PENYAKIT ANAK
Nama :T
No RR / Ruang : 260737 / IIIc
Tanggal masuk : 01-01-2017
1. Identitas Pribadi
Nama pasien :T
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Orangtua
Ayah Ibu
Nama : Surya Kesuma Nama : Elisia
Usia : 49 tahun Usia : 42 tahun
Pekerjaan : T. Becak Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Alamat : Tangguk Gongkar II No. 9
Agama/Suku : Islam
1
Os. Os juga mengeluhkan batuk sejak 3 hari yang lalu. Batuk tidak
berdahak. Nafsu makan menurun. BAB (-) 2 hari & BAK Normal.
√√ √
DPT..kali√ √ Campak... kali Lainnya:...
2
Glasgow Coma Scale
RESPONSE SCORE
EYE
TOTAL 15 15
3
Nilai 9 – 11 Gangguan Kesadaran Sedang
Nilai 8 Coma
PEMERIKSAAN FISIK
I. Keadaan Umum
Data Antropometri
Berat Badan : 12 kg
Tinggi Badan : 92 cm
Lingkar Kepala : 45 cm
Status Gizi
BB / Umur : 12/16 x 100% = 75 %
Lingkar Kepala : 45 cm
4
5
II. Pemeriksaan Perorgan
Kulit
a. Sianosis : Tidak ditemukan
b. Ikterus : Ya
c. Pucat : Tidak ditemukan
d. Turgor : Kembali cepat
e. Edema : Tidak ditemukan
f. Lainnya : Tidak ditemukan
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Kepala : √ Normal Mikrosefali Makrosefali Lainnya:
a. Wajah
Dismorfik : Ya √ Tidak Lainnya: -
b. Mata
Palpebra
Edema : Ya √ Tidak
Lainnya : -
Konjungtiva
Pucat : Ya √ Tidak
Hyperemis : Ya √ Tidak
Sekret : Ya √ Tidak
Lainnya :-
Sklera
Ikterus : √ Ya Tidak
Lainnya : -
Pupil
Isokor : √ Ya Tidak
Refleks Cahaya : +/+
Lainnya :-
c. Hidung : Tidak Ditemukan Kelainan
6
d.Mulut
Bibir : Tidak ditemukan kelainan
Gusi : Tidak ditemukan kelainan
Palatum : Tidak ditemukan kelainan
Lidah : Tidak ditemukan kelainan
Tonsil : Tidak ditemukan kelainan
Faring : Tidak ditemukan kelainan
Lainnya :-
e. Telinga : Tidak ditemukan kelainan
f. Leher
a. Kelenjar Getah Bening
Pembesaran : Ya √ Tidak
Jumlah : Tunggal Multipel
√
Ukuran : ............ cm
Konsistensi : √ Lunak Keras
b. Kaku Kuduk : Positif √ Negatif
c. Lainnya : -
Thoraks
A. Paru
Perkusi : Sonor
B. Jantung
7
Abdomen
a. Inspeksi : Distensi (+), Sikatrik (-)
b. Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
c. Perkusi : Pekak (+) pada kuadran kanan atas dan bawah
Timpani (+) pada kuadaran kiri atas dan bawah
d. Palpasi
Nyeri Tekan : √ Ya Tidak Lokasi: Kuadran kanan atas
Turgor : Kembali cepat
Ascites : (-)
Hepar : Membesar
- Teraba nyata (membesar)
- Konsistensi : Lunak
- Permukaan : Licin
- Tepi : Tumpul
- BXp = 4,5 cm BAC = 4 cm
Lien : Tidak teraba
Massa : Tidak ditemukan
Ekstremitas : Hangat Oedema : - CRT <2”
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus/ Rectum : Tidak dilakukan pemeriksaan
P. Neurologis
a. R. Fisiologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. R. Patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. R. Meningeal : Tidak dilakukan pemeriksaan
d. Kekuatan Otot : Tidak dilakukan pemeriksaan
e. Nervus Kranialis : Tidak dilakukan pemeriksaan
8
DIAGNOSIS BANDING
Hepatitis + Cholestasis e.c Viral hepatitis
Hepatitis + Cholestasis e.c Cholelithiasis
Hepatitis + Cholestasis e.c Cholangitis
