Anda di halaman 1dari 10

Otot-Otot pada Extremitas Inferior

Melkisedek William Handrick KP


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta
Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia
Email:williamhandrick8@gmail.com

Abstrak
Otot merupakan sistem yang unik bagi makhluk primata. Otot dikendalikan saraf dan
mempunyai kegiatan biolistrik untuk menjalankan fungsinya sebagai alat gerak pada tubuh.
Selain itu, fungsi otot juga untuk mempertahankan postur tubuh, menahan tekanan yang
diberikan pada tubuh, menghasilkan panas dan berperan dalam pengaturan suhu tubuh.
Setiap pergerakan makhluk hidup dihasilkan melalui kontraksi dan relaksasi otot. Otot
terbagi kepada beberapa jenis yaitu otot skelet, otot jantung dan otot polos. Kontraksi otot
bermula saat sarkolema dirangsang yang menyebabkan perlepasan Ca2+ yang dilepaskan dari
retikulum sarkoplasma ke sarkoplasma. Tetanus adalah salah satu jenis gangguan pada otot
yang disebabkan oleh organisme yang menyebabkan otot menjadi kaku.

Kata kunci: Kontraksi otot, gangguan pada otot, otot kaku.

Abstract

Muscle is a unique system for all living thing. Muscle is conducted by nervous system
and has biolytic activities that will enable its function to move the body. Besides, muscles
give the body its shape; endure the pressure exerted on the body, produce heat and regulate
the body temperature. Each single movement of living things is created by contraction and
relaxation of muscle. There are several types of muscle which are skeletal muscle, cardiac
muscle and smooth muscle. Muscle contraction begins when sarcolemma is stimulated which
causes the release of Ca2+ from the sarcoplasmic reticulum into the sarcoplasmic. Tetanus is
a type of muscle disorders caused by organisms that cause muscle stiffness.

Keywords: Muscle contraction, muscle disorders, muscle stiffness.


Pendahuluan
Otot merupakan sistem yang unik bagi makhluk primata. Otot dikendalikan saraf dan
mempunyai kegiatan biolistrik untuk menjalankan fungsinya sebagai alat gerak pada tubuh.
Selain itu, fungsi otot juga untuk mempertahankan postur tubuh dan menahan tekanan yang
diberikan pada tubuh. Ia juga menghasilkan panas dan berperan dalam pengaturan suhu
tubuh.

Antara karakteristik otot ialah eksitabilitas yaitu peka rangsang dan merespons
terhadap stimuli (impuls). Ia juga mempunyai sifat kontraktilitas (memendek) dan sifat
ekstensibilitas yaitu meregang bila ditarik. Selain itu, ia turut memiliki sifat elastisitas yaitu
kembali ke panjang dan bentuk asal setelah relaksasi atau ekstensi.1

Struktur makroskopik otot kaki

Struktur otot tungkai bawah dan otot pedis dapat dibagikan kepada dua yaitu secara
mikroskopik dan secara makroskopik. Dari sudut makroskopik atau anatominya, otot tungkai
bawah dibagikan kepada musculi flexor, musculi extensor dan musculi petronaei. Musculi
flexor pula dibagi atas lapisan dangkal yang terdiri dari musculus gastrocnemius, musculus
soleus dan musculus plantaris; serta lapisan dalam yang terdiri dari musculus popliteus,
musculus flexor digitorum longus, musculus tibialis posterior dan musculus flexor hallucis
longus. Manakala musculi extensor dibagi kepada musculus tibialis anterior, musculus
extensor digitorium longus, musculus peroneus tertius dan musculus extensor hallucis longus.
Musculi peronaei pula dibagi atas musculus peroneus longus dan musculus peroneus brevis.2

