Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL JOURNAL REVIEW Manajemen

Sarana & Prasarana Pendidikan

DISUSUN

OLEH :

PURWADI
7162144009

PENDIDIKAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018

PENGANTAR EKONOMI MAKRO CBR@2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hadiratkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas berkat
dan karunianyalah saya selaku penulis mampu menyelesaikan tugas “Critical
Journal Review” pada mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan ini “Critical Journal review” ini adalah
demi memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
yang diberikan oleh dosen.

Tak lupa pula saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nelly
Armayanti selaku dosen pengampu dalam Mata Kuliah Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan dan juga teman-teman saya tercinta di kelas B regular yang
selalu memberi masukan terhadap tugas yang harus di selesaikan khusunya kepada
rekan rekan saya. Saya berharap tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
dan saya juga memohon maaf apabila dalam penulisan terdapat kesalahan yang
tidak di sengaja.

Atas perhatiannya saya selaku penulis mengucapkan ribuan terimakasih.

Medan, Oktober 2018

Tim Penulis

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan @2018


1. IDENTITAS JURNAL
No. Judul Nama Jurnal Volume Tahun
Jurnal &
Halaman
Jurnal 1 Pengelolaan Sarana Dan Profesi Vol. 2, 2015
PrasaranaDiSmk Pendidikan No. 1,
Negeri 13, Karanganyar Menengah Juli 2015
: 41 - 48
2406-8012
Jurnal 2 Manajemen Sarana Jurnal Vol. 4 2015
Prasarana Pendidikan Administrasi Halaman
Smk Al-Ma’shum Pendidikan 189-200
(Ypam) Pendowo Asri
ISSN 2728-125-1

2. ABSTRAK
2.1. Tujuan Penelitian :
Jurnal 1 : Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengelolaan
Sarana Dan Prasarana Di Smk Negeri 13, Karanganyar. Jurnal 2 : Penelitian ini
bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan perencanaan, pengadaan,
inventarisasi, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan sarana prasarana di
SMK Al-Ma’shum Pendowo Asri serta kendala yang dihadapi sekolah dalam
manajemen sarana prasarana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan rancangan studi kasus..
2.2. Subjek Penelitian :
Jurnal 1 : Pada penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Smk Negeri 13
Karanganyar Kabupaten Karanganyar, yang beralamat di Jln. Adisumarmo
Tohudan Kulon RT 04 - RW III Tohudan Colomadu. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah arsip/dokumen dan aktivitas/peristiwa. Dokumen dan
arsip yang digunakan adalah catatan-catatan tertulis yang berupa struktur
organisasi, ketenagakerjaan, dan aktivitas lainnya di Smk Negeri 13 Karanganyar
Kabupaten Karanganyar.. Jurnal 2: Peneliti tertarik menjadikan SMK Al-Ma’shum
Pendowo Asri sebagai tempat penelitian dengan bagian pemeliharaan sarana dan
prasarana sebagai narasumber penelitian beserta sarana prasarana yang ada.

1} Critical Journal Review @2018


3. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Jurnal 1 : Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan data merupakan unsur penting dalam suatu penelitian, pada penelitian
ini digunakan tiga macam teknik pengumpulan data observasi, wawancara
mendalam dan dokumentasi. Peneliti menggunakan observasi partisipan aktif untuk
mencoba mempelajari dan memahami perilaku orang-orang yang terlibat. Jurnal 2
: Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan rancangan studikasus. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
metode analisis data menurut Miles dan Huberman, yaitu analisis data dilakukan
secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
jenuh. Aktivitas dalam analisis data melalui proses pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi, yang dilakukan selama
dan setelah pengumpulan data.
3.1. Teknik Pengumpulan Data
Pada jurnal 1 : pada penelitian ini digunakan tiga macam teknik
pengumpulan data observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Peneliti
menggunakan observasi partisipan aktif untuk mencoba mempelajari dan
memahami perilaku orang-orang yang terlibat. Pada metode observasi ini peneliti
ingin mengetahui lebih dekat tentang bagaimana audit internal dalam pengelolaan
mutu pendidikan. Jurnal 2 : Teknik pengumpulan data sama dengan jurnal 1 namun
Uji keabsahan data dalam penelitian ini meliputi uji validitas internal (credibility),
validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependability), dan obyektivitas
(confirmability). Tahap-tahap penelitian kualitatif (Tohirin,2012:55) yang peneliti
lakukanya itu tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, serta tahap analisis dan
interpretasi data..

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Analisa Hasil dan Pembahasan
Jurnal 1
Pengadaan sarana dan prasarana di Smk Negeri 13 Karanganyar diadakan
berdasarkan perencanaan yang disusun oleh warga sekolah yang terdiri dari kepala
sekolah, guru, komite sekolah, dan penjaga sekolah. Penyusunan rencana dilakukan
pada awal tahun ajaran baru. Perencanaan dibuat secara sistematis, rinci, dan teliti
berdasarkan informasi realistis tentang kondisi sekolah. Struktur perencanaan
memisahkan antara bangunan, perabot sekolah, dan alat pelajaran.
Pendistribusian, sarana, dan prasarana di Smk Negeri 13 Karanganyar
meliputi: pendistribusian barang dilakukan oleh petugas pengadaan dan yang

2} Critical Journal Review @2018


menerima sarana-parasarana dengan memperhatikan kesesuaian barang yang
diadakan. Pendistribusian dilakukan sesuai dengan pemetaan yang telah
dilaksanakan sebelumnya dengan cara langsung maupun tidak langsung.
Hasil penelitian tentang pemeliharaan sarana dan prasarana di Smk Negeri 13
Karanganyar yang diperoleh di lapangan melalui teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi meliputi: pemeliharaan sarana prasarana pembelajaran dilakukan oleh
guru bersama siswa dengan cara menjaga kebersihan sarpras dan menempatkan
pada tempat yang telah tersedia. Untuk sarana dan prasarana yang tidak dapat
diperbaiki oleh guru, maka guru melaporkan kepada kepala sekolah secara lisan
yang ditindaklanjuti dengan laporan tertulis. Pelaksanaan perbaikan sarana
prasarana pembelajaran dilakukan oleh pihak ke III yang ditunjuk oleh kepala
sekolah dengan menggunakan alokasi biaya yang tersedia pada pos belanja
pemeliharaan oleh bendahara setelah mendapat persetujuan kepala sekolah.
Kegiatan pemeliharan sarana prasarana pembelajaran di Smk Negeri 13
Karanganyar diklasifi kasikan menjadi 2 yaitu pemeliharan pada sarana prasarana
pembelajaran yang habis dipakai dan pemeliharaan pada sarana prasarana
pembelajaran yang tidak habis dipakai.
Jurnal 2
Dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, kepala SMK Al-
Ma’shum Pendowo Asri tidak bekerja sendiri tapi melibatkan dewan guru dan
komite sekolah dalam kepanitiaan. Apa yang dilakukan oleh kepala sekolah sudah
sesuai teori. Temuan dalam penilitian ini pada dasarnya sesuai dengan pendapat
Bafadal (2003:32) yang memaparkan bahwa pengadaan dapat dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut Pembelian, hadiah atau sumbangan, tukar menukar
dan pinjaman. Kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al-
Ma’shum Pendowo Asri ditangani oleh petugas khusus, yaitu bendahara barang dan
operator DAPODIK yang diangkat oleh kepala sekolah sebagai manajer sarpras.
Kegiatan inventarisasi dilakukan dengan tahapan pencatatan sarana dan prasarana
sekolah dalam buku-buku sarana prasarana, koding dan labeling. Kepala sekolah
juga melaporkan kegiatan inventarisasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten
Tulang.
Temuan penelitian ini relevan dengan hasil penelitian Belmo (2012) yang
memaparkan bahwa terdapat sejumlah hambatan dalam manjemen sarana prasarana
di SMK yang diatasi oleh pihak sekolah terhadap peserta didik, pihak sekolah
memberi himbauan dan sanksi untuk menciptakan rasa tanggung jawab untuk
merawat dan menjaga fasilitas pendidikan,

3} Critical Journal Review @2018


5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jurnal 1 : Pengadaan sarana dan prasarana di Smk Negeri 13 Karanganyar
direncanakan pada Awal Tahun Pelajaran baru, berdasarkan musyawarah warga
sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan penjaga sekolah.
Penyusunan perencanaan tersebut dibuat secara sistematis, rinci, dan teliti.
Berdasarkan informasi realistis tentang kondisi sekolah. Spesifi kasi sarana dan
prasarana sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya.Barang yang
telah di terima diperiksa dan diinvestarisasikan oleh panitia pengadaan.
Jurnal 2 : Kegiatan perencanaan, pengadaan, penginventarisasian,
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al-
Ma’shum Pendowo Asri sudah berjalan dengan baik dan sesuai teori. Sedangkan
untuk kegiatan penghapusan belum sepenuhnya sesuai teori, sekolah tidak selalu
membuat berita acara terhadap barang-barang yang dimusnahkan..

