Anda di halaman 1dari 15

MANUAL MUTU PENYENGGGARAAN UPAYA KESEHATAN MEASYARAKAT

1. Upaya kesehatan Masyarakat


a. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Kegiatan UKM direncanakan selama satu tahun (RPK Tahunan) yang kemuadian
dirinci dalam RPK Bulanan. Semua kegiatan UKM dibiayai oleh dana BOK.
2. Akses Upaya Kesehatan Masyarakat
Semua kegiatan UKM direncanakan untuk semua kelurahan diwilayah kerja
Puskesmas Sedadap, jadi diharapkan semua masyarakat mudah mengaksesnya.
3. Pengukuran Kinerja

Tabel 1 Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial


Puskesmas Sedadap tahun 2017
Upaya Indikator Sasaran Mutu Puskesmas Sedadap Capaian 2017
Kabupaten Nunukan
Promosi 1. Kebijakan publik berwawasan kesehatan 50,00%
Kesehatan
2. Pemanfaatan 10% dana desa untuk UKBM 0,00%
3. Pemanfaatan CSR oleh dunia Usaha 0,00%
4. Pemanfaatan SDM Ormas untuk kesehatan 60,00%
5. Tema pesan informasi dan eduksi kepada 50,00%
masyarakat
6. Posyandu aktif 0,00%
7. Desa siaga aktif 0,00%
8. Rumah tangga ber-PHBS 67,85%
Perbaikan Gizi 1. Cakupan inisiasi Menyusui dini (IMD) 63,03%
Masyarakat 2. Cakupan asi ekslusif 69,01%
3. cakupan Vit. A nifas 64,61%
4. Cakupan Fe3 90,08%
5. Penemuan dan penanganan kasus BBLR 6,78%
6. Balita ditimbang (D/S) 24,1%
7. balita Gizi kurang dan BGM 1,37%
8. Gisi buruk mendapat perawatan 100,00%
9. Cakupan balita Vit. A 2 kali/tahun 52,63%
10. Cakupan RT mengkomsumsi garam 100,00%
beryodium
11. Balita kurus yang mendapat makanan 82,35%
tambahan
12. Balita yang naik berat badannya 34,03%
13. Balita yang tidak naik berat badannya 2 5,6%
bulan berturut-turut
14. Balita memiliki buku KIA/KMS 24,01%
15. Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 83,93%
mendapat perawatan
16. Remaja putri mendapat tablet tambah 47,9%
darah
17. Presentase ibu hamil anemia 0,00%
Kesehatan 1. Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) 94,00%
memenuhi syarat
Lingkungan
2. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) 87,00%
Memenuhi syarat
3. Cakupan desa STBM 100,00%
4. Cakupan Rumah sehat 68,85%
KIA/KB 1. Kunjungan ibu hamil K1 (K1) 110%
2. Kunjungan ibu hamil K4 (K4) 94,83%
3. Persalinan oleh tenaga kesehatan 71,00%
4. Pelayanan ibu nifas pertama (KF1) 71,00%
5. Pelayanan ibu nifas ( KF3) 64,44%
6. Penanganan Komplikasi Obstetri (PKO) 50,50%
7. Akseptor KB aktif 49,11%
8. Kunjungan Neonatus pertama (KN1) 86,50%
9. Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) 80,30%
10. Penanganan komplikasi Neonatus (PKN) 100,00%
11. Pelayanan bayi 71,00%
12. Pelayanan balita 56,00%
13. Kematian ibu 4,8%
14. Kematian Neonatus 0,00%
15. Kematian bayi 2,55%
16. Kematian balita 2,55%
Pencegahan dan Penyakit Menular
pengendalian 1. Penemuan dan penanganan kasusu TB BTA 100,00%
Positif
penyakit
2. Penemuan dan penanganan kasus 15,81%
pneumonia balita
3. Penemuan dan penanganan kasus kusta 100,00%
4. Penanganan kasus DBD 83,87%
5. Penemuan dan penanganan kasus Diare 100,00%
6. Prevalensi HIV AIDS 0,80%
7. Penenuan dan penemuan kasusu campak 92,00%
8. Penemuan dan penangana kasusu malaria 0,00%
9. Penanganan kasus KLB yang ditangani < 24 0,00%
jam
Penyakit Tidak Menular (PTM)
1. Cakupan desa/kelurahan UCI 25,00%
2. Cakupan imunisasi dasar lengkap 77,4%
3. Penduduk anak usia 15tahun keatas yang 0,00%
memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV
4. Kesehatan Gigi Dan Mulut 10,81%
5. Skrining kesehatan usia 15-59 Tahun 0,00%
6. Skrining kesehatan usia 60 Tahun keatas 27,08%
7. Penderita hipertensi mendapat pelayanan 0,00%
sesuai standar
8. Penyandang diabetes mellitus mendapat 0,00%
pelayanan sesuai standar

