Dosen pengampuh:
Disusun oleh :
Npm : 04131811020
Kelas :A
Semesster : II
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan ini
secara sederhana dan dapat di selesaikan dengan baik. Dalam kerangka hasil yang telah
kami lalui semasa proses pratek di mana memuat tentang”KRAKTERISTIK FISIK
DAN TERMIK”untuk pengamatan tentang larutan cairan yang kami amati telah selesai.
Harapan saya semoga laporan ini berguna bagi praktikan dan enulis yang lain, dan ada
tambahan refernsi sehingga laporan ini menjadi lebih baik lagi,Saya berterima kasih
kepada Dosen pembimbing mata kulia kami yang telah membimbing selama pratikum,
semoga Allah senantiasa menjaga kita dari segala ancaman yang akan menghampiri
kita.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. 1
Daftar Isi ........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Milo adalah salah satu produk minuman yang mengandung gizi tinggi. produk
tersebut sangat di nikmati banyak kalangan terutama anak-anak, kandungan yang
terdapat dalam susu milo yakni antara lain protomal, yang merupakan ekstra malt
dari barley itu sendiri, ada kandungan aktiv-Go yang terdiri protomalt,vitamin dan
mineral.jadi MILO itu tinggi kalsium, fosfor, zat besi, juga tinggi vitamin
B2,B3,B6,B12,C, Dan vitamin D. Bermanfaat untuk daya tahan tubuh anak-anak
berupa daya tahan tubuh,fisik,dan konsentrasi anak, membantu metabolisme anak
dan mengeluarkan karbohidrat, lemak, dan protein untuk aktivitas anak.
2. Gula adalah suatu karbohidrat yang di mana mengandung rasa manis dan memiliki
serat yang tidak di miliki oleh makanan yang lain, yakni gula tidak dapat di cernat
oleh tubuh. Gula mempunyai berbagai macam ciri khas ada yang lembut dan adala
juga yang berbentuk sebagai kristal (gula batu). Ada pun kreasi gula yang dibuat
berbagai macam kereasi yakni dari dari cara pembuatan gula aren,gula marah.
3. Ultra Sari Kacang Ijo merupakan produk dari minuman kesehatan yang siap saji
dengan kemudahan saat minumnya. Berpaduan dengan kacang hijau dengan
susu,serta sumber vitamin yang terkandung di dalamnya.
4. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi kimia asam dan basa yang
mengandung NaCl. Garam biasanya di gunakan sebagai bahan masak untuk
menambah cita rasa makanan agar makan tersebut tersa enak.
5. Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang di hasilkan oleh kelenjar susu
mama lia salah satunya manusia. Susu secara alami mengandung nutrisi penting,
seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor dan zinc.
6. Aqua adalah sebuah merek aer minum dalam kemasan (AMBK) yang di produksi
oleh PT Aqua goldenmissipi di indonesia sejak tahu 1973.
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan
zat cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih
kental daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental
atau tidak. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan
antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita
perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran
kental kita dapat memandang persoalan tersebut seperti tegangan dan regangan pada
benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas maupun zat cair mempunyai sifat
kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk. Bagaimana kita menyatakan
sifat kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka, sebelum membahas hal
itu kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan zat yang kental dan kurang
kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter ( Lutfy, 2007).
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk
membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid dipengaruhi
oleh bentuk partikel dari fase disperse dengan viskositas rendah, sedang system disperse
yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara
bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel (Respati, 1981).
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir, contohnya minyak
goreng, oli, madu, dan lain-lain. Hal ini bias dibuktikan dengan menuangkan air dan
minyak goreng diatas lanyai yang permukaannya miring. Pasti hasilnya air lebih cepat
mengalir dari pada minya goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga
bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair
tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya
kental, berubah menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu
suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut (Bird, 1993).
Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida rill (rill
= nyata). Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida rill berbeda dengan fluida ideal.
Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya
model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida
ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis) (Bird, 1993).
Satuan system internasional (SI) untuk koifisien viskositas adalah Ns/m2 = Pa.S
(pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas
adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1
cp = 1/1000 p. satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis,
almarhum Jean Louis Marie Poiseuille.
A. Cairan praktis tidak kompersible, sedangkan gas kompersible dan seringkali harus
diperlakukan demikian.
B. Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan bebas,
sedangkan agar dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh bagian
wadah tempatnya (While, 1988).
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau
densitas dari fluida. Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya
dalam praktikum yang diukur adalah massa jenis oli, minyak goreng, dan lain-lain.
Piknometer itu terdiri dari 3 bagian, yaitu tutup pikno, lubang, gelas atau tabung ukur.
Cara menghitung massa fluida yaitu dengan mengurangkan massa pikno berisi fluida
dengan massa pikno kosong. Kemudian di dapat data massa dan volume fluida,
sehingga tinggal menentukan nilai cho/massa jenis (ρ) fluida dengan persamaan = cho
(ρ) = m/v (Whille, 1988).
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas
akan turun, dan begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan
partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun
kekentalannya.
2. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl semakin
tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
4. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan (Whille,
1988).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.1. PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini ada berbagai kejadian yang terjadi dalam proses ini salah
satunya terjadi yang namanya viskositas diartikan sebagai resistensi atau ketidakmauan
suatu bahan untuk mengalir yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan
suatu bahan terhadap deformasi atau perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai
gaya tertentu. Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu,
viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun
dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel
cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurunkan kekentalannya.
Pada pratikum ini bahan yang kelompok kami gunakan lebih spesifiknya ke
cairan (milo) untuk mengukur kekentalan (viskositas) nya, dan sesuai hasil percobaan
yang dilakukan pada raktikum ini telah di temukan hasil nya dengan bermacam-macam.
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang di dapatkan oleh kelompok kami tentang
cairan milo yang di larutkan ke dalam air sebesar 100ml mengelami perubahan yang di
mana terdapat perubahan warna yang tadinya air yang berwarnah putih kini berwarna
coklat dan selain itu mempunyai kekentalan pada proses perpaduan cairan dan air
tersebut,
4.2 SARAN
Untuk hasil pengamatan ini bisa di lakukan dengan baik agar kita bisa sama-
sama mengetahui dan memperbaiki kesalahan sebagian kecilnya,agar kedepan
lebih baik lagi dalam pengamatan mengenai karakteristik fisik dan termik..
DAFTAR PUSTAKA
https://www.vemale.com/keluarga/18205-ultra-sari-kacang-ijo-minuman-ekstrak-
kacang-hijau-yang-segar-dan-menyehatkan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Milo_(minuman)
http://juniorsciences.blogspot.co.id/2017/12/garam.html
Prentice Hall.Mohsenin, N.N, 1986. Physical Properties of plant and animal
material, Second updated and rivised edition, gordon and breach science
peblication, 891 p.
Prijono,Arko.1985. Mekanika Fluida. Jakarta: Erlangga.
Respati, H. 1981. Kimia Dasar Terapan Modern. Jakarta: Erlangga