5.2. Saran
Jurnal 1 : Hal yang perlu diperhatikan adalah ketepatan barang yang di
sampaikan, baik jumlah maupun jenisnya; ketepatan sasaran penyampaiannya dan
ketepatan kondisi barang yang di salurkan. Panitia pengadaan memetakan sarana
dan prasarana yang akan dialokasikan, baru didistribusikan sesuai dengan
kebutuhan sarpras. Pendistribusian dilakukan dengan 2 (dua) sistem, yaitu
pendistribusian langsung dan tak langsung. Pendistribusian langsung, diterapkan
terhadap barang-barang yang dalam pengirimannya dilakukan sekaligus, langsung
disalurkan kepada kepala sekolah, guru, atau penjaga yang membutuhkan, tanpa
melalui proses penyimpanan. Pendistribusian tak langsung dilakukan terhadap
sarpras yang pengirimannya tidak selesai sekaligus, sehingga sebelum semua
pengiriman lengkap, maka belum dapat diserahkan kepada yang bersangkutan.
Jurnal 2 : Sehubungan dengan ini maka disarankan oleh peneliti sebagai
berikut (1) bagi Kepala Sekolah sebagai manajer pendidikan, diharapkan lebih
memperhatikan aspek pengadaan sarana dan prasarana dengan melibatkan peran
serta orang tua peserta didik dan pemerintah, lebih meningkatkan lagi aspek
invetarisasi sarana dan prasarana dengan mengikutsertakan petugas yang ada dalam
berbagai kegiatan pelatihan, serta lebih meningkatkan pengawasan terhadap aspek
penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sehingga dapat
berjalan sesuai prosedur; (2) bagi bendahara barang, diharapkan lebih
meningkatkan kompetensinya; (3) bagi komite sekolah, hendaknya lebih terlibat
secara aktif dalam kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan untuk
mendukung tercapainya sarana dan prasarana yang memenuhi SNP;.

4} Critical Journal Review @2018


6. KOMENTAR PENULIS (REVIEWER) :
Setelah mereview dua jurnal dengan topik pembahasan yang sama yaitu
berkaitan dengan manajemen sarana dan prasarana pendidikan namun dengan
subjek dan objek penelitian yang berbeda, dimana jurnal pertama di SMK Negeri
dan jurnal kedua di SMK Swasta. Penulis (reviewer) menyimpulkan dari kedua
jurnal tersebut memiliki hasil yang sama bahwa Manajemen sarana dan prasarana
memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kepuasan belajar peserta didik
dan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Semakin tinggi manajemen
sarana dan prasarana pendidikan maka semakin tingi pula tingkat prestasi belajar
siswa, sebaliknya semakin rendah manajemen yang dilakukan pihak sekolah maka
semakin rendah pula prestasi belajar siswa.
Dari segi metode penelitian yang dilakukan dalam kedua jurnal, metode yang
digunakan sudah sangat jelas. Populasi, sampel, teknik pengumpulan data, analisis
data, serta tujuan dipaparkan secara jelas. Serta pada pembahasan teori-teori yang
sangat relavan terhadap variable penelitian dan hasil yang didapat
Kedua jurnal yang direview menggunakan metode penelitian yang sama yaitu
field research dan library research (berbasis teori), serta analisis data penelitian dari
kedua jurnal ini juga sama yaitu pada penelitian ini digunakan tiga macam teknik
pengumpulan data observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Peneliti
menggunakan observasi partisipan aktif untuk mencoba mempelajari dan memahami
perilaku orang-orang yang terlibat. Pada metode observasi ini peneliti
ingin mengetahui lebih dekat tentang bagaimana audit internal dalam pengelolaan
mutu pendidikan. Hasil penelitian yang diperoleh juga relative sama bahawa
manajemen sarana dan prasarana pendidikan sudah cukup baik.

5} Critical Journal Review @2018


ISSN 2406-8012

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DI SMK NEGERI 13,


KARANGANYAR
1) 2)
Wahyu Ardhi Bandono , Samino
1
SMK Sakti Gemolong
Bandono_19@yahoo.co.id 2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Samino@ums.ac.id

6. Abstract
The purpose of this study are (1) to describe the characteristics of the provision of facilities and
infrastructures; (2) to describe the characteristics distribution of facilities and infrastructures; (3)
too describe the characteristics of facilities and infrastructures maintenance. This research uses
qualitative research and ethnographic research design. Data was collected through observation,
interview, and documentation. Model analysis of the data in this study uses cross-site analytical
methods for description. The results of the study are
(1) Provision of facilities and infrastructure in 13 Tohudan Vocational Hight School held by
planning needs of infrastructure were prepared at the start of the new academic year, along with
the preparation of the budget revenue and expenditure plan prepared in discussion of school
community which consists of principals, teachers, school committee, and the school janitor. (2)
The direct distribution applied the goods done at once, the items that have been received and in
inventoried directly distributed to the principal, teacher, or school guard. While the indirect
distribution is not completed at onces, so before the distribution completes, it cannot be handed
over to the concerned, in addition to the indirect distribution occur if there are remaining
infrastructure. (3) Maintenance of infrastructure study conducted by teachers with students by
keeping the facilities and infrastructure and put in the available space. And if there is damage, the
infrastructure which cannot be handled by the teacher, the teacher reports verbally to the school
principal and followed up with a written report to the principal.

Keywords: procurement, distribution, maintenance, infrastructure


7. PENDAHULUAN Pendistribusian sarana dan prasarana
biasanya disesuaikan dengan kebutuhan
Pengadaan sarana dan prasarana sekolah
pembelajaran. Pendistribusian sarana dan
dimaksudkan untuk menunjang kegiatan
prasarana, tiga hal yang harus dilakukan
pembelajaran agar berjalan secara efektif dan
oleh kepala sekolah dan guru di SMK,
efi sien sesuai dengan tujuan yang telah
terkait dengan pendistribusian sarana dan
ditentukan. Pengadaan merupakan fungsi
prasarana yaitu: (1) ketepatan barang yang
operasional pertama dalam manajemen
disampaikan, baik jumlah maupun
sarana dan prasarana pendidikan
jenisnya; (2) ketepatan sasaran
persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya
penyampaiannya; dan (3) ketepatan kondisi
merupakan serangkaian kegiatan untuk
barang yang disalurkan. Dalam rangka itu,
menyediakan sarana dan prasarana
paling tidak kepala sekolah dan guru
pendidikan persekolahan yang sesuai
melakukan langkah penyusunan alokasi
dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan
barang, pengiriman barang, dan
jenis dan spesifi kasi, jumlah, waktu
penyerahan barang.
maupun tempat, dengan harga dan sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan. Sarana dan prasarana mampu bertahan lama
dan dimanfaatkan untuk membantu proses
Penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaraan. Oleh sebab itu, setiap
diperlukan pendistribusian yang baik.

Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di SMK Negeri 13 Tohudan.. (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 41
ISSN 2406-8012

sekolah diwajibkan untuk melakukan RW III Tohudan Colomadu. Sumber data


pemeliharaan yang baik melalui berbagai yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cara, diantaranya mewajibkan setiap arsip/dokumen dan aktivitas/peristiwa.
peserta didik untuk menjaga kebersihan dan Dokumen dan arsip yang digunakan adalah
mewajibkan kepada guru untuk catatan-catatan tertulis yang berupa
melaporkan segala kerusakan sebelum struktur organisasi, ketenagakerjaan, dan
kerusakan sarana dan prasarana menjadi aktivitas lainnya di Smk Negeri 13
lebih parah lagi. Selain itu, setiap sekolah Karanganyar Kabupaten Karanganyar.
perlu mempunyai program pemeliharaan,
Menurut Sutopo (2005: 49) “Dalam
perawatan, perbaikan, dan serta
pembangunan kembali gedung sekolah, penelitian kualitatif, posisi
perangkat dan lingkungannya. narasumbersangat penting, sebagai
individu yang memiliki informasi”.
Berdasarkan latar belakang penelitian Informan merupakan tumpuan
seperti diuraikan di atas, maka dalam pengumpulan data bagi peneliti dalam
penelitian ini akan dikaji bagimana
mengungkapkan permasalahan penelitian.
pengelolaan sarana dan prasarana di Smk
Teknik pengumpulan data merupakan
Negeri 13 Karanganyar , sehingga mampu unsur penting dalam suatu penelitian, pada
membantu guru dalam melaksanakan
penelitian ini digunakan tiga macam teknik
proses pembelajaran. Tujuan dalam pengumpulan data observasi, wawancara
penelitian ini adalah untuk
mendalam dan dokumentasi. Peneliti
mendeskripsikan pengelolaan sarana dan menggunakan observasi partisipan aktif
prasarana di Smk Negeri 13 Karanganyar, untuk mencoba mempelajari dan
yang meliputi: (1) karakteristik pengadaan memahami perilaku orang-orang yang
sarana dan prasarana di Smk Negeri 13 terlibat. Pada metode observasi ini peneliti
Karanganyar. (2) karakteristik ingin mengetahui lebih dekat tentang
pendistribusian sarana dan prasarana di bagaimana audit internal dalam
Smk Negeri 13 Karanganyar. (3)
pengelolaan mutu pendidikan. Proses
karakteristik pemeliharaan sarana dan
wawancara dalam penelitian ini mengacu
prasarana di Smk Negeri 13 Karanganyar. pada teori fi rst order understanding dan
8. METODE PENELITIAN second order undertsanding. Menurut
Tjipto Subadi (2013) bahwa First order
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
understanding adalah proses wawancara
kualitatif. Menurut Moleong (2007: 3) dengan cara bertanya kepada informan.
bahwa metode kualitatif sebagai
Informan menginterpretasikan pertanyaan
prosedur penelitian yang menghasilkan
penelitian sehingga peneliti mendapat
data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari jawaban yang tepat. Second order
orang-orang dan perilaku yang dapat understanding adalah peneliti
diamati. Pendekatan ini diarahkan pada menginterpretasikan interpretasi dari
latar dan individu tersebut secara holistik informan tersebut sehingga menemukan
(utuh). Desain penelitian ini menggunakan makna baru yang akurat. Pemaknaan
pendekatan atau desain etnografi . Mantja
peneliti tersebut tidak boleh bertentangan
(2005: 2) menyatakan bahwa etnografi dengan interpretasi informan. Metode ini
merupakan rekonstruksi budaya dipergunakan untuk mencari data jumlah
sekelompok manusia atau hal-hal yang
karyawan, data pendaftar, data kelulusan,
dianggap budaya dalam berbagai kancah data sarana-prasarana dan catatan-catatan
kehidupan manusia. lain yang relevan dengan permasalahan
Pada penelitian ini peneliti mengambil penelitian. Dokumen dalam penelitian ini
lokasi di Smk Negeri 13 Karanganyar berupa kurikulum, silabus, dan RPP.
Kabupaten Karanganyar, yang beralamat di
Jln. Adisumarmo Tohudan Kulon RT 04 -

Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di SMK Negeri 13 Tohudan.. (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 42
ISSN 2406-8012

Menurut Sugiyono (2007: 366) uji harus diadakan dan menentukan skala
keabsahan data dalam penelitian kualitatif prioritas, serta menyusun anggaran
meliputi uji credibility kebutuhan biaya pengadaan sarpras yang
(validitas internal), transferability nantinya disatukan dalam RAPBS,
(validitas eksternal), dependability dilakukan oleh panitia/ petugas yang
(reliabilitas), dan confi rmability ditunjuk oleh kepala sekolah berdasarkan
(objektivitas). Dalam surat perintah tugas (SPT).
peneitian kualitatif, analisis data
Perencanaan pengadaan sarana dan
dilakukan sejak awal dan sepanjang
prasarana disusun secara sistematis,
proses penelitian berlangsung. Teknik realistis berdasarkan analisis kebutuhan.
analisis data dalam penelitian ini hal ini menunjukkan bahwa sekolah telah
menggunakan teknik second order
memikirkan dan menetapkan kegiatan atau
understanding sedangkan alur penelitian
program yang akan dilakukan di masa yang
mengacu pandangan Miles dan Huberman
akan datang untuk mencapai tujuan
(2005: 16) dengan tiga prosedur yaitu: (1)
pendidikan sesuai prosedur yang benar,
redu ksi data, (2) penyajian data, dan (3) yaitu merumuskan tujuan yang ingin
penarikan kesimpulan/verifi kasi. dicapai, memilih program untuk mencapai
tujuan, dan identifi kasi serta pengerahan

HASIL PENELITIAN sumber yang jumlahnya terbatas.


DAN PEMBAHASAN
Adanya pengadaan yang berdasarkan
perencanaan yang matang tersebut
9. Pengadaan Sarana dan menunjukkan bahwa kepala sekolah, guru,
Prasarana di Smk Negeri 13 dan komite sekolah Smk Negeri 13
Karanganyar Karanganyar Tohudan telah menyadari

engadaan sarana dan prasarana di Smk arti pentingnya sarana dan prasarana
Negeri 13 Karanganyar diadakan sekolah, dimana sekolah telah memikirkan
berdasarkan perencanaan yang disusun kebutuhan yang diperlukan untuk

oleh warga sekolah yang terdiri dari kepala pendidikan yang berupa peralatan dan
sekolah, guru, komite sekolah, dan penjaga perlengkapan yang secara langsung
sekolah. Penyusunan rencana dilakukan dipergunakan dan menunjang proses

pada awal tahun ajaran baru. Perencanaan pendidikan, maupun fasilitas yang secara
dibuat secara sistematis, rinci, dan teliti tidak langsung menunjang jalannya

berdasarkan informasi realistis tentang proses pendidikan atau pengajaran


kondisi sekolah. Struktur perencanaan (Nurkolis, 2006: 49).
memisahkan antara bangunan, perabot Perencanaan pengadaan sarana dan
sekolah, dan alat pelajaran. prasarana yang dilakukan oleh kepala
Prasarana pembelajaran diklasifi kasikan sekolah, guru, dan komite sekolah
menjadi dua macam, yaitu prasarana pada dasarnya merupakan persiapan

pendidikan yang secara langsung menyusun suatu keputusan berupa langkah-


digunakan untuk proses belajar mengajar langkah penyelesaian suatu masalah atau
dan prasarana pendidikan yang pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah
keberadaannya tidak digunakan untuk pada pencapaian tujuan tertentu. Hal ini
proses belajar mengajar, tetapi secara sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
langsung sangat menunjang terjadinya Nawawi (2006: 16).
proses belajar mengajar. Pengadaan sarana Pengadaan sarana-prasarana pendidikan
dan prasarana dilaksanakan dengan pada dasarnya merupakan upaya
prosedur sebagai berikut: menyusun merealisasikan rencana pengadaan
rencana kebutuhan sarpras dalam satu perlengkapan yang telah disusun
tahun kedepan, mendata kebutuhan yang sebelumnya. Berkaitan dengan pengadaan

Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di SMK Negeri 13 Tohudan.. (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 43
ISSN 2406-8012

sarana prasarana sekolah, ada beberapa cara 10. Pendistribusian Sarana


yang dapat ditempuh oleh pengelola dan Prasarana di Smk Negeri 13
sekolah untuk mendapatkan sarana Karanganyar
prasarana yang dibutuhkan sekolah, antara
Pendistribusian, sarana, dan prasarana di
lain dengan cara membeli, mendapatkan
Smk Negeri 13 Karanganyar meliputi:
hadiah atau sumbangan, tukar menukar,
pendistribusian barang dilakukan oleh
dan meminjam. Namun pengadaan sarana
petugas pengadaan dan yang menerima
dan prasarana di Smk Negeri 13
sarana-parasarana dengan memperhatikan
Karanganyar, hampir semuanya
kesesuaian barang yang diadakan.
dilakukan melalui pembelian, dan atau
Pendistribusian dilakukan sesuai dengan
disediakan oleh pemerintah.
pemetaan yang telah dilaksanakan
Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan sebelumnya dengan cara langsung maupun
dengan cara menyediakan semua keperluan tidak langsung.
barang atau jasa berdasarkan hasil
Pendistribusian sarana dan prasarana
perencanaan dengan maksud untuk
dengan sistem pendistribusian langsung,
menunjang kegiatan pembelajaran agar
sarana dan prasarana yang diterima oleh
berjalan secara efektif dan efi sien sesuai
sekolah melalui pembelian maupun yang
dengan tujuan yang diinginkan. Hal ini
diterima dari pemerintah setelah
merupakan fungsi operasional pertama
diinventarisasikan langsung disalurkan
dalam manajemen sarana dan prasarana
pada bagian-bagian yang membutuhkan
pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada
tanpa melalui proses penyimpanan terlebih
hakikatnya merupakan serangkaian
dahulu. Namun beberapa sarana seperti alat
kegiatan untuk menyediakan sarana dan
tulis, bahan praktik yang berupa
prasarana pendidikan persekolahan sesuai
barangbarang kecil, dan barang-barang
dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan
yang masih tersisa, dilakukan dengan
jenis dan spesifi kasi, jumlah, waktu
sistem tidak langsung, artinya barang
maupun tempat, dengan harga dan sumber
barang yang sudah diterima dan sudah
yang dapat dipertanggungjawabkan.
diinventarisasikan tidak secara langsung
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disalurkan, melainkan harus disimpan
dikemukakan bahwa pengadaan sarana dan terlebih dahulu di gudang penyimpanan
prasarana Smk Negeri 13 Karanganyar, dengan teratur.
merupakan faktor utama untuk
Sistem yang digunakan oleh Smk Negeri 13
meningkatkan efektifi tas dan efi siensi
Karanganyar dimaksudkan agar
pembelajaran berdasarkan perencanaan
pendistribusian dapat berjalan dengan
yang tepat. Hal ini sesuai dengan hasil
efektif, dimana Smk Negeri 13
penelitian Syakima, Nurul M.Y (2011)
Karanganyar dalam mendistribusikan
yang menyimpulkan bahwa: Pengelolaan
sarana dan prasarana berupaya agar
sarana dan prasarana merupakan salah satu
memenuhi beberapa asas yaitu: (1) asas
faktor utama untuk meningkatkan perilaku
ketepatan; (2) asas kecepatan; (3) asas
belajar siswa. Kepala sekolah dan pihak
keamanan; (4) asas ekonomis. Namun
pengadaan sarana dan prasarana harus lebih
terhdap barang-barang yang perlu disimpan
intensif untuk berdiskusi dengan guru
di gudang sekolah mempertimbangkan
tentang bagaimana mendorong siswa
pengawasan yang efektif, sehingga sarana
agar lebih berdisiplin di dalam kelas,
dan prasarana yang disimpan selalu dalam
merancang ulang tata letak, dan
keadaan baik dan utuh.
mempertimbangkan kembali alat
pengajaran yang sekarang menjadi Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan
kebutuhan utama siswa. bahwa pendistribusian sarana dan
prasarana yang dilakukan di Smk Negeri
13 Karanganyar, pada dasarnya ada dua

Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di SMK Negeri 13 Tohudan.. (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 44
ISSN 2406-8012

sistem, yaitu sistem langsung dan sistem tertulis. Pelaksanaan perbaikan sarana
tidak langsung. Pendistribusian dengan prasarana pembelajaran dilakukan oleh
sistem langsung berarti barang-barang yang pihak ke III yang ditunjuk oleh kepala
sudah diterima dan diinventarisasikan sekolah dengan menggunakan alokasi
langsung disalurkan pada bagian-bagian biaya yang tersedia pada pos belanja
yang membutuhkan tanpa melalui proses pemeliharaan oleh bendahara setelah
penyimpanan terlebih dahulu. Sedangkan mendapat persetujuan kepala sekolah.
sistem pendistribusian tidak langsung Kegiatan pemeliharan sarana prasarana
adalah barang-barang yang sudah diterima pembelajaran di Smk Negeri 13
dan diinventarisasikan tidak secara Karanganyar diklasifi kasikan menjadi 2
langsung disalurkan, dengan artian harus yaitu pemeliharan pada sarana prasarana
menjalani proses penyimpanan terlebih pembelajaran yang habis dipakai dan
dahulu baik digudang penyimpanan atau pemeliharaan pada sarana prasarana
tempat lainnya. pembelajaran yang tidak habis dipakai.
Berdasarkan uraian di atas dapat Pemeliharaan merupakan kegiatan
disimpulkan bahwa pendistribusian sarana penjagaan atau pencegahan dari kerusakan
dan prasarana dilakukan untuk
suatu barang, sehingga barang tersebut
menempatkan sarana dan prasarana yang kondisinya baik dan siap digunakan.
tepat, sehingga investasi yang telah
Pemeliharaan mencakup segala upaya yang
dilakukan oleh sekolah nantinya benar-
terus menerus untuk mengusahakan agar
benar dapat digunakan dengan tepat, hal ini peralatan tersebut tetap dalam keadaan
dimaksudkan untuk meningkatkan
baik. Pemeliharaan di mulai dari
pembelajaran siswa. Dengan demikian
pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-
hasil penelitian ini mendukung penelitian
hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan
Picus (2005), yang menyimpulkan bahwa yang bersifat khusus harus dilakukan oleh
pentingnya investasi fasilitas sekolah
petugas yang mempunyai keahlian sesuai
karena semua anak berhak untuk
dengan jenis barang yang dimaksud. Hal ini
menghadiri sekolah yang aman, bersih, dan
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
lingkungan pendidikan yang tepat. Namun, Dharma (2007: 31) mengemukakan
para pembuat kebijakan harus menyadari
pendapatnya bahwa: Pemeliharaan sarana
bahwa investasi dalam fasilitas pendidikan
dan prasarana sekolah adalah kegiatan
tidak mungkin sendiri untuk meningkatkan untuk melaksanakan pengurusan dan
pembelajaran siswa. pengaturan agar semua sarana dan
prasarana selalu dalam keadaan baik dan
11. Pemeliharaan Sarana dan siap untuk digunakan secara berdayaguna
Prasarana di Smk Negeri 13 dan berhasil guna dalam mencapai tujuan
Karanganyar pendidikan.
Hasil penelitian tentang pemeliharaan Dengan adanya pemeliharaan secara rutin
sarana dan prasarana di Smk Negeri 13 bertujuan agar usia pakai sarana dan
Karanganyar yang diperoleh di lapangan prasarana dapat panjang, dan hal ini telah
melalui teknik wawancara, observasi, dan terbukti pada sarana dan prasarana yang
dokumentasi meliputi: pemeliharaan sarana ada di Smk Negeri 13 Karanganyar,
prasarana pembelajaran dilakukan oleh demikian pula dengan adanya
guru bersama siswa dengan cara menjaga pemeliharaan secara berkala semua sarana
kebersihan sarpras dan menempatkan dan prasarana khususnya peralatan dapat
pada tempat yang telah tersedia. Untuk dipergunakan setiap saat, hal ini sesuai
sarana dan prasarana yang tidak dapat dengan teori yang dikemukakan oleh
diperbaiki oleh guru, maka guru Dharma (2007: 31), menyatakan bahwa:
melaporkan kepada kepala sekolah secara Tujuan pemeliharaan: (1) Untuk
lisan yang ditindaklanjuti dengan laporan mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal

Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di SMK Negeri 13 Tohudan.. (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 45
ISSN 2406-8012

ini sangat penting terutama jika dilihat dari barang yang di salurkan. Panitia pengadaan
aspek biaya, karena untuk membeli suatu memetakan sarana dan prasarana yang akan
peralatan akan jauh lebih mahal jika dialokasikan, baru didistribusikan sesuai
dibanding dengan merawat bagian dari dengan kebutuhan sarpras. Pendistribusian
peralatan tersebut. (2) Untuk menjamin dilakukan dengan 2 (dua) sistem, yaitu
kesiapan operasional peralatan untuk pendistribusian langsung dan tak langsung.
mendukung kelancaran pekerjaan sehingga Pendistribusian langsung, diterapkan
diperoleh hasil yang optimal. (3) Untuk terhadap barang-barang yang dalam
menjamin ketersediaan peralatan yang pengirimannya dilakukan sekaligus,
diperlukan melalui pengecekkan secara langsung disalurkan kepada kepala sekolah,
rutin dan teratur. (4) Untuk menjamin guru, atau penjaga yang membutuhkan,
keselamatan orang atau siswa yang tanpa melalui proses penyimpanan.
menggunakan alat tersebut. Pendistribusian tak langsung dilakukan
terhadap sarpras yang pengirimannya tidak
Hasil penelitian ini sekaligus mendukung
selesai sekaligus, sehingga sebelum semua
penelitian yang dilakukan oleh Asiabaka
pengiriman lengkap, maka belum dapat
(2008) yang menyatakan bahwa: Fasilitas
diserahkan kepada yang bersangkutan.
sekolah memberi makna pada proses
belajar mengajar. Pengelolaan sarana Pemeliharaan dilakukan oleh guru dan
prasarana adalah merupakan bagian siswa. Apabila pemeliharaan dan perbaikan
integral dari keseluruhan manajemen tidak bisa dilakukan oleh sekolah, maka
sekolah. Manajer sekolah harus melakukan diserahkan kepada pihak ke tiga yang
penilaian yang komprehensif dari fasilitas ditunjuk oleh kepala sekolah. Kemudian
untuk menentukan kebutuhan sekolah. untuk biaya perbaikan dialokasikan pada
Aktualisasi tujuan dan sasaran pendidikan pos menjadi dua yaitu pemeliharan pada
membutuhkan penyediaan, pemanfaatan sarana belanja pemeliharaan oleh
dan pengelolaan fasilitas yang tepat dan bendahara setelah prasarana pembelajaran
maksimum. yang habis dipakai mendapat persetujuan
kepala sekolah. dan tidak habis dipakai.
12. SIMPULAN
Pengadaan sarana dan prasarana di Smk
Negeri 13 Karanganyar direncanakan pada
Awal Tahun Pelajaran baru, berdasarkan
musyawarah warga sekolah yang terdiri
dari kepala sekolah, guru, komite sekolah,
dan penjaga sekolah. Penyusunan
perencanaan tersebut dibuat secara
sistematis, rinci, dan teliti. Berdasarkan
informasi realistis tentang kondisi sekolah.
Spesifi kasi sarana dan prasarana sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun
sebelumnya.Barang yang telah di terima
diperiksa dan diinvestarisasikan oleh
panitia pengadaan.
Pendistribusian sarpras dilakukan oleh
Panitia pengadaan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah ketepatan barang yang
di sampaikan, baik jumlah maupun
jenisnya; ketepatan sasaran
penyampaiannya dan ketepatan kondisi

Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Di SMK Negeri 13 Tohudan.. (Wahyu Ardhi Bandono, Samino) 46
ISSN 2406-8012

DAFTAR PUSTAKA

Asiabaka, Ihuoma P. 2008. “The Need for Effective Facility Management in


School in Nigeria”. New York Science Journal. Vol. 1, No. 2: pg. 10-21.
Dharma, Surya, 2007, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan

Berbasis Sekolah, http://www.bpgdisdik-jabar.net, diakses tanggal 15


Oktober 2009.
Harsono, 2008, Etnografi Pendidikan, Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta

Press.
Mantja, W. 2005. Etnografi Desain Penelitian Kualitatif dan
Manajemen Pendidikan.
Malang: Penerbit Wineka Media.
Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2007. Qualitative Data Analysis
(terjemahan). Jakarta: UI Press.
Moleong, Lexy .J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Roa
Karya. Nawawi, Hadari, 2006, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung
Nurkolis, 2006, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Picus, Lawrence O.; Scott F. Marion; Naomi Calvo; William J. Glenn. 2005.
“Understanding
the Relationship Between Student Achievement and the Quality of
Educational Facilities: Evidence From Wyoming”. Peabody Journal of
Education. Vol. 80 No.
3, pg. 71-95.
Subadi, Tjipto.; Khotimah, Rita Pramujiyanti.; Sutarni, Sri. 2013, A Lesson Study
as a Development Model of Professional Teachers. ISSN 1948-5476 ,
Vol.5, No. 2, pg. 103 – 105.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif.
dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H. B, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Syakima, Nurul M.Y, Maimunah Sapri, dan Mohd Shahril A.R., 2011, Measuring
Performance For Classroom Facilities, International Conference on
Sociality and Economics Development IPEDR vol. 10, IACSIT Press
Singapore, pg 84 – 86.
Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
MANAJEMEN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN SMK AL-MA’SHUM (YPAM)
PENDOWO ASRI

Oleh:
Siti Khoiriyah, Sudjarwo, Riswanti Rini
FKIPUnila: Jl. SoemantriBrojonegoro No. 1 GedungMeneng Bandar Lampung e-mail:
sitikhoiriyah80@gmail.com
HP. 081379956280

This research was aimed to analyze and describe the planning, purchasing, utilization, data
collection, usage, maintaining and removing of facilities and infrastructure in YPAM Pendowo
Asri Asriand also the problems in facilities management facing by the school. This research
was a case – study qualitative research. The data was gained from the principal of the school,
teachers, goods treasurer and committee. The result of the research showed that (1) the
committee did the planning at the beginning of every academic year, (2) The purchasing was
done by buying, getting donation or self-producing,(3) The data collection was done in order to
enhance the process of administration and supervision, (4) The usage and maintaining was done
based on the need and the rules, (5) The removing was done toward the broken or missing
things, (6) The problems faced by the school dealing with the facilities and infrastructures
management was the limitation of the fund and the officer did not have a good ability in
handling the facilities and the infrastructures.
Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan perencanaan, pengadaan,
inventarisasi, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan sarana prasarana di SMK Al-
Ma’shum Pendowo Asri serta kendala yang dihadapi sekolah dalam manajemen sarana
prasarana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus.
Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru, bendahara barang, dan komite. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan dilakukan oleh panitia tiap awal tahun
pelajaran, (2) pengadaan dilakukan dengan cara membeli, bantuan, dan membuat sendiri, (3)
inventarisasi dilakukan dalam rangka penyempurnaan pengurusan dan pengawasan, (4)
penggunaan dan pemeliharaan disesuaikan dengan kebutuhan serta mengikuti tata tertib, (7)
penghapusan dilakukan terhadap sarana prasarana yang rusak atau hilang, (8) kendala yang
dihadapi sekolah dalam manajemen sarana prasarana adalah keterbatasan dana,
sertakompetensi petugas yang belum memadai.
Kata kunci : manajemen, sarana, prasarana

13. Pendahuluan pengaruh positif dan signifikan keberadaan


sarana dan prasarana sekolah terhadap
Keberhasilan tujuan pendidikan melalui
kinerja guru. Keberadaan sarana dan
kegiatan pembelajaran di sekolah
prasarana di sekolah perlu dikelola dengan
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah
sungguh-sungguh guna membantu
satunya adalah ketersediaan sarana dan
tercapainya tujuan pendidikan yang telah
prasarana pendidikan yang sesuai Standar
ditetapkan. Seiring dengan perubahan pola
Nasional Pendidikan
pemerintahan setelah diberlakukannya
(SNP).Sarana dan prasarana pendidikan otonomi daerah, maka pola pendekatan
merupakan salah satu bagian penting dalam manajamen sekolah saat ini berbeda pula
menunjang proses pembelajaran di sekolah. dengan sebelumnya, yakni lebih bernuansa
Penelitian yang dilakukan oleh Baharuddin otonomi.Untuk mengoptimalkan penyediaan,
dkk (2013) menunjukkan bahwa terdapat pendayagunaan, perawatan dan

Vol. 4 Halaman 189-200


Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
pengendalian sarana dan prasarana dengan kepala sekolah didapatkan informasi
pendidikan pada setiap jenis dan jenjang bahwa SMK Al-Ma’shum Pendowo Asri
pendidikan, diperlukan penyesuaian adalah SMK yang memiliki jumlah
manajemen sarana dan prasarana. pesertadidik paling banyak di kecamatan
Dente Teladas, dengan jumlah guru dan
Berbagai kebijakan Pemerintah tentang
tenaga kependidikan sebanyak 40 orang
sarana dan prasarana pendidikan
dengan komposisi 17 orang PNS dan 22 orang
mempertegas bahwa sarana dan prasarana
berstatus honorer. Untuk kegiatan operasional
pendidikan tetap harus terus menerus didata
sekolah, Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
dan diperbaiki kondisinya untuk bertahap
menjadi sumber pendapatan utama sekolah.
memenuhi standar karena berfungsi atau
Sementara itu, berdasarkan wawancara awal
tidaknya sarana dan prasarana pendidikan
dengan dewan guru dan bendahara barang
sangat menentukan keberhasilan proses
didapatkan informasi tambahan bahwa sarana
pembelajaran di sekolah.
dan prasarana di SMK ini semakin meningkat
Pengelolaan sarana dan prasarana sudah dari tahun ke tahun, mengingat banyaknya
seharusnya dilakukan oleh sekolah, mulai jumlah peserta didik dan dewan guru yang
dari perencanaan, pengadaan, pemeliharaan ada. Peningkatan jumlah sarana prasarana
dan perbaikan, hingga pengembangan. Hal tersebut didapatkan dengan carapembelian,
tersebut didasari oleh kenyataan bahwa bantuan pemerintah maupun perusahaan serta
sekolah yang paling mengetahui kebutuhan masyarakat melalui pengajuan
sarana dan prasarana, kecukupan, proposal. Tetapi, menurut bendahara barang
kesesuaian, maupun kemutakhirannya, terkait pengelolaannya belum semua
terutam asarana dan prasarana yang berjalan dengan baik karena adanya
eratkaitannya secara langsung dengan keterbatasan dana dan kemampuan sumber
proses pembelajaran. daya manusia.
Kenyataannya, masih sering ditemukan Pemenuhan standar sarana dan prasarana
banyak sarana dan prasarana pendidikan seperti yang ditetapkan oleh Pemerintah
yang dimiliki oleh sekolah yang diterima dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun
sebagai bantuan, baik dari pemerintah 2007, tentu menjadi pekerjaan rumah
maupun masyarakat yang tidak optimal tersendiri bagi SMK Al-Ma’shum Pendowo
penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi Asri sebagaimana hasil observasi dan
digunakan sesuaifungsinya. wawancara awal diatas. Bertolak dari
permasalahan tersebut peneliti tertarik
Kegiatan observasi awal yang dilakukan
mengangkat judul penelitian, yaitu:
oleh penulis terkait sarana dan prasarana
“Manajemen Sarana dan Prasarana
pendidikan di SMK Al-Ma’shum Pendowo
Pendidikan di SMK Al-Ma’shum Pendowo
Asri memberikan gambaran umum
Asri
mengenai SMK yang berdiri diatas lahan
Teladas Kabupaten Tulang Bawang”.
seluas 3750 m2 ini. SMK yang mendapatkan
SK ijin operasional pada tahun 2003 ini 14. Manajemen Sarana dan
pada Tahun Pelajaran 2014/2015memiliki Prasarana
jumlah peserta didik sebanyak 923 siswa,
terbagi dalam 28 rombongan belajar, serta Barmawi (2012:48) menjelaskan bahwa
memanfaatkan 15 ruang kelas yang tersedia manajemen sarana dan prasarana dapat
dengan penyelenggaraan kegiatan belajar diartikan sebagai segenap proses pengadaan
pagi dan siang hari. Selain ruang kelas, dan pendaya gunaan komponen-komponen
sarana prasarana yang ada di SMK tersebut yang secara langsung maupun tidak
meliputi ruang guru, ruang kepala sekolah, langsung menunjang proses pendidikan
ruang TU, mushola, perpustakaan, UKS, untuk mencapai tujuan pendidikan yang
tempat parkir, ruang penjaga sekolah dan efektif dan efisien.
kamar mandi. Dari hasil wawancara awal

Vol. 4 Halaman 189-200


Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
15. Ruang Lingkup 18. Penggunaan
Manajemen Sarana dan Prasarana
Tim Dosen Jurusan Administrasi
Pendidikan (2003:56) beberapa hal yang
Rohiat (2008:26) menjelaskan bahwa harus diperhatikan dalam
manajemen sarana dan prasarana
merupakan keseluruhan proses perencanaan, penggunaan sarana dan prasarana
pengadaan, pendaya gunaan dan pengawasan pendidikan, sebagai berikut:
sarana dan prasarana yang digunakan agar
1) Penyusunan jadwal harus dihindari
tujuan pendidikan disekolah dapat tercapai
dengan efektif dan efisien. Kegiatan benturan dengan kelompok lain;
manajemen sarana dan prasarana meliputi 1)
2) Hendaknya kegiatan-kegiatan
perencanaan kebutuhan, 2) pengadaan, 3)
penginventarisasian;4) pokoksekolah merupakan prioritas
penggunaan, 5) pemeliharaan, 6) utama;
penghapusan, dan 7) pengembangan.
3) Waktu/jadwal penggunaan
16. Perencanaan hendaknya diajukan pada awal
Bafadal (2004:26) menjelaskan bahwa tahun ajaran;
perencanaan sarana dan prasarana adalah 4) Penugasan atau penunjukan
suatu proses memikirkan dan menetapkan
program pengadaan fasilitas sekolah, baik personil sesuai dengan
yang berbentuk sarana maupun prasarana keahlian pada bidangnya; dan
pendidikan dimasa yang akan datang untuk
mencapai tujuan tertentu. 5) Penjadwalan dalam penggunaan
sarana dan prasarana sekolah antara
kegiatan intrakulikuler dan
17. Pengadaan ekstrakulikuler harus jelas.
Suryosubroto(2004:116) menjelaskan 19. Pemeliharaan
bahwa ada beberapa kemungkinan yang bias
ditempuh untuk pengadaan sarana dan Tahapan pemeliharaan sarana dan prasarana
prasarana pendidikan, yaitu dengan sekolah menurut Barmawi & Arifin
pembelian, pembuatan sendiri, penerimaan (2012:229) adalah sebagai berikut.
hibah atau bantuan, penyewaan, pinjaman, 1. Penyadaran, kepala sekolah perlu
pendaurulangan, penukaran dan perbaikan
atau rekondisi. Penginventarisasian mengundang Kelompok Kerja Rencana
Sulistyowati (2006:34) kegiatan yang harus KerjaSekolah(KK-RKS)dan
dilakukan berkenaan dengan inventarisasi
adalah sebagai berikut (1) pencatatan sarana membentuk tim kecil untuk menginisiasi
dan prasarana sekolah dalam buku-buku pengantar pemahaman pentingnya
sarana dan prasarana, (2) klasifikasi dan
pemberian kode (Coding) terhadap sarana pemeliharaan saran dan prasarana
dan prasarana yang selesai dicatat dalam sekolah. Kemudian, kepala sekolah dan
buku-buku sarana dan prasarana, dan
(3) pelaporan sarana dan prasarana kepada tim kecil yang telah terbentuk membuat
pihakpihak yang selayaknya (stakeholder buku panduan pemeliharaan sarana dan
sekolah dan sebagainya). Setiap sekolah dan
unit pelaksana teknis wajib membuat prasarana sekolah. Tugas selanjutnya
laporan barang inventaris untuk menyusun program pengenalan dan
disampaikan kepada pihak-pihak terkait.
penyadaran

Vol. 4 Halaman 189-200


Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
pemeliharaan sarana dan prasarana 6) Barang-barang yang jika disimpan lebih
pendidikan. lama akan rusak dan tidak dapat dipakai
2. Pemahaman, diberikan kepada lagi;
stakeholders dengan cara menjelaskan 7) Ada penurunan efektivitas kerja; dan
program pemeliharaan yang dibuat oleh 8) Dicuri, dibakar, diselewengkan, musnah
sekolah. akibat bencana alam dan lain
3. Pengorganisasian, pada tahap ini diatur sebagainya. ( Arikunto, 2008
dengan jelas siapa yang bertanggung :282)
jawab, siapa yang melaksanakan, dan 21. Kerangka Pikir
siapa yang mengendalikannya. Manajemen sarana dan prasarana
pendidikan ditingkat sekolah menyangkut
4. Pelaksanaan, terbagi atas pemeliharaan
upaya perencanaan, pengadaan,
rutin dan berkala. inventarisasi, pendaya gunaan,
pemeliharaan, dan penghapusan yang
5. Pendataan, dilakukan dengan
dilakukan oleh warga sekolah dengan
menginventarisasi sarana dan prasarana melibatkan komite sekolah, masyarakat dan
pemerintah. Manajemen sarana dan
sekolah sesuai dengan ketersediaan dan
prasarana di tingkat sekolah dimaksudkan
kondisinya. untuk memenuhi standar sarana dan
prasarana sekolah yang ditetapkan oleh
20. Penghapusan
pemerintah. Oleh karena itu, dapat ditarik
Barang-barang yang dapat dihapuskan dari kesimpulan sementara bahwa apabila
daftar inventaris harus memenuhi salah satu manajemen sarana dan prasarana
atau lebih syarat-syarat berikut ini. pendidikan di sekolah berjalan dengan baik
maka standar sarana dan prasarana yang
1) Dalam keadaan rusak berat yang sudah
telah ditetapkan oleh pemerintah akan
dipastikan tidak dapat diperbaiki lagi tercapai.
atau dipergunakan lagi; 22. TujuanPenelitian
2) Perbaikan akan menelan biaya yang
Berdasarkan latarbelakang dan focus
sangat besar sekali sehingga merupakan
penelitian, maka tujuan penelitian adalah
pemborosan uang
negara; untuk menganalisis dan mendeskripsikan

