Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin kerasnya kehidupan menyebabkan banyak orang menjadi gelap


mata. Mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
demi mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan berbagai cara, seperti
merampok, korupsi, mencuri, dan tindakan-tindakan kriminal lainnya. Salah satu
tindakan kriminal yang marak terjadi di era sekarang adalah tindakan kriminal
pencurian sepeda motor. Pencurian sepeda motor tidak hanya terjadi pada malam hari
dan di tempat yang sepi saja, tetapi pada siang hari dan di tempat keramaian para
pencuri dapat melakukan aksi dengan mudahnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
kewaspadaan untuk menjaga keamanan sepeda motor.

Dengan meningkatnya tindak kriminalitas, khususnya pencurian kendaraan


bermotor roda dua, bukanlah hal yang mengherankan apabila semakin hari manusia
menginginkan suatu sistem keamanan sepeda motor yang modern. Solusi yang biasa
dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor hanya dengan memakai kunci (gembok),
tetapi pemilik sering lupa memasang kunci (gembok). Apalagi pencuri kendaraan
bermotor dapat membuat kunci-kunci duplikat sehingga pencuri kendaraan bermotor
bisa dengan mudah melakukan aksinya dengan tidak menimbulkan kecurigaan
( Ichsan Sulthoni, 2012).

Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi, handphone merupakan


salah satu teknologi yang sangat digemari dan dibutuhkan masyarakat. Dengan uang
satu juta saja sudah bisa didapatkan ponsel kamera lengkap dengan bluetooth dan
paket data. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan ponsel dan menambahkan sedikit
rangkaian berbasis mikrokontroler arduino, maka fungsi ponsel tidak hanya untuk
sarana alat komunikasi via suara ataupun SMS (Short Message Service) saja, tetapi
juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pengaman pada sepeda motor.

Beberapa penelitian terdahulu telah mencoba membuat sistem keamanan


sepeda motor menggunakan teknologi SMS (short message service ) sebagai kontrol
mesin (Nursipan, 2011). Kelemahan dari sistem ini adalah pemilik sepeda motor
masih tidak mengetahui posisi sepeda motor yang telah dicuri. Penelitian yang sejenis
lainnya adalah sistem pengamanan sepeda motor berbasis wireless menggunakan
modul XBEE (Ichsan Sulthoni, 2012). Kelemahan dari sistem ini yaitu jarak yang
kurang memadai, yaitu jarak maksimum dari modul ini adalah 200 meter, sehingga
sistem keamanan menjadi kurang efisien jika hanya dipantau dalam jarak tersebut.
Maka dari itu, peneliti mengangkat suatu sistem keamanan menggunakan teknologi
SMS (short message service ) sebagai kontrol mesin dan pemberitahuan lokasi serta
GPS sebagai tracking lokasi sepeda motor. Dengan demikian dibuat suatu penelitian
tugas akhir dengan judul “Sistem pengamanan sepeda motor menggunakan SMS
(short message service) dan tracking sepeda motor menggunakan GPS (Global
Positioning System)”.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang akan dikaji
dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana cara merancang sistem pengamanan kendaraan bermotor


menggukan Mikrokontroler Arduino?
2. Bagaimana cara mengetahui lokasi sepeda motor menggukan GPS?
3. Bagaimana cara ponsel GSM (Global System for Mobile Communication)
dan Mikrokontroler Arduino dapat berkomunikasi?

1.3. Batasan Masalah


Agar pembahasan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan-batasan
pembahasan masalah yaitu :

1. Kemampuan sistem hanya menerima perintah melalui SMS untuk


memutuskan atau menyambungkan catu data sistem pengapian mesin dan
lokasi sepeda motor.
2. Modul GSM sebagai media penghubung antara phonsel dan
Mikrokontroler Arduino
3. Modul GPS sebagai tracking posisi motor yang kemudian dikirimkan ke
ponsel.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem
pengamanan sepeda motor dengan menggunakan SMS sebagai kontrol pengapian
mesin dan tracking lokasi sepeda motor.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan tugas akhir ini akan dibagi menjadi beberapa bab
sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan permasalahan, tujuan
penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi mengenai teori-teori yang berkaitan dengan tugas akhir.
3. Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini berisi analisa dan perancangan sistem secara terstruktur, yang
berbentuk diagram proses pengerjaan tugas akhir. Selain itu akan dilakukan
pembutan aplikasi dan perangkat kerasnya sesuai dengan permasalahan dan
batasannya.
4. Bab IV Hasil Dan Analisa
Bab ini berisi pembahasan proses pengukuran, pengujian dan analisa sistem
pada peralatan yang telah dibuat
5. Bab V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini beserta saran
untuk pengembangan, perbaikan serta penyempurnaan terhadap sistem yang
telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai