Istilah atletik berasal dari kata Yunani athlon yang berarti berlomba atau bertanding. Kita
dapat menjumpai pada kata penthalton yang terdiri dari kata pentha berarti lima atau
panca dan kata athlon berarti lomba. Arti selengkapnya adalah panca lomba atau
perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi perlombaan jalan
cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa Inggris digunakan istilah track and
field. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di
lintasan (track) dan di lapangan (field). Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan atletik
dalam bahasa jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga
yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepakbola,
senam dan lain-lain.
SEJARAH ATLETIK DUNIA
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan.
Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik.
Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar.
Olah raga Atletik mula-mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM.
Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal
sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun
demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai
berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga.
Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya
untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang
liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu
adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri
mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini
juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam
bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik.
Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui
sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga
mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar
untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik
sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian
pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa
yang akan datang.
Sampai abad ke-12 sesudah Masehi atletik belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Beberapa kejadian atau peristiwa yang diketahui adalah sebagai berikut :
Tahun 1154 Tanah-tanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk
atletik.
Tahun 1330
Tahun 1414
Tahun 1917 Perkumpulan atletik yang pertama didirikan di negeri Inggris oleh Captain
Mason. Perkumpulan ini bernama Necton Guild
Tahun 1834 Syarat minimum untuk mengikuti pertandingan ditetapkan oleh suatu badan
seperti : 440 yards 60 detik ; 1 mil 5 menit.
Tahun 1855 Buku atletik mengenai lari cepat , diterbitkan untuk pertama kalinya.Tanahtanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.
Tahun 1860 di San Fransisco didirikan suatu perkumpulan atletik yang bernama Olympiade
Club, yang disebut sebagai perkumpulan yang pertama di Amerika. Di Inggris kejuaraan
atletik untuk pertama kalinya dilangsungkan pada tahun 1866. Sesudah itu atletik mulai
tersebar keseluruh dunia. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat di selenggarakan oleh New
York Athletic Club dalam tahun 1868. Pada perlombaan ini atlet-atlet untuk pertama kalinya
memperkenalkan Spikes (sepatu14berpaku) kepada dunia atletik di negeri Belanda, atletik
telah diperlombakan pada tahun 1878 dan tahun 1901 didirikan suatu perkumpulan atletik
seluruh Negara Belanda.
Berdirinya Organisasi Atletik ( Induk Organisasi )
Awal abad XIX merupakan mas menggeloranya kembali semangat berolahraga dikalangan
masyarakat luas, termasuk berkembangnya olahraga atletik. Perkumpulan-perkumpulan
atletik mulai dibentuk. Perlombaan-perlombaan atletik banyak diselenggarakan. Di Inggris
pada tahun 1817 didirikan perkumpulan atletik yang pertama oleh Captain Mason dengan
nama Necton Guild. Pada tahun 1834 syarat minimum untuk mengikuti perlombaan
ditetapkan oleh badan/komite,misalnya syarat minimum untuk lari 440 yards = 60 detik,l lari
1 mil = 5 menit.
Pada tahun 1855 untuk pertama kalinya diterbitkan buku mengenai lari cepat (sprint) Inggris
menyelenggarakan perlombaan antarnegara di Eropa,terutama antara Inggris dengan
Perancis. Pada tahun 1860 perkumpulan atletik yang pertama di Amerika Serikat didirikan di
San Fransisco dengan nama Olympic Club. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat baru
diselenggarakan pada tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah itu sering diadakan
perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan negara-negara Eropa.
Persatuan atletik yang menghimpun perkumpulan-pekumpulan atletik mulai dibentuk.
Tahun 1899 di Belgia berdiri Ligue Royale dAthletime dan di Canada Track and
Field Association.
Tahun 1885 di Afrika selatan berdiri South African Amateur Athletic Union dan d
Swedia berdiri Svenska Fri-Idrotts Forbunder.
Tahun 1896 di Norwegia berdiri Norges Fri-Idrettsfor-bund.
Tahun 1897 di Australia berdiri The Amateur Athletic Union of Australia, di
Czechoslovikia berdiri Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri
Association Haenengue dAthletikai Szovetse.
Tahun 1911 di Belanda berdiri Koninklijke Nederlandeseh Athleriek Unie.
