PENDAHULUAN
Asesmen risiko merupakan bagian yang paling penting dan fundamental dalam
proses pengelolaan risiko. Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan asesmen
risiko yang benar agar memperoleh laporan profil risiko yang tepat sehingga
organisasi dapat secara cermat mengelola risikonya.
Menurut Smith (1990) manajemen resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan
penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan
atau kerugian pada perusahaan tersebut. Menurut Clough and Sears (1994)
manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk
menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian. Menurut William, et.al.,
(1995) manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum
yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat
dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
Keberhasilan pencapaian program dan mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam mengendalikan resiko. Mengetahui
resiko penting untuk lebih mengarahkan pengampu kebijakan dalam hal ini direktur
dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakan di rumah sakit untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan
pasien. Upaya meminimalisasi resiko dikemas dalam manajemen resiko sebagai
upaya untuk mencapai keberhasilan program dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di RS Satria Medika.
Agar RS Satria Medika dapat mengelola secara sistematis mengelola manajemen
resiko seperti yang diharapkan maka perlu disusun Pedoman manajemen resiko RS
Satria Medika.
1
BAB II
LATAR BELAKANG
A. TUJUAN
Tujuan dari pedoman manajemen resiko, antara
lain :
1. Pencegahan, pengendalian kerugian di rumah sakit,
diantaranya:
a. Proteksi terhadap aset finansial rumah sakit
b. Proteksi terhadap aset reputasi rumah sakit
2
c. Pencegahan cedera pada pasien, pengunjung, karyawan dan properti
2. Memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan aman
bagi pasien
3
B. PENGERTIAN
1. Manajemen resiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur resiko,
serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang
tersedia di rumah sakit. Strategi yang dapat digunakan antara lain
dengan mentransfer resiko pada pihak lain, menghindari resiko,
mengurangi efek buruk dari resiko dan menerima sebagian maupun
seluruh konsekuensi dari resiko tersebut.
2. Manajemen resiko merupakan suatu kegiatan untuk mengantisipasi,
mengurangi, mencegah terulangnya kejadian pada pelanggan internal dan
eksternal dengan identifikasi, analisis, evaluasi, pengelolaan dan monitoring
resiko.
3. RCA (Root Case Analysis) adalah suatu proses investigasi yang sistematik
dimana faktor – faktor yang berkontribusi dalam suatu insiden di
identifikasi dengan merekontruksi kronologis kejadian hingga menemukan
akar penyebabnya dan penjelasannya yang dilakukan secara mendetail
4. FMEA (Failure Mode Effects and Analysis) adalah suatu pendekatan
sistematis yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan mencegah
permasalahan sebelum terjadi
5. HVA (Hazard Vulnerability Analysis) adalah suatu identifikasi bahaya dan
efek langsung dan tidak langsung bahaya tersebut terhadap rumah sakit.
Bahaya sebenarnya dianalisis dalam konteks populasi beresiko untuk
menentukan kerentanan terhadap setiap bahaya tertentu.
6. ICRA (Infection Control Risk Asesment) adalah proses pengurangan resiko
dari infeksi melalui tahapan perencanaan fasilitas, desain, renovasi, dan
pemeliharaan fasilitas melaui pengetahuan tentang infeksi, agen infeksi,
dan lingkungan untuk mengantisipasi dampak potensial.
4
C. KEBIJAKAN
5
BAB III
PENGORGANISASIAN
Direktur
RS Satria Medika
Mutu &
Manajemen
Resiko
6
dan seluruh unit di Rumah Sakit Satria Medika.
c. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya program proaktif untuk
identifikasi risiko, yang bertujuan untuk menekan atau mengurangi
kejadian yang tidak diharapkan, baik pada pasien maupun karyawan.
d. Mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan kooordinasi antar
bagian / bidang dan unit serta individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang manajemen resiko.
e. Melakukan evaluasi dan mengkaji efektivitas program manajemen
resiko di Rumah Sakit Satria Medika.
f. Berkoordinasi dengan Komite/ Panitia/Tim lainnya dalam membahas
upaya peningkatan mutu, risiko atau kejadian yang tidak diharapkan
yang berkaitan dengan profesi dan etika (Medis dan Keperawatan)
g. Melakukan analisis manajemen resiko, peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, K3 dan PPI di Rs Satria Medika
h. Menyusun perencanaan dan pedoman di bidang manajemen resiko,
peningkatan mutu dan keselamatan pasien, K3 dan PPI di RS Satria
Medika.
