MIKROBIOLOGI INDUSTRI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Amelia Rosa (H31170...)
Aulinta Nisaul H (H31170...)
Dwi Wahyuningrum (H31170...)
Fitri Nurani (H3117030)
Hanifatul Zahra (H3117034)
Haniful Abid (H3117035)
Pendinginan
Pengujian dengan
Penginkubasian suhu
dengan
keasaman, suhu
pH, 37oC
40-45
uji
Starter 1% Yoghurt
PemasukanPenginokulasian
selama
pada 24 jam jam ke-25
refrigator
kesukaan
Gambar 1.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Yoghurt
sampai rantai panjang. Sel tumbuh baik pada suhu 37-40 oC, tetapi juga dapat
tumbuh pada suhu 52oC. Streptococcus thermophilus merupakan fakultatif
anaerobik, dapat mereduksi pH media glukosa cair hinga 4.0, memproduksi
asam (+)- laktat, serta dapat memfermentasi fruktosa, manosa dan laktosa,
tetapi secara umum tidak dapat memfermnetasi galaktosa dan sukrosa. Sel
dapat bertahan hidup pada suhu 60oC selama 30 menit. Habitat alami
Streptococcus thermophilus belum diketahui, namun pada umumnya
ditemukan pada susu (Sopandi dan Wardah, 2014).
Lactobacillus bulgaricus sering digunakan dalam pembuatan yogurt.
Parameter
Kelompok Sampel
Warna Aroma Rasa Tekstur Overall
154
1 2,96cd 2,64bc 2,28ab 2,44b 2,60b
(Susu segar+St)
357
2 2,75bc 2,33ab 2,71bc 2,46b 2,63b
(Susu segar+Lb)
364
3 3,48d 2,96c 3,08c 3,04c 3,00b
(Susu segar+St+Lb)
273
4 2,12a 2,04a 1,88a 1,81a 1,96a
(Susu skim+St)
431
5 2,08a 2,60bc 2,24ab 1,96ab 1,96a
(Susu skim+Lb)
238
6 2,28ab 2,84c 1,92a 2,04ab 2,08a
(Susu skim+St+Lb)
Sumber: Laporan sementara
Berdasarkan Tabel 1.1 hasil pengujian organoleptik sampel yoghurt
dengan Uji Duncan dapat diketahui urutan kesukaan terhadap parameter warna
produk yoghurt adalah sampel 364, 154, 357, 238, 273 dan 431. Pada parameter
warna, sampel susu segar dengan sampel susu skim memiliki perbedaan nyata.
Parameter aroma menunjukan bahwa sampel yang terdapat perbedaan adalah
sampel susu segar 357 dan 364, dan susu skim sampel 273 dan 238. Untuk
parameter rasa sampel susu segar kode 154 dan 364 memiliki beda nyata
sedangkan kode 154 dan 357 tidak memiliki beda yan signifikan, pada sampel
susu skim tidak memiliki perbedaan parameter rasa yang signifikan. Sampel susu
segar kode 154 dan 357 memiliki tekstur yang tidak berbeda nyata namun kedua
sampel tersebut berbeda nyata dengan kode 364, pada sampel susu skim memiliki
tekstur yang tidak berbeda signifikan. Secara overall sampel susu segar dan susu
skim memiliki beda nyata. Urutan produk yoghurt yang paling disukai adalah dari
sampel 364, 357,154, 238 dan 273 serta 431.
Kultur starter yoghurt pada umumnya terdiri dari bakteri asam laktat L.
bulgaricus dan S. thermopillus yang merupakan pasangan bakteri utama dalam
pembuatan yoghurt. Bergabungnya kedua bakteri ini akan menghasilkan nilai
organoleptik yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan kultur
tunggalnya. Keadaan ini disebabkan oleh adanya simbiosis antara L. bulgaricus
dengan S. thermophillus yang saling menguntungkan, karena bakteri yang satu
akan mensintesis dan membebaskan senyawa yang saling menguntungkan atau
menstimulasi bakteri lainnya (Xue et al., 2016). Hasil sudah sesuai dengan uji
organoleptic yang telah dilakukan saat pengamatan. Sampel yoghurt dengan
starter 2 mikrobia tersebut lebih disukai baik pada susu segar maupun susu skim.
Faktor yang mempengaruhi hal ini adalah bakteri Lactobacillus, yang berperan
pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus lebih berperan pada
pembentukan citarasa (Rulianah dkk., 2013).
Tabel 1.2 Hasil Perhitungan pH dan Keasaman Yogurth
Sampel V NaOH % asam
Kel. pH
Susu Mikroorganisme (mL) laktat
Streptococcus
1 4,03 9,3 0,84%
thermophillus
Lactobacillus
2 Segar 4,05 10,65 0,96%
bulgaricus
S.thermophillus +
3 4,13 9,6 0,86%
L.bulgaricus
Streptococcus
4 4,53 1,5 0,14%
thermophillus
Lactobacillus
5 Skim 4,41 1,45 0,13%
bulgaricus
S.thermophillus +
6 4,46 1,9 0,17%
L.bulgaricus