat ataupun kotak.
Ukuran daun raket tidak termasuk ukuran gagang, dan
ukuran gagang tidak termasuk ukuran daun raket.
(2) Bola :
Bola yang dibuat harus mengeluarkan bunyi, diameter bola
adalah 60 mm dengan permukaan yang keras namun halus.
(3) Meja :
(a) Panjang bagian dalam: 366 cm (toleransi 5 cm)
(b) Lebar bagian dalam : 122 cm (toleransi 5 cm)
(c) Tinggi (dari permukaan meja hingga lantai): 78 cm
(d) Dinding samping: 14 cm
(e) Sudut (radius bagian dalam): 23 cm
(f) Gawang (setengah lingkaran): diameter 30 cm
(g) Lubang vertikal gawang 30 cm x 10 cm (di ujung dinding
meja)
(h) Batas area taktis untuk area gawang: diameter 40 cm
(i) Papan kontak : 5 cm, berada di bagian dalam ujung meja,
atau boleh
di bagian luar.

46
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(j) Papan pembatas tengah 42 cm, diukur dari bagian atas atau
permukaan dinding samping, jarak terbuka atau renggang
adalah 10 cm dari permukaan meja bermain.

n) Perangkat khusus :
(1) Pemain harus memakai pelindung tangan
(a) Pelindung tangan tidak boleh menutupi lengan
lebih dari 6 cm diukur dari pergelangan.
(b) Ketebalan dari pelindung tangan maksimal 2,5
cm pada bagian depan (semua jari) sampai pergelangan.
(c) Ibu jari tidak termasuk dalam pengukuran
tangan.
(2) Pemain dapat memakai pelindung di atas 6 cm pada lengan,
dengan ketentuan, warna harus berbeda dari sarung tangan
(misal: bandana kepala, bandana balut atau perban, dan lain-
lain).
(3) Pemain harus memakai pelindung mata yang tidak tembus
cahaya, yang berguna untuk mengaburkan pandangan pemain.
Bagian tepi pelindung mata harus menggunakan atau diisi
dengan bahan busa atau silikon, untuk benar-benar menutupi
cahaya.

o) Protes ditiadakan, keputusan wasit mutlak.


p) Waktu pelaksanaan Pertemuan Teknik:
(1) Hari/tanggal : 8 November 2019.

47
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

(2) Waktu : 14.00 WIT – Selesai

(3) Tempat : Asrama Papua

q) Pelaksanaan Lomba : 10 – 12 November 2019

r) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam ketentuan ini dan


masih dianggap perlu, akan ditentukan kemudian.

BAB V
FASILITAS OLAHRAGA DAN PERALATAN PERTANDINGAN

48
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

A. FASILITAS OLAHRAGA
Venues yang disediakan pada penyelenggaraan PEPARPENAS IX Tahun 2019
adalah :

1. Venue Acara Pembukaan

2. Venue Cabang Olahraga Renang

3. Venue Cabang Olahraga Atletik

49
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

4. Venue Cabang Olahraga Bulutangkis

5. Venue Cabang Olahraga Tenis Meja

50
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

6. Venue Cabang Olahraga Catur

7. Venue Cabang Olahraga Boccia

51
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

B. RINCIAN VENUES DAN KEGIATAN :

No Waktu Acara Tempat


1 8 November
2019 Welcome Party Balaikota Jayapura
Pukul 19.00 WIT
2 9 November
Stadion Mandala
2019 Upacara Pembukaan
Jayapura
Pukul 15.00 WIT
3 Menurut Jadwal Pertandingan/
Pertandingan Perlombaan
(tentatif) Stadion Atletik IPDN
a. Atletik
GOR Bulutangkis
b. Bulutangkis
Jayapura
Gelanggang Olahraga
c. Bocia
Uncen
Gelanggang Olahraga
d. Catur
Uncen
Kolam Renang Kodam
e. Renang
Jayapura
GOR UNCEN Jayapura
f. Tenis Meja
4 12 November Upacara Penutupan Balaikota Jayapura
2019
Jam 19.00 WIT

C. PERALATAN PERTANDINGAN

52
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Alat Pertandingan disiapkan oleh panitia penyelenggara dan peralatan


olahraga khusus Paralimpic bekerjasama dengan NPC Pusat, dan Pemda
Papua.

BAB VI
AKOMODASI, TRANSPORTASI, KOMSUMSI DAN JAMINAN KESEHATAN

A. JUMLAH KEBUTUHAN DAN LAMANYA


DUKUNGAN AKOMODASI DAN KOSUMSI

1. Jumlah
Atlet dan Ofisial maksimal berjumlah 25 orang dengan rincian sebagai
berikut:

Jumlah Kuota Para


N Atl Ofisi
Konting Tunadaks Tunanetr Tunarung Tunagrahi
o et al
en a a u wicara ta
1 28 20 8 8 4 4 4

2. Lama Dukungan
Akomodasi dan konsumsi didukung dari tanggal 6 November 2019 (Chek-
in dan makan siang) sampai tanggal 13 November 2019 (Sarapan Pagi
dan Chek-out). Di luar jadwal tersebut, biaya akomodasi dan konsumsi
ditanggung kontingen atau daerah masing-masing.