i. Melakukan koordinasi dengan seluruh bagian/bidang dan unit
berkaitan dengan manajemen resiko, peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, K3 dan PPI di Rs Satria Medika.
j. Membantu persiapan akreditasi rumah sakit (nasional dan
internasional).
k. Memimpin aktivitas pengumpulan data indikator mutu, bekerja sama
dengan bagian / bidang / unit terkait.
l. Melakukan sosialisasi dan meningkatkan kesadaran seluruh staf RS
SATRIA MEDIKA akan manajemen resiko, peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, K3 dan PPI di rumah sakit.
m. Melakukan evaluasi terhadap aktivitas manajemen resiko,
7
peningkatan mutu dan keselamatan pasien, K3 dan PPI di seluruh
unit / bagian/bidang dan komite.
n. Mendesain atau me-redesain proses sesuai kaidah manajemen
resiko, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, K3 dan PPI di
rumah sakit
o. Merencanakan pelatihan yang diperlukan guna perbaikan mutu,
keselamatan pasien, keselamatan kerja, PPI dan pengendalian
resiko.
p. Mengkoordinir pelaksanaan integrated risk management.
q. Mengumpulkan dan membuat rekapitulasi laporan insiden
r. Melakukan analisis bersama-sama tim dibawahnya.
s. Menyusun rekomendasi penanganan resiko kepada Direktur RS
SATRIA MEDIKA .
t. Menyusun Risk Register dalam skala rumah sakit dan
divisi/instalasi, selanjutnya bersama-sama anggota melakukan
telaah ulang data resiko setiap 6 bulan sekali
u. Memimpin rapat evaluasi manajemen resiko
2. Sekretaris
a. Mengumpulkan laporan kejadian (incident report) dari bidang /
bagian dan unit serta menyampaikan laporan kejadian incident
report tersebut ke Ketua Tim.
b. Melakukan pencatatan / registrasi risiko dan kejadian tidak
diharapkan.
c. Membantu Ketua Tim dalam menjalankan program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, K3 dan PPI di Rumah Sakit Satria
Medika dalam hal administrasi, registrasi, sistem pelaporan, analisa,
validasi dan evaluasi.
d. Membuat jadwal dengan atau menghubungi langsung pejabat unit
8
organisasi yang bersangkutan dalam rangka mencari tahu yang lebih
rinci atas suatu praduga.
e. Menyusun laporan dan menyampaikannya kepada Direktur atas hasil
temuan dari pelaksanaan pengawasannya berdasarkan hasil deteksi
observasi pemeriksaan langsung dan memberikan pandangan, dan
saran.
f. Membuat notulen rapat evaluasi.
g. Mempersiapkan pelaksanaan rapat evaluasi.
3. Anggota
a. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, K3 dan PPI di setiap bidang / bagian
atau unit.
b. Membuat laporan kejadian / incident report masalah yang
menimbulkan risiko dan kejadian yang tidak diharapkan.
c. Membantu Ketua Tim dalam program manajemen resiko di Rumah
Sakit Satria Medika sesuai bidang / bagian masing-masing.
d. Melakukan monitoring aplikasi standar pelayanan dan memastikan
pelayanan yang dilakukan sesuai dengan prosedur/kebijakan yang
telah disahkan oleh Direktur.
e. Berpartisipasi dan berkontribusi terhadap pengembangan program
manajemen resiko di RS Satria Medika.
f. Melakukan monitoring terhadap jalannya program manajemen resiko
di unit masing-masing.
g. Menunjang supervisor di unitnya dalam mengkoordinir pelayanan
yang efisien dan efektif dalam mencapai kualitas sesuai standar.
h. Melakukan pendataan indikator klinis, indikator mutu dan indikator
kinerja di unit masing-masing.
9
i. Melakukan pembinaan tentang pelaksanaan kepatuhan terhadap
standar pelayanan pada setiap personil ruangan di unit rawatnya
masing masing.
j. Melaporkan kegiatan dan temuan yang berkaitan mutu ke Direktur
dan penanggung jawab unit.
k. Membantu Ketua Tim dalam membuat rekapitulasi laporan insiden.
l. Mempersiapkan pelaksanaan rapat evaluasi.
m. Melakukan identifikasi resiko di setiap unit.
n. Membuat laporan hasil identifikasi resiko kepada ketua.
o. Membuat risk register divisi/instalas
BAB IV
KEGIATAN MANAJEMEN RESIKO
10
• risiko peralatan ; dan
• risiko sebagai kondisi yang sudah lama berlangsung.
