LUKA BAKAR
Untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Keperawatan Medikal Bedahl Ruang 16 Combustio
RSSA Malang
Oleh :
ANGGA DWI AGUSTINO
NIM. 1601470001
Oleh :
ANGGA DWI AGUSTINO
NIM. 1601470001
Kelompok 1
( ) ( )
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES MALANG
A. Identitas Klien
Nama :Tn. R .................................. No. RM :11399xxx ..........................
Usia : 29 Tahun Tgl. Masuk :14 Agusutus 2018 .............
Jenis kelamin :Laki-laki ...... Tgl. Pengkajian :27 Agustus 2018 ...............
Alamat :Jl. Mastrip IV/6 5/3.Kanigaran
, Probolinggo ...................... Sumber informasi : Klien, Keluarga dan RM .
No. telepon : - ......................................... Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Ny. I .......
Status pernikahan :Menikah .............................
Agama : Islam ................................. Status : Istri
Suku : Jawa .................................. Alamat : Kanigaran, Probolinggo
Pendidikan : SMK No. telepon : - ........................................
Pekerjaan : Swasta .............................. Pendidikan : SMP .
Lama berkerja : - ........................................ Pekerjaan : IRT .......
B. Status kesehatan Saat Ini
- Keluhan Saat MRS
Keluhan utama MRS : Klien mengeluh badan melepuh diseluruh tubuh sejak 3-4 bulan yang lalu.
Diagnosa medis : Pemitigus Vulgaris
- Keluhan Saat Pengkajian
Keluhan utama saat pengkajian : Nyeri pada tenggorokan jika di buat menelan.
Pada saat klien di rumah klien melihat di bawah kantung mata terdapat luka seperti gigitan
tomcat. Klien akhir nya membiarkan. Setelah beberapa hari luka tersebut menyebar sampai daerah
hidung. Akhirnya klien mencoba memeriksakan di dokter kulit dekat rumahnya. Dan dokter
memberikan salep kulit. Setelah di kasih salep beberapa hari, luka tersebut sembuh. Beberapa hari
kemudian saat bulan Ramadhan ±3-4 bulan yang lalu badan klien timbul lepuhan di seluruh tubuh,
wajah, leher, kulit kepala. Sebelum timbulnya lepuhan tersebut klien merasa gatal2 di tubuh dan
kemerahan. Akhirnya klien di larikan ke RSU Probolinggo menggunakan kendaraan pribadi/mobil.
Saat di RSU Probolinggo mendapatkan terapi Inj. Methylprednisolon 1 amp, Inj Ranitidin 2x50mg, Inj
Keterolac 1 amp, IVFD Ns 0,9% 20 tpm.
Setelah itu, pasien dirujuk ke IGD RSSA untuk mendapatkan perawatan khusus. Pasien
sampai di IGD RSSA sekitar 03.15 WIB. P: Nyeri akibat luka pajanan dari penyakit yang diderita dan
bertambah nyeri saat dibuat bergerak atau ditekan, Q: nyeri yang di rasa seperti terbakar terus menerus
dan terasa sangat nyeri, R: nyeri yang di rasakan di area luka akibat luka panjanan dari penyakit yang
diderita di wajah, leher, badan ,S: skala nyeri 5,T: nyeri mulai di rasakan menetap, di IGD pasien
diberikan infus Ns (8jam I: 1650cc), inj. Methylprednisolon 62,5mg via iv, injeksi ketorolac 30 mg IV,
injeksi Ranitidin 10mg via iv. Kondisi umum lemah GCS 456 TD 190/100mmHg, N: 70x/menit,
RR:16x/menit, S:35,80C.
Kemudian pada hari 14 Agustus 2018 pasien dipindahkan ke ruang 16 pukul 15.30 WIB.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 27 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB, pasien mengeluh nyeri
pada tenggorokan jika di buat menelan makanan. Pasien juga mengeluh badan terasa lemas dan kaki
sebelah kanan susah untuk di gerakkan. Keadaan umum pasien tampak lemah GCS 456, TD 131/78
mmHg, RR 20xmenit, S 36,30C, N 98x/menit.
Akut : ..................................................................................................................
d. Terakhir masuki RS : 30 Juli 2018.............................................................................................