Tabel 2 Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


Puskesmas Sedadap tahun 2017

Upaya Indikator Sasaran Mutu Puskesmas Sedadap Capaian 2017


Kabupaten Nunukan
Kesehatan Sekolah 1. Cakupan pelayanan skrining kesehatan pada 96,92%
usia pendidikan dasar sesuai standar
2. Cakupan sekolah dengan UKS dibina 100,00%
3. Cakupan Saka Bakti Husada (SBH) yang 0,00%
dibina
4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja 47,9%
Kesehatan Gigi dan 1. Cakupan pembinaan olahraga pada 10,81%%
Mulut kelompok masyarakat
Kesehatan Jiwa 1. Pelayanan kesehatan gangguan jiwa berat 100,00%

Usila 1. Cakupan pelayanan Usila 67,65%


Tabel 1 Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
Puskesmas Sedadap tahun 2018

Upaya Indikator Sasaran Mutu Puskesmas Sedadap Target


Kabupaten Nunukan Capaian 2018
Promosi Kesehatan PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG

1. Cakupan tenaga perawat dan bidan 0,00%


poskesdes dan pustu mendapatkan
orientasi desa siaga.
2. Jumlah tema pesan penyebaran informasi 100,00%
kesehatan
3. Jumlah jenis media penyebaran informasi 100,00%
kesehatan
PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
1. Cakupan kader kesehatan mendapatkan 54,05%
orientasi pemantauan PHBS
2. Cakupan kader UKBM mendapat pelatihan 85,47%
teknis UKBM
3. Cakupan kader kesehatan sekolah 230,77%
mendapat pelatihan kesehatan
4. Cakupan Rumah tangga ber PHBS 74,65%
5. Cakupan institusi pendidikan ber-PHBS 0,00%
6. Cakupan tempat-tempat umum ber-PHBS 539,08%
7. Cakupan posyandu aktif (purnama dan 8,89%
mandiri)
8. Cakupan desa/kelurahan siaga aktif 0,00%
9. Pemanfaatan 10% Dana desa/kel. Untuk 0,00%
UKBM
Perbaikan Gizi 1. Cakupan Bumil mendapat tablet tambah 98,41%
Masyarakat darah minimal 90 tablet selama kehamilan
(Fe3)