2. Risiko terkait tenaga medis/ tenaga kesehatan (Medical staff-related risks)
dilaksanakan dalam Program Komite Medik RS
Tujuan:
Proses kredensial terhadap tenaga kesehatan dengan SPO
Kredensial
Pendidikan dan pelatihan bagi staf medis maupun tenaga
kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu profesionalisme,
sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang sesuai standar
dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien.
Dilaksanakan dalam program Komite Medik RS
OPPE (on going profesional evaluation) Proses Kredensial
FPPE (focus professional practice evaluation) Proses
Rekredensial terhadap clinical previlege
Pendidikan dan pelatihan bagi staf medis maupun tenaga
kesehatan lainnya
Audit klinis
3. Ruang lingkup urusan risiko manajemen, meliputi:
a. Risiko terkait karyawan (Employee-related risks) dilaksanakan
dalam Program K3 RS Tujuan:
mempertahankan lingkungan yang aman bagi karyawan
rumah sakit melalui kebijakan kesehatan karyawan untuk
menurunkan risiko cedera dan penyakit akibat kerja,
pengelolaan bahan berbahaya seperti kimiawi, radioaktif, biologis.
memberikan perawatan serta kompensasi yang sesuai kepada
karyawan atas cedera dan penyakit akibat kerja.
b. Resiko di lingkungan pelayanan pasien dan tempat kerja staf
11
(environment of care risk assesmen)/ Risiko terkait properti rumah
sakit, baik fasilitas maupun lingkungan (Property-related risks)
1) Program keselamatan dan Keamanan :
a) Keselamatan : suatu tingkatan keadaan tertentu dimana
gedung , halaman /ground dan peralatan di RS SATRIA
MEDIKA tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi
pasien, staf dan pengunjung.
b) Keamanan : Proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan
kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka
yang tidak berwenang.
2) Program penanganan B3 : penanganan, penyimpanan dan
penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahya lainnya harus
dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.
3) Program Manajemen Emergensi : Tanggap terhadap wabah,
bencana dan keadaan emergensi direncanakan, HVA.
4) Program Pengamanan Kebakaran : properti dan penghuninya
dilindungi dari kebakaran dan asap.
5) Program Manajemen Peralatan Kesehatan : peralatan dipilh,
dipelihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi
risiko.
6) Program Pemantauan Sistem Utilitas : listrik, air dan sistem
pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko
kegagalan pengoperasian.
7) Program Assesmen Risiko Infeksi : ICRA
Tujuan:
Melakukan proteksi aset atau fasilitas rumah sakit terhadap
kerugian akibat banjir, kebakaran, atau bencana alam.
Melakukan proteksi terhadap kerusakan atau kehancuran sarana
12
rumah sakit.
Memberikan keamanan dalam penanganan uang tunai dan
barang berharga termasuk kehilangan barang berharga pasien
c. Risiko keuangan (Financial risks)
Tujuan: melakukan pengelolaan bad debt, pencegahan terhadap
kerugian perusahaan akibat tuntutan
d. Risiko hukum
Tujuan : melakukan pengelolaan gugatan kepada rumah sakit yang dapat
mengancam keberlangsungan bisnis rumah sakit
13
14
BAB V
METODE PELAKSANAAN
15
Komponen-kompponen penting program manajemen risiko formal meliputi :
1) identifikasi risiko
2) prioritas risiko
3) pelaporan risiko
4) manajemen risiko
5) investigasi kejadian yang tidak diharapkan (ktd)
6) manajemen terkait tuntutan (klaim)
RS Satria Medika mengatur tata laksana manajemen risiko melalui tahapan atau
proses sebagai berikut:
1. Identifikasi risiko
2. Analisis risiko
3. Evaluasi risiko
4. Pengelolaan risiko
Keterangan:
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah proses menemukan, mengenal dan mendeskripsikan
risiko. Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengelola risiko adalah
mengidentifikasinya. Jika kita tidak dapat
mengidentifikasi/mengenal/mengetahui, tentu saja kita tidak dapat berbuat
apapun terhadapnya. Identifikasi risiko ini terbagi menjadi dua, yaitu
identifikasi risiko proaktif dan identifikasi risiko reaktif.
a. identifikasi risiko proaktif adalah kegiatan identifikasi yang dilakukan dengan
cara proaktif mencari risiko yang berpotensi menghalangi rumah sakit
mencapai tujuannya. Disebut mencari karena risikonya belum muncul dan
bermanifestasi secara nyata. Metode yang dapat dilakukan diantaranya:
audit, inspeksi, brainstorming, pendapat ahli, belajar dari pengalaman
rumah sakit lain, FMEA, analisis SWOT, survey, dan lain-lain.
