Ketuban Pecah Dini
Ketuban Pecah Dini
Disusun oleh :
Nama : Rosnainy
NIM 13.119
Kelas : 1C
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah .
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini sangat sederhana dan jauh dari
kesempurnaan ,semua ini karena keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis,
namun dalam kesederhanaan ini semoga tidak mengurangi baik arti maupun
manfaatnya, terutama bagi para pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari usaha dan
dukungan dari berbagai pihak, terutama sekali penulis ucapkan terima kasih yang
tulus atas petunjuk, arahan serta bimbingannya yang telah diberikan selama ini, baik
dalam perkuliahan maupun dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini kepada yang
terhormat Bapak/Ibu :
Makassar,………..2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.............................................................................1
B. RumusanMasalah.........................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................2
D. Mamfaat.......................................................................................2
BABA IV PEMBAHASAN……………………………………………..12
BABA V PENUTUP………………………………………………….…14
A. Simpulan……………………………………………………………….14
B. Saran…………………………………………………………………...14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...15
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indikator kesehatan suatu Negara ditentukan oleh angka kematian ibu karena
kehamilan, persalinan, dan nifas, serta kematian bayi dan balita .AKI di Indonesia
hingga kini masih tergolong tinggi (Biro Stastistik, 2003)
Penyebab kematian ibu adalah trias klasik, yaitu a) perdarahan 40-60%, b)
infeksi 20-30%, c) eklamsia 20-30% (Saefudin, 2000). Angka morbiditas dan
mortalitas dapat disebabkan oleh komplikasi yang menyertai dalam persalinan,
diantaranya ketuban pecah dini. Ketuban Pecah Dini (KPD) terjadi bila ketuban
pecah dalam inpartu, pada primipara pembukaan <3 cm dan pada multipara
pembukaan < 5 cm (Mochtar, 1998).
Kejadian ketuban pecah dini mendekati 10% dari semua persalinan , pada
umur kehamilan kurang dari 34 minggu, kejadian sekitar 4%. Sebagian dari kejadian
ketuban pecah dini mempunyai periode laten melebihi satu minggu. Early Ruptura of
Membrane (PROM) adalah ketuban pecah pada periode laten persalinan (Manuaba,
1998)
Di rumah sakit RSI Amal Sehat merupakan salah satu rumah sakit rujukan di
kabupaten Sragen dengan berbagai kasus yang tidak dapat di tangani sebelumnya,
salah satunya kasus KPD. Angka kejadian ketuban pecah dini di RSI Amal Sehat dari
bulan Januari sampai bulan Desember 2008 sebanyak 50 dari 450 persalinan. Dari
kasus ketuban pecah dini tersebut mendapat tindakan Seksio Cesarea (SC) adalah
sebanyak 11 dan yang lahir spontan maupun induksi sebanyak 39 (Rekam Medik RSI
Amal Sehat, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa indikator kematian ibu?
2. Apa tanda-tanda ketuban pecah dini?
C. Tujuan
1. Mengetahui indikator kematian ibu.
2. Mengetahui tanda-tanda ketuban pecah dini.
D. Manfaat
1.Dapat mengetahui indikator kematian ibu.
2.Dapat mengetahui tanda-tanda ketuban pecah.
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Pengertian Ruptur Perineum
1. Ruptur perinei adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan.
(Mochtar, 1998 : 111)
2. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang
juga pada persalinan berikutnya. (Prawirohardjo, 2005 : 665)
3. Robekan perineum derajat II adalah robekan yang mengenai selaput lendir vagina
dan otot perinei transversalis, tetapi tidak mengenai otot sfingter ani. (Saefuddin,
2005 : 462)
4. Robekan perineum derajat II dimana luasnya robekan mulai dari mukosa vagina,
fourchette posterior, kulit perineum dan otot perineum. (APN, 2004 : 5 – 19)
Ketuban Pecah Dini atau spontaneous atau early atau premature of membrane
(PROM) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum inpartu yaitu bila pembukaan
pada primipara kurang dari 3 cm dan multipara kurang dari 5 cm (Moctar, 1998)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak
pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut ketuban pecah dini periode
laten (Manuaba, 1998).
Ketuban pecah dini adalah ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan
ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan (Oxorn, 2000). Ketuban pecah
dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya
tekanan intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan
membrane disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik
(Saifuddin, 2002). Bila ketuban pecah dini sedangkan servik belum matang akan
menyebabkan persalinan lama yang mengakibatkan trauma kepala dan asfiksia
(Oxorn, 2000).