Pada kelompok posterior ialah musculus gastrocnemius, musculus soleus, musculus


flexor digitorum longus dan musculus tibialis posterior membentuk betis. Musculus
gastrocnemius keluar sebagai dua tendon, satu dari tiap condylus femoris. Ketika serat
berjalan ke bawah mereka bergabung dengan serat musculus soleus dan kedua otot berjalan
sebagai tendo Achilles, yang berinsersi pada bagian belakang calcaneus. Tendon-tendon dari
otot lain berjalan di belakang malleolus medialis memasuki telapak kaki dan berinsersi pada
os tarsus dan pada jari-jari. Musculus gastrocnemius dan musculus soleus adalah fleksor
plantar yang kuat, membantu mempertahankan keseimbangan, dan merupakan kekuatan
utama saat berjalan, berlari dan melompat. Musculus gastrocnemius juga fleksor dan
penstabil lutut.

Kelompok anterior di tungkai bawah adalah musculus tibialis anterior, musculus


extensor hallucis longus dan musculus extensor digitorum longus yang keluar dari tibia,
fibula dan ligamentum interossea di antara kedua tulang, berjalan ke bawah sepanjang
tungkai, menjadi tendon (yang diperkuat pada pergelangan kaki oleh pita fascia) dan
berinsersi melalui tendon tersebut pada os tarsus dan phalanges. Kerja utamanya adalah
dorsifleksi kaki dan jari kaki.

Pada kelompok peroneal pula dibagi atas musculus peroneus longus dan musculus
peroneus brevis yang keluar dari fibula, berjalan ke bawah pada sisi lateral tungkai, dan
berjalan di belakang malleolus external untuk berinsersi pada ossa tarsalia dan metatarsalia.
Kerja external untuk berinsersi pada ossa tarsalia dan metatarsalia. Kerja otot-otot ini adalah
eversi kaki dan membantu plantar fleksi.2,3,4

Gambar 1. Sudut Anterior Dan Posterior Otot Kaki Tungkai Bawah.5

Manakala mengikut struktur makroskopik, otot-otot bagi kaki bahagian pedis


terbahagi dua yaitu otot dorsum pedis dan otot planta pedis. Otot dorsum pedis adalah
musculus extensor digitorium brevis dan musculus hallucis brevis. Otot planta pedis pula
terbahagi mengikut susunan jari dimana otot-otot jari kaki I adalah musculus abductor
hallucis, musculus flexor hallucis brevis dan musculus adductor hallucis. Otot-otot jari kaki V
pula adalah musculus abductor digiti quinti, musculus flexor digiti quinti brevis dan musculus
opponens digiti quinti. Dan yang terakhir adalah otot-otot yang berada di ruang tengah kaki
yaitu pada jari II, III dan IV adalah musculus flexor digitorum brevis, musculus quadratus
plantae, musculus lumbricales, musculus interoissei plantares dan musculus interoissei
dorsalis.2

Gambar 2. Otot di Telapak Kaki Lapisan Pertama dan Kedua.6

Struktur mikroskopik otot kaki

Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan
untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang.
Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu
menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi dan dinamakan otot skelet
atau otot lurik. Otot skelet terdiri dari serat-serat otot dan jaringan penyambung antar serat.
Panjangnya rata-rata 3 cm dan terdapat yang lebih panjang yaitu 15-30 cm, dan berdiameter
10-100 µm.

Kebanyakan otot skelet terlibat dalam pergerakan volunter tulang dan tendo. Pusat
otak yang lebih tinggi mempunyai pengendalian primer otot ini dan kontraksinya dimulai
oleh neuron motorik medula spinalis atau radiks ventralis. Beberapa kontraksi otot skelet
adalah involunter misalnya lengkung refleks, kerdipan mata. Pengamatan mikroskop cahaya
sajian yang dipotong sejajar dengan sumbu panjang tiap sel otot menunjukkan bahwa otot
secara keseluruhan misalnya biseps mempunyai striasi yang jelas, berarti adanya susunan
yang sangat teratur filamen tipis yang kaya akan aktin dan filamen tebal yang kaya dengan
miosin. Dengan mikroskop elektron tampak struktur dasar striasi.

Gambar 3. Struktur Mikroskopik Otot Kaki.5

Otot-otot tungkai atas

Otot-otot tungkai atas terdiri dari otot lengan atas, lengan bawah dan tangan. Otot-
otot lengan atas terbagi kepada dua, yaitu otot fleksor dan otot ekstensor. Otot-otot fleksor
terdiri dari M. biceps brachii, M. brachialis dan M. coracobrachialis. Otot-otot ekstensor pula
terdiri dari M. triceps brachii.

Otot-otot lengan bawah terdiri atas otot-otot fleksor dan ekstensor. Otot-otot fleksor
pula terdiri atas 3 lapisan. Lapisan pertama terdiri atas m. pronator teres, m. flexor carpi
radialis, m. palmaris longus dan m. flexor carpi ulnaris. Otot m. flexor digitorum sublimis
terdapat di lapisan kedua sementara di lapisan ketiga, terdapat otot m. flexor digitorum
profundus, m. flexor pollicis longus dan m. pronator quadratus.

Otot-otot di tangan terdiri atas M. abductor pollicis longus, M.flexor carpi ulnaris, M.
extensor carpi ulnaris, M. flexor carpi radialis, M. flexor pollicis longus dan M. extensor
digiti minimi.3
Gambar 4. Struktur Otot Lengan Atas dan Bawah.7
Gambar 5. Struktur Otot Tangan.7

Mekanisme kontraksi otot

Otot terbagi kepada 3 yaitu otot skelet, otot polos dan otot jantung. Jika dilihat dari
mikroskop, otot skelet dan otot jantung kedua-duanya adalah mempunyai corak atau lurik
manakala otot polos tidak. Otot skelet pula dikendalikan oleh saraf, manakala otot jantung
dan otot polos tidak dikendalikan oleh saraf. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam
tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-
bagian tubuh dan substansi dalam tubuh.

Jika otot berkontraksi, panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak mengalami
perubahan tetapi daerah H dan pita I memendek. Jadi susunan filamen intergiditasi harus
menyelip satu sama lain saat otot berkontraksi. Jembatan-silang menghasilkan dan
mempertahankan tegangan. Tegangan yang timbul saat otot berkontraksi sebanding dengan
filamen yang tumpang-tindih dan karena itu sebanding dengan jumlah jembatan-silang.
Setiap kepala jembatan-silang dihubungkan dengan filamen tebal lewat segmen fibrosa
fleksibel yang dapat ditekuk ke luar dari filamen tebal untuk memberikan ruang antar-
filamen.8
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang
relatif dari filamen-filamen aktin dan myosin. Panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak
mengalami perubahan tetapi daerah H dan pita I memendek. Selama kontraksi otot, filamen-
filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut
tidak bertambah banyak. Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam
penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya daerah H. Susunan
filamen intergiditasi harus menyelip satu sama lain saat otot berkontraksi. Jembatan-silang
menghasilkan dan mempertahankan tegangan. Tegangan yang timbul saat otot berkontraksi
sebanding dengan filamen yang tumpang-tindih dan karena itu sebanding dengan jumlah
jembatan-silang. Setiap kepala jembatan-silang dihubungkan dengan filamen tebal lewat
segmen fibrosa fleksibel yang dapat ditekuk ke luar dari filamen tebal untuk memberikan
ruang antar-filamen. Selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-
garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi.
Kontraksi berlangsung oleh interaksi pada pengikatan dan pelepasan bagian kepala globuler
miosin dan filamen F-aktin untuk membentuk komplek aktin-miosin. Interaksi tersebut perlu
energi, secara tidak langsung dari hidrolisis ATP.8,9