16
b. Identifikasi risiko reaktif adalah kegiatan identifikasi yang dilakukan setelah
risiko muncul dan bermanifestasi dalam bentuk insiden/gangguan. Metoda
yang dipakai biasanya adalah melalui pelaporan insiden.
Instrumen identifikasi risiko terdiri dari:
a. Laporan kejadian
b. Review rekam medik (penyaringan kejadian untuk memeriksa dan mencari
penyimpangan-penyimpangan pada praktik dan prosedur
c. Pengaduan (complain) pelanggan
d. Survei/Self Assesment
Pendekatan terhadap identifikasi resiko meliputi:
a. Brainstorming
b. Mapping out proses dan prosedur tentang identifikasi resiko pada setiap lokasi
c. Membuat checklist risiko dan menanyakan kembali sebagai umpan balik
2. Analisis risiko
Analisis risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko dan menentukan
peringkat risiko. Setelah dilakukan identifikasi, risiko dianalisis dengan cara
menilai seberapa sering peluang risiko tersebut muncul, serta berat ringannya
dampak yang ditimbulkan. Analisis risiko yang dilakukan dengan menentukan
tingkat atau prioritas dari risiko yang mungkin terjadi serta dampaknya
terhadap proses dan kualitas pelayanan rumah sakit melalui penghitungan
risk priority number (RPN) atau Peringkat Risiko.
Metode analisis risiko dalam proses asesmen risiko adalah Root Cause
Analysis (RCA) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Untuk kerentanan
bahaya, dari instrumen penilaian HVA dilakukan summary of medical center
hazard analysis(ringkasan analisis bahaya).
Risk Priority Number = Severity x Probability x Detection
17
dari suatu insiden yang telah terjadi. Tahap-tahap memulai suatu RCA adalah
klasifikasi insiden, membentuk TIM, mengumpulkan data, memetakan
informasi, identifikasi dan prioritas masalah, analisis untuk menentukan
faktor yang berperan, menyusun rekomendasi penyelesaian masalah,
membuat laporan.
Hazard Vulnerability Analysis (HVA)
18
kontaminan udara
Penanganan udara dan ventilasi kebutuhan di daerah-daerah kritis
seperti pembedahan dan ruang isolasi, laboratorium, dan sistem knalpot
khusus
Penentuan jumlah yang diperlukan isolasi infeksi udara atau ruang
lingkungan yang protektif
Perlindungan sistem air rumah tangga untuk membatasi patogen
ditularkan melalui air seperti Legionella
Perlindungan pasien dari bahaya proyek konstruksi seperti pemadaman
listrik direncanakan atau tidak direncanakan, pembongkaran dan gerakan
puing, mengelola perubahan ventilasi dan air sistem, pembersihan,
sertifikasi, dll
3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisis risiko
dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dan/atau besarnya
dapat diterima atau ditoleransi. Sedangkan kriteria risiko adalah kerangka
acuan untuk mendasari pentingnya risiko dievaluasi. Dengan evaluasi risiko
ini, setiap risiko dikelola oleh orang yang bertanggung jawab sesuai dengan
peringkatnya. Dengan demikian, tidak ada risiko yang terlewati, dan terjadi
pendelegasian tugas yang jelas sesuai dengan berat ringannya risiko.
Evaluasi risiko di RS SATRIA MEDIKA menggunakan metode:
– Risk
Ranking
– Prioritize
the risk
Evaluasi risiko dalam bentuk rapat evaluasi dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh
tim manajemen risiko.
4. Pengelolaan risiko
Hasil dari analisis dan evaluasi risiko menghasilkan suatu rekomendasi
bagaimana penanganan dampak risiko terhadap pelayanan kesehatan rumah
sakit tersebut dapat dihindari, diturunkan, dikurangi atau dihilangkan.
19
Penanganan risiko di RS SATRIA MEDIKA dapat dilakukan dalam bentuk,
diantaranya:
a. Menghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak memulai atau
melanjutkan aktivitas/pelayanan yang menimbulkan risiko;
b. Mengambil atau meningkatkan risiko untuk mendapat peluang (lebih
baik, lebih menguntungkan);
c. Menghilangkan sumber risiko;
d. Mengubah kemungkinan;
e. Mengubah konsekuensi;
f. Berbagi risiko dengan pihak lain (termasuk kontrak dan pembiayaan risiko);
g. Mempertahankan risiko dengan informasi pilihan.
