KB
1. Cakupan KB pasca persalinan 49,10%
2. Cakupan peserta KB aktif 60,37%
Kesehatan 1. Cakupan Tempat Pengelolaan Makanan 145,00%
Lingkungan (TPM) memenuhi syarat kesehatan
2. Cakupan Desa/kel yang sudah STBM 200%
3. Cakupan Desa/kel yang terisolasi(desa/kel 833,33%
sehat)
4. Cakupan TTU yang memenuhi syarat 89,62%
5. Cakupan Sarana Air Bersih (SAB) 178,01%
6. Cakupan Rumah Tangga Sehat 115,63%
7. Cakupan penyehatan kualitas sarana air 114,78%
minum
8. Cakupan sarana IRTP yang memenuhi 118,72%
syarat dalam rangka sertifikasi PIRT
9. Cakupan sarana damiu yang memenuhi 92,00%
syarat dalam rangka serifikasi laik sehat
10. Cakupan sarana jasa boga memenuhi 92,31%
syarat hygiene sanitasi
11. Cakupan sarana makanan jajanan 92,59%
memenuhi syarat hygiene sanitasi
12. Cakupan sarana rumah makan/restoran 95,45%
memenuhi syarat hygiene sanitasi
Pencegahan dan PENYAKIT MENULAR
Pengendalian 1. Cakupan penemuan TB baru 1,45%
Penyakit 2. Cakupan penderita TB yang dropout dari 56,52%
pengobatan TB ke Fasyankes
3. Cakupan kunjungan penderita TB MDR 714,29%
yang berobat ke Fasyankes
4. Angka penemuan penderita malaria 100,00%
dimasyarakat pada daerah endemis
5. Cakupan tempat perindukan nyamuk 100,00%
malaria yang diberikan larvasida pada
daerah endemis
6. Angka penemuan penderita kusta baru 24,41%
7. Cakupan penderita DBD yang ditangani 99,89%
8. Puskesmas memiliki unit konseling HIV- 100,00%
AIDS yang aktif
9. Cakupan penemuan penderita HIV 2,18%
10. Cakupan pemeriksaan HIV. IMS pada bumil 21,15%
dan populasi beresiko (petugas pelayanan
kesehatan)
11. Cakupan siswa SLTP dan SLTA yang paham 34,76%
tentang penyakit HIV
12. Cakupan penemuan penderita HIV pada 100,00%
keluarga ODHA
13. Cakupan pneumoni balita yang ditangani di 239,71%
Fasyankes
14 Cakupan penderita hepatitis B yang 0,00%
ditangani di fasyankes
15 Angka AFP (lumpuh layu) pada anak usia 100%
<15 tahun
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Cakupan pelayanan kesehatan penderita 45,83%
hipertensi sesuai standar
2. Cakupan pelayanan kesehatan penderita 70,74%
diabes mellitus sesuai standar
3. Cakupan penurunan prevalensi merokok 14,35%
pada usia ≥ 18 tahun
4. Cakupan sekolah yang melaksanakan 0.00%
kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
5. Cakupan desa/kel yang melaksanakan 250,00%
kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (
POSBINDU) PTM
6. Cakupan penemuan usia 30-50 tahun yang 0,50%
dideteksi dini kanker serviks
7. Cakupan penemuan usia 30-50 tahun yang 0,50%
dideteksi dini kanker payudara
8. Cakupan pelayanan skrining kesehatan 66,76%
pada usia 15-59 tahun sesuai standar (pra-
lansia)
9. Cakupan BIAS 90,70%
10. Cakupan desa/kelurahan UCI 113,64%
11. Cakupan desa/kel dengan KLB ditangani 100,00%
<24 jam
12. Bayi 0-11 bulan yang mendapatkan 80,52%
imunisasi dasar lengkap
13. Cakupan anak anak usia 12-24 bulan dapat 68,78%
imunisasi DPT-HB-HIB lanjutan dan campak
lanjutan
Tabel 2 Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
Puskesmas Sedadap tahun 2018
b. Penyelenggaraan UKM
Semua kegiatan UKM sudah terinci mulai dari kegiatan, tujuan, sasaran, target, rincian
kegiatan, jadwal pelaksanaan, penanggung jawab dan sumber dana.
