Anda di halaman 1dari 6

2.

2 Konsep Utama
Selama bertahun-tahun, perawat (seperti Myra Levine) telah mengembangkan berbagai
teori yang memberikan penjelasan yang berbeda dari disiplin keperawatan. Seperti dia
Konservasi Model, semua berbagi teori empat konsep pusat atau utama: orang, lingkungan,
keperawatan dan kesehatan. Selain ini, Levine Model juga dibahas orang dan lingkungan
bergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu, karena akan dibahas di bawah.
1. Orang
Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga keutuhan dan
integritas dan satu "yang hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan masa lalu-sadar." The
keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup "individu memiliki artinya hanya
dalam konteks kehidupan sosial "(Levine, 1973, hal 17). Orang juga digambarkan sebagai
individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan seluruh
sistem dari sistem.
2. Lingkungan
Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Lingkugan terbagi menjadi 2 bagian yaitu
lingkungan internal dan eksternal :
a. Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari
individu
dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga adalah integrasi
dari fungsi tubuh yang menyerupai homeorhesis daripada homeostasis dan tunduk terhadap
tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu merupakan bentuk energi.
b. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan
konseptual. Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individu
menanggapi dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara, sentuhan, suhu,
kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan keseimbangan. Lingkungan
operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan jaringan hidup
meskipun individu tidak memiliki organ perasa yang dapat merekam adanya faktor-faktor
dan mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan. Lingkungan konseptual
adalah bagian dari lingkungan eksternal yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan
penemuan dan mencakup pertukaran bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman emosi,
sistem nilai, keyakinan agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola yang
berasal dari pengalaman hidup.
3. Kesehatan
Sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat berarti persatuan
dan kesatuan dan "merupakan adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah
untuk meningkatkan kesehatan. Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa yang dimaksud dengan
kesehatan sebagai: "... yang jalan kembali ke kegiatan sehari-hari dikompromikan oleh
kesehatan yang buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang diperbaiki tetapi
orang dirinya sendiri ... Ini bukan hanya penyembuhan bagian tertindas. Ini agak kembali ke
hood diri, dimana perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan individu bebas
untuk mengejar sekali lagi atau kepentingan-nya sendiri tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit
adalah" tidak diatur dan tidak disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian akan
terjadi ".
4. Perawatan
Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia" (Levine, 1973, hal.1).
"Perawat itu masuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di mana saat-saat berbagi
dalam waktu beberapa sepele, beberapa dramatis-daun tandanya selamanya pada setiap
pasien" (Levine, 1977, hal 845). Tujuan keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi
dan memelihara keutuhan (kesehatan).
Seperti telah disebutkan di atas, Levine Model Konservasi dibahas bahwa cara
di mana orang dan lingkungan menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah fit dari
orang dengan kesulitan nya waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik membuat konservasi
yang mungkin terjadi pada berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis, emosional, psikologis,
dan sosial. Tanggapan ini didasarkan pada tiga faktor (Levine, 1989): historisitas, spesifisitas
dan redundansi.
2.3 Konsep Dasar Model Konservasi Levine
Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun
1973,menggambarkan klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya. Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan
merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama
(Fawcett,1989).Sehat dipandang dari sudut konservasi energy dalam lingkup area sebagai
berikut , Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan :
1. Konservasi Energi
Tujuan dari konversi energy ini adalah untuk menghindari penggunaan energy yang berlebihan
atau kelelahan.Karena individu memerlukan keseimbangan energy dan memperbaharui energy sevara
konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup.Dalam praktek keperwatan hal ini terlihat di ruang
rawat pasien disamping tempat tidur pasien .
2. Konservasi Struktur Integritas
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari intergritas struktur .Seorang perawat
harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi
dan intervensi keperawatan .
3. Konservasi integritas personal
Seorang perawat aharus dapat menghargai diri pasien .Hal ini bias terlihat ketika klien
dipanggil dengan namanya .Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai
personal yang menyediakan privasi selama prosedur.
4. Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas ,social dan kesehatan merupakan keadaan social yang telah
ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga
,membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal .
2.4 Teori Levine Dan Proses Keperawatan
Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen
proses perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan
intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua
tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien,
perawat dan klien harus bekerja sama.

Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga


kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data,
perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan. Klien
membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan
kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya
kemampuan partisipasi klien dalam perawatan.Dalam fase pengkajian, klien dikaji
melalui dua metoda yaitu interview dan observasi. dalam pengkajian berfokus pada
klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan dari
mereka dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini juga
mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal. Menurut
Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian maka keluarga harus
menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh, perawat menggunakan
empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman pengkajian. Perawat menitik
beratkan pada keseimbangan energi klien dan pemeliharaan integritas klien.
Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur),
waktu luang, pola koping, hubungan dengan anggota keluarga/orang lain,
pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi yakni fungsi dari beberapa sistem
tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja. Juga data tentang integritas struktur
klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik, integritas personal (sistem diri klien) yakni
keunikan, nilai, kepercayaan dan integritas sosial yakni : proses keputusan dari klien
dan hubungan klien dengan orang lain serta kesukaran dalam berhubungan dengan
orang lain atau masyrakat.
Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh.
Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat
area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih
banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama
penekanannya.Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan
menekankan kualitas dari aktivitas klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara
khusus mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir.
Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan
mencapai kondisii sehat. Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan
tujuan :
1. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.
2. Menentukan tingakat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu
tujuan
Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis,
kemudian tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum,
konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri manusia. Dalam mengembangkan
perencanaan perawat harus meningkatkan kemampuan partisipasi klien dalam
perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat partisipasi klien. Selama fase
perencanaan perawat boleh konsul dengan team kesehatan lain. Pelaksanaan dari
perawatan disebut implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien. Data
dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase evaluasi perawat
bertanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada klien.
Teori Levine menyatakan bahwa :
1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.
2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.
3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan
perawatan.
4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan
yaitu tentang pengobatan atau support.
Bagaimana teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada
waktu sekarang maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan
kesehatan membutuhkan intervensi perawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Myra Estrin Levine adalah seorang ahli yang memberikan penjelasan berbeda dari
disiplin ilmu keperawatan.Dalam teori Levine ini terdapat empat konsep konversi utama yaitu
konversi energy,integritas struktur,integritas personal dan integritas social.Semua teori ia bagi
menjadi empat bagian utama antara lain orang, lingkungan , kesehatan, keperawatan.Selain
itu, Levine juga membahas orang dan lingkungan yang tergabung atau menjadi kongruen dari
waktu ke waktu.Menurutnya seorang perawat harus selalu mengobservasi, memberikan
intervensi yang tepat sesuai perencanaan dan mengevaluasi. Hal tersebut untuk membantu
klien,sehingga hubungan kerja sama antara perawat dengan klien harus baik agar
terwujudnya tujuan kedua belah pihak.

3.2 Saran
Perawat harus mampu dalam memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang dilakukan,
agar proses keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan klien dan
memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori Levine yaitu klien sebagai mahkluk
hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Lervine
percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi
energy sebagai pertimbangan utama.Dalam hal ini dituntut peranan perawat dalam
mewujudkan tindakan yang mencakup konversi-konversi tersebut dan mengobservasi klien,
memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua
tindakan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai kesehatan yang seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta :
Buku Kedokteran.
Hidayat, A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.

2.6 Pandangan Model Konsep dan Teori Keperawatan Menurut Myra Levine

Teori keperwatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun
1973

Mengambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya.

Levine melihat individu sebagai makhluk utuh (holistic beings) yang memiliki kemampuan
merespon secara organismik sebagai upaya mengadaptasi diri terhadap lingkungan.
Menurut pandangannya, intervensi keperawatan dalah bantuan terhadap klien secara
holistik dan merupakan pusat kegiatan keperawatan, mempercepat proses adaptasi yang
turut berperan dalam proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Pada tahun 1973 ia
mengemukakan 4 prinsip konservasi (concervation principles) yaitu:

1. Conservation Of Energy

2. Conservation Of Structural Integrity

3. Conservation Of Personal Integrity, dan

4. Conservation Of Social Integrity

(Suara, 2010)

Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan.
Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai
dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu
klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan klien harus bekerja sama.

Teori Levine menyatakan bahwa :

1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.

2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.

3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan
perawatan.

4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi


perawatan yaitu tentang pengobatan atau support.
Bagaimana teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada waktu sekarang
maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan membutuhkan
intervensi perawatan.

(http://egasilviaroza.blogspot.co.id/2013/11/teori-dan-model-konseptual-
keperawatan.html)

Anda mungkin juga menyukai