Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN KANKER PAYUDARA


DENGAN PEMERIKSAAN IVA DAN PEMERIKSAAN
PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

DISUSUN OLEH :

RETRIS FITRI MIRANDA : 002.16.009

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM
2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Kementerian Kesehatan (Kemkes) tahun 2014 mencatat dari
sekian banyak kanker yang menyerang penduduk Indonesia, kanker payudara
dan kanker leher rahim (serviks) tertingi kasusnya di seluruh Rumah Sakit (RS).
Berdasarkan Sistem Informasi RS (SIRS), jumlah pasien rawat jalan
maupun rawat inap pada kanker payudara terbanyak yaitu 12.014 orang (28,7%)
dan kanker serviks 5.349 orang (12,8%).
Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemkes, dr
Ekowati Rahajeng, mengungkapkan permasalahan kanker di Indonesia tidak jauh
berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu sumber dan prioritas
penanganannya terbatas. Penanganan penyakit kanker di Indonesia menghadapi
berbagai kendala yang menyebabkan hampir 70% penderita ditemukan dalam
keadaan sudah stadium lanjut.
Di antaranya masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat
mengenai penyakit kanker. Ini terkait dengan umumnya orang mempercayai
mitos. Misalnya, bahwa kanker tidak dapat dideteksi, tidak bisa dicegah dan
disembuhkan.
Pada kenyataannya dengan perkembangan teknologi saat ini kanker bisa
dideteksi dini. Kanker juga bisa dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena
dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhkan faktor risiko
terkena kanker.

1
Salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker adalah dengan melakukan
pemeriksaan IVA untuk kanker serviks dan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) untuk kanker payudara.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Diharapkan dengan adanya penyuluhan tentang pemeriksaan IVA dan


SADARI para peserta penyuluhan dapat memahami dan melakukan
pemeriksaan untuk screening terhadap kanker serviks dan kaknker
payudara

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian kanker serviks dan kanker payudara


2. Mengetahui faktor resiko dan gejala dari kanker serviks dan kanker
payudara.
3. Mengetahui cara mendeteksi dini kanker serviks dan kanker payudara.
4. Mengerti tentang manfaat pemeriksaan IVA payudara sendiri.
5. Mengetahui tempat dimana dilakukan pemeriksaan IVA
6. Mampu mengetahui tentang cara melakukan pemeriksaan payudara
sendiri.
7. Mampu mengaplikasikan pemeriksaan payudara sendiri dalam
kehidupan sehari-hari.
8. Mampu mendeteksi dini tentang kelainan yang terdapat pada payudara.

2
1.4 SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Kanker Serviks dan Kanker Payudara


Pokok Bahasan : Mendeteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker
Payudara Dengan Pemeriksaan IVA dan SADARI
Pesan Pokok : Ayo Lawan Kanker Serviks dan Kanler Payudara
dengan IVA dan SADARI

Sasaran dan Kriteria : Wanita Usia Subur


Hari /tanggal : Sabtu, 19 Mei 2018
Tempat : Posyandu Cendana Botania

B. Metode
1. Presentasi
2. Diskusi / Tanya jawab

C. Alat Bantu
1. Leaflet

D. Daftar Pustaka :
1. Bambang. 2010. Stadium Penyakit Kanker Payudara.
2. Daniel, Gale.2007. Mari Galakkan SADARI. Bandung:Alfabeta
3. FKUI. 2005. Deteksi Dini Kanker Payudara. Jakarta:FKUI
4. Kemenkes RI. 2015. Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
5. Kemenkes RI. 2015. Permenkes RI No 34 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

3
6. Rasjidi, Imam. 2010. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker pada
Wanita. Jakarta : Sagung Seto
7. Saryono dan Pramitasari, R.D. 2009. Perawatan Payudara :
Dilengkapi dengan Deteksi Dini Terhadap Penyakit Kanker
Payudara. Jogjakarta : Mitra Cendekia Press
8. Sukaca, S. 2009. Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks.
Yogyakarta: Genius Printika.

E. Susunan Kegiatan

Tahap Kegiatan Kegiatan Media dan Alat


Kegiatan Penyuluh Peserta Penyuluhan
Pembukaan 1) Memberi salam, Memperhatikan
memperkenalkan
diri, dan
membuka
penyuluhan
2) Menjelaskan Memperhatikan
tentang kontrak
program
penyuluhan
3) Memberikan Memperhatikan
brosur kepada
peserta
penyuluhan
4) Menjelaskan Memperhatikan
materi secara
umum

4
Penyajian 1) Menjelaskan Memperhatikan Leaflet
tentang
pengertian
Kanker Serviks
dan Kanker
Payudara
2) Menjelaskan
tentang faktor
resiko dan gejala
dari kanker serviks
Memperhatikan
dan kanker
payudara.
3) Menjelaskan cara
mendeteksi dini
kanker serviks dan
kanker payudara
Memperhatikan
4) Menjelaskan
manfaat
pemeriksaan IVA
payudara sendiri.
5) Menjelaskan tempat
dimana dilakukan
pemeriksaan IVA
6) Menjelaskan
langkah-langkah
SADARI.