DIAGNOSIS SEMENTARA
TERAPI SEMENTARA
- IVFD RL 20 gtt/menit
- Paracetamol 4 x Cth I
- Curcuma 3 x Cth I
- IVFD RL 0 gtt/menit
- Paracetamol Syr 4 x Cth 11/3
- Domperidon Syr 3 x Cth I
9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Haemoglobin *11.8 g/dl 12 – 16
Hitung Eritrosit 4.3 10^6/µL 3,9 – 5,6
Hitung Leukosit 9.500 /µL 4,000 – 11,000
Hematokrit *33.2 % 36 – 47
Hitung Trombosit 287.000 /µL 150,000 –
450,000
INDEX ERITROSIT
MCV *77.9 fL 80 – 96
MCH 27.6 pg 27 – 31
MCHC *35.5 % 30 – 34
HITUNG JENISLEUKOSIT
Eosinofil 2 % 1–3
Basofil 0 % 0–1
N. Stab *0 % 2–6
N. Seg *52 % 53 – 75
Limfosit 38 % 20 – 45
Monosit 8 % 4–8
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
Bilirubin Total 0,49 mg/dl 0.3-1
Bilirubin Direk *13.63 mg/dl <0,25
AST (SGOT) *115 U/I <40
ALT (SGPT) *433 U/I <40
10
IMUNOSEROLOGI
Hepatitis Marker Negatif Negatif
HbsAg
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Reactive >=0.50
Ginjal : Besar dan bentuk kedua ginjal normal. Tidak tampak batu.
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
Bilirubin Total *18.94 mg/dl 0.3-1
Bilirubin Direk *15.14 mg/dl <0,25
Alkali Phospat *940 U/I 15-70
AST (SGOT) *95 U/I <40
ALT (SGPT) *218 U/I <40
IMUNOSEROLOGI
Hepatitis Marker Negatif Negatif
HBsAg
URINE PROFILE
Warna Kuning Coklat
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin Positif Negatif
Negatif Negatif
Berat jenis 1,007 1,005-1,030
7,0 5,0-9,0
Protein Negatif Negatif
Urobilinogen Normal
Eritrosit Negatif Negatif
Leukosit Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
12
MIKROSKOPIS
Eritrosit 0-1/lpb <3
Leukosit 0-1/lpb <6
Sel Epitel 0-1/lpb
Negatif Negatif
Kristal Negatif
FECES
Makroskopik
Warna Kuning
Konsistensi Kecoklatan
Darah Lembek Negatif
Lendir Negatif Negatif
Mikroskopik Negatif
Telur Cacing Negatif
Amoeba Negatif Negatif
Eritrosit Negatif
Leukosit 1-2/lbp
1-2/lbp
13
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
Senin Kesan sakit : Sakit TD : 80/40 Susp - IVFD D5% +
02 Januari sedang mmHg NaCl 0,45 30
Hepatitis
2017 • Demam (+) HR : 108 gtt/menit micro
• Badan dan mata x/i
- Paracetamol 4 x
kuning (+) RR : 32 x/i
Cth 1 1/3
• Derajat Kremer : T : 38,2c
- Curvit 1 x Cth I
5 BB : 12 kg
• Lemas (+)
• BAB (+) sore
Warna : keabuan
(dempul)
Konsistensi :
kears dan kecil-
kecil
• Flatus (+)
• BAK (+) kuning
14
Rabu Kesan sakit : Sakit TD : 80/60 DD : - IVFD D5% +
04 Januari sedang mmHg NaCl 0,45 30
-
2017 • Demam (-) HR : 116 gtt/menit micro
• Badan dan mata x/i
- Paracetamol 4 x
kuning (+) RR : 32 x/i
Cth 1 1/3
• Derajat Kremer : T : 367,7c
- Curvit 1 x Cth I
5 BB : 12 kg
- Urdafalk 3 x
• Lemas (+)
• BAB (+) 120mg
Warna coklat - Diet M II
pucat (dempul) rendah lemak
Konsistensi
Normal
• Flatus (+)
• BAK (+)
kuning
15
Jumat Kesan sakit : Sakit TD : 80/50 Cholestasis - IVFD D5% +
06 Januari sedang mmHg NaCl 0,45 30
2017 • Demam (+) HR : 82 x/i gtt/menit micro
• Badan dan mata RR : 36 x/i
- Paracetamol 4 x
kuning (+) T : 37,1ºc Cth 1 1/3