3) Secara teknis dan ekonomis kegunaan hal-hal sebagai


tidak seimbang dengan biaya
berikut.
pemeliharaan;
4) Penyusutan diluar kekuasaan pengurus 1. Perencanaan sarana dan prasarana
barang; pendidikan di SMK Al-Ma’shum
5) Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan Pendowo Asri.
masa kini; 2. Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan di SMK Al-Ma’shum
Pendowo Asri.
Vol. 4 Halaman 189-200
Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
3. Inventarisasi sarana dan prasarana analisis data melalui proses pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data dan
pendidikan di SMK Al-Ma’shum
penarikan kesimpulan serta verifikasi, yang
Pendowo Asri. dilakukan selama dan setelah pengumpulan
data (Miles dan
4. Penggunaan sarana dan prasarana
Huberman dalam Sugiyono, 2011: 337). Uji
pendidikan di SMK Al-Ma’shum
keabsahan data dalam penelitian ini
Pendowo Asri. meliputi uji validitas internal (credibility),
validitas eksternal (transferability),
5. Pemeliharaan sarana dan prasarana
reliabilitas (dependability), dan obyektivitas
pendidikan di SMK Al-Ma’shum (confirmability). Tahap-tahap penelitian
kualitatif (Tohirin,2012:55) yang peneliti
Pendowo Asri.
lakukanya itu tahap pralapangan, tahap
6. Penghapusan sarana dan prasarana pekerjaan lapangan, serta tahap analisis dan
interpretasi data.
pendidikan di SMK Al-Ma’shum
Temuan Penelitian&Pembahasan Dalam
Pendowo Asri.
perencanaan sarana dan prasarana
7. Kendala yang dihadapi SMK Al- pendidikan, kepala SMK Al-Ma’shum
Pendowo Asri tidak bekerja sendiri tapi
Ma’shumPendowoAsridalam
melibatkan dewan guru dan komite sekolah
manajemen sarana prasarana dalam kepanitiaan. Apa yang dilakukan oleh
kepala sekolah sudah sesuai teori.
pendidikan.
Sulistyowati (2006:16) menjelaskan bahwa
23. Metode Penelitian kepala sekolah memegang peranan yang
sangat dominan di dalam perencanaan ini,
Penelititertarik menjadikan SMK Al-
yang tentu saja harus melibatkan pihak-pihak
Ma’shum Pendowo Asri sebagai tempat
terkait dan berkompeten dalam pengelolaan
penelitian dengan pertimbangan sebagai
sarana prasarana sekolah. Langkah-langkah
berikut 1) memiliki jumlah guru dan peserta
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
didik paling banyak di Kecamatan Dente
yang ditemukan dalam penelitian ini, pada
Teladas, 2) Berprestasi dalam berbagai
dasarnya sesuai dengan pendapat Stoops dan
lomba yang diadakan di tingkat kecamatan,
Johnson dalam Bafadal (2008:28) yang
kabupaten maupun provinsi, 3) menjadi
menjelaskan bahwa
SMK inti di kecamatan Dente Teladas, 4)
sarana dan prasarana pendidikan yang prosedur perencanaan pengadaan
dimiliki samakin meningkat, 5) sekolah perlengkapan pendidikan di sekolah,
tersebut sering mendapatkan bantuan sarana adalah(1) pembentukan panitia pengadaan,
dan prasarana pendidikan dari Dinas (2) panitia menganalisis kebutuhan
Pendidikan maupun dari perusahaan, baik perlengkapan dengan jalan menghitung atau
berupa barang bergerak maupun tidak mengidentifikasi kekurangan rutin, barang
bergerak, dan 6) memiliki kepala sekolah yang rusak, kekurangan unit kerja, dan
yang diakui kompetensinya. kebijaksanaan kepala sekolah, (3)
penetapan spesifikasi perlengkapan, (4)
penetapan harga satuan perlengkapan, (5)
Pendekatan penelitian yang digunakan pengujian segala kemungkinan, termasuk
dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan juga kemungkinan adanya kenaikan harga
rancangan studikasus. Analisis data dalam barang dimasa yang akan datang, (6)
penelitian ini menggunakan metode analisis pengesahan hasil rencana yang telah
data menurut Miles dan Huberman, yaitu dibuat.Pengadaan sarana dan prasarana
analisis data dilakukan secara interaktif dan pendidikan di SMK Al-Ma’shum Pendowo
berlangsung terus menerus sampai tuntas, Asri dilakukan dengan cara membeli,
sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam bantun atau hibah, dan pinjaman. Temuan

Vol. 4 Halaman 189-200


Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
dalam penilitian ini pada dasarnya sesuai sekolah bersama bendahara barang
dengan pendapat Bafadal (2003:32) yang membuat aturan yang jelas terkait
memaparkan bahwa pengadaan dapat penggunaan sarana dan prasarana agar
dilakukan dengan beberapa cara sebagai sarana dan prasarana yang menjadi aset
berikut Pembelian, hadiah atau sumbangan, sekolah dapat dimanfaatkan secara efektif
tukar menukar dan pinjaman. Kegiatan dan efisien. Karakteristik penggunaan
inventarisasi sarana dan prasarana sarana dan prasarana yang ditemukan dalam
pendidikan di SMK Al-Ma’shum Pendowo penelitian ini, pada dasarnya sudah sesuai
Asri ditangani oleh petugas khusus, yaitu dengan teori.
bendahara barang dan operator DAPODIK
Menurut Tim Dosen Jurusan
yang diangkat oleh kepala sekolah sebagai
manajer sarpras. Kegiatan inventarisasi Administrasi Pendidikan (2003:56) ada
dilakukan dengan tahapan pencatatan sarana beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
dan prasarana sekolah dalam buku-buku penggunaan sarana dan prasarana
sarana prasarana, koding dan labeling. pendidikan, yaitu (1) penyusunan jadwal
Kepala sekolah juga melaporkan kegiatan harus dihindari benturan dengan kelompok
inventarisasi kepada Dinas Pendidikan lain, (2) hendaknya kegiatankegiatan pokok
Kabupaten Tulang. Apa yang dilakukan sekolah merupakan prioritas utama,
oleh kepala sekolah SMK Al-Ma’shum (3)waktu/ jadwal penggunaan hendaknya
Pendowo Asri ini pada dasanya sudah sesuai diajukan pada awal tahun pelajaran, (4)
dengan tinjauan pustaka. Stoop dan Jhonson penugasan atau penunjukan personil sesuai
dalam Bafadal (2008:56) menyatakan dengan keahlian pada bidangnya, dan (5)
bahwa dalam pelaksanaan penjadwalan dalam penggunaan sarana dan
sehari-hari kepala sekolah selaku prasarana sekolah antara kegiatan
administrator dapat menunjuk stafnya atau intrakulikuler dan ekstrakulikuler harus jelas.
guru-guru untuk mengerjakan tugas dan Pemeliharaan sarana dan prasarana di SMK
tanggung jawab tersebut. Temuan ini juga Al-Ma’shum Pendowo Asri dilakukan dengan
sesuai dengan temuan penelitian yang pemeliharaan rutin, berkala maupun
dilakukan oleh Lunenburg (2010) berjudul insidental. Secara umum semua warga
“School fasilities management”. Penelitian sekolah memiliki peran terhadap
ini mengkaji tentang pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana, selain
pengelolaan sarana dan prasarana sekolah juga sekolah memiliki petugas khusus.
yang dilakukan oleh administrator. Hasil Karakteristik pemeliharaan sarana dan
penelitian menunjukkan bahwa salah satu prasarana yang ditemukan pada dasarnya
tanggung jawab utama dari administrator sudah sesuai dengan teori. Barmawi &
sekolah adalah mengelola sarana dan Arifin (2012:229) menjelaskan bahwa
prasarana sekolah. tahapan pemeliharaan sarana dan prasarana
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut
Karakteristik inventarisasi sarana dan
(1) penyadaran, (2) pemahaman, (3)
prasarana pendidikan yang ditemukan dalam
pengorganisasian, (4) pelaksanaan, terbagi
penelitian ini, pada dasarnya sudah sesuai
atas pemeliharaan rutin dan berkala, dan (5)
dengan teori. Menurut Sulistyowati (2006:34)
pendataan, dilakukan dengan
ada tiga jenis kegiatan yang harus dilakukan
menginventarisasi sarana dan prasarana
berkenaan dengan inventarisasi ini (1)
sekolah sesuai dengan ketersediaan dan
pencatatan sarana dan prasarana sekolah
kondisinya. SMK Al-Ma’shum Pendowo
dalam buku-buku sarana dan prasarana, (2)
Asri mengadakan kegiatan penghapusan
klasifikasi dan pemberian kode (Coding), dan
terhadap sarana dan prasarana pendidikan
(3) pelaporan sarana dan prasarana kepada
yang memenuhi kriteria untuk dihapuskan
pihak-pihak yang selayaknya (stakeholder
dari daftar inventaris sekolah. Temuan ini
sekolah dan
sesuai dengan pendapat Arikunto &Yuliana
(2008:282) yang menjelaskan bahwa
sebagainya). Dalam manajemen barang-barang yang dapat dihapuskan dari
pengelolaan sarana dan prasarana, Kepala
SMK Al-Ma’shum Pendowo Asri kepala