20
dalam daftar. Risk Register ini bersifat sangat dinamis. Setiap bulan bisa saja
berubah. Perubahan itu dapat berupa:
a. Jumlahnya berubah karena ada risiko baru teridentifikasi.
b. Tindakan pengendalian risikonya berubah karena terbukti tindakan
pengendalian risiko yang ada tidak cukup efektif.
c. Peringkat risikonya berubah karena dampak dan peluangnya berubah.
d. Ada risiko yang dihilangkan dari daftar risiko rumah sakit, karena
peringkatnya sudah lebih rendah dimana nilai RPN = 1 (dipindahkan ke risk
register divisi/instalasi).
21
BAB VI
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Bentuk format pencatatan dan pelaporan ditentukan oleh tim manajemen resiko.
Monitoring untuk manajemen risiko di rumah sakit dilakukan setiap bulan dan di
evaluasi setiap 6 bulan sekali.
22
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Ceklist Ronde Keselamatan Pasien
Tanggal : Instalasi :
Direksi :
Anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
………………………………… …………………………………
....……………………………… …………………………………
23
………………………………… ....………………………………
Pertanyaan :
24
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Tabel Risk Priority Number
Descriptor 1 2 3 4 5
Certain
Probabilty Tidak bisa Tidak Kadang- Kuat Ini
percaya diaharapkan kadang kemungkina diperkiraka
kejadian ini terjadi, tetapi dapat n bahwa hal n sering
akan terjadi ada potensi terjadi, telah ini dapat terjadi
– hanya – tidak terjadi terjadi – / dalam
akan terjadi mungkin sebelumnya mungkin banyak
dalam terjadi – terjadi keadaan –
keadaan kemungkina lebih
luar biasa n yang mungkin
wajar untuk terjadi
terjadi daripada
tidak
(5 – 10
25
Detection 10 dari 10 7 dari 10 5 dari 10 2 dari 10 0 dari 10
26
Severity
Domains 1 2 3 4 5
27
Mutu / Bagian Keseluruhan Penatalaksan Ketidaksesuai Tingkat
Keluhan / kelengkapa penatalaksan aan / a ketidakberteri
Audit n/ aa n / pengobatan n dengan maan secara
pengobatan pengobatan atau standar keseluruhan
at au atau pelayanan nasional dari mutu
pelayanan pelayanan telah dengan risiko pelaksanaan
kurang kurang menurun yang /
optimal optimal secara bermakna pengobatan/
bermakna bagi pasien pelayanan
28
lokal a berlipat ganda/ keselamatan
tinjauan pasien jika
Kegagalan Keluhan independen temuan tidak
Rekomenda tunggal formal ditindaklanjut
si minor untuk (tingkat Peringkat i
memenuhi 2) kinerja
Ketidakses standar rendah Pemeriksaan
ua ian kecil internal Penyelesaia Laporan /
terhdap n lokal kritis penyelidika
standar Implikasi (dengan Tindakan n
ringan bagi potensi mendesak ombudsma
keselamatan menuju n
pasien jika tinjauan Berbagi
tidak independen) rekomendasi Kegagalan
ditanggulangi yg bermakna umum untuk
Kegagalan memenuhi
Penurunan berulang Ketidaksesuai standar
peringkat untuk a n besar nasional
kinerja jika memenuhi terhadap Penuntutan
tidak standar standar Laporan
ditanggulangi internal kritikal yang
berat
Rekomendas Implikasi
i diberian besar bagi
keselamatan
Ketidaksesuai pasien jika
a n dengan temuan tidak
29
Sumber Tingkat Tingkat Terlambatnya Ketidakpastian Tidak terjadi
Daya kepegawai kepegawaian penyediaan penyediaan penyediaan
Manusia / an rendah rendah jangka sasaran sasaran utama sasaran
Pengemba jangka penden yang utama / / pelayanan utama /
ng an pendek menurunkan pelayanan karena pelayanan
30
Kepegawai mutu pelayanan kurangnya kurangnya kurangnya
a pelayanan staf. staf. staf.
