Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah identifikasi
pencemaran udara, air dan tanah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai definsi, identifikasi, pengendalian, sumber, dampak, dan cara
penanggulangan pencemaran udara, air, dan tanah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................iv
a. Pencemaran Udara....................................................................................................................1
b. Pencemaran Air........................................................................................................................1
c. Pencemaran Tanah....................................................................................................................1
a. Pencemaran Udara..................................................................................................................16
b. Pencemaran Air......................................................................................................................17
c. Pencemaran Tanah..................................................................................................................18
ii
a. Penanggulangan Pencemaran Udara................................................................................... 28
a. Pencemaran Udara...............................................................................................................34
b. Pencemaran Tanah...............................................................................................................35
c. Pencemaran Air....................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................38
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah menurunnya kualitas udara akibat terkontaminasi oleh
kontaminan seperti oksida - oksida asam dan freon yang dapat menyebabkan hujan asam,
penurunan kualitas udara, menipisnya lapisan ozon di atmosfer, dan masalah – masalah
lainnya.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah menurunnya kualitas tanah akibat terkontaminasi oleh
kontaminan seperti sampah non degradable, cemaran bakteri, dan krisis kandungan unsur
hara.
1
Dilansir dari Wikipedia, pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-
permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
2
BAB II
Simpson, R. (1994)
Polutan primer, terbentuk langsung dari emisi yang terdiri dari partikulat berukuran <
10 mikron (PM 10), Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), Karbon
monoksida (CO) dan Timbal.
Polutan sekunder, merupakan bentuk lanjut dari pencemar primer yang telah
mengalami reaksi kimia di lapisan atmosfer yang lebih rendah. Yang termasuk kepada
kategori pencemar sekunder adalah ozon yang dikenal sebagai oksidan fotokimia,
garam sulfat, nitrat dan sebagainya.
Sementara Peavy (1985) menyatakan bahwa bahan pencemar udara dapat dibagi
menjadi polutan alami, campuran kimia, dan partikel . Sementara polutan partikel
dapat digolongkan sebagai partikulat seperti debu, asap dan gas (polutan gas organik
dan inorganik). Keberadaan partikulat di atmosfer sebagian besar bersumber dari
kendaraan bermotor dan industri, selain itu partikulat juga dapat terbentuk di atmosfer
dari polutan gas. Efek partikulat terhadap kesehatan dan pengurangan jarak pandang
tergantung pada ukuran partikel dan komposisi kimia yang terkandung
didalamnya. Partikulat dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik (ukuran, bentuk 3
formasi, tempat terbentuknya, kecepatan mengendap, dll) dan sifat kimia berupa
komposisi organik atau anorganik (Hinds C. W, 2000).
Pada partikulat, kita mengenal beberapa substansi yang berupa fase cair dan
padat di atmosfer, yang berada dibawah kondisi normal. Partikulat mempunyai ukuran
yang mikroskopis atau submikroskopis tetapi lebih besar dari dimensi molekul
(Seinfeld, 1975). Emisi partikulat tidak hanya dapat diemisikan dalam bentuk partikel,
tetapi juga dapat terbentuk dari kondensasi gas secara langsung atau melalui reaksi
kimia. Deskripsi tentang partikulat tidak hanya meliputi konsentrasinya, tetapi juga
meliputi ukurannya, komposisi kimianya, dan bentuk fisiknya.
Menurut Hinds C. W (2000) partikel secara umum dapat dibagi kedalam dua bagian,
yaitu:
Partikel halus (Fine partikel) : Partikel berukuran lebih kecil dari 2,5 µm
Partikel kasar (Coarse partikel) : Partikel berukuran lebih besar dari 2,5 µm. Menurut
Crawford (1980) beberapa istilah yang dapat menggambarkan partikulat berdasarkan
pembentukan dan ukurannya adalah sebagai berikut:
Debu (dust) Aerosol padat yang dibentuk akibat pemecahan mekanik material besar
seperti dari Crushing dan grounding. Ukuran partikelnya dari submikrometer sampai
visibel. Coarse particle berukuran > 2,5 µm, Fine particle berukuran < 2,5 µm.
Fume. Aerosol padat yang dibentuk dari kondensasi uap atau gas hasil pembakaran.
Ukuran partikelnya kurang dari 1 µm. Definisi ini berbeda dengan yang diketahui
secara umum yang didasarkan pada adanya noxious contaminant.
Asap (Smoke) Aerosol visible yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna.
Ukuran partikelnya (padat atau cair) < 1 µm.
Kabut (Mist). Aerosol cair yang terbentuk dari proses kondensasi atau atomisasi.
Ukuran partikelnya antara submikrometer hingga 20 µm.