2. Anatomi dan Fisiologi Cairan Amnion ( Liquoramnii)
a. Anatomi
Didalam cairan amnion terdapat ruang yang diliputi oleh selaput janin yang
terdiri dari amnion dan karion. Volume liquor amnii pada kehamilan cukup bulan
antara 1000 ml sampai 1500 ml. Berat jenisnya antara 1,007 sampai 1,008. Liquor
amnii terdiri dar 2,3 % bahan organik (protein, vernik kaseosa, rambut lanugo, zat
lemak, lesetin dan spingomielin) dan 97 % s
b. Fisiologi
Proses air ketuban saat kehamilan berlangsung yaitu memberikan kesempatan
berkembangnya janin dengan bebas kesegala arah dan sebagai penyangga panas dan
dingin serta menghindari trauma langsung terhadap janin. Maka ketika inpartu dapat
menyebabkan kekuatan his sehingga servik dapat membuka dan membersihkan jalan
lahir karena mempunyai kemampuan sebagai desinfektan dan sebagai pelicin saat
persalinan (Manuaba, 1998).
3. Etilogi ketuban pecah dini
Penyebab ketuban pecah dini masih belum jelas, maka preventif tidak dapat
dilakukan kecuali dalam usaha penekanan infeksi. Penyebab ketuban pecah dini
mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
5
5. Tanda dan gejala ketuban pecah dini
Menurut Moctar, 1998 cara menentukannya adalah sebagai berikut :
1) Adanya cairan berisi mekonium, vornik kaseosa, rambut lanugo atau bila terinfeksi
berbau
2) Adanya cairan ketuban dari vagina, jika tidak ada dapat dicoba dengan gerakkan
sedikit bagian terendah janin atau meminta pasien batuk atau mengedan, cairan dapat
keluar sedikit lebih banyak.
3) Cairan dapat keluar saat tidur, duduk atau saat aktifitas seperti berjalan atau berdiri
4) Kadang – kadang cairan berwarna putih, jernih atau hijau
5) Apabila ketuban telah lama pecah dan terjadi infeksi pasien demam
6. Prognosa Ketuban pecah dini
Menurut OXORN, 1996, prognosa untuk janin tergantung pada :
1) Maturitas janin: bayi yang beratnya di bawah 2500 gram mempunyai prognosis yang
lebih jelek dibanding bayi lebih besar.
2) Presentasi: presentasi bokong menunjukkan prognosis yang jelek , khususnya kalau
bayinya premature.
3) Infeksi intra uterin meningkat mortalitas janin.
4) Semakin lama kehamilan berlangsung dengan ketuban pecah , semakin tinggi insiden
infeksi.
Pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini akan muncul diagnosa yang berkaitan
dengan gravida, para, abortus, umur ibu, umur kehamilan, keadaan janin, keadaan
persalinan dengan ketuban pecah dini.
10
11
BAB III
METODE PENELITIAN
persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak
pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut ketuban pecah dini periode
Ketuban pecah dini adalah ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan
ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan (Oxorn, 2000). Ketuban pecah
tekanan intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan
membrane disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik
(Saifuddin, 2002). Bila ketuban pecah dini sedangkan servik belum matang akan
(Oxorn, 2000).
a. Anatomi
Didalam cairan amnion terdapat ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari
amnion dan karion. Volume liquor amnii pada kehamilan cukup bulan antara 1000 ml
sampai 1500 ml. Berat jenisnya antara 1,007 sampai 1,008. Liquor amnii terdiri dar
2,3 % bahan organik (protein, vernik kaseosa, rambut lanugo, zat lemak, lesetin dan
spingomielin) dan 97 % s
b. Fisiologi
berkembangnya janin dengan bebas kesegala arah dan sebagai penyangga panas dan
dingin serta menghindari trauma langsung terhadap janin. Maka ketika inpartu dapat
menyebabkan kekuatan his sehingga servik dapat membuka dan membersihkan jalan
lahir karena mempunyai kemampuan sebagai desinfektan dan sebagai pelicin saat
Penyebab ketuban pecah dini masih belum jelas, maka preventif tidak dapat
dilakukan kecuali dalam usaha penekanan infeksi.
13
14
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan ketuban
pecah dini itu lebih banyak dampak negativnya dari pada dampak positifnya.
Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan
permasalahan yang serius pada angka kematian ibu dan anak. Dan seharusnya
masyarakat sadar akan bahayanya bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu
masih sulit dilakukan di Indonesia.
B. Saran
Setelah membaca karya tulis ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan
bahaya ketuban pecah dini, supaya angka kematian ibu berkurang.Dengan
memperhatikan pola makan dan menjaga aktifitas ibu selama hamil
DAFTAR PUSTAKA
( Source : http://ocha-katacinta.blogspot.com/2012/05/contoh-karya-tulis-ilmiah-
tentang.html
15