Sampai saat ini tidak kurang dari 170 negara telah membentuk organisasi atletik yang
menjadi induk perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap negara. Perlombaan atletik telah
sering diselenggarakan, demikian pula perlombaan antar negara tetapi belum ada peraturan
perlombaan yang seragam sehingga sering timbul perselisihan paham dalam menentukan
pemenang. Baru pada tanggal 17 Juli 1912 tiga hari setelah selesai nya perlombaan atletik
pada Olympiade Modern V di Stockholm tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti
Olympiade dari Amerika Serikat, Australia, Austria, Belgia, Canada, Chili, Denmark,
Finlandia, Hongaria, Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia, Perancis,Rusia, Swedia dan Yunani,
berdiskusi untuk membentuk suatu badan Internasional Atletik yang membuat peraturanperaturan dan penyelenggaraan perlombaan atletik yang lengkap.
Badan tersebut didirikan dengan nama International Amateur Athletic Federation (IAAF),
sebagai ketua adalah J. Sigfrit Edstrom dengan sekretaris Jendral merangkap Bendahara
(Honorary Secretary-Treasurer): Kristian Henstrom keduanya dari Swedia. Peraturan teknis
untuk perlombaan internasional yang pertama disahkan pada kongres yang ketiga tahun 1914
di Lyon Perancis. Sejak terbentuknya IAAF ini penyelenggaraan perlombaan-perlombaan
atletik semakin baik, terutama dalam segi pengorganisasian.
PERATUARAN DAN PERWASITAN ATLETIK
1.
Peraturan
Penilaian diskualifikasi. Para juri atau wasit yang ditunjuk harus memilih salah seorang
Ketua Wasit. Dan semua juri atau wasit harus mampu bertindak sebagai individu. Dan bila
menurut pendapat :
A. Dua orang wasit atau juri, di mana salah seorang harus ketua wasit, atau
B. Tiga orang juri atau wasit selain ketua wasit.
Berpendapat bahwa bila cara berjalan seorang peserta tidak memenuhi persyaratan
jalan cepat sesuai definisi diatas pada saat tertentu selama perlombaan, yang bersangkutan
dinyatakan dis-kualifikasi, yang diberitahukan kepadanya secara langsung oleh wasit. Dan
diawasi langsung oleh IAAF atau diadakan atas izinnya, tidak diperbolehkan adanya dua
juri/wasit yang berasal dari satu kewarganegaraan yang sama. Ketentuan diskulifikasi yaitu
peserta lomba yang mendorong, memotong dan menghalangi atlet peserta lain dan berakibat
menghambat gerak laju peserta. Jika keadaan tidak memungkinkan untuk memberitahukan
diskualifikasi pada peserta, maka dilakukan sesudah perlombaan berakhir.
Pada lomba jalan cepat di lintasan (dalam stadion) seorang peserta yang
didiskualifikasi harus secepatnya meninggalkan lintasan, sedang pada lomba jalan cepat di
jalan umum, peserta yang didiskualifikasi harus segera melepaskan nomor dada yang
dipakainya. Disarankan untuk menggunakan bendera putih diancungkan sebagai tanda
Peringatan dan juga untuk memberitahukan kepada petugas (Juri), peserta dan penonton
bahwa pesarta tersebut didiskualifikasi. Dalam perlombaan internasioanal dengan jarak lebih
dari 20 km harus disediakan pos-pos penyegar(sponging point) oleh panitia maupun peserta
sendiri, setiap jarak sesudah 5 km, 10 km, 15 km. Peserta didiskualifikasi bila
mengambil/menerima penyegar diluar pos-pos yang telah ditentukan. Untuk olimpiade atau
Kejuaraan Daerah atau Regional, sirkuit untuk nomor 20 km jalan cepat harus maximum
3000 m dengan minimum 1500 m.
Setiap peserta harus mengirimkan formulir pendaftarannya untuk nomor lomba jalan
cepat 50 km atau 30 mil (atau lebih) disertai surat keterangan dari dokter, setiap peserta harus
bersedia diminta mengikuti tes jasmaniah (physical examination) oleh dokter yang ditunjuk
oleh panitia.
2.
Wasit
Mereka harus selalu mengawasi dan mengecek terhadap kaki depan berhubungan dengan
tanah sebelum kaki yang lain meninggalkan tanah, dan kaki ini diluruskan minimal sesaat.