Fly ash yang merupakan hasil pembakaran batu bara. Beberapa kategori polutan
adalah SO2, NO2, NO, dan CO. SO2 dihasilkan dari pembakaran sulfur atau materi
lain yang mengandung sulfur. Sumber utama gas SO2 adalah pembakaran bahan bakar
fosil dari instalasi pembangkit listrik serta beberapa industri lainnya. NOX terbentuk
4
karena ada pembakaran di udara bebas. Sumber berasal dari transportasi (sumber
bergerak) serta sumber stasioner seperti instalasi pembangkit tenaga listrik. Gas CO
bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa yang disebabkan adanya
pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon.
Instalasi pembangkit tenaga listrik dan industri peleburan yang besar pada umumnya
mampu mengoptimalkan setiap pembakaran yang ada sehingga dapat mengurangi
emisi CO (Cooper & Aley, 1986).
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan lingkungan hidup
menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia serta
mahluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil guna,
produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumberdaya air yang pada akhirnya
akan menurunkan kekayaan sumberdaya alam. Untuk mendapat air yang baik sesuai
dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak
tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia, sehingga
secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara
kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Habitat air tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi
dibandingkan habitat laut dan daratan namun habitat ini mempunyai kepentingan bagi
manusia yang jauh lebih berarti karena habitat air tawar merupakan sumber air yang praktis
dan murah untuk berbagai keperluan, baik rumah tangga, domestik, maupun industri.
Selain itu ekosistem air tawar menawarkan sistem pembuangan yang memadai dan paling
murah (Odum, 1996).
Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi pencemaran air
adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normalnya.
5
Keadaan normal air masih tergantung pada factor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri
dan asal sumber air (Wardhana, 2004).
Kumar (1977) berpendapat bahwa air dapat tercemar jika kualitas atau komposisinya
baik secara langsung atau tidak langsung berubah oleh aktivitas manusia sehingga tidak
lagi berfungsi sebagai air minum, keperluan rumah tangga, pertanian, rekreasi atau maksud
lain seperti sebelum terkena pencemaran.
Polusi air merupakan penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal.Ciri-ciri yang
mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dari jenis dan polutannya atau komponen
yang mengakibatkan polusi (Sumengen, 1987).
Pencemaran tanah biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu
zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu
air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah
kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah
dan udara di atasnya (Veegha, 2008).
6
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari: pabrik,
manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri
berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging
dll.
Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-
sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal,
perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam.
(Sadrach, 2008).
Limbah yang telah mencemari lingkungan akan membawa dampak yang merugikan
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian secara langsung,
apabila pecemaran tersebut secara langsung dan cepat dapat dirasakan akibatnya oleh
manusia. Kerugian secara tidak langsung, apabila pencemaran tersebut mengakibatkan
lingkungan menjadi rusak sehingga daya dukung lingkungan terhadap kelangsungan
hidup manusia menjadi menurun. Kondisinya dapat lebih parah lagi apabila daya
dukung lingkungan sudah tidak mampu lagi menopang kebutuhan manusia, sehingga
malapetaka bagi kehidupan manusia tidak terhindar. Sebagai contoh adalah kesuburan
tanah sangat menurun sehingga mengganggu sektor pertanian yang berakibat
menurunnya produksi pangan dan juga sumber air minum yang sehat sudah sulit
didapatkan sehingga masyarakat kekurangan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari
(Sunu, 2001).
7
BAB III
Pengendalian pencemaran akan membawa dampak positif bagi lingkungan karena hal
tersebut akan menyebabkan kesehatan masyarakat yang lebih baik, kenyamanan hidup
lingkungan sekitar yang lebih tinggi, resiko yang lebih rendah, kerusakan materi yang rendah,
dan yang paling penting ialah kerusakan lingkungan yang rendah. Faktor utama yang harus
diperhatikan dalam pengendalian pencemaran ialah karakteristik dari pencemar dan hal
tersebut bergantung pada jenis dan konsentrasi senyawa yang dibebaskan ke lingkungan,
kondisi geografik sumber pencemar, dan kondisi meteorologis lingkungan.
Di industri, terdapat juga beberapa alat yang dapat memisahkan debu dan gas
secara bersamaan (simultan). Alat-alat tersebut memanfaatkan sifat-sifat fisik debu
sekaligus sifat gas yang dapat terlarut dalam cairan.
Pertama kali dipakai, efisiensi rendah. Sekarang sering dipakai sebagai pre-
treatment untuk menghilangkan partikel ukuran besar.
Mekanisme dari alat ini ialah dengan memanfaatkan gaya gravitasi dan gaya
inersia, jenis : settling chamber sederhana dan settling chamber Howard (ada
penambahan pelat-pelat).
