Anda di halaman 1dari 2

Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia, salah satunya

adalah kesehatan mata. Penyakit mata seperti rabun jauh, rabun dekat serta kebutaan,merupakan
penyakit yang berhubungan dengan tingkat intensitas cahaya yang sampai ke mata. Indera
penglihatan atau yang dikenal dengan mata dapat membantu melihat semua kejadian atau
peristiwa, merekam suatu peristiwa dan dapat menikmati semua keindahan yang terdapat di alam
jagat raya ini. Dari beberapa macam indera yang telah disebutkan diatas, indera penglihatan lebih
penting dari pada indera lainnya. Kenikmatan akan hilang apabila mata tidak dapat difungsikan
dengan baik atau mengalami kelainan. Kurangnya intensitas cahaya juga menyebabkan
kurangnya ketelitian dalam melakukan sebuah pekerjaaan. Pada dasarnya, manusia seharusnya
dapat menciptakan kondisi kerja yang sebaik-baiknya dengan jalan mengendalikan semua faktor
lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi pekerjaan dan efisiensi manusia, salah satunya
masalah pencahayaan. Pencahayaan di suatu tempat kerja memerlukan pengaturan tersendiri.
Untuk mendapatkan kualitas pencahayaan pada suatu tempat yang memadai maka baik sumber
pencahayaan maupun faktor lingkungan harus diperhitungkan.

Pencahayaan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat objek-objek yang dikerjakan
secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya yang tidak perlu, lebih dari itu pencahayaan yang
memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang
menyegarkan. Pencahayaan yang baik juga dapat memberikan efisiensi yang lebih tinggi, dapat
meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesulitan serta tekanan penglihatan terhadap
pekerjaan. Sebaliknya pencahayaan yang buruk akan mengakibatkan rendahnya produktivitas
juga kualitas bagi pekerja.

Pencahayaan yang cukup pastinya akan menggunakan banyak lampu, dengan begitu
penggunaan listrik juga akan lebih besar. Mengingat penggunaan listrik pada penerangan ruangan-
ruangan diserap cukup besar, maka diperlukan suatu alat pengontrol intensitas cahaya untuk
menanggulangi permasalahan-permasalahan tersebut.
Pada umumnya kontrol penerangan saat ini hanya menggunakan prinsip on – off dimana
saat ruangan gelap lampu dinyalakan dan saat ruangan terang maka lampu dimatikan sehingga
penggunaan listrik masih kurang efisien.
Untuk membuat sistem kontrol otomatis terhadap terang – redup lampu sebagai respon
atas perubahan kuantitas intensitas cahaya yang masuk pada ruangan. Sistem kontrol yang
dirancang disesuaikan dengan beberapa kondisi ruang (terang, agak terang, remang – remang,
redup dan gelap). Kondisi ruang tersebut dideteksi intensitas cahayanya oleh sensor
cahaya(LDR) yang akan mengirim data berupa tegangan output ke mikrokontroler (ATmega
8535/adruino). Mikrokontroler ini akan berfungsi untuk mengolah dan memproses masukan dan
menghasilkan keluaran sehingga pengaturan intensitas cahaya dapat berjalan secara otomatis dan
kondisi intensitas cahaya yang dibutuhkan stabil. Jika intensitas cahaya yang dideteksi oleh
sensor cahaya meningkat maka lampu akan meredup atau bahkan padam sebaliknya jika
intensitas cahaya menurun maka lampu akan menyala agak terang atau bahkan terang sesuai
dengan set point yang ditetapkan.
Dengan adanya sistem kontol tersebut kita dapat menghemat penggunaan listrik yang di
pakai, serta menjaga kesehatan mata sehingga terhindar dari penyakit kelainan mata.

Metoda yang mungkin cocok untuk sistem kontrol ini adalh metoda fuzzy karena pada
situasi ini keadaan rungan selalu berubah-ubah, maka d perlukan sebuah metoda yang mampu
beradaptasi dan dapat bekerja lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan. Secara umum, sistem
fuzzy sangat cocok untuk penalaran pendekatan terutama untuk sistem yang menangani masalah-
masalah yang sulit didefinisikan dengan menggunakan model matematis Misalkan, nilai
masukan dan parameter sebuah sistem bersifat kurang akurat atau kurang jelas, sehingga sulit
mendefinisikan model matematikanya.

Anda mungkin juga menyukai