Diskwalifikasi
Apabila dua orang wasit (salah satu wasit kepala) sependapat bahwa caranya jalan (atlit
tersebut) tidak sempurna dilakukan, atau apabila tiga orang wasit berpendapat hal yang sama.
Peringatan
Seorang atlit jalan cepat akan diberikan peringatan apabila jalannya tidak menepati
peraturan / ketentuan dan dia tak akan diberikan peringatan ke dua. Atlit hanya akan
diperingatkan satu kali, bila membuat pelanggaran yang sama kedua kali, dia langsung di
keluarkan / didiskwalifikasi.
Penyegaran
Dalam event jalan cepat 20 km atau lebih, minuman penyegar akan disediakan
sesudah 1 km dan kemudian tiaaappp 5 km.
Lompat
1. Peraturan
A. Lintasan awalan lompal jauh lebar minimal 1,22 m dan panjang 45 m.
B. Panjang papan tolakan 1,22 m; lebar 20 cm dan tebal 10 cm.
C. Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan plastisin untuk mencatat
bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangnya 1 m dari tepi depan
bak pasir pendaratan.
D. Lebar tempat pendaratan minimal 2,7b m jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat
lompatan minimal 10 m.
E. Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar dengan sisi atas
papan tolakan
2.
Wasit
Pada tingkat elit, pesaing lari ke bawah landasan pacu (biasanya dilapisi dengan sama
permukaan karet sebagai trek lari, karet remah juga divulkanisir karet ) dan melompat sejauh
yang mereka dapat dari papan kayu 20 cm / 8 inci lebar yang dibangun flush dengan landasan
ke dalam lubang diisi dengan kerikil halus atau pasir tanah. Jika pesaing mulai lompatan
dengan setiap bagian dari kaki melewati garis busuk, melompat dinyatakan busuk dan tidak
ada jarak dicatat. Sebuah lapisan plasticine ditempatkan segera setelah dewan untuk
mendeteksi kejadian ini. Seorang pejabat (mirip dengan wasit ) juga akan menonton
melompat dan membuat tekad. Pesaing dapat memulai melompat dari setiap titik di belakang
garis busuk, namun jarak yang diukur akan selalu tegak lurus terhadap garis busuk untuk
istirahat terdekat di pasir disebabkan oleh setiap bagian dari tubuh atau seragam. Oleh karena
itu, adalah demi kepentingan terbaik dari pesaing untuk mendapatkan sebagai dekat dengan
garis busuk mungkin. Pesaing diperbolehkan untuk menempatkan dua tanda di sepanjang sisi
landasan untuk membantu mereka untuk melompat secara akurat. Pada lebih rendah bertemu
dan fasilitas, plasticine kemungkinan akan tidak ada, landasan pacu mungkin permukaan
yang berbeda atau jumper dapat memulai melompat mereka dari tanda dicat atau ditempel di
landasan.
Lari
1.
Peraturan
Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek istilah lainnya adalah Sprint. Pelarinya disebut Sprinter. Pada umumnya
kita kenal tiga macam start:
1. Start Jongkok
2. Start Melayang
3. Start Berdiri
4. Nomor yang diperlombakan :
5. 100, 200, dan 400 m
6. 4 x 100, 4 x 400 m lari sambung.
Lari Jarak Menengah
1. Pelari mulai start dalam lintasannya masing-masing bisa pindah lintasan setelah
lingkungan pertama.
2. Dilakukan start tanpa pembagian lintasan dari belakang garis start yang dibuat
sedemikian sehingga menempuh jarak yang sama.
3. Sepatu yang digunakan harus ada 6 buah paku pada solnya.
Lari Estafet ( Lari Sambung )
Pelari I menggunakan start jongkok, pelari II, III, dan IV start melayang.
Ukuran tongkat lari estafet :
Panjang 28 30 cm
------ berat 50 gr
Diameter 38 mm
------ Bahan : Kayu berongga permukaan licin
Daerah pengoperan tongkat disebut wissel.
Panjang 20 m terbagi atas 10 sebelum batas pergantian tongkat.
Cara pergantian tongkat :
Jika terjadi pelanggaran pada saat tendangan hukuman dilakukan, konsekuensinya adalah
sebagai berikut.
1. Pelanggaran oleh pihak penyerang
Jika bola masuk ke gawang maka tendangan diulangi
Jika bola keluar, lewat, atau sampai di atas gawang maka regu
penahan melakukan tendangan gawang.
jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka
wasit menghentikan permainan dan regu bertahan melakukan tendangan bebas
tidak langsung.