B. LOKASI,DAYA TAMPUNG, DAN FASILITAS AKOMODASI

Akomodasi dan lain-lain akan ditanggung oleh panitia dengan rincian


yang akan ditentukan kemudian

C. KONSUMSI

Konsumsi akan ditanggung panitia sesuai dengan kuota yang difasilitasi


Kementerian pemuda dan olahraga selama masa dukungan yang sudah
ditentukan di atas.

53
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

D. TRANSPORTASI

1. Dukungan transportasi tersedia selama 7


(tujuh) hari terhitung mulai tanggal 7 s/d 13 November 2019.
2. Para Ketua Kontingen wajib memberikan
informasi mengenai jadwal kedatangan dan sarana transportasi yang
digunakan kepada panitia PEPARPENAS IX Tahun 2019 paling lambat
tanggal 9 Oktober 2019.
3. Pelayanan transportasi kontingen
disediakan dari dan ke Hotel dan ke tempat
pertandingan/perlombaan (venues) .

E. KESEHATAN
1. Panitia akan memberikan fasilitas kesehatan untuk kasus gangguan
kesehatan/kecelakaan yang sifatnya pertolongan pertama (terjadi
pada tempat dan waktu pertandingan/perlombaan).
2. Perkampungan
Tenaga medis/paramedis yang ada di perkampungan akan melayani
masalah kesehatan 24 jam. Posko kesehatan berlokasi di masing-
masing pos di Jayapura dari tanggal 7 s/d 13 November 2019.
3. Lapangan
Untuk acara pertandingan/perlombaan selama PEPARPENAS IX
Tahun 2019 berlangsung, disediakan posko kesehatan di lokasi
pertandingan/perlombaan.
4. Tenaga Medis/Paramedis
Tenaga medis/paramedis untuk PEPARPENAS IX Tahun 2019 berasal
dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan PMI Papua.
5. Ambulans
Untuk kasus rujukan ke rumah sakit, disediakan ambulans dan
tenaga medis oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan PMI
Papua.

54
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

6. Rumah Sakit Rujukan


Dalam melayani kasus-kasus rujukan, panitia menunjuk rumah sakit
rujukan PEPARPENAS IX Tahun 2019. Panitia hanya menanggung
cedera ringan atlet sesuai hasil pemeriksaan dokter yang terjadi di
lingkungan penyelenggaraan (lapangan dan penginapan).

BAB VII
UPACARA

A. UPACARA PEMBUKAAN

Upacara pembukaan PEPARPENAS IX Tahun 2019 dilaksanakan di Stadion


Jayapura pada tanggal 9 November 2019, yang akan dibuka secara resmi oleh
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

B. UPACARA PENGHORMATAN PEMENANG

Upacara penghormatan pemenang (UPP) dilakukan setiap selesai


pertandingan final di masing-masing venues pertandingan/perlombaan.

C. UPACARA PENUTUPAN/FAREWELL PARTY

Upacara penutupan PEPARPENAS IX Tahun 2019 akan diadakan pada tanggal


12 November 2019, di Gedung Olahraga Jayapura.

55
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

BAB VIII
PENUTUP

Selain untuk meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan rasa percaya


diri, PEPAPERNAS diharapkan juga mampu menggugah dan memotivasi
masyarakat, orang tua, dan penyandang disabilitas untuk membantu
memasyarakatkan olahraga dan selanjutnya menjadi bagian dari
kebutuhan hidup.

Kalender rutin penyelenggaraan PEPARPENAS setiap 2 tahun (tahun ganjil)


adalah untuk memotivasi para atlet agar gemar berolahraga sesuai
kecabangan serta diharapkan berdampak positif untuk melahirkan bibit-
bibit atlet yang mampu berkiprah pada event bertaraf Internasional.

Buku pedoman ini dibuat untuk menjadi panduan pelaksanaan


PEPARPENAS IX Tahun 2019. Diharapkan, segala yang sudah tertuang
dalam buku ini dapat dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat, yaitu para
atlet, ofisial, maupun unsur kontingen yang lain.

