Anda di halaman 1dari 15

Laporan praktikum

Pengantar bahan hasil pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM KARAKTERISTIK FISIK DAN THERMIK

Dosen pengampuh:

Dr.Erna Ruusliana M.Saleh, STP., Msi

Disusun oleh :

Nama : Fikram Bitang

Npm : 04131811020

Kelas :A

Semesster : II

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan ini
secara sederhana dan dapat di selesaikan dengan baik. Dalam kerangka hasil yang telah
kami lalui semasa proses pratek di mana memuat tentang”KRAKTERISTIK FISIK
DAN TERMIK”untuk pengamatan tentang larutan cairan yang kami amati telah selesai.
Harapan saya semoga laporan ini berguna bagi praktikan dan enulis yang lain, dan ada
tambahan refernsi sehingga laporan ini menjadi lebih baik lagi,Saya berterima kasih
kepada Dosen pembimbing mata kulia kami yang telah membimbing selama pratikum,
semoga Allah senantiasa menjaga kita dari segala ancaman yang akan menghampiri
kita.

Ternate, 05 april 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. 1
Daftar Isi ........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 3


1.2. Tujuan Praktikum............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Milo ................................................................................ 4


2. Pengertian Gula ................................................................................ 4
3. Pengertian Ultra Sari Kacang Ijo ..................................................... 4
4. Pengertian Garam ............................................................................. 4
5. Pengertian Susu ................................................................................ 4
6. Pengetian Aqua ................................................................................ 5

BAB III METODE

2.1. Alat & Bahan ................................................................................... 9


2.1.1. Cara Kerja ........................................................................................ 9
a. Warna ......................................................................................... 9
b. Suhu ........................................................................................... 9
c. Viskositas ................................................................................... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Hasil ......................................................................................... 11


3.1.1. Pembahasan ...................................................................................... 11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan ...................................................................................... 13


4.2. Saran ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dari percobaan yang sudah disiapkan dan di rencanakan sebelumnya, Bahan
pangan merupakan semua jenis bahan makanan yang dapat di oleh untuk di konsumsi.
Sedangkan produk pangan adalah makanan dan minuman yang diperooleh untuk
menemukan suatu proses dengan cara atau metode tertentu. Sifat fisik bahan pangan
juga memiliki kaitan yang sangat erat dengan mutu dan daya ketahanan pangan tersebut.
Dari karakteristik fisik hasil pertanian akan mempengaruhi bentuk dan
ukuran,berat atau volume. Konsumen tertentu memiliki penerimaan tertentu
mempertimbangkan karakteristik fisik. Bentuk dan ukuran,berat atau warna yang
seragam menjadi pilihan konsumen. Untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin,
diperlukan pengetahuan tentang karakteristik watak atau sifat teknik bahan hasil
pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik, dan termik.Sehingga
penanganan hasil pertanian merupakan salah satu komponen penting dalam proses
pasca penanganan.
Hal ini dapat dilakukan dengan teknik agar bisa menjaga ketahanan pangan
yang bermutu dan berjiwa segar serta bersih dari segala aspek tertentu.