• Derajat Kremer :
BB : 12 kg - Curvit 1 x Cth I
5
- Urdafalk 3 x
• Lemas (+)
• Nafsu makan 120mg
menurun - Diet M II
• BAB (-) rendah lemak
• Flatus (+)
• BAK (+)
kuning
Sabtu Kesan sakit : Sakit TD : 90/60 Cholestasis - Rujuk RSUD
07 Januari sedang mmHg Adam Malik
2017 • Demam (-) HR : 92 x/i Medan
• Badan dan mata RR : 19 x/i
kuning (+) T : 35,7ºc
• Derajat Kremer :
BB : 12 kg
5
• Lemas (+)
• BAB (+)
Warna coklat
pucat bercampur
sedikit kuning
Konsistensi :
Normal
• Flatus (+)
• BAK (+)
kuning
16
DIAGNOSIS KERJA
Cholestasis
TERAPI
Tanggal Terapi Obat
DIAGNOSA AKHIR
Cholestasis
17
PEMBAHASAN
NO KASUS LITERATUR
1. Anamnesis: Anamnesis:
Os datang ke RSHM dengan Hepatitis + Cholestasis e.c Viral
keluhan kuning diseluruh tubuh Hepatitis
dialami sejak ± 2 hari SMRS. 1. Hepatitis A
Keluhan disertai demam ± 3 hari. Anamnesis Hepatitis A
Demam dialami Os terus menerus. Anak yang berusia lebih kecil
Mual & muntah di hari kedua seringkali tidak menunjukkan gejala
demam dengan frekuensi 4x/hari. apa-apa. Walaupun begitu, mereka
Muntah berisi yang di makan Os. tetap dapat menularkan infeksi virus
Os juga mengeluhkan batuk dan ini pada orang lain di sekitarnya.
pilek sejak 3 hari yang lalu. Batuk Sementara itu, anak yang lebih besar
tidak berdahak. Nafsu makan dapat merasa sangat lemah. Gejala
menurun. yang mungkin dapat muncul adalah:
BAB (-) 2 hari & BAK Normal. 1. Demam
2. Kehilangan nafsu makan
Pemeriksaan Fisik :
3. Malaise
- Kulit : Ikterik (+)
4. Nyeri perut
- Mata : Sklera ikterik (+)
5. Muntah
- Dada: Tidak ditemukan
6. Warna BAK seperti teh
kelainan
7. Kulit dan mata yang terlihat
- Abdomen :
kuning
Palpasi : Nyeri Tekan (+) Kuadran
kanan atas, Turgor Kembali cepat
Pemeriksaan Fisik Hepatitis A
Hepar : Teraba nyata
- Mukosa kulit ikterus,
(membesar), Konsistensi Lunak
- Sklera mata Ikterik,
(normal), Permukaan Licin, Tepi
- Nyeri tekan kuadran kanan atas
Tumpul.
dan hepatomegali.
BXp = 4,5 cm BAC = 4 cm
Pemeriksaan Penunjang Hepatitis A
Lien : Tidak teraba
Pemeriksaan IgM anti HAV.
Massa : Tidak ditemukan
18
Tidak ada kondisi karier kronik
Pemeriksaan penunjang:
HAV.
Hematologi
Hitung Eritrosit 4,3 2. Hepatitis B
MCV 77,9 Anamnesis Hepatitis B
MCHC 35,5 Fase preikterik (sekitar 1 minggu)
Faal Hati - Sakit kepala, -
19
gtt/menit micro dan aspartat aminoransferase dan
- Paracetamol 4 x Cth 1 1/3 hal ini menggambarkan tingkat
- Curvit 1 x Cth I inflamasi parenkimal.
- Urdafalk 3 x 120mg - Alkali phosphatase, 5α-nukleotidasa
- Diet M II rendah lemak dan bilirubin total dan direk
(terkonjugasi) mengindikasikan
tingkat kolestasis, yang terjadi
karena kerusakan hepatoseluler dan
saluran empedu.
Hepatitis C
Anamnesis Hepatitis C
Hepatitis C akut
Masa inkubasi sekitar 7 minggu
yaitu antara 2-30 minggu. Anak
atau dewasa yang terkena infeksi
biasanya tidak menunjukkan
gejala dan apabila ada gejalanya
tidak spesifik yaitu
- Rasa lelah, - Anoreksia
- Lemah, - Penurunan
berat badan
Sehingga dikatakan diagnosis
akut ini sangat jarang.
Hepatitis C kronik
Sekitar 85% pasien hepatitis C akut
akan berkembang menjadi
kronis. Sebagian besar penderita
tidak sadar terhadap penyakitnya
selain gejala yang minimal dan
tidak spesifik seperti
20
- Lelah, - Gatal
- Mual, - Tidak enak pada
perut kanan atas
- Mialgia, - Penurunan berat
badan.
Pemeriksaan Fisik Hepatitis C
- Mukosa kulit ikterus,
- Sklera mata Ikterik,
- Palpasi Abdomen didapatkan nyeri
tekan kuadran kanan atas dan
hepatomegali.
Pemeriksaan Penunjang Hepatitis C
- Ribonucleic Acid (RNA) HCV
ditemukan pada serum dalam 1-2
minggu setelah terpapar
dengan virus.
- Terdapat peningkatan alanin
transferase (ALT) pada serum
setelah beberapa minggu terpapar
HCV sebelum gejala klinis
muncul.
- Pada pasien hepatitis C akut yang
sembuh, RNA HCV tidak
ditemukan lagi dalam beberapa
minggu dan nilai ALT akan
kembali normal.
Beberapa penderita
menunjukkan gejala ekstrahepatik
yang dapat mengenai organ lain
seolah-olah tidak berhubungan
dengan penyakit hati. Pada
21
kebanyakan kasus hepatitis C
gejala klinis akan hilang tetapi
RNA HCV tetap positif dan nilai
ALT tetap tinggi atau
berfluktuasi. Peningkatan nilai
ALT pada hepatitis C dapat terjadi
monofasik atau multifasik.
Penatalaksanaan Hepatitis
• Rawat jalan kecuali pasien dengan
mual atau anoreksia berat yang
akaan menyebabkan dehidrasi
• Mempertahankan asupan kalori
dan cairan yang adekuat
• Batasi aktvitas fisik yang berat
• Tidak ada pengobatan spesifik
untuk hepatitis A
• Pemberian lamivudin atau adefevir
pada hepatitis B akut
• Pemberian interferon-alfa pada
hepatitis C akut menurunkan
infeksi kronik
• Pemberian prednison atau asam
ursodioksikolat untuk
mempersingkat perjalanan
penyakit
2. Anamnesis: Cholestasis
Os datang ke RSHM dengan Anamnesis
keluhan kuning diseluruh tubuh - Riwayat kehamilan dan
dialami sejak ± 2 hari SMRS. persalinan ibu (infeksi TORCH)
Keluhan disertai demam ± 3 hari. - Berat badan dan usia gestasi.
Demam dialami Os terus menerus. - Riwayat pemberian vitamin K
Mual & muntah di hari kedua - Riwayat keluhan serupa di
demam dengan frekuensi 4x/hari. keluarga
Muntah berisi yang di makan Os. - Riwayat keluhan saat ini: awitan
Os juga mengeluhkan batuk dan jaundice, warna feses dan urin,
pilek sejak 3 hari yang lalu. Batuk riwayat pengobatan, nutrisi
22
tidak berdahak. Nafsu makan parenteral, perdarahan, riwayat
menurun. pemberian makanan, adanya
BAB (-) 2 hari & BAK Normal. diare dan muntah.
- Warna urine hitam atau gelap
Pemeriksaan Fisik : - Riwayat feses dempul
- Kulit : Ikterik (+) - Adanya gangguan tumbuh
- Mata : Sklera ikterik (+) kembang.
- Dada: Tidak ditemukan Pemeriksaan Fisik
kelainan - Adanya ikterus
- Abdomen : - Feses berwarna dempul atau
Palpasi : Nyeri Tekan (+) Kuadran pucat
kanan atas, Turgor Kembali cepat - Urin berwarna hitam atau gelap
Hepar : Teraba nyata - Tanda-tanda perdarahan
(membesar), Konsistensi Lunak (defesiensi vitamin K)
(normal), Permukaan Licin, Tepi - Hepatomegali atau
Tumpul. hepatosplenomegali
BXp = 4,5 cm BAC = 4 cm - Massa abdominal, asites
Pemeriksaan Penunjang
Lien : Tidak teraba
Massa : Tidak ditemukan Profil hematologi rutin untuk skrining
dasar
Pemeriksaan penunjang:
1. Tes biokimia hati:
Hematologi
- Fraksi bilirubin serum,
Hitung Eritrosit 4,3
peningkatan bilirubin direct > 20%
MCV 77,9
- Kadar aspartat aminotransferanse
MCHC 35,5
(AST) & Alanin aminotransferase
Faal Hati
(ALT) peningkatan menunjukkan
Bilirubin Total 18,94 mg/dl
adanya kerusakan sel hati.
