Nurusysyarifah Aliyyah
0906492796
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
2010
I. TUJUAN
1.1 Isolasi Mikroorganisme dari Udara
Isolasi mikroorganisme dari udara bertujuan untuk mengetahui
dan membiakan bakteri yang berasal dari udara.
I.2Isolasi Mikroorganisme dari Makanan dan Buah
Isolasi mikroorganisme dari makanan dan buah bertujuan untuk
mengetahui dan membiakkan bakteri yang berasal dari makanan
basi yaitu nasi dan sayur, serta buah busuk, yaitu anggur.
I.3 Isolasi Mikroorganisme dari Bagian Tubuh Manusia
Isolasi mikroorganisme dari bagian tubuh bertujuan untuk
mengetahui dan membiakkan bakteri yang terdapat pada tubuh
manusia yaitu kuku, rambut, dan kulit.
I.4 Identifikasi Mikroorganisme
Bertujuan untuk mengetahui bentuk makroskopis dan mikroskopis
dari masing-masing mikroorganisme yang terdapat pada udara,
makanan, dan tubuh manusia serta dapat membedakannya
melalui ciri-ciri fisiknya.
3.1.2 Bahan
Udara (tepatnya di bawah AC Lab KL FKM UI)
Nasi basi
Buah basi
Sayur basi
1 potong kuku
1 helai rambut
Cap jari
III.2 Alat dan Bahan Identifikasi Mikroorganisme
3.2.1 Alat
Kaca objek
Sampel mikroorganisme
Jarum ose
Pembakar spirtus
Korek api
Tissue
Alkohol 70% atau hand sanitizer
Mikroskop cahaya
Penyemprot air
Pipet
3.2.2 Bahan
Sampel mikroorganisme
Safronin
Aquades
Crystal Violet
1. Udara ++++
2. Anggur +
2. Anggur Putih Kasar Ya
3. Nasi +++++
3. Nasi Putih Kasar Tidak
4. Sayur +++
5. 6. Kulit
Rambut kuning Halus Ya
-
6. Rambut - - -
7. Kuku ++
7. Kuku pink Halus Ya
1. Udara Kokus
2. Anggur Kokus
4. Sayur Kokus
5. Kulit kokus
7. kuku Kokus
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disempulkan.
Isolasi mikroorganisme menggunakan inkubator menyebabkan
mikroorganisme tumbuh lebih cepat dan memudahkan saat
identifikasi makro maupun mikro.
Hasil isolasi selama 24 jam menunjukkan bahwa nasi adalah
sampel dengan bakteri yang paling banyak tumbuh diantara sampel
lainnya.
Dengan melihat berbagai perbedaan cirri-ciri dan bentuk dari setiap
mikroorganisme, diketahui bahwa begitu banyaknya
keanekaragaman mikroorganisme di alam.
Unuk mengidentifikasi mikroorganisme dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu identifikasi makro (pengamatan langsung) dan
identifikasi mikro (pengamatan menggunakan mikroskop).
Pengamatan makroskopis sangat mudah dilakukan untuk
mengetahui koloni, tekstur, dan kilap dari tiap mikroorganisme
Pengamatan mikroskopis dibantu dengan adanya pewarnaan
sehingga bakteri dapat terlihat jelas terutama bentuknya. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa kokus merupakan bentuk bakteri
paling dominan yang terdapat pada sampel percobaan.