2. Pelanggaran oleh pihak penahan
Jika bola masuk dalam gawang, maka gol dianggap sah.
Jika bola keluar lewat atau sampai di atas gawang, maka tendanganvdiulangi.
jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka
tendangan hukuman diulangi.
Jika pelanggaran dilakukan oleh kedua regu maka tendangan
hukuman diulang. Jika tendangan hukuman diulang maka baik penjaga
gawang maupun penendang hukuman boleh diganti dengan pemain lain.
Adapun pelanggaran yang berhubungan dengan permainan secara umum adalah:
Sepakbola merupakan salah satu cabang sepakbola yang sangat populer, merakyat, dan
digandrungi semua kelompok umur hampir diseluruh dunia. Bagaimana gegap-gempitanya
dunia menyambut event pertandingan sepakbola seperti piala dunia, piala eropa, perebutan
piala champions, dll. Sepak bola pada masa kekinian seolah hadir sebagai agama baru yang
dapat membius, memabukkan, memaniakkan sebagian penggemarnya. Sepakbola telah
menjelma menjadi sebuah entertaiment, bisnis, isu yang sangat menarik perhatian dunia.
Perkembangan sepakbola Indonesia di awal 90an begitu di segani di kawasan asia dan asia
tenggara. PSSI mendirikan liga professional untuk mengembangkan prestasi pemain.
Beberapa tahun belakangan ini sepakbola Indonesia menurun drastis, baik dalam struktur
PSSI, interpensi pemerintah, dan pembelian skor oleh klub tertentu. Liga Indonesia selalu di
warnai dengan kerusuhan antar pemain, penonton dan wasit. Oleh sebab itu, Perlu dipahami
tentang makna dari fair play itu sendiri, agar para pemain dapat bermain profesional, wasit
dapat memimpin pertandingan dengan baik, dan para penonton tidak terjadi salah paham
serta terlibat kerusuhan karena kurang begitu memahami tentang fair play.
Sportifitas yaitu merupakan kata sifat yang berarti jujur dan kesatria atau gagah. Dan
kata sportifitas yang sebagai kata benda mempunyai arti orang yang melakukan permainan
sepakbola (harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berperilaku saat
latihan dan bertanding, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah
ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandiang
sepakbola.
Membangun sifat untuk menghargai orang lain, sifat untuk mengalah yang bukan berarti
kalah. Seperti contoh tendangan fairplay dimana seorang pemain sepakbola membuang bola
ke luar lapangan ketika ada salah satu pemain yang sedang mengalami cedera, walaupun
teamnya dalam keadaan tertinggal. Dan memberi ucapan selamat kepada lawan yang harus
kita anggap sebagai kawan. Saling berjabat tangan, saling memeluk, dan memberikan ucapan
selamat serta pujian adalah sikap sportif yang harus selalu kita jaga.
Sportifitas dalam sepakbola adalah perilaku atau tindakan dari seorang atau sekelompok
sepakbolawan yang memperlihatkan sikap jujur, kesatria, disiplin, dan menaati ketentuan dan
peraturan pertandingan/ perlombaan sepakbola. Untuk mencapai sesuatu yang diharapkan,
oleh sebab itu Semangat fair play wajib dijunjung tinggi oleh setiap pemain di lapangan,
bahkan seorang wasit dituntut memimpin pertandingan secara adil serta tidak memihak salah
satu tim. Pada akhirnya, formula sportivitas sebagai warisan dari dunia sepakbola haruslah
menjadi konsep yang dipahami oleh masyarakat Indonesia, maka slogan memasyarakatkan
olahraga dan mengolahragakan masyarakat menjadi urgen untuk dilaksanakan lebih dari
sekedar membangun sarana dan pra sarana olahraga khususnya sepakbola yang menjadi
olahraga kegemaran masyarakat indonesia, dan mencipatkan pemain berprestasi atau
menjuarai event sepakbola di semua wilayah, regional maupun internasional. Slogan ini
bukan berujung pada jumlah fasilitas sepakbola dan jumlah sepakbolawannya, akan tetapi
membangun sebuah budaya yang menjunjung tinggi sportivitas pada semua lapisan
masyarakat dalam segala aspek kehidupan