Bilirubin Direk 15,14 mg/dl
- Alkaline phosphatase (ALP),
Alkali Phospatase 940 U/I
peningkatan serum alkaline
23
AST (SGOT) 95 U/I phosphatase terjadi pada
ALT (SGPT) 218 U/I kolestasis, baik intrahepatik
Imunoserologi maupun ekstrahepatik. Namun
• HBsAg : Negaif peningkatan enzim ini tidak dapat
• IgM anti HAV : Non reactive membedakan antara keduanya.
USG - Gamma-glutamil transpeptidase
• Hepar : Besar dan bentuk (GGT). Peningkatan menunjukkan
dalam batas normal. adanya obstruksi saluran bilier.
Echo parenkim homogen. Interpretasi sederhana untuk
Terlihat rongga dinding-dinding membedakan kausa intrahepatik dan
CBD. ekstrahepatik.
• Ginjal : Besar dan bentuk Kolesta Rasio Rasio Biliru
kedua ginjal normal. Tidak sis ALT/AST ALP/GGT bin
tampak batu. Intrahe +++ + ++
• Lien : Besar dan bentuk patik
normal.
Ekstrah + ++++ +++
• GB : Dinding menebal. Tak
epatik
tampak batu.
24
Penatalaksanaan
Suportif
- Stimulasi asam empedu: asam
ursodeoksikolat 10-30 mg/KgBB
dibagi 2-3 dosis.
- Nutrisi yang adekuat dan
mengandung lemak rantai sedang.
- Vitamin yang larut lemak A 5000-
25000 IU/hari, Vitamin D (kalsitriol
0,05-0,2 µg/KgBB/hari), Vitamin E
25-200 Iu/KgBB/hari, Vitamin K
2,3-5 mg/hari diberikan 2-7
kali/minggu.
- Mineral atau trace element: kalsium
(25-100 mg/KgBB/hari). Fosfat
(25-50 mg/KgBB/hari), Mangan (1-
2 mEq/KgBB/hari), Zink (1
mg/KgBB/hari/oral), Selenium (1-2
µg/KgBB/Hari/Oral), zat besi (5-6
mg/KgBB/Hari/oral).
- Terapi simtomatis untuk gejala
pruritus: difenhidramin 5-
10/KgBB/Hari, hidroksisin 2-5
mg/KgBB/Hari.
25
keluhan kuning diseluruh tubuh Anamnesis
dialami sejak ± 2 hari SMRS. Gejala Klinis
Keluhan disertai demam ± 3 hari. - Nyeri hebat mendadak pada
Demam dialami Os terus menerus. epigastrium atau abdomen kuadran
Mual & muntah di hari kedua kanan atas
demam dengan frekuensi 4x/hari. - Nyeri dapat menyebar kepunggung
Muntah berisi yang di makan Os. dan bahu kanan
Os juga mengeluhkan batuk dan - Nyeri dapat berlangsung selama
pilek sejak 3 hari yang lalu. Batuk berjam-jam atau dapat kambuh
tidak berdahak. Nafsu makan kembali setelah remisi parsial
menurun. - Berkeringat banyak
BAB (-) 2 hari & BAK Normal. - Gelisah
- Nausea dan vomiting
- Riwayat dyspepsia
Pemeriksaan Fisik :
- Intoleransi lemak
- Kulit : Ikterik (+)
- Mata : Sklera ikterik (+)
Pemeriksaan Fisik
- Dada: Tidak ditemukan
kelainan - Nyeri bilier dan obstructive
- Abdomen : jaundice.
Palpasi : Nyeri Tekan (+) Kuadran - Nyeri tekan pada perut kanan atas
kanan atas, Turgor Kembali cepat yang dapat menyebar sampai
Hepar : Teraba nyata daerah epigastrium.