56
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

57
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019
Lampiran 1.
ENTRY FORM BY NAME
PEPARPENAS IX TAHUN 2019
CABANG OLAHRAGA ATLETIK
PROVINSI
Event
Jenis
No Nama L/P Tanggal Lahir Klasifikasi 100 200 400 800 Lompat
Difabel Tolak Peluru
M M M M Jauh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan
Beri tanda contreng (v) pada kolom yang diikuti.
……………………………….
Paling lambat tanggal 4 Oktober 2019 harus sudah masuk..
Apabila pada tanggal tersebut belum masuk, maka dianggap tidak mengikuti cabang
olahraga tersebut.

( …………………………… )

1
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019
Lampiran 2.

ENTRY FORM BY NAME


PEPARPENAS IX TAHUN 2019
CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS
PROVINSI
Event
No Nama L/P Tanggal Lahir Jenis Difabel Klasifikasi Tungg Ganda
al Campuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan
……………………………….
Beri tanda contreng (v) pada kolom yang diikuti.
Paling lambat tanggal 4 Oktober 2019 harus sudah masuk..
Apabila pada tanggal tersebut belum masuk, maka dianggap tidak mengikuti cabang olahraga tersebut.
Lampiran 3.
ENTRY FORM BY NAME
( …………………………… )
PEPARPENAS IX TAHUN 2019

1
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019
CABANG OLAHRAGA BOCCIA
PROVINSI
Event
Jenis
No Nama L/P Tanggal Lahir Klasifikasi BC -2 BC -2
Difabel
Perorangan Berpasangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan
……………………………….
Beri tanda contreng (v) pada kolom yang diikuti.
Paling lambat tanggal 4 Oktober 2019 harus sudah masuk..
Apabila pada tanggal tersebut belum masuk, maka dianggap tidak mengikuti cabang olahraga tersebut.
Lampiran 4.
( …………………………… )
ENTRY FORM BY NAME
PEPARPENAS IX TAHUN 2019
CABANG OLAHRAGA CATUR
PROVINSI

2
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019
Event
No Nama L/P Tanggal Lahir Jenis Difabel Klasifikasi Tunanetra Tunadaks
a
B1 B2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Keterangan
Beri tanda contreng (v) pada kolom yang diikuti. ……………………………….
Paling lambat tanggal 4 Oktober 2019 harus sudah masuk..
Apabila pada tanggal tersebut belum masuk, maka dianggap tidak mengikuti cabang olahraga tersebut.

( …………………………… )
Lampiran 5.

ENTRY FORM BY NAME


PEPARPENAS IX TAHUN 2019
CABANG OLAHRAGA RENANG

PROVINSI

3
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019
Event
Gaya Gaya Ku
N Gaya Bebas Gaya Dada Punggun Kupu-kupu
Nama L/P Tanggal Lahir Jenis Difabel Klasifikasi
o g
50 200 100 50m 50m
100 m 50m
m m m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Keterangan
Beri tanda contreng (v) pada kolom yang diikuti. ……………………………….
Paling lambat tanggal 4 Oktober 2019 harus sudah masuk.
Apabila pada tanggal tersebut belum masuk, maka dianggap tidak mengikuti cabang olahraga tersebut.

Lampiran 6
( …………………………… )
ENTRY FORM BY NAME
PEPARPENAS IX TAHUN 2019
CABANG OLAHRAGA TENIS MEJA

PROVINSI

4
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019
Event
N T GC T GC T GC T GC T
Nama L/P Tanggal Lahir Jenis Difabel Klasifikasi
o
TT TT TT TT TT TT TR TR TUNA
1-5 1-5 6-10 6-10 11 11 W W NETRA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Keterangan
Beri tanda contreng (v) pada kolom yang diikuti. ……………………………….
Paling lambat tanggal 4 Oktober 2019 harus sudah masuk.
Apabila pada tanggal tersebut belum masuk, maka dianggap tidak mengikuti cabang olahraga tersebut.

( …………………………… )

5
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Lampiran 5.

DATA OFISIAL
PEKAN PARALIMPIC PELAJAR NASIONAL (PEPARPENAS) IX
TAHUN 2019

PROVINSI : ………………………….
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Tempat, Tanggal Lahir
Pekerjaan
Jabatan Pekerjaan
Alamat Rumah dan Nomor Telepon/HP

Alamat Kantor/Nomor Telepon

Jabatan di Kontingen

Data ini mohon diisi dengan sebenarnya dan lengkap dan ditandatangani
ofisial yang bersangkutan.

…………………………………
Hormat saya,

(…………………………………..) Pas photo


3X4 cm

1
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Lampiran 6.
DATA ATLET

PEKAN PARALIMPIC PELAJAR NASIONAL (PEPARPENAS) IX


TAHUN 2019
PROVINSI : …………………………
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Tempat, Tanggal Lahir
Alamat Rumah dan Nomor
Telp/HP

Kelompok Difabel
Cabang Olahraga 1.
2.
Nomor yang diikuti 1.
2
3
Sekolah Luar Biasa/ Sekolah
Umum
Alamat Sekolah/Nomor Telp.