Penutup 1) Memberikan Menjawab ,leaflet.


pertanyaan pertanyaan yang
tentang materi diajukan pemateri
yang baru

5
dijelaskan
2) Menampung Memperhatikan
jawaban yang
diberikan peserta
Memberikan
3) Bersama peserta sumbang saran
menyimpulkan
materi yang telah Memberikan
dibahas sumbang saran
4) Menutup
pertemuan dan
memberi salam Memperhatikan
dan membalas
salam

F. Monitoring evaluasi
1. Evaluasi Struktur

Para peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik dan


lancar

2. Evaluasi Proses
 Para peserta memperhatikan materi yang disampaikan
 Para pesertamerasakan manfaat dari materi yang diberikan
 Para peserta mengerti dengan materi yang telah disampaikan
 Para peserta cukup antusias dan gembira dengan kuis/games
(permainan) yang telah diberikan

6
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah
disampaikan, dan mengerti pemeriksaan payudara sendiri.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

1. Pengertian Kanker Payudara


Kanker adalah kelompok penyakit, dimana sel tubuh berkembang,
berubah, dan menduplikasikan diri diluar kendali. Biasanya, nama kanker
diberikan berdasarkan bagian tubuh dimana kanker pertama kali tumbuh.
Jadi, kanker payudara adalah tumor ganas yang telah berkembang dari sel-
sel yang ada di dalam payudara. Kanker payudara merujuk pada
pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada
jaringan payudara (Daniel, 2007).
2. Pengertian SADARI

Payudara merupakan salah satu bagian tubuh yang menjadi


kebanggaan perempuan. Payudara yang sehat adalah dambaan setiap
perempuan. Karena itu luangkan waktu selama 5 menit setiap bulan untuk
memeriksa kesehatan payudara.

Bentuk payudara biasanya berubah-ubah. Sebelum memasuki masa


menstruasi, biasanya payudara terasa membesar, lunak, atau ada benjolan
dan kembali normal ketika masa mentruasi selesai.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak


terpisahkan dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan
payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi
instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara
(Varney, 2007).

8
Sedangkan menurut Smeltzer (2005) SADARI adalah pemeriksaan
payudara sendiri antara hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus menstruasi,
dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama.

Teratur melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) setiap


bulan sekali. Dilakukan beberapa hari setelah menstruasi selesai. Disaat
payudara tidak dalam keadaan membengkak dan tegang seperti pada
waktu mens. Jangan panik jika menemukan benjolan pada payudara.
Segera periksa lebih lanjut ke dokter. Delapan dari 10 kasus benjolan pada
tumor adalah tumor jinak. Usia lebih dari 40 tahun ditambah dengan
secara teratur melakukan mamografi Teknik SADARI.

Pada wanita normal, American Cancer Society menganjurkan


wanita yang berusia diatas umur 20 tahun untuk melakukan SADARI
setiap tiga bulan. Usia 35-40 tahun melakukan mammografi, di atas 40
tahun melakukan check-up pada dokter ahli, lebih dari 50 tahun check-up
rutin dan mammografi setiap tahun. Saat terbaik melakukan mammografi
adalah seminggu setelah menstruasi. Caranya dengan meletakkan
payudara secara bergantian antara dua lembar alas, kemudian dibuat foto
rontgen dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan

3. Faktor Resiko Kanker Payudara.

a. Usia Penderita ( lebih dari 30 tahun )


b. Usia melahirkan anak pertama
c. Tidak / belum menikah
d. Tidak memiliki anak
e. Riwayat menyusui
f. Riwayat menstruasi (usia menarche, siklus menstruasi)

9
g. Riwayat pemakaian obat hormonal
h. Riwayat keluarga

4. Pencegahan Kanker Payudara


a. Jangan menggunakan bra yang terlalu ketat terlalu lama. Kalau bisa
ketika tidur bra dilepas
b. Hilangkan kebiasaan merokok dan minum alkohol
c. Periksa payudara sendiri secara rutin, misalnya satu bulan sekali
d. Hindari radiasi dari Sinar-X atau berbagai macam radiasi lainnya
e. Rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin sebagai zat antioksidan.
f. Rajin berolahraga meski hanya sebatas olahraga ringan seperti joging
g. Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak
hewani
h. Hindari stress. (Nurcasanah, 2009)

Pada stadium awal, kanker payudara sulit untuk dideteksi


keberadaannya. Terlebih lagi, pada tahap awal biasanya para penderita
tidak merasakan adanya rasa sakit, sehingga pada akhirnya mereka lengah
dan tidak menyadari bahwa sel-sel kanker telah menggerogoti tubuh
mereka. Gejala-gejala yang timbul pada kasus ini biasanya dirasakan
mereka setelah mereka sudah menderita stadium lanjut dan sudah
terlambat untuk ditangani. Meskipun program SADARI dianjurkan untuk
mengetahui adanya gejala kanker payudara lebih dini, namun adakalanya
hal itu tidak begitu banyak membantu, begitu juga dengan mamografi
maupun USG. Jadi langkah paling tepat untuk mengetahui apakah kanker

10
payudara sudah menyerang tubuh ataupun belum adalah dengan
melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

5. Gejala Kanker Payudara


a. Terdapat benjolan di bawah lengan maupun di dalam payudara
b. Kulit payudara menjadi bersisik, memerah, membengkak serta
mengalami penebalan
c. Puting susu menjadi lunak atau bahkan tertarik masuk ke dalam
payudara
d. Keluar cairan ( darah ) dari dalam puting
e. Perubahan bentuk maupun ukuran pada payudara

6. Langkah-Langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

a. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin.

Tahap 1

11
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting
susu, serta kulit payudaradi depan kaca. Sambil berdiri tegak
depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.

Tahap 2

Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud


untuk melihat retraksikulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia
dibawahnya.

Tahap 3

12
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri.
Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk
melihat perubahan pada payudara.

Tahap 4

Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/ tangan


menekan pinggul. Cara ini akan menegangkan otot-otot dada dan

13
perubahan-perubahan ex cekungan (dekok) dan benjolan akan lebih
kelihatan.

Hal yang harus dilihat:

1) Payudara, dari ukuran, bentuk, dan warna yang biasa ketahui.


2) Payudara denganbentuk sempurna tanpa perubahan bentuk dan
pembengkakan.

Jika melihat perubahan berikut ini, segera ke dokter untuk berkonsultasi :

1) Kulit mengkerut, terjadi lipatan, ada tonjolan.


2) Puting berubah posisi biasanya seperti tertarik ke dalam.
3) Kemerahan, nyeri, ruam-ruam, atau bengkak.

b. Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring.

Tahap 1. Persiapan

Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan


membengkokkan kedua lutut. Letakkan bantal atau handuk mandi
yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian
yang akan diperiksa.

14
Kemudian letakkan tangan kanan di bawah kepala. Gunakan
tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak untuk
memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara
dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular.

Tahap 2. Pemeriksaan payudara dengan Vertical Strip

Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical,


dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis
tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak . Gunakan
tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan
tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan perlahan-lahan ke
bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di
bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah
atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah
ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang
ditunjuk.

Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar.

15
Berawal dari bagian atas payudara , buat putaran yang besar. Bergeraklah
sekelilingpayudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa.
Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara.
Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan
tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.

Tahap 4. Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara.

16
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara untuk melihat
adanya cairanabnormal dari puting payudara. Cermati apakah ada cairan
yang keluar dari kedua putting (baik itu cairan bening, seperti susu,
berwarna kuning, atau bercampur darah).

Tahap 5. Memeriksa Ketiak

Letakkan tangan kanan ke samping dan rasakan ketiak dengan teliti,


apakah terababenjolan abnormal atau tidak.

Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan. Bila terasa
beonjolan sebesar 1 cm atau lebih, segera pergi ke dokter. Makin dini
penanganan, makin besar kemungkinan sembuh dengan sempurna.

Pemeriksaan SADARI lainnya, rasakan payudara saat berdiri atau


duduk. Atau saat mandi karena bagi sebagian wanita, mereka merasa
lebih mudah memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin.
Lakukan dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan dalam berbaring.