2. Cakupan bumil KEK mendapat makanan 100,00%


tambahan
3. Cakupan balita kurus mendapat makanan 97,10%
tambahan
4. Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat 100,00%
perawatan
5. Cakupan balita yang ditimbang berat 58,64%
badannya (D/S)
6. Cakupan bayi kurang dari 6 bulan 139,35%
mendapat ASI eksklusif
7. Balita 6-59 bulan mendapat Vit.A 98,32%
8. Cakupan rumah tangga menggunakan 111,11%
garam beryodium
9. Cakupan bayi lahir mendapat IMD 197,51%
10. Cakupan balita ditimbang naik berat 44,18%
badannya
11. Cakupan balita ditimbang tidak naik berat 0,62%
badannya
12. Cakupan balita ditimbang tidak naik berat 79,25%
badannya dua kali
13. Cakupan balita mempunyai buku KIA/KMS 110,11%
14. Cakupan ibu hamil anemia -95,80%
15 Cakupan balita dibawah garis merah 98,23%
16 Prevalensi Stunting (pendek dan sangat 76,78%
pendek) pada anak baduta (bawah dua
tahun)
17 Cakupan bayi dengan berat badan lahir 25,93%
rendah ( BB kurang 2.500 gram )
Kesehatan Ibu, KESEHATAN IBU
Anak dan Keluarga 1. Cakupan kasus resti ibu atau komplikasi 156,06%
Berencana yang ditangani (PKO)
2. Cakupan deteksi dini bumil resti oleh 132,20%
masyarakat
3. Cakupan distribusi buku KIA 92,10%
4. Cakupan ibu hamil yang mengikuti 92,23%
orientasi Pedoman Program Perencanaan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
5. Cakupan ibu hamil yang mengikuti kelas 66,20%
ibu hamil
6. Cajupan ibu hamil yang mengikuti senam 67,86%
hamil
7. Cakupan bumil mendapatkan penyuluhan 115,13%
kesehatan
8. Cakupan ibu hamil nifas (KF 1) 116,53%
kepuskesmas dan jaringannya
9. Cakupan ibu hamil nifas (KF lengkap) 116,53%
kepuskesmas dan jaringannya
10. Cakupan desa/kelurahan yang memiliki 0,00%
data rill ibu hamil
11. Cakupan pertolongan persalinan oleh 120,48%
nakes bagi keluarga kurang mampu
12. Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin 95,96%
sesuai standar
13. Cakupan pelayanan kesehatan antenatal 92,10%
sesuai standar
14. Cakupan keasus kematian ibu maternal 100,00%
yang diautopsi verbal
15. Cakupan kasusu kematian ibu maternal 100,00%
yang di audit
KESEHATAN ANAK
1. Cakupan balita yang mengikuti kelas balita 21,76%
2. Cakupan anak balita yang diimunisasi 31,41%
3. Cakupan penjaringan SDIDTK 90,32%
4. Cakupan kunjungan bayi 93,06%
5. Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru 90,86%
lahir sesuai standar (Neonatal)
6. Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai 72,26%
standar
7. Cakupan kasus kematian anak yang di 90,00%
autopsi Verbal (Perinatal)
8. Cakupan kasus kematian anak perinatal 90,00%
yang di audit
9. Menurunnya angka kematian balita 70,49%
(AKABA)
10. Cakupan penanganan komplikasi neonatal 91,46%

