TK (604)
SD (537)
SMP (365)
SMA (472)
Tujuan UKS
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS pada usia dini meliputi:
Sasaran primer (langsung)
1. Anak usia sekolah menurut tahapan proses tumbuh kembang;
2. Ibu dari anak usia sekolah
Pendidikan Kesehatan
1. Integrasi penjaskes kedalam kegiatan belajar dan bermain
2. Adanya buku pegangan atau bacaan pendidikan dan kesehatan
3. Guru membuat satuan kegiatan harian (SKH) dan satuan kegiatan mingguan (SKM)
4. Tersedianya alat peraga penjaskes
5. Memiliki media pendidikan kesehatan (poster, leaflet)
6. Memiliki guru pembina UKS
7. Adanya program kemitraan (puskesmas, kepolisian, pertanian, dan lain-lain)
Pelayanan Kesehatan
1. Adanya air bersih, tempat cuci tangan mengalir, WC/Jamban, tempat sampah, saluran
pembuangan air kotoran berfungsi dengan baik
2. Ada halaman bermain yang memadai serta aman
3. Memiliki pojok UKS
4. Melakukan kegiatan 3M plus, 1 kali dalam seminggu
5. Memiliki pagar sekolah, penghijauan/perindangan, kebun sekolah, toga
6. Memiliki ruang UKS sendiri dengan peralatan yang cukup
7. Melaksanakan program sekolah kawasan tanpa rokok
600
500
400
300 Sasaran
Yang dijaring
200
100
0
SD SMP SMA
Klinik IMS dan VCT menyediakan pengobatan gratis yang berpedoman berdasarkan pemeriksaan
mikrobiologis sederhana. Poli terpisah dengan poli uum sehingga kerahasiaan pasien terjamin. Selain
itu terdapat konselor yang secara khusus dilatih untuk memberikan edukasi tentang HIV AIDS dan
penyakit-penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Dalam pelaksanaannya klinik IMS dan VCT tidak hanya menerima pasien secara pasif tetapi
juga aktif mencari kelompok berisiko di tempat-tempat lokalisasi/kafe yang dinamakan VCT mobile.
Berikut ini akan disajikan grafik mengenai data pasien IMS dan VCT di Puskesmas Seririt 1 pada
bulan Februari 2018 - Mei 2018.
KONSELING, DAN TES HIV SUKARELA (KTS/VCT)
35
30
25
20
15
10
0
Februari Maret April Mei
Laki-Laki Perempuan
Grafik 24. jumlah VCT sukarela di Puskesmas Seririt 1 pada bulan Februari 2018 - Mei 2018
60
50
40
30
20
10
0
Februari Maret April Mei
Laki-Laki Perempuan
Grafik 25. VCT yang dilakukan oleh petugas di lapangan pada bulan Februari 2018 - Mei 2018
Tabel 7. Jumlah kasus IMS di Puskesmas Seririt 1 pada bulan Januari 2018 - Mei 2018
30
25
20
>50
15 25-49
20-24
10 15-19
0
BV Servisitis GO Bartolinitis Sifilis Kandidiasis
Grafik 26. Kasus IMS di Puskesmas Seririt 1 pada bulan Januari 2018 - Mei 2018
Penyakit tidak Menular
Penyakit tidak menular atau yang disingkat sebagai PTM memiliki kecenderungan untuk
terus meningkat dan mengancam sejak usia muda. Selama dua dekade terakhir ini, telah
terjadi transisi epidemiologis yang signifikan, penyakit tidak menular telah menjadi beban
utama, meskipun beban penyakit menular masih berat juga. Indonesia sedang mengalami
double burden penyakit , yaitu penyakit tidak menular dan penyakit menular sekaligus.
Penyakit tidak menular utama meliputi jantung, stroke, hipertensi, diabetes melitus, kanker
dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jumlah kematian akibat PTM terus meningkat
dari 41,75% pada tahun 1995 menjadi 59,7% di 2007.
Dalam rangka pegendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain dilakukan
melalui pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(Posbindu-PTM) yang merupakan upaya monitoring dan deteksi dini faktor risiko penyakit
tidak menular di masyarakat. Adapun PTM yang dilakukan di Puskesmas Seririt I Singaraja
berupa monitoring terhadap pasien dengan diabetes melitus dan hipertensi.
1200
1000
800
600 Hipertensi
Diabetes Melitus
400
200
0
Februari Maret April Mei