Data ini mohon diisi dengan sebenarnya dan lengkap dan ditandatangani
atlet yang bersangkutan.

…………………………………
Hormat saya,

Pas photo
(…………………………………..)
3X4 cm
Lampiran 7.
DAFTAR NAMA
OFISIAL
PEKAN PARALIMPIC PELAJAR NASIONAL
(PEPARPENAS) IX

2
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

TAHUN 2019

PROVINSI : ………………………….

Jabatan
No Nama Lengkap Jenis Kelamin
Pekerjaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

…………………………………
Ditandatangani oleh;
Pimpinan Kontingen,

(…………………………………..)
Lampiran 8.
XDATA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR PENYANDANG CACAT/ PEKAN
PARALIMPIK PELAJAR NASIONAL

Perolehan Medali
Tempat /
No Kegiatan Cabang Olahraga Juara
Tanggal Emas Perak Perunggu
1 POPCANAS (I)
Sumatera
JAKARTA 4 (Empat) I 8 2 1
Utara
14 - 18 Oktober Atletik, II DKI Jakarta 11 3 1
2003 Bulutangkis,
Renang, Tenis

3
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Meja III Jawa Barat 6 3 7

Sumatera
SURAKARTA 4 (Empat) I 11 3 1
Utara

II DKI Jakarta 7 7 7
2 POPCANAS (II) Atletik,
24 - 29 Bulutangkis,
September Renang, Tenis
2005 Meja
III Jawa Barat 6 3 7

BEKASI Jawa
4 (Empat) I 11 1 4
(JAWA BARAT) Tengah
Sulawesi
II 8 4 4
Tenggara
3 POPCANAS (III) Atletik,
1 - 6 Nopember Bulutangkis,
2007 Renang, Tenis
Meja Sulawesi
III 6 7 9
Selatan

Sumatera
YOGJAKARTA 4 (Empat) I 15 9 8
Selatan

Sulawesi
II 11 6 3
Tenggara
4 POPCANAS (IV) Atletik,
19 - 25 Bulutangkis,
Nopember Renang, Tenis
2009 Meja Jawa
III 7 4 8
Tengah

Jawa
RIAU 4 (Empat) I 10 3 2
Tengah
II Riau 7 8 5

5 POPCANAS (V) Atletik,


16 - 22 Oktober Bulutangkis,
2011 Renang, Tenis III Jawa Barat 6 4 9
Meja

6 PEPARPENAS
(VI) JAKARTA 4 (Empat) I Jawa barat 10 3 2
7- 13 Oktober Atletik, II Riau 7 8 5
2013 Bulutangkis,

4
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Renang, Tenis III Papua 6 4 9


Meja

JAWA BARAT 5(Lima) I Jawa Timur 17 3 3

II Jawa Barat 16 13 7
PEPARPENAS Atletik,
7 (VIII) Bulutangkis,
9 - 15 Juni 2015 Renang, Tenis Jawa
Meja, Catur III 16 9 8
Tengah

Jawa
SURAKARTA 6 (Enam) I 18 7 11
Tengah

II Jawa Barat 16 7 5
PEPARPENAS Atletik,
8 7- Bulutangkis,
(VIII)
14November Renang, Tenis
2017 Meja, Catur, Jawa
III 15 8 1
Boccia Timur

5
Pekan Paralimpik Pelajar Nasional Tahun 2019

Lampiran. 9
JADWAL/RENCANA KEGIATAN
PEKAN PARALIMPIK PELAJAR NASIONAL (PEPARPENAS) IX TAHUN 2019
JAYAPURA, 6 S.D. 13 NOVEMBER 2019

Tanggal Tempat
No Kegiatan
5 6 7 8 9 10 11 12 13

1
Kedatangan Tim Aju xxx Bandara Sentani
.
2 Hotel Horison
Keabsahan xxx xxx xxx xxx
.
3 Bandara Sentani
Kedatangan Kontingen xxx
.
4 Masing2 Hotel
Tes Klasifikasi Difabel xxx xxx xxx
.
Technical Meeting
5
(Welcome Party 15.00 xxx
.
WIT)
6
Pembukaan (15.00 WIT) xxx Stadion Mandala
.
PELAKSANAAN PERLOMBAAN/ PERTANDINGAN
1.Atletik xxx xxx xxx Stadion Mandala
2.Bulu Tangkis xxx xxx xxx
3.Boccia xxx xxx xxx
4.Catur xxx xxx xxx
5.Renang xxx xxx xxx
6.Tenis Meja xxx xxx xxx
8
Penutupan (19.00 WIT) xxx Gedung Serba Guna
.
9
Kepulangan Tim xxx Bandara Sentani
.
6

Anda mungkin juga menyukai