1.2. Tujuan praktikum


Agar mahasiswa mengetahui warna,suhu,dan viskosivitas dari teh kotak, milo,
floridina, sari kacang ijo, gula dan garam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Milo adalah salah satu produk minuman yang mengandung gizi tinggi. produk
tersebut sangat di nikmati banyak kalangan terutama anak-anak, kandungan yang
terdapat dalam susu milo yakni antara lain protomal, yang merupakan ekstra malt
dari barley itu sendiri, ada kandungan aktiv-Go yang terdiri protomalt,vitamin dan
mineral.jadi MILO itu tinggi kalsium, fosfor, zat besi, juga tinggi vitamin
B2,B3,B6,B12,C, Dan vitamin D. Bermanfaat untuk daya tahan tubuh anak-anak
berupa daya tahan tubuh,fisik,dan konsentrasi anak, membantu metabolisme anak
dan mengeluarkan karbohidrat, lemak, dan protein untuk aktivitas anak.
2. Gula adalah suatu karbohidrat yang di mana mengandung rasa manis dan memiliki
serat yang tidak di miliki oleh makanan yang lain, yakni gula tidak dapat di cernat
oleh tubuh. Gula mempunyai berbagai macam ciri khas ada yang lembut dan adala
juga yang berbentuk sebagai kristal (gula batu). Ada pun kreasi gula yang dibuat
berbagai macam kereasi yakni dari dari cara pembuatan gula aren,gula marah.
3. Ultra Sari Kacang Ijo merupakan produk dari minuman kesehatan yang siap saji
dengan kemudahan saat minumnya. Berpaduan dengan kacang hijau dengan
susu,serta sumber vitamin yang terkandung di dalamnya.
4. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi kimia asam dan basa yang
mengandung NaCl. Garam biasanya di gunakan sebagai bahan masak untuk
menambah cita rasa makanan agar makan tersebut tersa enak.
5. Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang di hasilkan oleh kelenjar susu
mama lia salah satunya manusia. Susu secara alami mengandung nutrisi penting,
seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor dan zinc.
6. Aqua adalah sebuah merek aer minum dalam kemasan (AMBK) yang di produksi
oleh PT Aqua goldenmissipi di indonesia sejak tahu 1973.

Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari diberikannya tekanan terhadap


tegangan geser oleh fluida tersebut. Kadang-kadang viskositas ini diserupakan dengan
kekntalan. Fluida yang kental (viskos) akan mengalir lebih lama dalam suatu pipa dari
fluida yang kurang kental (Prijono,1985).
Viskositas suatu zat cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan aliran
cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan, yang melalui
tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan
dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas (Bird, 1993).

Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan
zat cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih
kental daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental
atau tidak. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan
antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita
perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran
kental kita dapat memandang persoalan tersebut seperti tegangan dan regangan pada
benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas maupun zat cair mempunyai sifat
kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk. Bagaimana kita menyatakan
sifat kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka, sebelum membahas hal
itu kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan zat yang kental dan kurang
kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter ( Lutfy, 2007).

Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk
membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid dipengaruhi
oleh bentuk partikel dari fase disperse dengan viskositas rendah, sedang system disperse
yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara
bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel (Respati, 1981).

Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperature, maka viskositas


cairan justru akan menurun jika temperature dinaikkan. Fluiditas dari suatu cairan yang
merupakan kelebihan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya
temperature (Bird,1993).
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat
kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya
gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul
yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida fluida tersebut
mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik
menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh
tumbukan antara molekul (Bird, 1993).

Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir, contohnya minyak
goreng, oli, madu, dan lain-lain. Hal ini bias dibuktikan dengan menuangkan air dan
minyak goreng diatas lanyai yang permukaannya miring. Pasti hasilnya air lebih cepat
mengalir dari pada minya goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga
bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair
tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya
kental, berubah menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu
suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut (Bird, 1993).

Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida rill (rill
= nyata). Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida rill berbeda dengan fluida ideal.
Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya
model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida
ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis) (Bird, 1993).

Satuan system internasional (SI) untuk koifisien viskositas adalah Ns/m2 = Pa.S
(pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas
adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1
cp = 1/1000 p. satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis,
almarhum Jean Louis Marie Poiseuille.

1 poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2


Fluida adalah gugusan molukel yang jarak pisahnya besar, dan kecil untuk zat
cair. Jarak antar molukelnya itu besar jika dibandingkan dengan garis tengah molukel
itu. Molekul-molekul itu tidak terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas
terhadap satu sama lain. Jadi kecepatan fluida atau massanya kecapatan volume tidak
mempunyai makna yang tepat sebab jumlah molekul yang menempati volume tertentu
terus menerus berubah (while, 1988).