Dokumen Terkait
Prosedur Audit Internal
Prosedur Penanganan Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi
Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
Prosedur Pemantauan Kepuasan Pelanggan
Prosedur Komunikasi Internal
Prosedur Penanganan Pengaduan Pelanggan
Prosedur Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran
2. Pengendalian Ketidaksesuaian
Puskesmas Sedadap Kabuten Nunukan menjamin bahwa semua ketidaksesuaian
diidentifikasi serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Semua
temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjiuti dengan tindakan koreksi untuk
menghilangkan ketidaksesuaian dan dipisahkan untuk mencegah berlarut-larutnya
ketidaksesuaian tersebut. Pengendalian hasil pelayanan yang tidak sesuai adalah sebagai
berikut :
a. Hasil yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak terjadi lagi.
b. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani hasil pelayanan
tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur.
c. Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi.
d. Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus dicatat.
e. Apabila pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima oleh pelanggan, maka
Puskesmas Sedadap harus mengambil langkah-langkah yang seseuai untuk
menanggulangi akibat/potensi akibatnya.
Dokumen Terkait
Prosedur Penanganan Produk tidak sesuai dan Tindakan Koreksi.
Prosedur Pemantauan dan tindakan pencegahan.
3. Analisa Data
Puskesmas Sedadap kabupaten Nunukan menjamin bahwa semua data dikumpulkan,
dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan penerapan sisitem
manajemen mutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan berkesinambungan.
Analisa data mencakup aspek kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses,
kecenderungan operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja
pemasok serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu. Analisa
data meliputi :
a. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola
dengan baik.
b. Data analisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai, misalkan
menggunakan metode statistik.
c. Analisis data dilakukan oleh tim PTP dan semua Penanggung Jawab program yang
ada di Puskesmas Sedadap kegunaannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-
masing proses dan melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan.
d. proses analisa data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi
lainnya.
e. Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak sesuaian,
ketidak efektifan dan ketidak efisienan serta tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan
f. Data analisis antara lain untuk memantau :
1. Kepuasan pelanggan
2. Kesesuian terhadap persyaratan pelayanan
3. Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
4. Kinerja pemasok
5. Sebagai dasar untuk mengambil langkah langkah yang diperlukan.
Dokumen Terkait
Prosedur Audit Internal
Prosedur Tinjauan Manajemen
Prosedur pemantauan kinerja tindakan pencegahan.
4. Peningkatan Berkelanjutan
Puskesmas Sedadap Kabupaten Nunukan senantiasa meningkatkan efektifitas efisiensi
sistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan sasaran mutu,
pemanfaatan hasil audit dan abalisa data serta hasil tindakan koreksi, pencegahan dan
tinjauan manajemen. Puskesmas Sedadap Kabupaten Nunukan menjamin bahwa
ketidaksesuaian yang ditemukan dihilangkan untuk mencegah terjadinya kembali
ketidaksesuaian. Puskesmas Sedadap Kabupaten Nunukan menjamin bahwa
ketidaksesuaian yang mungkin timbul dihilangkan sehinggga tidak terjadi kembali
kecenderungan ketidaksesuaian . Tindakan pencegahan yang diambil tergantumg dari
dampak yang diteimbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.
5. Tindakan koreksi dan Preventif
Program perbaikan Terus menerus :
a. Seluruh staf dan pimpinan eajib melakukan perbaikan secara terus menerus
terhadap efektifitas dan fisisensi sistem manajemen mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan mutu,
sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi, pencegahan serta
tinjauan manajemen.
c. Penyebab-penyebab terjadinya ketidaksesuaian dipastikan dieliminasi/dihilangkan
dan dicegah agar tidak terjadi lagi.
d. Tujuan dari tindakan dan pencegahan adalah mencegah terulangnya masalah yang
sama dan untuk meningkatkan Kinerja Puskesmas Sedadap kabupaten Nunukan
secara keseluruhan.
e. Upaya tindakan koreksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
f. Agar proses tindakan koreksi dan pencegahan berjalan lancar dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koreksi dan pencegahan telah disediakan yang
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Meinjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan
2. Menentukan penyebab-penyebab masalah
3. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan.
4. Menyimpan arsip tindakan koreksi dan pencegahan
5. Meninjau efektiVitas tindakan koreksi dan pencegahan.
g. MR bertanggung jawab memastikan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah
dilaksanakan menjadi lebih efektif dan efisien.
h. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
i. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat.
Dokumen Terkait
Prosedur Audit Internal
Prosedur tinjauan manajemen
6. sPelayanan Klinis
a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
b. Penunjang pelayanan klinis
c. Peningkatan Mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien :
1. penilaian indikator kinerja klinis
2. pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3. pelaporan insiden keselamatan pasien
4. analisis dan tindak lanjut
5. penerapan manajemen resiko
d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan pelayanan klinis
1. Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja
b. Penyelenggaraan UKM
c. Sasaran kinerja MDGs
2. Pemantauan dan pengukuran :
a. Kepuasan pelanggan
b. Audit internal
c. Pemantauan dan pngukuran proses
d. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4. Analisi data
5. Peningkatan berkelanjutan
6. Tindakan korektif
7. Tindakan preventif