KB
1. Cakupan KB pasca persalinan 49,10%
2. Cakupan peserta KB aktif 60,37%
Kesehatan 1. Cakupan Tempat Pengelolaan Makanan 145,00%
Lingkungan (TPM) memenuhi syarat kesehatan
2. Cakupan Desa/kel yang sudah STBM 200%
3. Cakupan Desa/kel yang terisolasi(desa/kel 833,33%
sehat)
4. Cakupan TTU yang memenuhi syarat 89,62%
5. Cakupan Sarana Air Bersih (SAB) 178,01%
6. Cakupan Rumah Tangga Sehat 115,63%
7. Cakupan penyehatan kualitas sarana air 114,78%
minum
8. Cakupan sarana IRTP yang memenuhi 118,72%
syarat dalam rangka sertifikasi PIRT
9. Cakupan sarana damiu yang memenuhi 92,00%
syarat dalam rangka serifikasi laik sehat
10. Cakupan sarana jasa boga memenuhi 92,31%
syarat hygiene sanitasi
11. Cakupan sarana makanan jajanan 92,59%
memenuhi syarat hygiene sanitasi
12. Cakupan sarana rumah makan/restoran 95,45%
memenuhi syarat hygiene sanitasi
Pencegahan dan PENYAKIT MENULAR
Pengendalian 1. Cakupan penemuan TB baru 1,45%
Penyakit 2. Cakupan penderita TB yang dropout dari 56,52%
pengobatan TB ke Fasyankes
3. Cakupan kunjungan penderita TB MDR 714,29%
yang berobat ke Fasyankes
4. Angka penemuan penderita malaria 100,00%
dimasyarakat pada daerah endemis
5. Cakupan tempat perindukan nyamuk 100,00%
malaria yang diberikan larvasida pada
daerah endemis
6. Angka penemuan penderita kusta baru 24,41%
7. Cakupan penderita DBD yang ditangani 99,89%
8. Puskesmas memiliki unit konseling HIV- 100,00%
AIDS yang aktif
9. Cakupan penemuan penderita HIV 2,18%
10. Cakupan pemeriksaan HIV. IMS pada bumil 21,15%
dan populasi beresiko (petugas pelayanan
kesehatan)
11. Cakupan siswa SLTP dan SLTA yang paham 34,76%
tentang penyakit HIV
12. Cakupan penemuan penderita HIV pada 100,00%
keluarga ODHA
13. Cakupan pneumoni balita yang ditangani di 239,71%
Fasyankes
14 Cakupan penderita hepatitis B yang 0,00%
ditangani di fasyankes
15 Angka AFP (lumpuh layu) pada anak usia 100%
<15 tahun
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Cakupan pelayanan kesehatan penderita 45,83%
hipertensi sesuai standar
2. Cakupan pelayanan kesehatan penderita 70,74%
diabes mellitus sesuai standar
3. Cakupan penurunan prevalensi merokok 14,35%
pada usia ≥ 18 tahun
4. Cakupan sekolah yang melaksanakan 0.00%
kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
5. Cakupan desa/kel yang melaksanakan 250,00%
kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (
POSBINDU) PTM
6. Cakupan penemuan usia 30-50 tahun yang 0,50%
dideteksi dini kanker serviks
7. Cakupan penemuan usia 30-50 tahun yang 0,50%
dideteksi dini kanker payudara
8. Cakupan pelayanan skrining kesehatan 66,76%
pada usia 15-59 tahun sesuai standar (pra-
lansia)
9. Cakupan BIAS 90,70%
10. Cakupan desa/kelurahan UCI 113,64%
11. Cakupan desa/kel dengan KLB ditangani 100,00%
<24 jam
12. Bayi 0-11 bulan yang mendapatkan 80,52%
imunisasi dasar lengkap
13. Cakupan anak anak usia 12-24 bulan dapat 68,78%
imunisasi DPT-HB-HIB lanjutan dan campak
lanjutan
Tabel 2 Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
Puskesmas Sedadap tahun 2018

Upaya Indikator Sasaran Mutu Puskesmas Sedadap Target Capaian


Kabupaten Nunukan
2018
Kesehatan Sekolah 1. Cakupan pelayanan skrining kesehatan 92,41%
pada usia pendidikan dasar sesuai
standar
Kesehatan 1. Cakupan pembinaan olahraga pada 333,33%
Olahraga kelompok masyarakat
2. Cakupan jemaah haji yang mengikuti 100,00%
kegiatan kebugaran jasmani
3. Pelaksanaan kesehatan olahraga bagi 66,67%
anak SD
Kesehatan Kerja 1. Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja ( UKK) 99,01%
yang terbentuk
2. Cakupan pembinaan pos UKK 100,00%
3. Cakupan institusi yang mendapat 23,81%
sosialisasi K3
4. Cakupan institusi yang melaksanakan K3 71,43%
5. Cakupan keluarga dibina(keluarga rawan) 82,82%
Kesehatan Gigi & 1. Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan 34,84%
Mulut mulut
2. Cakupan pembinaan kesehatan Gigi dan 100,00%
Mulut di Sd, SMP, SMA sederajat
3. Cakupan pemeriksaan kesehatan Gigi 100,00%
dan Mulut di Sd, SMP, SMA sederajat
4. Cakupan penanganan siswa SD, SMP, 75,28%
SMA sederajat yang membutuhkan
perawatan kesehatan gigi
Kesehatan Jiwa 1. Cakupan deteksi dan penangana kasus 196,08%
Jiwa ( Gangguan prilaku, gangguan jiwa,
gangguan psikosomatik, masalah napza)
yang datang berobat di puskesmas.
2. Cakupan penanganan pasien terdeteksi 0,00%
gangguan kesehatan jiwa, melalui rujukan
ke RS/Spesialis
3. Cakupan pelayanan kesehatan penderita 100,00%
gangguan jiwa (ODGJ) berat sesuai
standar
Kesehatan Indera KESEHATAN MATA
1. Penemuan kasus penyakit mata di 198,73%
Puskesmas
2. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 7,02%
45 tahun
3. Cakupan rujukan katarak ke RS 63,16%
4. Cakupan skrining kalainan/gangguan 100,00%
refraksi pada anak sekolah
KESEHATAN TELINGA
1. Cakupan kegiatan penjaringan penemuan 100,00%
kasus gangguan pendengaran di sekolah
2. Cakupan kasus gangguan pendengaran di 100.00%
sekolah yang ditangani
Kesehatan Usia 1. Cakupan konseling lansia 200,00%
Lanjut 2. Cakupan pembinaan kelompok lansia 250,00%
3. Cakupan kegiatan senam lansia pada 250,00%
kelompok lansia
4. Cakupan pelayanan skrining kesehatan 80,00%
usia lanjut sesuai standar
Kesehatan 1. Cakupan pengobatan tradisional 0,00%
Tradisional terdaftar/berizi
2. Cajupan Pembinaan Kelompok Tanaman 100,00%
Obat Keluarga (TOGA)

