Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Identitas klien

2. keluhan utama

3. riwayat penyakit sekarang

4) Riwayat Kesehatan Sekarang

5) Riwayat Kesehatan keluarga

6) Riwayat Pernikahan

7) Riwayat Menstruasi

8) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu

9) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang

10) Riwayat KB

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut b/d Luka Post Kuret

2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan

3. Ansiatas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

4. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan tindakan kuretase

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

A. Nyeri Akut b/d Luka Post Kuret

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri berkurang / hilang
dengan kriteria hasil :
 Melaporkan nyeri berkurang / hilang

 Ketegangan otot berkurang / hilang

 Dapat istirahat

INTERVENSI :

1. Kaji skala nyeri

R/ Untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami

2. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri

R/ Untuk mengurangi ketegangan dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam
melakukan tindakan

3. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam

R/ Untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien

4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik

R/ Dapat membantu mengurangi nyeri

B. Intoleransi Aktifitas b/d Kelemahan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah keperawatan intoleransi aktifitas
teratasi dengan indikator:

 Klien mampu menunjukkan kemampuan berpindah

 Klien menunjukkan kemampuan ambulasi : berjalan/kursi roda

 Tidak terdapat adanya tanda dan gejala gangguan sirkulasi akibat aktifitas yang terbatas

INTERVENSI :

1. Monitor vital sign sebelum dan sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan.
R/ Mengetahui perubahan pola aktifitas yang terjadi pada pasien

2. Monitor lokasi ketidaknyamanan / nyeri selama gerakan atau aktifitas


R/ Mengetahui faktor penyebab intoleransi aktifitas dan menentukan intervensi dengan tepat

3. Kaji kemampuan pasien dalam aktifitas


R/ Mengetahui sejauh mana batasan aktifitas pasien

4. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri sesuai kebutuhan
R/ Mengoptimalkan kemampuan pasien dalam aktifitas
5. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu pemenuhan kebutuhan ADL
R/ Memberikan rasa aman pada pasien saat melakukan aktifitas dan meningkatkan rasa
percaya diri pasien

C. Ansietas b/d Perubahan Status Kesehatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, masalah keperawatan cemas teratasi
dengan indikator:

 Klien menunjukkan kecemasan berkurang

 Secara verbal klien mengatakan cemas dapat teratasi pada level yang dapat ditangani oleh pasien
sendiri

INTERVENSI :

a. Gunakan pendekatan yang menyenangkan

R/ Membina hubungan saling percaya guna mendapatkan informasi adekuat yang dibutuhkan
perawat

b. Pahami perspektif pasien terhadap stress

R/ Penilaian seseorang terhadapt stres dan mekanisme kopingnya tidak selalu sama

c. Temani pasien untuk memberikan kemanan

R/ Faktor dukungan moral dapat membuat pasien merasa aman dan menurunkan kecemasan

d. Berikan informasi adekuat mengenai diagnosis, tindakan dan prognosis

R/ Informasi adekuat akan membuat pasien ikut berpartisipasi dalam tindakan keperawatan
dan menurunkan tingkat kecemasan pasien

e. Dorong keluarga untuk menemani pasien

R./ Menghindari perilaku isolasi sosial karena faktor perubahan kondisi tubuh dan kesehatan
dan meningkatkan rasa aman pasien

f. Bantu pasien mengenali situasi yang menimbulkan kecemasan

R/ Pengetahuan yang adekuat sehingga pasien mampu memilih mekanisme koping yang tepat
terhadap stress

g. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

R/ Relaksasi pikiran menstimulasi rangsang saraf agar menjadi tenang dan rileks
D. Risiko Infeksi b/d Prosedur Pembedahan (Kuretase)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah keperawatan risiko
infeksi teratasi dengan indikator:

 Tidak didapatkan tanda terjadinya infeksi

 Tidak didapatkan fatigue kronis

INTERVENSI :

1. Bersihkan lingkungan atau alat-alat setelah dipakai oleh pasien

R/ Mencegah invasi bakteri di sekitar lingkungan pasien

2. Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menengok pasien

R/ Mencegah terjadinya penyebaran infeksi nosokomial

3. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

R/ Mencegah terjadinya penyebaran bakteri baik bagi pasien maupun perawat

4. Gunakan universal precaution / APD selama kontak dengan kulit yang luka

R/ Sebagai standar prosedur tindakan dan mencegah invasi bakteri

5. Tingkatkan intake nutrisi dan cairan

R/ Nutrisi adekuat meningkatkan kesembuhan luka lebih efektif

6. Observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, panas, dan nyeri

R/ Acuan intervensi dengan tepat bagi kondisi pasien dan mencegah keparahan infeksi

7. Kaji temperatur tiap 4 jam

R/ Mengetahui pola normal metabolic

8. Pastikan teknik perawatan luka yang tepat

R/ Mencegah infeksi terjadi pada luka pada pasien

Anda mungkin juga menyukai