n/ sementara
Kompetensi (< 1 hari) Tingkat Tingkat Tingkat
kepegawaia kepegawai kepegawaia
n atau an atau n atau
kompetensi kompetensi kompetensi
yang tidak yang tidak yang tidak
aman (> 1 aman (> 5 aman
hari) hari) secara
terus-
Moral staf Kehilanga menerus
yang rendah n staf
utama Kehilanga
Tingkat n banyak
kehadiran Moral staf staf
staf yang yang sangat utama
rendah rendah
untuk Tidak ada
pelatihan staf yang
31
Kewajiban Tidak ada/ Pelanggaran Pelanggaran Pelaksanaan Pelanggaran
Undang- minimal perundang- tunggal tindakan berlipat
undang / dampak undangan kewajiba ganda
Pemeriksaa atau n Pelanggaran kewajiban
n pelanggara Penurunan undang- berlipat undang-
n dari peringkat udang ganda undang
pedoman kinerja jika kewajiban Penuntutan
/ tidak Menantang undang- Diperlukan
kewajiban ditanggulangi rekomendasi undang perubahan
undang- eksternal / sistem
undang peringatan Peringatan secara
perbaikan perbaikan keseluruhan
32
Laporan
kritis yg
Pemberitaan Rumor Peliputan Peliputan Peliputan berat
Peliputan
yang media lokal – media lokal media media
merugikan / Potensi penurunan – penurunan nasional nasional
reputasi perhatia sementara dari jangka dengan < 3 dengan > 3
n publik kepercayaan panjang dari hari hari
publik kepercayaan
public Pelayanan Pelayanan
Bagian-bagian jauh dibawah jauh
dari harapan harapan dibawah
publik tidak publik yg harapan
tercapai wajar publik yg
wajar
Sasaran Melesetnya
utama tidak jadwal
tercapai
33
Keuangan Kehilangan Kehilangan Kehilangan Ketidakpastian Tidak terjadi
termasuk kecil 0,1-0,25% 0,25-0,5% penyediaan penyediaan
Klaim anggaran anggaran sasaran utama sasaran
Risiko klaim / kehilangan utama /
kecil Klaim kurang Klaim antara 0,5-1,0% Kehilangan
dari Rp. 100 Rp. 100 jt – 1 anggaran > 1%
jt milyar anggaran
Klaim
34
Pembeli gagal memenuhi
membayar spesifikasi /
tepat waktu meleset
Kehilangan
kontrak/
pembayara
n sesuai
hasil
Terhentinya Kehilangan / Kehilangan / Kehilangan / Kehilangan / Kehilangan
usaha / penghentian penghentian penghentian penghentian tetap dari
Pelayanan > 1 jam > 8 jam > 1 hari 1 minggu pelayanan
/ Dampak atau fasilitas
Lingkunga Tidak ada Dampak Dampak Dampak
n atau minimal bagi sedang bagi besar bagi Dampak
dampak lingkungan lingkungan lingkungan malapetaka
minimal bagi
35
Pelanggaran Pelanggaran Kerusakanpad Kerusakan Kerusakan Kerusakan
Kerahasiaa kerahasiaa a pada reputasi reputasi reputasi
n yg n kecil. reputasi tim. pelayanan /
melibatkan Hanya individu. peliputan Korporasi/
Data satu orang Kemungkina Beberapa media lokal Peliputan
Identifikasi terkena n perhatian perhatian utama tingkat media
Personal dampak media, misal media lokal rendah. nasional
(PID), keterlibatan yg mungkin
termasuk selebriti. tidak Kerusakan Pelanggaran
kehilanga tersebar reputasi serius
n data Potensi secara organisasi / dengan
pelanggaran umum. peliputan potensi
serius. media lokal.
Kurang dari Potensi Kehilangan
5 orang pelanggaran Pelanggaran PID atau
terkena serius dan kerahasiaan lebih dari
36
org terkena
dampak
Pengalaman Ketidakpuasa Ketidakpuasan Kesalahan Kesalahan Ketidakpuasa
Pasien n pengelolaa serius dalam n
Pengalaman n pengelolaan menyeluruh
Pengalam pasien, pelayanan pelayanan atas
an pasien berhubungan pasien / pasien / pelayanan
langsung pelanggara penggaran pasien /
Tidak dengan n prosedur prosedur prosedur
berhubung pelayanan kerja kerja kerja.