Cyclone
Cyclone adalah suatu jenis alat pengumpul debu mekanik yang digunakan untuk
menciptakan aliran berputar (vortex) untuk mengalirkan partikel ke area dimana
9
partikel tadi akan mengalami kehilangan energi dan terpisah dari aliran gas (Mycock,
1995).
Input berupa gas dan partikulat dipercepat dengan gerakan spiral, dimana partikel
ukuran besar terlempar ke luar gas dan bertubrukan dengan dinding cyclone oleh gaya
sentrifugal dan turun ke kerucut cyclone untuk ditangkap oleh hopper. Sedangkan gas
yang bersih mengalir keluar melalui stack (Cornwell, 1998). Cyclone memiliki
efisiensi yang rendah untuk partikel berukuran kecil dan efisiensi tinggi untuk ukuran
partikel berukuran besar 5-15 µm. Alat ini dapat diopeasikan dalam kondisi basah
(melalui injeksi air di inlet) atau kering. Semakin tinggi velocity gas, maka removal
efisiensinya juga semakin besar (Bethea, 1978).
Gambar 2 : Cyclone
Fabric filter/Baghouses
Fabric filter menyisihkan debu dari aliran gas dengan melewatkannya melalui
fabric berpori. Partikel debu membentuk pori-pori lebih atau kurang melekat pada
permukaan fabric. Normalnya lapisan ini yang melakukan filtrasi.
10
Fabric Filter atau baghouse beroperasi dengan prinsip seperti vacuum cleaner, yakni
udara pembawa partikel debu didorong ke dalam suatu cloth bag. Saat udara melewati
fabric, debu akan terakumulasi pada cloth dan menghasilkan suatu aliran udara bersih.
Debu secara periodik disisihkan dari cloth dengan guncangan atau menggunakan aliran
udara terbalik. Fabric Filter terbatas untuk kondisi dengan temperatur rendah dan
kering, tetapi dapat digunakan untuk berbagai jenis debu dan mempunyai efisiensi
yang cukup tinggi.
Cara membersihkan debu dari fabric adalah faktor penting dalam kinerja sistem
fabric filter. Jika debu tidak dibersihkan dengan baik, penurunan tekanan di sepanjang
sistem akan meningkat hingga jumlah yang melebihi batas. Jika terlalu banyak lapisan
yang hilang, kebocoran debu yang berlebihan akan timbul ketika dihasilkan lapisan
baru. Seleksi parameter desain sangat penting untuk memperoleh kinerja optimum dari
sistem fabric filter. Sistem fabric filter seringkali disebut sebagai baghouse, karena
fabric biasanya dibuat dalam bag silinder. Desain baghouse yang paling umum adalah
tipe reverse-air dan pulse-jet. Nama ini mendeskripsikan sistem pembersihan yang
digunakan dalam sistem.
11
Electrostatic Precipitator (EP)
Alat pengendali debu yang berfungsi untuk memisahkan gas dan abu sebelum
gas tersebut keluar dari stack salah satunya adalah electrostatic precipitator atau EP.
Pengontrolan partikulat dari hasil proses industri telah merupakan masalah penting
yang makin berkembang sejak mulai awal abad ke19. Teknologi EP ditemukan oleh
Frederick Cattrell dan telah digunakan sejak tahun 1900-an. Instalasi pertama EP
berhasil dengan sukses untuk digunakan sebagai penangkap asam Sulfat. Kemudian
dilanjutkan pada industri semen untuk menangkap debu klinker dan debu semen.
Setelah itu digunakan pada industri pengolahan batu bara yang menggunakan boiler.
Berbagai upaya pengendalian pencemaran air yang telah dilakukan melalui berbagai
kebijakan diantaranya melalui pendekatan kelembagaan, hukum, teknis dan program
khusus. Pendekatan kelembagaan dilakukan dengan membentuk Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan (Bapedal), Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD), dan Dinas-dinas Lingkungan Hidup Daerah yang saat ini menjadi Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda).
Berbagai program khusus dari tahun 1980-an sampai saat ini telah dilaksanakan yaitu
diantaranya Program Kali Bersih (Prokasih), Surat Pernyataan Kali Bersih (SuperKasih)
dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper). Hal tersebut telah
dilaksanakan di berbagai daerah yang berupa studi dan pelaksanaan pemantauan kualitas
air terutama pada sungai-sungai penting yang mempunyai fungsi pemanfaatan yang sangat
tinggi. Balai Lingkungan Keairan, Pusat Litbang SDA, melalui pendekatan teknis sejak
tahun 1980 telah berkiprah dalam upaya pengendalian pencemaran air dalam rangka
mendukung kebijakan MenLH dan Program TKP2 (Tim Koordinasi Pengendalian
Pencemaran) Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, upaya konservasi sumber
daya air khususnya terkait dengan pengelolaan kualitas air dan pengendalian 12
pencemaran air yang juga dimuat dalam PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa upaya pengendalian pencemaran air
yaitu mengendalikan kualitas air masukan ke badan air penampung yang dalam hal ini
sungai, danau dan waduk serta airtanah akifer. Balai Lingkungan Keairan, Puslitbang
Sumber Daya Air (SDA) yang berada dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan,
Departemen Pekerjan Umum, sesuai dengan tugas dan fungsinya telah melakukan berbagai
kegiatan terkait dengan pengendalian pencemaran air yaitu melakukan penelitian dan
pengembangan yang dimulai dari studi teknologi pengendalian pencemaran air (PPA) yang
kemudian melaksanakan pembangunan pilot plant instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
sebagai uji coba dari berbagai kriteria desain teknologi PPA sebagai hasil kajian dari studi-
studi terdahulu.
Air limbah dari beberapa sumber ditampung dalam suatu bak penampung/pengumpul.
Dari bak pengumpul, air limbah dialirkan dengan pompa celup menuju ke IPAL yang
lokasinya terletak di samping lapangan tenis.
Pertama air limbah dari bak-bakpengumpul dipompa menuju ke bagian pemisah lemak
minyak untuk dipisahkan sisa lemak dan juga kotoran melayang yang tidak terpisahkan
dalam bak pengumpul. Selanjutnya dari pemisah lemak melimpas ke bak equalisasi.
Equalisasi ini berfungsi untuk menampung air limbah sementara dan mengatur debit air
menuju ke IPAL. Pengaturan debit ke IPAL dilakukan dengan pompa celup (submersible
pump).
Di dalam unit IPAL, pertama air limbah dialirkan masuk ke bak pengendap awal,
untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspensi. Selain sebagai
bak pengendapan, juga berfungsi sebagai bak pengurai senyawa organik yang
berbentukpadatan, sludge digestion (pengurai lumpur) danpenampung lumpur.
Air limpasan dari bak pengendap awalselanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob
(biofilter Anaerob) dengan arah aliran dari ataske bawah. Di dalam bak kontaktor anaerob
tersebut diisi dengan media khusus dari bahanplastik tipe sarang tawon. Jumlah bak
kontaktor anaerob terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang ada
dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik. Setelah beberapa
hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikroorganisme.
Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai
pada bak pengendap.
1
3
Air limbah dari bak kontaktor (biofilter) anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Di
dalam bak kontaktor aerob ini diisi dengan media khusus dari bahan plastik tipe sarang
tawon, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikroorganisme yang ada
akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada
permukaan media. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikroorgainisme yang
tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal
tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, serta mempercepat proses
nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses ini sering
dinamakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).
Dari bak aerasi, air mengalir ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif
yang mengandung mikroorganisme diendapkan dan sebagian air dipompa kembali ke
bagian bak pengendap awal dengan pompa sirkulasi lumpur. Debit pompa sirkulasi ini
dapat diatur dengan buka tutup kran.
Sebagian air di bak pengendap akhir melimpas (outlet/over flow) melalui weir menuju ke
bak penampung sementara melewati flow meter di luar IPAL. Dari bak penampung outlet
sementara ini air dialirkan menuju ke kolam ikan sebagai bio indikator dan selanjutnya
menuju bak penampungan sementara sebelum dilakukan proses peningkatan kualitas
dengan unit multimedia filtrasi.
1. Remidiasi
1
4
2. Bioremediasi
1
5
BAB IV
a. Pencemaran Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara
primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan
ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam
konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg memengaruhi;
Aktivitas manusia:
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis
bahan bakar) termasuk pembakaran biomassa secara tradisional
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC
Sumber alami:
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Denitrifikasi
Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang
signifikan yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan
sekunder
Sumber-sumber lain
Transportasi
Kebocoran tangki gas
Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah
16
Uap pelarut organik
b. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda :
17
c. Pencemaran Tanah
1. Tumpahan minyak
Tumpahan minyak ini dapat berasal dari kendaraan tangki yang terguling atau
bocor. Juga bisa dari jerigen minyak yang menetes, karena sedikit demi sedikit pun
dapat menjadi bukit
2. Penggunaan pestisida
3. Limbah pabrik
Limbah pabrik dapat berupa bahan kimia yang berbentuk gas yang
mengakibatkan hujan asam dan merusak kesuburan tanah, dapat juga berupa limbah
cair sehingga dapat meracuni tanah
4. Limbah domestik
Plastik membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk dapat terurai dengan
sempurna oleh mikroorganisme
6. Limbah cair
Limbah cair yang dimaksudkan adalah limbah seperti tinja dan susu yang sudah basi.