b. Penyelenggaraan UKM
Semua kegiatan UKM sudah terinci mulai dari kegiatan, tujuan, sasaran, target, rincian
kegiatan, jadwal pelaksanaan, penanggung jawab dan sumber dana.

c. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs


1. Pementauan dan pengukuran
Seluruh tahapan kegiatan di Puskesmas Sedadap kabupaten Nunukan yang terkait
dengan prosese pengawasan, pemeriksaan, dimonitor, dievaluasi dan dianalisa untuk
menajmin kesesuaian terhadap perencanaan.
a. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan puskesmas sedadap dan pencapaian
sasaran mutu harus dipantau secara berkala.
b. Audit Internal
Pada interval yang terencana Puskesmas Sedadap Kabupaten Nunukan
melaksanakan audit internal untuk menetapkan apakah sistem manajemen mutu
memenuhi persyaratan akreditasi puskesmas sesuai dengan yang direncanakan,
telah dilaksanakan dan dipelihara secara efektif. Manajemen Puskesmas Sedadap
Kabupaten Nunukan menjamin bahwa semuan ketidaksesuaian yang ditemukan
dan diferivikasi apakah telah efektif dan efisien.
c. Pemantauan dan pengukuran proses
 Pemantauan dan pengukuran terhadap rencana yang telah dibuat.
 Data kegiatan pengukuran dan pemantauan dikumpulkan untuk dianalisa.
 Hasil dari analisa dipakai untuk :
 Membuktikan kesesuaian pelayanan
 Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
 Melakukan perbaikan secara terus-menerus
 Memastika tercapainya sasaran mutu
 Metode pemantauan, pengukuran, analisa, perbaikan, dipastikan sesuai
dengan tujuan.

d. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan


a. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan dilakukan sesuai prosedur.
b. Tujuan pemantauan dan pengukuran hasil layanan adalah untuk memastikan
persyaratan hasil pelayanan terpenuhi.
c. Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.
d. Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilaksanakan berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan yang tertuang dalam Prosedur Kerja pemantauan dan pengukuran
hasil pelayanan.
e. Catatan hasil pemantanaundan pengukuran hasil pelayanan harus dicatat termasuk
petugas yang melaksanakan.

Dokumen Terkait
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur Penanganan Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
 Prosedur Pemantauan Kepuasan Pelanggan
 Prosedur Komunikasi Internal
 Prosedur Penanganan Pengaduan Pelanggan
 Prosedur Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran

2. Pengendalian Ketidaksesuaian
Puskesmas Sedadap Kabuten Nunukan menjamin bahwa semua ketidaksesuaian
diidentifikasi serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Semua
temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjiuti dengan tindakan koreksi untuk
menghilangkan ketidaksesuaian dan dipisahkan untuk mencegah berlarut-larutnya
ketidaksesuaian tersebut. Pengendalian hasil pelayanan yang tidak sesuai adalah sebagai
berikut :
a. Hasil yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak terjadi lagi.
b. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani hasil pelayanan
tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur.
c. Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi.
d. Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus dicatat.
e. Apabila pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima oleh pelanggan, maka
Puskesmas Sedadap harus mengambil langkah-langkah yang seseuai untuk
menanggulangi akibat/potensi akibatnya.