an pasien –
langsung mudah
Peringkat Risiko (S x P x D)
37
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Ceklist Risk Priority Number
Rating
(level
NO RISIKO PELUANG KONSEKUENSI RISIKO risiko
Current Target Current Target Current Target )
38
39
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Instrumen Penilaian Kerentanan Bahaya Peristiwa Teknologi
40
0 = N/A 0 = N/A 0= 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
Nilai 1 = Rendah 1= N/A 1= 1 = Tinggi 1 = 1= 0-100%
2 = Sedang Rendah 1= Renda 2 = Tinggi Tinggi
3 = Tinggi 2= Rend h Sedang 2= 2=
Sedang ah 2= 3= Sedan Sedang
Kegagalan 3 = Tinggi 2 = Sedan Rendah g 3 0%
Listrik
Kegagalan 0%
Genzet
Kegagalan
sarana 0%
Transportasi
Kekuranga
Kegagalan
n Bahan Gas 0%
LPG
Kegagalan
Kegagalan
Saluran Fire 0%
Alarm
Kegalagan
sarana 0%
Komunikasi
41
Kegagalan gas 0%
medis
Kegagalan AC 0%
Kegagalan
Sistem 0%
Informasi
Kebakaran 0%
Internal
Banjir Internal 0%
Kontaminasi 0%
B3
42
Kekurangan 0%
Persediaan
Kerusakan 0%
Gedung
NILAI RATA – 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0 0.00 0%
RATA . .
percentage.
43
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Instrumen Penilaian Kerentanan Bahaya Kejadian Alam
KEJADIAN ALAM
44
Kemungkina Gan Waktu, Pertolonga
Kemungkinan n Kematian Kerugia ggu Perenca Efektifitas, n Petugas ANCAMA
ini akan terjadi atau Cidera n Fisik an naan Sumber dan N
dan Terh Awal Dana Persediaan RELATIF
Kerusak ada
an p
Pela
yana
n
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
Nilai 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = 1= 1 = Tinggi 1 = Tinggi 1 = Tinggi 0-100%
2 = Sedang 2 = Sedang Rendah Rendah 2 = 2 = Sedang 2 = Sedang
3 = Tinggi 3 = Tinggi 2= 2= Sedang 3 = Rendah 3 = Rendah
Sedang Sedang 3 =
3= 3= Rendah
Angin Topan 0%
Badai Petir 0%
Hujan Salju 0%
Badai Salju 0%
Hujan Es 0%
Gempa Bumi 0%
45
Gelombang Pasang 0%
Suhu Ekstrem 0%
Kekeringan 0%
Bencana Banjir 0%
Kebakaran 0%
Longsor 0%
Bendungan Roboh 0%
Gunung Berapi 0%
Wabah 0%
NILAI RATA – RATA 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0%
Ket : Penentuan probabilitas hasil koordinasi dengan BMKG kota Kota Bekasi
46
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Instrumen Penilaian Kerentanan Bahaya Kejadian Yang Berhubungan Dengan Manusia
47
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Rendah 1 = Rendah 1 = 1= 1 = Tinggi 1 = Tinggi 1 = Tinggi
Nilai 2 = Sedang 2 = Sedang Rendah Rendah 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 0-100%
3 = Tinggi 3 = Tinggi 2 = 2= 3 = Rendah 3 = Rendah 3 = Rendah
Sedang Sedang
Insiden
Kecelakaan 0%
Massal
Insiden
Kecelakaan 0%
Massal (Infeksi)
Penculikan Bayi 0%
Penyanderaan 0%
Gangguan Sipil 0%
Aksi Buruh 0%
Penerimaan 0%
Forensik
Ancaman Bom 0%
48
*Threat increases with
percentage.
49
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Instrumen Penilaian Kerentanan Bahaya Peristiwa Yang Melibatkan Bahan Berbahaya
Kejadian
Korban B3
0%
Massal
( ≥ 5 Korban )
50
Kejadian
Korban B3
0%
Kecil
( < 5 Korban )
Paparan
Bahan Kimia,
0%
Eksternal
Tumpahan
Internal
0%
Ukuran Kecil-
Sedang
Tumpahan
Internal
0%
Ukuran
Besar
Paparan
Radioaktif,
0%
Internal
Paparan
Radioaktif
0%
Eksternal
NILAI RATA – 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0%
RATA
*Threat increases with
RISK = PROBABILITY *
percentage.
51
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Kronologis Kejadian
Nama Pembuat :
Tanda Tangan Unit Kerja / Jabatan
:......................
No. Tanggal Jam Uraian Kejadian *
52
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Formulir Laporan Insiden Internal
LAPORAN INSIDEN
I. DATA PASIEN
Nama :
……………………………………………………………………... No MR :
…………………………… Ruangan : ……………………………
Umur * : □ 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun
53
Penanggung biaya pasien:
JAMKESMAS
2. Insiden : ………………………………………………………………
54
3. Kronologis Insiden :
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
4. Jenis Insiden * :
Pasien
□ Pengunjung
55
Lain-lain …………………………………….………..………………
(sebutkan)
□ Pasien
Lain-lain ………………………………………………………………
(sebutkan) Mis : Karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien,
lapor ke K3 RS
7. Insiden menyangkut pasien
□ Pasien UGD
□ Lain-lain
56
8. Tempat Insiden
57
Jantung dan Subspesialisasinya
Kematian
58
Cedera Reversibel / Cedera Sedang
Cedera Ringan
…..……..…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Dokter
Perawat
59
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain ? *
Ya Tidak
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja
tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama ?