Vol. 4 Halaman 189-200


Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
daftar inventaris harus memenuhi salah satu maupun peserta didik memiliki kesadaran
atau lebih syarat-syarat berikut (1) dalam akan tanggung jawab bersama dalam
keadaan rusak berat yang sudah dipastikan pengelolaan sarana dan prasarana
tidak dapat diperbaiki lagi atau pendidikan terutama dalam hal penggunaan
dipergunakan lagi, (2) perbaikan akan dan pemeliharaan. Temuan penelitian ini
menelan biaya yang sangat besar sekali relevan dengan hasil penelitian Belmo
sehingga merupakan pemborosan uang (2012) yang memaparkan bahwa terdapat
negara, (3) secara teknis dan ekonomis sejumlah hambatan dalam manjemen sarana
kegunaan tidak seimbang dengan biaya prasarana di SMK yang diatasi oleh pihak
pemeliharaan, (4) penyusutan diluar sekolah terhadap peserta didik, pihak
kekuasaan pengurus barang, (5) tidak sesuai sekolah memberi himbauan dan sanksi
lagi dengan kebutuhan masa kini, (6) untuk menciptakan rasa tanggung jawab
Barang-barang yang jika disimpan lebih untuk merawat dan menjaga fasilitas
lama akan rusak dan tidak dapat dipakai pendidikan, (b) guru : kepala sekolah
lagi, (7) ada penurunan efektivitas kerja, dan memberi himbauan melalui rapat guru,
(8) dicuri, dibakar, diselewengkan, musnah pertemuan kelompok kecil menurut mata
akibat bencana alam dan lain sebagainya. diklat, supervisi dan evaluasi agar
Prosedur kegiatn penghapusan sarana dan bertanggung jawab dalam merawat dan
prasarana pendidikan SMK Al-Ma’shum menjaga sarana dan prasarana pendidikan,
Pendowo Asri tidak dilengkapi dengan dan (c) pemerintah, kepala sekolah bertemu
berita acara pemusnahan aset. Temuan ini langsung kepala Dinas Pendidikan untuk
belum sesuai tata cara-cara penghapusan memberi himbauan agar merespon proposal
sarana dan prasarana pendidikan yang pengadaan sarana dan prasarana yang
dikeluarkan oleh Depdiknas (2006), yang dibuat.pemerintah, kepala sekolah bertemu
memaparkan tata cara penghapusan sebagai langsung kepala Dinas Pendidikan untuk
berikut. 1. Pembentukan panitia; memberi himbauan agar merespon proposal
pengadaan sarana dan prasarana yang
2. Panitia melakukan penelitian barang dibuat.
yang akan dihapus;
24. Simpulan dan Saran
3. Panitia membuat berita acara;
Kegiatan perencanaan, pengadaan,
4. Panitia melakukan pemusnahan; penginventarisasian, penggunaan dan
5. Panitia menyampaikan berita acara pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan di SMK Al-Ma’shum Pendowo
penghapusan barang; dan Asri sudah berjalan dengan baik dan sesuai
6. Kepala sekolah menghapuskan barang teori. Sedangkan untuk kegiatan
penghapusan belum sepenuhnya sesuai
tersebut dari buku inventaris. teori, sekolah tidak selalu membuat berita
Dalam penelitian di SMK Al-Ma’shum acara terhadap barang-barang yang
Pendowo Asri terungkap bahwa kendala dimusnahkan. Dalam kegiatan manajamen
yang dihadapi oleh SMK Al-Ma’shum sarana dan prasarana SMK Al-Ma’shum
Pendowo Asri dalam manajemen sarana dan Pendowo Asri menghadapi berbagai kendala
prasarana antara lain adalah (1) keterbatasan antara lain (1) keterbatasan dana, sumber dana
dana, (2) tidaknya adanya tenaga ahli yang yang digunakan dalam kegiatan pengadaan
memahami dengan benar administrasi hanya berasal dari pemerintah, tidak ada
sarana dan prasarana sekolah, bendahara pungutan kepada orang tua peserta didik
barang yang ada di sekolah adalah dewan melalui komite sekolah baik untuk biaya
guru yang mendapatkan tugas tambahan operasional sekolah maupun biaya investasi,
dari kepala sekolah sebagai pengelola aset sehingga kebutuhan sarana dan prasarana
sekolah, dan (3) belum semua warga tidak semua dapat dipenuhi; (2) kurangnya
sekolah baik dewan guru kesadaran warga sekolah untuk ikut
memelihara
Vol. 4 Halaman 189-200
Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
sarana prasarana pendidikan yang tersedia; Bafadal, Ibrahim. 2008.
serta (3) rendahnya kapasitas SDM dalam ManajemenPerlengkapanSekola h;
kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana. TeoridanAplikasinya.Jakarta:
Berdasarkan temuan penelitian di atas, BumiAksara.
penulis berharap pihak sekolah untuk terus
meningkatkan dan mengembangkan Barnawi & M. Arifin. 2012.
manajemen sarana dan prasarana sekolah. Manajemen Sarana dan
Sehubungan dengan ini maka disarankan oleh Prasarana Sekolah.
peneliti sebagai berikut (1) bagi Kepala Yogyakarta : Ruzz Media
Sekolah sebagai manajer pendidikan,
diharapkan lebih memperhatikan aspek Belmo, Karolus. 2012. Manajemen Sarana
pengadaan sarana dan prasarana dengan dan Prasarana Pada Sekolah
melibatkan peran serta orang tua peserta didik Menengah Kejuruan.
dan pemerintah, lebih meningkatkan lagi Jurnal Program Pascasarjana
aspek invetarisasi sarana dan prasarana Manajemen Pendidikan
dengan mengikutsertakan petugas yang ada Universitas Malang.
dalam berbagai kegiatan pelatihan, serta lebih Depdikbud.2007.ManajemenSaranadan
meningkatkan pengawasan terhadap aspek PrasaranaPendidikanPersekola
penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan hanBerbasisSekolah. Jakarta:
sarana dan prasarana sehingga dapat berjalan Depdikbud.
sesuai prosedur; (2) bagi bendahara barang,
diharapkan lebih meningkatkan Lunenburg. 2010. School Fasilities
kompetensinya; (3) bagi komite sekolah, Management. National Forum of
hendaknya lebih terlibat secara aktif dalam
kegiatan manajemen sarana prasarana Educational Administration and
pendidikan untuk mendukung tercapainya Supervision Journal. Volume 27
sarana dan prasarana yang memenuhi SNP; Number 4 Page 1-7.
(4)bagi Saleh, Baharuddin. Pengaruh Sarana dan
pemerintah daerah, diharapkan dapat Prasarana Sekolah Terhadap
berperan lebih aktif lagi dalam melakukan Kinerja Guru di kabupaten Alor
pendataan dan mengupayakan solusi Nusa Tenggara Timur. Jurnal
terhadap kebutuhan sarana dan prasarana fakultas Teknik Universitas
yang belum dapat dipenuhi oleh sekolah. Hasanudin.
Pemerintah daerah diharapkan dapat (http://ejournal.unhas.ac.id, diakses
mengalokasikan anggaran yang mendukung pada 20 Juni 2015) Sugiyono. 2011.
tercapainya sarana prasarana sesuai SNP. MetodePenelitianPendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Pemerintah juga diharapkan untuk bisa
membantu mengatasi kekurangan dana Sulistyowati, Nanik. 2006. Administrasi
operasional sekolah.
Sarana dan Prasarana Sekolah
Menengah. Malang : Pusat
25. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Pengembangan Guru Depdiknas.
Suharsimi&LiaYuliana. 2008.
Suryosubroto. 2004.
ManajemenPendidikan.
Yogyakarta: Aditya Media. ManajemenPendidikan di
Sekolah. Jakarta: RinekaCipta.
Bafadal, Ibrahim. 2003.
Rohiat. 2008. ManajemenSekolah:
ManajemenPeningkatanMutuSe TeoriDasardanPraktik.
kolahDasar; Dari Bandung: RefikaAditama.
SentralisasiMenujuDesentralisa si.
Bandung: BumiAksara. Tim Dosen Administrasi Pendidikan.

Vol. 4 Halaman 189-200


Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2728-125-1
2003. Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Tohirin. 2012.
MetodePenelitianKualitatif.

Vol. 4 Halaman 189-200

Anda mungkin juga menyukai

  • Cjrdebo
    Cjrdebo
    Dokumen27 halaman
    Cjrdebo
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • RPP Kearsipan KD 3.7
    RPP Kearsipan KD 3.7
    Dokumen37 halaman
    RPP Kearsipan KD 3.7
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    100% (4)
  • Mesin Mesin Kantor Ciii-1-1
    Mesin Mesin Kantor Ciii-1-1
    Dokumen7 halaman
    Mesin Mesin Kantor Ciii-1-1
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • CJR Bora
    CJR Bora
    Dokumen27 halaman
    CJR Bora
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • Tugas Debo MSDM
    Tugas Debo MSDM
    Dokumen3 halaman
    Tugas Debo MSDM
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • Surat Warta Jemaat
    Surat Warta Jemaat
    Dokumen1 halaman
    Surat Warta Jemaat
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen3 halaman
    Judul
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • Bab 6 Debo
    Bab 6 Debo
    Dokumen5 halaman
    Bab 6 Debo
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • Bab 6 Debo
    Bab 6 Debo
    Dokumen5 halaman
    Bab 6 Debo
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat
  • Pengembangan Diri Motivasi
    Pengembangan Diri Motivasi
    Dokumen3 halaman
    Pengembangan Diri Motivasi
    Christin Maria Taruliasi Marbun
    Belum ada peringkat