Gambar 6. Struktur Sakromer.10

Bila sarkolema dirangsang, Ca2+ dilepaskan dari retikulum sarkoplasma ke


sarkoplasma. Konsentrasi Ca2+ dalam sarkoplasma meningkat. Ca2+ terikat pada Troponin C
(TpC) yang dapat mengikat 4 Ca2+. Kemudian, TpC berinteraksi dengan TpI dan TpT untuk
mengubah interaksi mereka dengan tropomiosin. Dengan itu, tropomiosin tidak lagi
memblokir dan menyebabkan F-aktin dapat berinteraksi dengan miosin, jadi kontraksi
berlaku. Pada waktu istirahat, konsentrasi ion kalsium dalam sarkoplasma rendah. Ketika
konsentrasi ion kalsium menurun, troponin mengunci tropomyosin dalam posisi memblokir
kepala globuler miosin dan F-aktin daripada berinteraksi. Dalam kehadiran ATP, filamen
tipis bergeser kembali ke keadaan istirahat atau relaksasi.8

Kesimpulan

Otot tungkai bawah dari sudut anatomi makroskopik, dibagikan kepada musculi
flexor, musculi extensor dan musculi petronaei. Sementara otot tungkai atas terdiri atas otot
lengan atas, otot lengan bawah dan otot tangan. Dengan pengamatan mikroskop cahaya
menunjukkan bahwa otot secara keseluruhan mempunyai striasi yang jelas, berarti adanya
susunan yang sangat teratur filamen tipis yang kaya akan aktin dan filamen tebal yang kaya
dengan miosin. Apabila otot berkontraksi, filamen tebal atau filamen tipis pada miofibril
mengalami pergeseran yang menyebabkan otot memendek. Kontraksi otot terjadi akibat
impuls saraf yang menyebabkan terjadinya depolarisasi dan aktivitas listrik akan menyebar
keseluruh sel otot, sehingga timbul kontraksi. Kontraksi otot terdiri atas pengikatan dan
pelepasan secara siklus bagian kepala globuler miosin dengan filamen F-aktin yang
melibatkan hidrolisis ATP oleh enzim ATP-ase. Namun begitu, serangan organisme pada
otot boleh menyebabkan gangguan terhadap fungsinya dan menjejaskan otot tidak dapat
melakukan fungsinya dengan normal.

Daftar pustaka

1. Lauralee S. Human physiology from cells to system. 7th edition. Canada:


Brooks/Cole Cengage Learning; 2010. 257-78.
2. Inner body. Muscle of leg and body [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
https://www.innerbody.com/anatomy/muscular/leg-foot#full-description.
3. Netter FH. Atlas of human anatomy. 5th edition. Singapore: Elsevier Pte Ltd;
2013.p.419-59.501-25.
4. Healthline. Body maps [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
http://www.healthline.com/human-body-maps/leg-muscles.
5. Vitamoves. Muscle anatomy of the lower leg - gastrocnemius and soleus [diketik
2016 Mar 23]. Diunduh dari: http://dailyvitamoves.com/muscle-anatomy-of-the-
lower-leg-gastrocnemius-and-soleus/.
6. Qpilates. Foot form and pilates [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
http://qpilates.net.au/foot-form-and-pilates/.
7. Breaking muscle. More insight into developing grip strength: your hand digits
[diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari: http://breakingmuscle.com/strength-
conditioning/more-insight-into-developing-grip-strength-your-hand-digits.
8. Anthony LM. Junquiera’s basic histology text & atlas. 12th edition. Singapore: Mc
Graw Hill; 2010.
9. Lauralee S. Human physiology from cells to system. 7th edition. Canada:
Brooks/Cole Cengage Learning; 2010. 257-78.
10. Engrade. Muscle structure and contraction [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
https://wikis.engrade.com/musclestructuerandcontra.
11. Centers for disease control and prevention. Tetanus [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh
dari: http://www.cdc.gov/tetanus/about/causes-transmission.html.

Anda mungkin juga menyukai