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
60
Pembuat laporan : Penerima Laporan :
………………………
…………………….
…............................
.............................
Paraf Paraf
61
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Checklist Tentang Resiko Kerja RS Di Bagian Laboratorium
a. Ya b. Tidak
2. Apakah ruangan dilengkapi dengan ventilasi udara memenuhi kriteria minimal
10% luas lantai?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah dalam ruang laboratorium menggunakan pendingin ruang, sepert: AC
atau kipas angin?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah penerangan / pencahayaan dalam laboratorium sesuai dengan besarnya
ruangangan dengan intensitas penerangan 60 lux dan tidak menyilaukan mata?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah pekerja sudah menggunakan APD seperti : jas lab, sarung tangan, masker
dll, pada saat bekerja agar bahan kimia yang digunakan tidak mengenai pekerja
dan untuk mencegah terjadinya bahaya – bahaya lainnya pada pekerja?
a. Ya b. Tidak
6. Bagaimana keadaan APD yang di gunakan, Apakah serasi / sesuai dengan pekerja?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah kebersihan ruangan atau sanitasi ruangan laboratorium diterapkan?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah di dalam laboratorium tersedia container khusus untuk menampung
62
limbah laboratorium?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah container yang sediakan memenuhi syarat container yang baik (kedap
air, mempunyai tutup, mempunyai handle, mudah dibawa/diangkat atau
dikembalikan, bahannya kuat) ?
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
13. Apakah lantai laboratorium kedap air, tidak licin dan mudah dibersihkan?
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
15. Apakah kamar mandi yang tersedia lantainya kedap air, tidak licin dan mudah
dibersihkan?
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
63
QUESIONER TENTANG RESIKO KERJA DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT
........................................................................................................................................
..
4. Apakah ada peraturan – peraturan yang harus dipatuhi untuk pekerja
laboratorium pada s a at bekerja?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..
64
7. Apakah sumber air di laboratorium mudah didapat/dijangkau?
........................................................................................................................................
..
65
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Checklist Tentang Resiko Kerja RS Dibagian Dapur
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
4. Apakah dalam ruang dapur menggunakan pendingin ruang, sepert: AC atau kipas
angin?
a. Ya b. Tidak
66
6. Apakah penjamah makanan mencuci tangan sebelum bekerja?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah kebersihan atau sanitasi ruangan dapur diterapkan?
a. Ya b. Tidak
9. Bagaimana keadaan APD yang di gunakan, Apakah serasi / sesuai dengan pekerja?
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
11. Apakah di dapur tersedia container untuk menampung sampah sesuai dengan
jenisnya (sampah Organik dan Anorganik)?
a. Ya b. Tidak
12. Apakah container yang sediakan memenuhi syarat container yang baik (kedap
air, mempunyai tutup, mempunyai handle, mudah dibawa/diangkat atau
dikembalikan, bahannya kuat) ?
a. Ya b. Tidak
13. Apakah lantai dapur kedap air, tidak licin dan mudah dibersihkan?
a. Ya b. Tidak
14. Apakah tersedia kamar mandi di dapur?
67
a. Ya b. Tidak
15. Apakah kamar mandi yang tersedia lantainya kedap air, tidak licin dan mudah
dibersihkan?
a. Ya b. Tidak
16. Apakah Ruangan ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya?
a. Ya b. Tidak
17. Apakah di ruangan dapur terdapat kerusakan bangunan?
a. Ya b. Tidak
1. Apakah air yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan air di dapur?
........................................................................................................................................
..
........................................................................................................................................
..
68
........................................................................................................................................
..
4. Apakah tersedia APD untuk pekerja di dapur Rumah Sakit?
......................................................................................................................................
..
5. Apakah hubungan pekerja serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama
teman kerja?
......................................................................................................................................
....
......................................................................................................................................
....
69
Lampiran Perdir Rumah Sakit Satria Medika
Tentang : Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Nomor :
Perihal :Risk Register
RISK REGISTER
RS SATRIA MEDIKA
Tanggal :
Periode :
RS SATRIA MEDIKA
2018