7. Ladang berpindah
Ladang berpindah dapat mencemari tanah, karena tiap kali membuka ladang,
maka akan ada pembakaran hutan, dan setelah kesuburan tanah yang dipakai
berkurang, maka akan ditinggalkan begitu saja, padahal butuh waktu ratusan tahun
untuk menumbuhkan pohon-pohon dan mengembalikan kesuburan tanah
18
8. Percobaan Nuklir
Nuklir merupakan bom yang sangat besar dan tentu saja memiliki ratusan bahan
kimia yang berbahaya dan memberi dampak radiasi yang efeknya hampir tidak terlihat
pada tumbuhan dengan mata telanjang.
Pencemaran tanah yang paling memberi kerugian besar bagi manusia adalah
hilangnya kesuburan tanah atau menutupi tanah yang subur, sehingga akar tanaman
tidak dapat menembus ke tanah yang subur. Juga jika ada bahan kimia berbahaya
dalam tanah yang masuk ke tumbuhan.
19
BAB V
Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh
kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO,
diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur;
2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma;
124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta
peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan –
suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi
ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan
mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.
20
Dari segi ekonomi dampak pencemaran udara yaitu dengan hasil kajian Bank Dunia
menemukan dampak ekonomi akibat pencemaran udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun
yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3 trilyun.
Dari segi sosial. Orang-orang sudah tidak dapat menikmati udara sehat lagi, setiap hari
harus bertemu dengan asap, aktifitas sosial juga terhambat dan lain-lain.
Dari segi pendidikan pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat belajar para
pelajar, mereka terhambat dalam hal berfikir dan juga dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
Dari segi pertanian dan perkebunan pencemaran udara juga sangat perpengaruh,
kurangnya lahan hijau yang menjadi tempat pohon-pohon untuk melakukan proses
fotosintesis karena Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara
tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
dan bintik hitam menjadikan sirkulasi udara kita berkurang, dan mejadika udara kotor dan
tidak baik untuk kita hirup.
Hujan asam pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lai: mempengaruhi kualitas air
permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, bersifat korosif sehingga
merusak material dan bangunan.
Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana,
ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer
dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global tersbut
antara lain: pencairan es di kutub bumi, yang berefek naiknya permukaan air laut,
perubahan iklim regional dan global, perubahan siklus hidup flora dan fauna.
Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk
lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar
21
UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada
tanaman.
Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah
industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion
hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini
akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air maka air di
perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industri yang berwarna
dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme akuatik. Selain
itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar
perairan yang tercemar.
Banyaknya zat pada yang larut karena pencemaran air limbah akan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air. Sehingga mengakibatkan
kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi
perkembangannya.
22
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air limbah secara
alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah
yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian
organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di
Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
1. Menimbulkan Kerugian
Petani yang menaman tumbuhan di atas tanah yang tidak subur akan merugi.
Sebab tumbuhan yang ditanamnya tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Petani sudah mengeluarkan modal untuk menanam tanaman tersebut namun modalnya
tidak kembali karena tanamannya tidak membuahkan hasil.
2
3
makanan. Hewan yang lemah akan mati karena kelaparan atau harus mati di tangan
hewan yang lebih kuat.
3. Menyebabkan Keracunan
Manusia yang memakan tanaman yang ditanam di atas tanah yang tercemar bisa
keracunan. Hal itu dikarenakan tanaman yang tumbuh di atas tanah yang tercemar
mengandung zat-zat berbahaya sehingga jika dimakan manusia zat yang berbahaya itu
bisa berpindah ke tubuh manusia. Manusia pun akan keracunan.
4. Asma
Jika manusia membuat sumur di atas tanah yang telah tercemar, akibatnya adalah
air sumur tersebut juga ikut tercemar. Hal itu dikarenakan di dalam sumur tersebut
telah mengandung bakteri e-colli. Bakteri itu jika masuk ke dalam tubuh manusia bisa
menyebabkan manusia yang meminum air yang telah tercemar sakit perut dan juga
diare.
6. Sakit Kepala
Pencemaran tanah bisa membuat orang yang berada di sekitarnya terkena sakit
kepala, hal itu dikarenakan tanah yang tercemar cenderung memiliki bau yang
menyengat bahkan busuk. Selain sakit kepala, pencemaran tanah bisa menyebabkan
manusia mual dan juga muntah.
7. Mikroorganisme Mati
Mutasi gen yang disebabkan zat radioaktif tersebut bisa menyebabkan gen saling
bermutasi sehingga akan ada mikroorganisme di dalam tanah tersebut yang mati.
Mereka bermutasi dikarenakan pasokan makanan mereka di dalamtanah menjadi
berkurang. Tidak sedikit mikroorganisme tersbeut ada yang mati karena kelaparan.
8. Bersifat Karsinogenik
Tanah yang telah tercemar oleh pestisida, polutan dan zat kimia berbahaya lainnya
jika hasil bumi tersebut dikonsumsi oleh manusia akibatnya adalah lama kelaman di
2
4
dalam tubuh manusia terkandung zat karsinogen yang beresiko memicu timbulnya
kanker.
9. Kerusakan Otak
Pencemaran tanah yang hasil bumi dari tanah tersebut masuk ke dalam tubuh
manusia bisa menyebabkan kerusakan otak terutama pada anak-anak. Zat kimia pada
pestisida dan juga kandungan timbal yang ada di dalam tanah tersebut memicu
kerusakan otak pada anak-anak.
Kandungan timbal di dalamtanah yang tercemar itu jika sampai dikonsumsi oleh
organisme dan makhluk hidup lainnya bisa memicu kerusakan ginjal. Ginjal
merupakan organ vital pada makhluk hidup jika ginjal terserang penyakit, kualitas
hidup makhluk hidup tersebut akan menurun.
11. Leukimia
Salah satu kanker yang bisa ditimbulkan oleh pestisida dan juga timbal di dalam
tanah yang tercemar itu adalah leukemia. Hal itu dikarenakan kandungan timbal dan
zat berbahaya di dalam pestisida bisa meningkatkan sel darah putih di dalam tubuh
sehingga mengakibatkan leukemia.
Kandungan kimia dalam pestisida salah satunya adalah sikolodiena dimana jika zat
tersebut masuk ke dalam tubuh makhluk hidup bisa menyebabkan keracunan hati.
Manusia yang memakan hasil tanah dari tanah yang tercemar bisa terkena
gangguan syaraf otot. Hal itu dikarenakan organofosfat dan karmabat bisa larut ke
dalam darah manusia melalui otot sehingga gangguan syaraf otot pun bisa terjadi.
Klorin yang terkandung pada pestisida bisa terlarut dalam pembuluh darah
manusia. Klorin di pembuluh darah tersebut bisa mengalir menuju ke otak, akibatnya
adalah fungsi dari syaraf pusat menjadi menurun. Jika syaraf pusat menurun, manusia
akan mengalami keluhan sulit konsentrasi dan lain sebagainya.
2
5
DDT (dichloro diphenyl trichloroethane) ada pada limbah pertanian yang
mengendap di tanah. Jika DDT itu mengendap di tanah akan mengakibatkan cagkang
telur menjadi menipis terutama telur yang dipendam di tanah tersebut. Penyebabnya
adalah DDT pada limbah pertanian mengganggu kelenjar pada telur untuk
mengeluarkan kalsium karbonat. Kalsium karbonat tersebut berfungsi untuk
menguatkan cangkang telur. Jika cangkang telur kekurangan kalsium karbonat
akibatnya adalah cangkang telur menjadi tipis. Ketebalan cangkang telur lebih tipis
sekitar 10-12 persen dibandingkan telur yang memiliki kalsium karbonat lebih tinggi.
Tanah yang tercemar bisa meracuni serangga. Serangga yang hinggap di tumbuhan
yang hidup di atas tanah yang tercemar dan mengirup bau busuk dari tanah tersebut
akan terkena keracunan.
Manusia yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang terpapar dengan DDT
bisa menyebabkan dirinya terkena diabetes. DDT itu bisa merusak fungsi organ
pankreas sehingga tubuh akan kekurangan insulin.
Ibu hamil sebaiknya berhati-hati ketika akan mengkonsumsi makanan. Jika ibu
hamil mengkonsumsi makanan yang sudah terpapar dengan polusi, ibu hamil tersebut
bisa melahirkan secara prematur. Bagi ibu yang sedang hamil muda, mengkonsumsi
makanan yang telah terpapar dengan polutan akan menyebabkan dirinya keguguran.
Ibu yang sedang menyusui sebaiknya berhati-hati ketika makan dan minum.
Perhatikan dengan benar apakah makanan dan minuman yang dikonsumsinya itu aman
dan tidak berbahaya untuk bayi yang disusuinya. Ibu yang memakan tumbuhan yang
tercemar bisa keracunan begitupula dengan bayi yang disusuinya. Organ bayi yang
masih rentan juga bisa mengalami kerusakan akibat tumbuhan yang tercemar tersebut.
Kelenjar tiroid pada organ tubuh manusia bisa terganggu karena zat DDT pada
limbah pertanian tersebut. Gangguan tiroid itu bisa ditandai dengan pembengkakan dan
juga peradangan.
27
BAB VI
a. Penanggulangan Pencemaran
Udara Absorbsi
Reaksi Kimia
2
8
Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti
sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih
dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung
Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau
delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan
pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara
dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik.
Gunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Lakukan gerakan menanam pohon dengan baik di lingkungan pinggir jalan yang
berkoordinasi dengan dinas tata kota atau Anda bisa melakukan sebuah acara khusus
untuk mewujudkan gerakan cinta kepada lingkungan dan stop polusi udara.
Melaksanakan program AMDAL
Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda,
kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car
pooling).
Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan
asapnya tidak mengotori udara.
Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar
pemakaian bensin lebih efektif.
Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan lingkungan
dengan tanaman asli
29
Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ
(atau off site). Pembersihan on site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian
tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu
di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu,
tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak atau tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah
air limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
3
0
d. Pencegahan Pencemaran Tanah
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut.
Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya
diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses
daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
Membuang sampah pada tempatnya.
Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.
Menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk limbah-limbah
plastik yang sulit terurai ditanah
Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk
mengendapkan fosfor.
Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan
menggunakan tenaga listrik
Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari
air
Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit
31
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas,
tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak
tercemar yang siap dialirkan ke badan air da nlumpur yang siap dikelola lebih
lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat
dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.
Selain itu, penanganan pencemaran air bisa kita kutip dari bagaimana menangani
limbah cair. Bagaimana proses atau tahapan dalam pengolahan limbah cair? Ada
sejumlah metode dalam pengolahan limbah tergantung pada jenis limbah yang akan
diolah. Berikut adalah salah satu metode, yaitu:
3
2
Memperluas gerakan penghijauan.
Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan
hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
Melakukan intensifikasi pertanian.
33
BAB VII
CONTOH KASUS
a. Pencemaran Udara
TEMPO.CO , Bogor :Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinisi Jawa
Barat melakukan uji emisi untuk kendaraan roda empat (mobil pribadi ) secara gratis
di tiga ruas Jalan arteri yakni Jalan Raya Pajajaran, Jalan raya Pemuda dan jalan Raya
Yasmin Kota Bogor, Selasa 21 Mei 2013 siang.
Menurut Asep, rata-rata kendaraan yang tidak lolos uji emisi ini, yakni
kendaraan yang sudah lama alias tahun pengeluarannya tua. untuk kendaraan yang
tidak lulus uji emisi, pihaknya akan memberitahukan kepada pemilik kendaraan untuk
dilakukan perbaikan.
Sedangkan bagi kendaraan yang lulus uji emisi setiap kendaraan akan ditempel
stiker lolos uji emisi. Untuk melakukan uji emisi kendaraan, pihaknya menyediakan
alat automotive emission analyzer yang dimasukkan kedalam knalpot kendaraan untuk
mengukur asap kendaraan. "Jika diukur dengan alat pengukur hasilnya diatas 2,4,
maka kendaraan itu tidak lolos uji emisi sebaliknya jika dibawah angka 2,4 maka
kendaraan yang diuji lolos," kata dia.
Berdasarkan data pada 2011, jumlah partikel debu di Kota Bogor, dari hasil
pantauan mencapai 200 mikro gram per meter kubik per hari. Sementara ambang
batasnya 150 mikro gram per meter kubik per hari. Sedangkan untuk karbondioksida
(CO) berkisar 1.000-5.000 mikrogram per meter kubik per hari. "Masih di bawah baku
mutu, tetapi kecenderungan tinggi dan sudah mulai menghawatirkan,"kata dia.
Menurut dia, uji emisi terhadap 1500 kendaraan di Kota Bogor akan dilakukan
di tiga lokasi berbeda selama tiga hari.
34
b. Pencemaran Tanah
Belasan anak dengan gangguan mental ditemukan di Desa Cinangka,
Kecamatan Ciampea, tak jauh dari Kota Bogor Jawa Barat. Penelitian menunjukkan
racun timbal (Pb) dari limbah peleburan aki bekas telah mencemari seluruh desa.
Bekerja sama dengan Blacksmith Institute dari Amerika Serikat, KPBB juga
mengungkap bahwa kadar Pb dalam darah penduduk setempat mencapai rata-rata
36,62 mcg/dL. Kadar tertinggi bahkan mencapai 65 mcg/dL, hampir 7 kali lipat
ambang yang ditetapkan WHO yakni 10 mcg/dL.
Ada beberapa gejala klinis pada penduduk setempat yang teramati dalam
penelitian tersebut yang diyakini berhubungan dengan tingginya pencemaran Pb, di
antaranya adalah gangguan mental. Dari 240 sampel anak yang diamati di Desa
Cinangka, sebanyak 12 anak (5 persen) terindikasi idiot.
