Industri pengganti impor atau dapat dikatakan inward looking , pada dasarnya
berorientasi kepada PSS dalam negri yang mengutamakan barang – barang olahan dalam
negri. Tetapi dibatasi dalam mengimpor barang olahan, kerena dilindungi dengan kebijakan
proteksi. Jadi barang yang diimpor diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi diproduksi di dalam
negri.
Kebanyakan negra berkembang memajukan industrialisasi di negaranyaa dengan
harapan akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Disisi lain, penyelenggaraan
indutrialisasi membutuhkan banyak perlengkapan kapital. Tetapi kebanyakan negra
berkembang dalam mampu membuat perlengkapan kapital tersebut secara mandiri. Untuk
membuat perlengkapan kapital tersebut negara berkembang akan mengekspor barang
primernya agar dapat diimpor dengan barang kapital. Namun, karena terlalu fokus pada
produksi primer untuk diekspor, negara berkembang mengalami ketidakstabilan pendapat
yang diesebabkan karena persaingan barang impor yang semakin besar dan nilai tukar barang
impor negara berkembang rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penganti impor dan pendorong ekspor merupakan
cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor harusnya tidak
diberlakukan yang membatasi impor barang produksi impor agar elastisitas pendapatan lebih
tinggi.