Fluida dapat digolongkan kedalam cairan atau gas. Perbedaan-perbedaan utama


antara cair dan gas adalah :

A. Cairan praktis tidak kompersible, sedangkan gas kompersible dan seringkali harus
diperlakukan demikian.
B. Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan bebas,
sedangkan agar dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh bagian
wadah tempatnya (While, 1988).

Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau
densitas dari fluida. Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya
dalam praktikum yang diukur adalah massa jenis oli, minyak goreng, dan lain-lain.
Piknometer itu terdiri dari 3 bagian, yaitu tutup pikno, lubang, gelas atau tabung ukur.
Cara menghitung massa fluida yaitu dengan mengurangkan massa pikno berisi fluida
dengan massa pikno kosong. Kemudian di dapat data massa dan volume fluida,
sehingga tinggal menentukan nilai cho/massa jenis (ρ) fluida dengan persamaan = cho
(ρ) = m/v (Whille, 1988).

Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas :

1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas
akan turun, dan begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan
partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun
kekentalannya.
2. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl semakin
tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

3. Berat molekul solute


Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena dengan
adanya solute yang berat akan menghambat atau member beban yang berat pada
cairan sehingga manaikkan viskositas.

4. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan (Whille,
1988).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

2.1. Alat & Bahan


Bahan yang digunakan:
1. Larutan Milo
2. Air 100 mL.
Alat yang digunakan :
1. Pipet volume 25 ml
2. Stopwatch
3. Gelas ukur
4. Spidol
5. Thermometer
6. Air raksa
7. Timbangan digital
8. Pompa pipet
9. dan botol ukuran 10 ml.

2.1.1. Cara Kerja


a. Warna
1. Catat warna bahan
2. Catat warna bahan pada gelombang berapa warna tersebut
b. Suhu
1. Pastikan air raksa berada di reservoir ( bagian paling bawah), kibaskan
jika belum ada di bawah.
2. Bersihkan ujung dengan tisu.
3. Celupkan ke dalam cairan. Tunggu 3-5 menit atau sampai air raksa tidak
bergerak.
4. Baca angka yang ditunjukkan. Catat hasilnya.
c. Viskositas
pengukuran viskositas menggunakan metote viskositas relative
1. pengukuran viskositas menggunakan metote viskositas relatif.
2. Pipet volume yang telah disiapkan diisi sampel cairan sampai tepat pada
batas tanda yang telah dibuat dan ditahan atau ditutup dengan
menggunakan jari, agar permukaan air dalam pipet volume tetap pada
batas tanda.
3. Dengan menggunakan stopwatch, jari penutup lubang pipet dilepaskan
bersamaan dengan stopwatch “on”, dan ketika permukaan sampel cairan
tepat pada batas tanda bawah, stopwatch dihentikan. Waktu yang
diperlukan sampel cairan tersebut mengalirdari tanda batas atas sampai
batas bawah di catat.
4. Ulangi 3x pengamatan dan dibuat rata-rata. Viskositas cairan dihitung
berdasarkan persamaan : n1/n2=(p1/p2)x(t1/t2) Keterangan n1 dan p1=
viskositas dan densitas air.
n2 dan p2= viskositan dan ]ensitas cairan yang diukur
t1= waktu yang diperlukan air untuk mengalir
t2= waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir
5. Ukur viskositas air dengan prosedur yang sama
6. Ukur densitas sampel. Caranya: botol ukuran 10 ml ditimbang (A). Botol
tersebut diisi dengan cairan yang akan diukur densitas (B). Densitas
cairan: Densitas cairan= B-A/volume cairan (g/ml)
7.
Tabel 1. Viskositas dan densitas air (Aquades) pada berbagai suhu (sudarminto
dan susanto 1998)

Suhu (0C) Viskositas Densitas(kg/m2)


10 0,0013060 999,7
15 0,0011380 999,1
20 0,0010020 998,2
25 0,0008901 997,1
30 0,0007974 995,7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. DATA HASIL