Mengacu pada salah satu artikel dalam Convention on the Prevention and Punishment
of the Crime of Genocide (CPPCG), Ahmad Syafrudin, Direktur KPBB 35
menyebut kondisi yang terjadi di Desa Cinangka sebagai ecological genocide. Satu
generasi di desa tersebut terancam „mati‟ karena pencemaran Pb. “Mati kan tidak
selalu tentang fisik, tetapi juga tentang harapan. Membiarkan anak-anak lahir dengan
cacat mental itu sudah bisa disebut membunuh harapan mereka,” kata pria berkaca
mata yang akrab disapa Puput ini. Bila masih di bawah 20 mcg/dL, cemaran Pb dalam
darah anak-anak masih bisa dinetralkan dengan pemberian suplemen zat besi (Fe) dan
kalsium (Ca). Namun bisa sudah melampaui kadar tersebut, biasanya dokter akan
memberikan terapi chelation atau injeksi senyawa kimia tertentu seperti yang
diberikan pada anak autis untuk meredakan gejala klinisnya.
c. Pencemaran Air
BOGOR, (PRLM).-Pencemaran Sungai Ciliwung dinilai sudah sangat parah
dan termasuk dalam kategori tercemar berat. Limbah rumah tangga dinyatakan sebagai
penyebab utama pencemaran berat yang terjadi di Sungai Ciliwung. Hanya saja,
sampai saat ini pemerintah daerah masih sangat kesulitan untuk mengajak masyarakat
meninggalkan kebiasaan membuang sampah di sungai.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf ketika
melakukan penyisiran ke Sungai Ciliwung untuk membersihkan sampah di wilayah
Kelurahan Kedung Halang, Bogor Utara, Kota Bogor, Sabtu (5/2).
Lebih lanjut dikatakan Dede, jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan
sejumlah daerah yang menggantungkan sumber air dari Ciliwung akan mengalami
krisis air pada tahun 2012 atau 2013.
Dengan kondisi masyarakat yang ada sekarang, kata Dede, sosialisasi akan memakan
waktu yang sangat lama. Untuk itu, Pemprov Jabar akan mengeluarkan 36
peraturan gubernur untuk perlindungan dan pengawasan daerah aliran sungai (DAS)
yang ada di wilayah Jabar, seperti Ciliwung, Cisadane, dan Cimanuk.
Hal ini yang menyebabkan wilayah Bogor saat ini sering banjir karena air
limpasan sungai. Disayangkan Hapsono, sampai saat ini belum ada perhatian khusus
Pemkot Bogor terkait masalah sampah di sungai ini. Pemkot Bogor lebih banyak
beralasan adanya keterbatasan wewenang mereka untuk mengatasi masalah ini.
3
7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5584955/teknologi_pengendalian_pencemaran_air_di_indonesia
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2011/02/05/134324/pencemaran-sungai-
ciliwung-sangat-parah
https://m.tempo.co/read/news/2013/05/22/214482249/polusi-di-kota-bogor-
mengkhawatirkan
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/06/pencemaran-timbal-di-bogor-ditangani-klh
http://www.artikelsiana.com/2015/03/dampak-pencemaran-air-dampak-air.html
http://www.bersatulah.com/2015/07/dampak-nyata-pencemaran-air-bagi-hidup.html
http://www.wedaran.com/19613/pencemaran-tanah/
http://www.ebiologi.com/2015/07/akibat-dan-dampak-pencemaran-tanah.html
38
LAMPIRAN
Hasil Diskusi
Nur Azizah
Pertanyaan :
Bagaimana kerja surfaktan ramah lingkungan yang bias digunakan untuk menyiram tanaman?
Jawaban :
Surfaktan yang ramah lingkungan dibuat dengan alkyl yang linear sehingga lebih mudah di
dekomposisi oleh bakteri di tanah contohnya adalah LAS (Linear Alkyl Sulfonat). Sedangkan,
surfaktan yang dibuat dengan aryl seperti Alkyl Benzene Sulfonat cenderung tidak ramah
lingkungan karena tidak mudah dikomposisi oleh bakteri.
Tini Octaviani
Pertanyaan :
Jawaban :
Lebih baik agar limbah batang tebu hasil industri gula dimanfaatkan sebagai kerajinan yang
mempunyai nilai jual, agar limbah batang tebu tak menimbulkan pencemaran tanah
khususnya dalam hal estetika.
Pertanyaan :
Bagaimana cara penanggulangan pembakaran massal dan penaganan limbah organik maupun
anorganik?
Jawaban :
Untuk mencegah dampak yang lebih besar dari pembakaran massal maka sampah sebaiknya
ditimbun ditanah agar terdekomposisi oleh bakteri. Penaganan sampah organik dan anorganik
memang belum maksimal dicanangkan oleh pemerintah. Maka dari itu, bisa dimulai dari
bagian masyrakat paling kecil yaitu keluarga.
39