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll): Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan, plester, obat,
udara dingin maupun alergi debu
D. Riwayat Keluarga
Klien mengatakan bahwa tidak pernah ada yang mengalami penyakit seperti klien, dan tidak ada
keluarga yang memiliki riwayat penyakit lain, seperti Diabetes dan hipertensi. Saat ini, klien tinggal
bersama istri, dan ibu klien
GENOGRAM
.
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
X = Meninggal
= Pasien
= Tinggal serumah
Tn. R
= garis pernikahan
29 th
= garis keturunan
E. Riwayat Lingkungan
F. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 2
Mandi 0 2
Berpakaian/berdandan 0 2
Toileting 0 2
Mobilitas di tempat tidur 0 2
Berpindah 0 tidak terkaji
Berjalan 0 tidak terkaji
Naik tangga 0 -
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4
= tidak mampu
G. Pola Nutrisi Metabolik
Rumah Rumah Sakit
Jenis diit/makanan makanan rumah diit TKTP
Frekuensi/pola 3 x/ hari .................................. 3 x/ hari
Porsi yg dihabiskan 1 porsi dewasa ........................ 1 porsi RS..................................
Komposisi menu nasi, lauk, sayur ..................... bubur halus
Pantangan tidak ada ................................. tidak ada ....................................
Napsu makan baik......................................... menurun ....................................
Fluktuasi BB 6 bln. terakhir tidak ada ................................. tidak ada ....................................
Jenis minuman air putih .................................. air putih dan susu ......................
Frekuensi/pola minum 5 x / hari ................................. 750L/hari ...................................
Gelas yg dihabiskan 5-7 gelas kecil ........................ 2-3 gelas kecil/24jam ................
Sukar menelan (padat/cair) tidak ada ................................. ada, padat ..................................
Pemakaian gigi palsu (area) tidak ada ................................. tidak ada ....................................
Riw. masalah penyembuhan luka tidak ada ................................. tidak ada ....................................
H. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
BAB:
- Frekuensi/pola 1-2 x/ hari .................................... 1x/hari .......................................
- Konsistensi padat ............................................ cair .......................
- Warna & bau coklat khas feces ......................... kuning coklat khas feses
- Kesulitan tidak ada ...................................... tidak mampu ADL mandiri .......
- Upaya mengatasi tidak ada ...................................... di bantu perawat ........................
BAK:
- Frekuensi/pola 5-6x sehari ................................... 3-4x sehari .................................
- Konsistensi cair ............................................... cair .............................................
- Warna & bau kuning jernih, bau khas urin ........ kuning pekat, bau khas urin ......
- Kesulitan tidak ada ...................................... tidak mampu ADL mandiri .......
- Upaya mengatasi tidak ada ...................................... menggunakan spontan ...............
I. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang:Lamanya 1Jam 2 jam
- Jam …s/d… 13.00-14.00 11.00-13.00
- Kenyamanan stlh. tidur nyaman gelisah
Tidur malam: Lamanya 8 jam 9 Jam
- Jam …s/d… 22.00-05.00 21.00-05.00
- Kenyamanan stlh. Tidur nyaman tampak gelisah
- Kebiasaan sblm. tidur berdoa tidak ada
- Kesulitan tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
L. Konsep Diri
1. Gambaran diri: klien menyadari bahwa ada luka akibat pajanan penyakit yang diderita klien pada
kepala, leher, punggung .
2. Ideal diri: Klien ingin segera sembuh dan pulang ke rumah dan memulai bekerja kembali ................
3. Harga diri: Klien merasa sedih karena tidak bisa beraktivitas seperti biasanya ...................................
4. Peran: Klien berperan sebagai ayah .....................................................................................................
5. Identitas diri: Identitan klien Tn. R (29 tahun) sebagai seorang suami.............
O. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: () tidak ada (√) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
(√) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti,
Q. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum:cukup
Kesadaran: composmentis GCS:456
Tanda-tanda vital: - Tekanan darah :130/83 mmHg - Suhu :35,8 oC
- Nadi :82 x/menit - RR : 20 x/menit
TB : ±170 cm
BB :± 98 kg
IMT = 98 : (1,70)2 kg/m2
= 98 : 2, 89
= 33,91 (obesitas II)
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Inspeksi: normocephali, bentuk kepala bulat, kulit kepala kotor, rambut berwarna hitam,
persebaran rambut tidak merata. tidak ada masa tambahan atau benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Wajah: Grimace + Terdapat lesi di kepala
b. Mata:
Inspeksi: Bentuk mata simetris, fungsi penglihatan baik, reflek cahaya + | +, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik
c. Hidung:
Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada epiktasis, lubang hidung kanan dan kiri terlihat bersih,
tidak ada napas cuping hidung, tidak ada lesi,tidak ada rinorhea, terdapat lesi.