Hasil yang diperoleh saat praktikum yaitu :
WARNA SUHU VISKOSITAS (POISEUILUE)
NO SAMPEL
R G B (0C) n1 p1 t1 t2 p2 n2
1 ultramilk 10 10 10 28,8 0,0010005 0,95 28,003 13,2 1 0,0004964
Sari kacang
2 12 11 10 28,63 0,0010005 0,95 28,003 13,17 1 0,0004953
hijau
3 Milo 11 18 13 28,3 0,0010005 0,95 28,003 12,91 1,1 0,0010005
4 Aqua 11 10 26 25,1 0,0010005 0,95 28,003 0,95 28,003 0,0010005
Larutan
5 34 33 31 28,6 0,0010005 0,95 28,003 30,25 38,4 0,0436851
garam 50%
Larutan
6 29 27 24 26,8 0,0010005 0,95 28,003 31,82 15,4 0,10578863
gula 50%

3.1.1. PEMBAHASAN

Dalam percobaan ini ada berbagai kejadian yang terjadi dalam proses ini salah
satunya terjadi yang namanya viskositas diartikan sebagai resistensi atau ketidakmauan
suatu bahan untuk mengalir yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan
suatu bahan terhadap deformasi atau perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai
gaya tertentu. Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu,
viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun
dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel
cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurunkan kekentalannya.

Konsentrasi larutan, viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan.


Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula,
karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi
dan viskositasnya semakin tinggi pula. Berat molekul solute, viskositas berbanding
lurus dengan berat molukel solute, karena dengan adanya solute yang berat akan
menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga menaikkan
viskositasnya. Tekanan, akan bertambah jika nilai dari viskositas itu bertambah.
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu zat cair.Adapun tujuan nya
dilakukan pratikum ini yaitu untuk mempelajari sifat alir bahan dengan cara mengukur
viskositas nya.

Pada pratikum ini bahan yang kelompok kami gunakan lebih spesifiknya ke
cairan (milo) untuk mengukur kekentalan (viskositas) nya, dan sesuai hasil percobaan
yang dilakukan pada raktikum ini telah di temukan hasil nya dengan bermacam-macam.

Hasil percobaan dari tabel diatas menunjukkan bahwa warna(panjang


gelombang) dari ultra milk(susu),milo, aqua des dan sari kacang ijo memiliki
warna(panjang gelombang) yang berbeda-beda,kecuali larutan garam dan gula yang
memiliki panjang gelombang yang sama. Sedangkan suhu dari sampel the
kotak,milo,garam,gula memiliki suhu yang sama kecuali pada floridina dan sari kacang
ijo yang berbeda.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang di dapatkan oleh kelompok kami tentang
cairan milo yang di larutkan ke dalam air sebesar 100ml mengelami perubahan yang di
mana terdapat perubahan warna yang tadinya air yang berwarnah putih kini berwarna
coklat dan selain itu mempunyai kekentalan pada proses perpaduan cairan dan air
tersebut,

4.2 SARAN
Untuk hasil pengamatan ini bisa di lakukan dengan baik agar kita bisa sama-
sama mengetahui dan memperbaiki kesalahan sebagian kecilnya,agar kedepan
lebih baik lagi dalam pengamatan mengenai karakteristik fisik dan termik..
DAFTAR PUSTAKA

https://www.vemale.com/keluarga/18205-ultra-sari-kacang-ijo-minuman-ekstrak-
kacang-hijau-yang-segar-dan-menyehatkan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Milo_(minuman)
http://juniorsciences.blogspot.co.id/2017/12/garam.html
Prentice Hall.Mohsenin, N.N, 1986. Physical Properties of plant and animal
material, Second updated and rivised edition, gordon and breach science
peblication, 891 p.
Prijono,Arko.1985. Mekanika Fluida. Jakarta: Erlangga.
Respati, H. 1981. Kimia Dasar Terapan Modern. Jakarta: Erlangga

Sears, F.W-Zemarnsky, MW 1963, Fisika untuk Universitas (terjemahan),


Bandung: Penerbit Bina Citra

Anda mungkin juga menyukai