Dokumen Terkait
 Prosedur Penanganan Produk tidak sesuai dan Tindakan Koreksi.
 Prosedur Pemantauan dan tindakan pencegahan.
3. Analisa Data
Puskesmas Sedadap kabupaten Nunukan menjamin bahwa semua data dikumpulkan,
dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan penerapan sisitem
manajemen mutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan berkesinambungan.
Analisa data mencakup aspek kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses,
kecenderungan operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja
pemasok serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu. Analisa
data meliputi :
a. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola
dengan baik.
b. Data analisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai, misalkan
menggunakan metode statistik.
c. Analisis data dilakukan oleh tim PTP dan semua Penanggung Jawab program yang
ada di Puskesmas Sedadap kegunaannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-
masing proses dan melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan.
d. proses analisa data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi
lainnya.
e. Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak sesuaian,
ketidak efektifan dan ketidak efisienan serta tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan
f. Data analisis antara lain untuk memantau :
1. Kepuasan pelanggan
2. Kesesuian terhadap persyaratan pelayanan
3. Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
4. Kinerja pemasok
5. Sebagai dasar untuk mengambil langkah langkah yang diperlukan.

Dokumen Terkait
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur Tinjauan Manajemen
 Prosedur pemantauan kinerja tindakan pencegahan.
4. Peningkatan Berkelanjutan
Puskesmas Sedadap Kabupaten Nunukan senantiasa meningkatkan efektifitas efisiensi
sistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan sasaran mutu,
pemanfaatan hasil audit dan abalisa data serta hasil tindakan koreksi, pencegahan dan
tinjauan manajemen. Puskesmas Sedadap Kabupaten Nunukan menjamin bahwa
ketidaksesuaian yang ditemukan dihilangkan untuk mencegah terjadinya kembali
ketidaksesuaian. Puskesmas Sedadap Kabupaten Nunukan menjamin bahwa
ketidaksesuaian yang mungkin timbul dihilangkan sehinggga tidak terjadi kembali
kecenderungan ketidaksesuaian . Tindakan pencegahan yang diambil tergantumg dari
dampak yang diteimbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.
5. Tindakan koreksi dan Preventif
Program perbaikan Terus menerus :
a. Seluruh staf dan pimpinan eajib melakukan perbaikan secara terus menerus
terhadap efektifitas dan fisisensi sistem manajemen mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan mutu,
sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi, pencegahan serta
tinjauan manajemen.
c. Penyebab-penyebab terjadinya ketidaksesuaian dipastikan dieliminasi/dihilangkan
dan dicegah agar tidak terjadi lagi.
d. Tujuan dari tindakan dan pencegahan adalah mencegah terulangnya masalah yang
sama dan untuk meningkatkan Kinerja Puskesmas Sedadap kabupaten Nunukan
secara keseluruhan.
e. Upaya tindakan koreksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
f. Agar proses tindakan koreksi dan pencegahan berjalan lancar dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koreksi dan pencegahan telah disediakan yang
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Meinjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan
2. Menentukan penyebab-penyebab masalah
3. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan.
4. Menyimpan arsip tindakan koreksi dan pencegahan
5. Meninjau efektiVitas tindakan koreksi dan pencegahan.
g. MR bertanggung jawab memastikan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah
dilaksanakan menjadi lebih efektif dan efisien.
h. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
i. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat.

Dokumen Terkait
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur tinjauan manajemen
6. sPelayanan Klinis
a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
b. Penunjang pelayanan klinis
c. Peningkatan Mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien :
1. penilaian indikator kinerja klinis
2. pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3. pelaporan insiden keselamatan pasien
4. analisis dan tindak lanjut
5. penerapan manajemen resiko
d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan pelayanan klinis
1. Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja
b. Penyelenggaraan UKM
c. Sasaran kinerja MDGs
2. Pemantauan dan pengukuran :
a. Kepuasan pelanggan
b. Audit internal
c. Pemantauan dan pngukuran proses
d. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4. Analisi data
5. Peningkatan berkelanjutan
6. Tindakan korektif
7. Tindakan preventif

Anda mungkin juga menyukai