Palpasi : Tidak ada massa dan tidak ada nyeri tekan
d. Mulut & tenggorokan:
Inspeksi: Bentuk simetris, Mukusa bibir kering, ada gangguan menelan, terdapat nyeri telan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba masa
e. Telinga:
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada otorea, tidak ada serumen, tidak ada luka, fungsi
pendengaran baik, terdapat lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di belakang telinga dan tidak teraba massa.
f. Leher:
Inspeksi : Bentuk simetris, ada luka dan ada perdarahan, terdapat lesi.
Palpasi : Tidak ada deviasi trachea, tidak ada pembesaran vena jugularis, tdak ada kaku kuduk,
ada nyeri tekan.
3. Thorak & Dada:
Jantung
Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema, Iktus kordis teraba di ICS 5 mid
clavicula sinistra, Nadi 82x/menit
Perkusi : Dullnes/pekak dari batas atas (basis), yaitu:
Kanan atas: ICS II parasternalis dekstra
Kiri atas: ICS II parasternalis sinistra
Batas bawah apex : ICS VII midclavicula sinistra
Pinggang jantung : ICS IV parasternalis sinistra
Auskultasi: Suara S1 dan S2 reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Paru
Inspeksi: tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak
ada perdarahan
Palpasi: Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan, RR: 20x/menit
Perkusi: Terdengar resonan dari pada semua lapang paru
Auskultasi: Suara nafas terdengar vesikuler, tidak terdengar adanya wheezing pada semua
lapang paru, tidak terdengar adanya ronkhi pada semua lapang paru
4. Payudara & Ketiak
Inspeksi: Bentuk simetris payudara antara kanan dan kiri, tidak ada perdarahan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba masa
5. Punggung & Tulang Belakang
Inspeksi : tidak terlihat kelainan tulang belakang, terdapat lesi.
Palpasi : tidak teraba adanya massa pada punggung
6. Abdomen
Inspeksi :Bentuk flat, tidak ada perdarahan, terdapat lesi.
Palpasi : ada nyeri tekan, tidak teraba masa, tidak ada distensi abdomen
Perkusi :Suara tympani
Auskultasi: Bising usus terdengar 16x/menit.
7. Genetalia & Anus
Inspeksi: Tidak menggunakan kateter, pasien BAK via pispot
8. Ekstermitas
Ektrmitas Atas:
Kanan : akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit kembali <2 detik, tidak
ada edema, Kekuatan otot 5, terdapat lesi.
Kiri : akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit kembali< 2 detik, tidak
ada edema, kekuatan otot 5 terdapat lesi.
Ekstremitas Bawah:
Kanan : akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, turgor kulit kembali
<2 detik, ada edema, Kekuatan otot 3. Klien mengeluh kaki kanan susah untuk di
gerakkan.
Kiri : akral hanget, CRT < 2 detik, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, turgor kulit kembali < 2
detik, ada edema, kekuatan otot 4.
9. Sistem Neorologi
Pasien kompos mentis GCS 456
Eye: membuka secara spontan
Verbal: kalimat sesuai dengan orientasi
Motorik: mampu mengikuti perintah
Kesadaran compos mentis, tidak terdapat kaku kuduk dan tidak terdapat kelumpuhan anggota
gerak atas maupun anggota gerak bawah
10. Kulit & Kuku
Kulit:
Inspeksi : Warna kulit terlihat coklat,
Palpasi : Kulit teraba lembab, akral hangat. Turgor kulit <2 detik
Kuku:
Inspeksi : kuku jari tangan kanan dan kaki kanan terlihat bersih, tidak ada sianosis
Palpasi :CRT<2detik, turgor kulit <2 detik
Klien merasa sakitnya ini adalah yang paling parah karena sebelumnya klien tidak pernah sakit dan
klien ingin segara pulang
U. Kesimpulan
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan didapatkan kesimpulan pasien terdiagnosa Pemtisus Vulgaris.