17
Pijatlah payudara saat mandi

Hasil pemeriksaan SADARI


1. Melihat sendiri perubahan payudara
 Terjadi pigmentasi kulit payudara (perubahan warna, bertambah
hitam atau menjadi putih).
 Perubahan letak puting susu (retraksi puting susu).
 Perubahan kulit payudaramenjadi keriput.
 Putting susu mengeluarkan cairan darah.
 Pergerkan payudara terbatas, artinya saat menggerakkan tangan
payudara tidak ikut bergerak.
 Terdapat luka atau ulkus pada payudara

18
Pada waktu melihat payudara dapat menggunakan cermin
sehingga mudah terlihat perubaha.

2. Meraba payudara sendiri


Meraba payudara untuk mengetahui benjolan adalah sebagai berikut :

a. Menemukan benjolan pada payudara


- Bagaimana pergerakan benjolan dengan sekitarnya
- Saat meraba apakah terasa nyeri
- Di bagian mana terdapat benjolan
b. Memijat putting payudara
- Apakah terdapat pengeluaran cairan
- Apakah dibawah puting payudara terdapat tumor
- Bagaimana pergerakan puting payudara
3. Pemeriksaan ketiak
 Apakah terdapat benjolan pada ketiak
 Bagaimana pergerakan tumor tersebut
 Bagaimana perubahannya

B. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)

1. Pengertian Kanker Serviks

Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh dalam leher rahim/

serviks (bagian yang terendah dari rahim yang menempel pada puncak

vagina) (Rasjidi, 2010).

Menurut Sukaca 2009, Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada

serviks uterus (leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita

yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim dan

19
liang senggama (vagina). Kanker serviks sering disebut juga kanker leher

rahim

2. Faktor Resiko Kanker Serviks

Beberapa faktor resiko terjadinya kanker serviks pada wanita usia subur
adalah sebagai berikut :
a. Hubungan seksual pada usia muda
b. Berganti-ganti pasangan seksual
c. Kurang menjaga kebersihan daerah kelamin
d. Sering menderita infeksi daerah kelamin
e. Anak lebih dari tiga
f. Kebiasaan merokok
g. Infeksi virus Herpes dan Human Papilloma Virus tipe tertentu

3. Gejala Kanker serviks

a. Tahap awal tanpa gejala,tidak sakit


b. Tahap lanjut :
1) Keputihan yang berbau
2) Pendarahan dari liang senggama
3) Pendarahan setelah senggama
4) Nyeri panggul
5) Pendarahan pasca menopause

4. Cara Pencegahan Kanker Serviks

a. Rutin melakukan pemeriksaan IVA


b. Mendapatkan vaksinasi HPV
c. Hindari merokok
d. Bersikap SETIA
e. Lakukan seks yang aman

20
f. Menjaga kebersihan vagina.

5. Pemeriksaan IVA

IVA (Inspeksi Visual Asetat) adalah pemeriksaan skrining kanker


serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam
asetat (IVA). Dengan metode inspeksi visual yang lebih mudah, lebih
sederhana, lebih mampu laksana, maka skrining dapat dilakukan dengan
cakupan lebih luas, diharapkan temuan kanker serviks dini akan bisa lebih
banyak. (Rajidi, 2010)

6. Syarat mengikuti IVA TEST

a. Sudah pernah melakukan hubungan seksual


b. Tidak sedang datang bulan/haid
c. Tidak sedang hamil
d. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

7. Hasil Pemeriksaan IVA

Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang
dapat dipergunakan adalah:
a. IVA negatif = Serviks normal.
b. IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak
lainnya (polip serviks).
c. IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium).
Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks
dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis
Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks
in situ).

21
8. Keunggulan tes IVA

a. Mudah, praktis dan sangat mampu laksana.


b. Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah
c. Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi
d. Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekologi,
dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu
atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih
e. Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat sederhana.
Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana

9. Tempat dimana saja dilakukan pemeriksaan IVA

a. Bidan yang sudah memiliki kompetensi dan pelatihan dalam


memberikan test IVA
b. Puskesmas
c. Rumah sakit

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk


mengenali kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum
kanker tersebut mempunyai kesempatan untuk menyebar. Kanker payudara
dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan
klinik dan pemeriksaan mamografi. Pencegahan yang paling utama adalah
dengan upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor
resiko dan melaksanakan pola hidup sehat.
Deteksi kanker serviks dapat dilakukan dengan pemeriksaan IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat). IVA (Inspeksi Visual Asetat) adalah
pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks
dengan aplikasi asam asetat (IVA). Dengan metode inspeksi visual yang lebih
mudah, lebih sederhana, lebih mampu laksana, maka skrining dapat dilakukan
dengan cakupan lebih luas, diharapkan temuan kanker serviks dini akan bisa
lebih banyak.

3.2 Saran
Diharapkan para wanita mengetahui gejala-gejala dini mengenai
kanker payudara dan kanker serviks. Selain itu tenaga kesehatan juga berperan
dalam mempromosikan atau menginformasikan cara mendeteksi dini adanya
masalah pada payudara dan gejala kanker serviks serta faktor beresiko
penyebab kanker payudara dan kanker serviks yang salah satu nya dengan
SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) dan IVA.

23

Anda mungkin juga menyukai