(membesar), Konsistensi Lunak - Tanda khas (Murphy’ssign) berupa
(normal), Permukaan Licin, Tepi napas yang terhenti sejenak akibat
Tumpul. rasa nyeri yang timbul ketika
BXp = 4,5 cm BAC = 4 cm dilakukan palpasi dalam di daerah
Lien : Tidak teraba subkosta kanan.
Massa : Tidak ditemukan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang: 1. Pemeriksaan darah lengkap,
26
Hematologi Pasien dengan komplikasi
Hitung Eritrosit 4,3 kolesistitis akut akan
MCV 77,9 memperlihatkan peningkatan
MCHC 35,5 lekosit.
Faal Hati 2. Tes fungsi hepar
27
- Urdafalk 3 x 120mg
- Diet M II rendah lemak
28
BXp = 4,5 cm BAC = 4 cm epigastrium atau hipokondrium
kanan,
Lien : Tidak teraba - Ikterus, dan
Massa : Tidak ditemukan - Demam.
- Dapat juga menunjukkan adanya
Pemeriksaan penunjang: penurunan kesadaran, hipotensi,
Hematologi takikardi dan hepatomegali.
Hitung Eritrosit 4,3
MCV 77,9
Pemeriksaan Penunjang
MCHC 35,5
1.Pemeriksaan Laboratorium
Faal Hati
- Tinja biasanya mengandung
Bilirubin Total 18,94 mg/dl
sterkobilinogen, walaupun dalam
Bilirubin Direk 15,14 mg/dl
jumlah sedikit
Alkali Phospatase 940 U/I
- Urine mengandung urobilinogen
AST (SGOT) 95 U/I
berlebihan dan bilirubin, bila
ALT (SGPT) 218 U/I
penderita mengalami ikterus
Imunoserologi
- Pada darah tepi ditemukan
• HBsAg : Negaif
lekositosis
• IgM anti HAV : Non reactive
- Pada pemeriksaan tes faal hati ;
USG
Serum bilirubin konjugasi
• Hepar : Besar dan bentuk
menaik antara 10-30 mg %
dalam batas normal.
- Demikian juga terdapat kenaikan
Echo parenkim homogen.
alkali fosfatase dalam serum
Terlihat rongga dinding-dinding
- Bila terdapat sumbatan pada
CBD.
duktus pankreatikus terjadi
• Ginjal : Besar dan bentuk
kenaikan serum amilase.
kedua ginjal normal. Tidak
2.Ultrasonografi
tampak batu.
- Akan tampak pelebaran duktus
• Lien : Besar dan bentuk
koledokus dan
normal.
- Pelebaran duktus hepatikus dan
• GB : Dinding menebal. Tak
29
tampak batu. intrahepatikus, serta pembesaran
kandung empedu.
Penatalaksanaan :
3.Pemeriksaan CT
- IVFD D5% NaCl 0,45 30
- Gambaran obstruksi yaitu terlihat
gtt/menit micro
dilatasi saluran empedu intra dan
- Paracetamol 4 x Cth 1 1/3
ekstrahepatik serta pembesaran
- Curvit 1 x Cth I
kandung empedu.
- Urdafalk 3 x 120mg
4.Foto polos abdomen
- Diet M II rendah lemak
- Jarang dapat membantu
diagnosis, hanya bila ditemukan
batu radioopak yang mungkin
sebagai penyebab kolangitis.
5.Biopsi Aspirasi Hati
- Hanya dilakukan bila ikterusnya
tidak diketahui sebabnya.
Penatalaksanaan:
2. Antibiotika (Sesuai biakan kuman)
- Ampisilin 100-200
mg/kgBB/24jam dibagi dalam 4-
8 jam IV dan aminoglikosid
misalnya tobramisin.
- Bila 24 jam tidak respon,
kemungkinan kuman anerob
sebagai penyebabnya, dapat
diberikan klindamisin atau
metronidazol.
3. Mengurangi obstruksi biliaris.
- PTC dilanjutkan dengan PTCD
(Percutaneous Transheaptic
Cholangio Drainage).
30
4. Memberikan infus untuk
mengimbangi keseimbangan cairan
dan elektrolit.
5. Menghilangkan penyebab
Obstruksi.
- Pembedahan.
( Sumber : Gastroenterologi,
Prof.DR.dr. Sujono Hadi, 2013 )
31
32