Untuk masalah keperawatan yang muncul adalah nyeri akut karena pasien mengeluh nyeri pada rongga
mulut / tenggorokan, skala nyeri 5, klien tampak meringis kesakitan sat menelan makanan. Kepala,
leher daan anggota badan klien tampak ada luka akibat pajanan dari penyakit. Di lakukan rawat kula
untuk meningkatkan penyembuhan luka yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan kulit pasien
sehingga dapat diangkat masalah keperawatan nyeri akut dan kerusakan integritas kulit. Porsi makanan
RS yang dihabiskan pasien 1/2 porsi saja selain itu dari hasil laboratorium menunjukkan terjadi
penurunan kadar albumin sehingga dapat diangkat diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan.
Perencanaan Pulang
Tujuan pulang: rumah klien, untuk dirawat dirumah (Kanigaran - Probolinggo)
Transportasi pulang: mobil
Dukungan keluarga: istri
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: menggunakan simpanan keluarga
Antisipasi masalah perawatan diri setalah pulang:dirawat oleh istri
Pengobatan:obat topikal dan antimikroba
Rawat jalan ke:poli kulit
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: menjaga kebersihan kulit disekitar luka, kontrol tepat
waktu sesuai jadwal
Keterangan lain: makan-makanan yang banyak mengandung protein agar luka cepat sembuh
ANALISA DATA
Ruang : 16
Nama Pasien : Tn. R
Usia : 29 tahun
Diagnosa Medis : Pemtigus Vulgaris
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
1. DS : Kekurangan
- Klien mengatakan badan Penyakit autoimun volume cairan
terasa lemas
DO : Pemfigus Vulgaris
- Nadi : 98 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S:36,30C
- TD: 131/78 mmHg
- Terpasang infus difemur
1500 cc/24 jam
- Urine spontan produksi
1500 cc/24 jam
- Diagnosa medis :
Pemitigus Vulgaris
2. DS : Klien mengeluh Penyakit autoimun Ketidakefektifan
kesakitan. Perfusi Jaringan
Perifer
Pemfigus Vulgaris
DO :
- Nadi : 98 x/menit
- RR : 20 x/menit Menimbulkan bula pada kulit
- S:36,30C
- TD: 131/78 mmHg
Lesi pada kulit
- Trombosit : 13 103 /µL
- HB : 8,30 g/dL
- Luka pada Punggung klien Hb turun
jika di kegores mudah
mengeluarkan darah
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Pemfigus Vulgaris
DO:
- KU : lemah
- GCS :456 Menimbulkan bula pada kulit
- Kesadaran:
composmentis
- Terdapat luka di Mengalami penekanan
punggung
- Leukosit : 10,10 103 /µL
Kulit mengelupas
- Hasil kultur pada luka
terdapat bakteri Esceria
Coli (28 Agustus 2018) Kerusakan integritas kulit
- Nadi : 98 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S:36,30C
P: Lanjutkan intervensi,
S: -
2 08.30 1. Memonitor tanda-tanda vital, seperti suhu, tekanan
22.00 darah, nadi dan pernafasan O:
2. Mengukur status pernafasan , ABC level, oksimetri - Nadi : 98 x/menit
22.00 denyut nadi, kedalaman, pola, dan laju pernafasan
- RR : 20 x/menit
3. Memonitor ICP dan CPP - S:36,30C
- TD: 131/78 mmHg
4. Memonitor status hidrasi (misalnya : kelembapan - Trombosit : 13 103 /µL
22.05 membrane mukosa, kecukupan denyut nadi dan - HB : 8,30 g/dL
04.00 tekanan darah ortostatik) dengan tepat - Luka pada Punggung klien jika di kegores mudah
mengeluarkan darah
07.00 5. Memonitor tanda-tanda vital, dengan tepat
6. Memberikan therapy IV, dengan tepat A : masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
teratasi sebagian
000
P: Lanjutkan intervensi, tetap kolaborasikan pemberian
terapi iv
3 S:
08.30 1. Memonitor temperature pasien secara teratur klien mengatakan suhu tubuh naik turun.