Anda di halaman 1dari 11

BERBAHASA LISAN DALAM FORUM ILMIAH

Dosen Pengampu Bapak Muh. Amirul Halim S.Pd.,M.Pd

Oleh :

Mariani Gonsia Jenau

180401040009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Berbahasa Lisan
Dalam Forum Ilmiah ” tepat pada waktunya. Makalah ini juga disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulisan makalah ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak,
khususnya arahan dan bimbingan dari bapak dosen matakuliah Jati Diri Kanjuruhan.
Maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Muh. Amirul Halim S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah
Bahasa Indonesia
2. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila
Kewarganegaraan Universitas Kanjuruhan Malang dan pihak-pihak lain yang
turut membantu dalam penulisan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu kami mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun demi menyempurnakan makalah ini, sehingga bisa bermanfaat bagi semua
pihak.

Malang, Desember 2018

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. iii
BAB I ............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................... 1
Latar Belakang.............................................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Forum Ilmiah .................................................................................................................. 2
B. Etika Dalam Forum Ilmiah ................................................................................................................ 2
C. Estetika Dalam Forum Ilmiah ........................................................................................................... 5
BAB III ......................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .................................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan yang lazim dilakukan oleh mahasiswa
dalam dunia ilmiahnya. Kegiatan ini dilakukan untuk membicarakan mengenai informasi
ilmiah. Biasanya dilakukan dengan presentasi dan diskusi ilmiah. Presentasi ilmiah ini
berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual
yang berkewajiban mengumpulkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan
forum ilmiah ini merupakan suatu kebutuhan. Agar forum ilmiah dapat berjalan dengan
efektif, maka diperlukan suatu pengetahuan mengenai etika dan estetika berforum ilmiah,
khususnya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan suatu media komunikasi
utama.
Etika merupakan suatu aturan, yaitu aturan penggunaan bahasa Indonesia dalam
forum ilmiah ini. Seperti halnya sebuah kehidupan, aturan ini diperlukan untuk membatasi
kesalahan khusunya dalam pemilihan kata dan kalimat yang digunakan dalam berforum
ilmiah. Mengetahui estetika berbahasa Indonesia dalam forum Ilmiah ini juga sangat
diperlukan, guna menyempurnakan diskusi dalam suatu forum ilmiah. Oleh karena itu,
makalah ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai pedoman mahasiswa dalam
melakukan forum ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah forum ilmiah?
2. Bagaimana etika dalam berforum ilmiah?
3. Bagaimana estetika dalam berforum ilmiah?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalahnya adapun tujuan dalam makalah ini adalah :
1. Supaya dapat mengetahui pengertian forum ilmiah .
2. Agar dapat bagaimana etika dalam berforum ilmiah.
3. Agar dapat bagaimana etika dalam berforum ilmiah.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Forum Ilmiah

Forum ilmiah merupakan wadah berbagi wawasan akademik dan media


persebaran ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dalam forum ini terdapat beberapa
peran yang saling berkontribusi antara satu dengan yang lain. Peran-peran tersebut antara
lain penyaji (pemakalah, referator), pemandu/moderator (pemimpin forum),
penulis/notulen, peserta (audien, partisipan), dan teknisi. Satu peran saja tidak dihadirkan
maka akan mempengaruhi jalannya forum secara umum. Pada tingkatan tertentu,
kegagalan forum dalam mencapai tujuan yang diharapkan tidak mustahil terjadi.
Kegagalan forum ilmiah dalam mencapai tujuan tidak hanya dipengaruhi oleh
kealpaan atau tidak berfungsi optimalnya peran tetapi juga oleh masalah etika. Tidak
sedikit forum ilmiah yang dilaksanakan dengan peran lengkap yang berakhir dengan
kegagalan. Tidak sedikit pula forum ilmiah terselenggara dengan penuh motivasi dan
antusias karena peran-peran yang terlibat di dalamnya berfungsi maksimal. Akan tetapi,
perasaan dikalahkan, dilecehkan, dan dipermalukan menjadi buntut permasalahan yang
berkepanjangan, bahkan setelah forum berakhir. Masalah etika dalam forum ilmiah
benar-benar memegang peran penting dalam mencapai tujuan forum. Karena itu, masalah
ini perlu dijaga. Jika etika forum ilmiah senantiasa dijaga, bukan tidak mungkin suatu
saat nanti perhatian dan penghargaan terhadap etika berforum ilmiah akan menjadi
sebuah tradisi yang melembaga dan membudaya.
B. Etika Dalam Forum Ilmiah
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep
individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap
sesuatuyang telah dilakukan. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis
dalam pendapat- pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain.
Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat
dikatakansebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam

2
melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek
dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang
meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya
etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika dalam Forum Ilmiah dalam konteks ini ditujukan pada segi-segi moral dari
segala sesuatu yang terjadi dan terdapat di dalam teks dan dampak yang mungkin timbul
dari teks itu. Dalam hal ini, penulis telah terjadi perdebatan seru tentang bagaimana etika
memproduksi teks dan peranan yang hendaknya dimainkan oleh etika di dalam
kehidupan dunia seni dan media.
Dalam suatu forum Ilmiah, sangat dibutuhkan sebuah komunikasi
untuk menunjang kelangsungan di dalam forum ilmiah tersebut. Berikut di bawah ini
adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan
sehari-hari pada umumnya, yang juga dapat diterapkan dalam forum ilmiah:
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik.
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan
mana yang salah, serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang harus
dipegang dalam menjaga etika ketika berforum ilmiah adalah menjaga sikap agar tidak
merugikan orang lain. Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan
tersinggung perasaannya. Hak dalam forum ilmiah meliputihak bicara, hak membela dan
mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapatkan pengakuan. Kehilangan
muka dapat terjadi apabila aib atau kekurangan diungkapkan secara vulgar. Sementara
itu, apabila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia mempunyai hak

3
untuk mendapatkan pengakuan. Etika dalam forum ilmiah harus dijaga agar tujuan forum
tercapai dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji dalam etika adalah
kejujuran. Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang
wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan.
Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah data itu
hasil penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain. Jika diambil dari sumber lain, harus
disebutkan secara lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah.
Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai berikut.
Pertama, setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya,dia akan bertanya jika
memang tidak tahu, akan mencari klasifikasi apabila masih bingung atau belum yakin,
akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum, dan sebagainya.
Selain itu, setiap peserta wajib menghargai pendapat atau gagasan orang lain dalam hal
ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara atau
bertanya. Misalnya, ketika orang lain telah mengusulkan gagasan, dia tidak akan
berbicara seolah-olah dialah pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah
diajukan oleh peserta lain, dia tidak akan mengulangi pertanyaan tersebut. Ketika peserta
lain telah menyatakan sesuatu dan dia menyetujuinya, dia dapat mengungkapkan
dukungannya. Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau
informasi, satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji. Akan lebih
bagus jika penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah diberikan.
Apabila dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban diberikan, dia
wajib meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan. Jalannya forum
ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai pemandu. Etika yang harus dijaganya
adalah bahwa dia harus adil. Artinya, semua peserta sedapat-dapatnya memperoleh
kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif selama forum berlangsung.
Keseimbangan tempat duduk peserta dan kesetaraan gender harus benar-benar
dijaga. Demikian juga keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang boleh
diajukan oleh peserta. Tidak kalah pentingnya, pemilihan kata dan kalimat yang
digunakan untuk berkomunikasi dalam forum ilmiahini juga perlu dipertimbangan.
Karena kata-kata yang kasar dan tidak formal bisa jadi menyinggung perasaan
peserta forum. Selain adil, seorang moderator juga harus menaati jadwal atau waktu yang

4
telah ditentukan. Pertama, moderator seyogyanya tidak terlalu banyak mengambil waktu
untuk berkomentar yang tidak fungsional. Kedua, moderator harus mengatur waktu yang
digunakan oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta. Oleh sebab itu, moderator
harus punya keberanian untuk menginterupsi dengan santun pembicaraan seseorang agar
tepat waktu. Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji,
pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasil catatan yang
telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang
terlibat dalam forum tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep
untuk meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepat. Teknisi wajib memastikan
bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan baik. Dia harus melakukan
cek terakhir sebelum forum dimulai dan secara teratur mengontrol jalannya peralatan
teknologi yang digunakan. Apabila terjadi sesuatu pada teknologi, dia harus secara cepat
bertindak menyelamatkan jalannya kegiatan
C. Estetika Dalam Forum Ilmiah
Kata estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitifitas,
karena memang pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan lidah dan perasaan.
Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari
keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini berdasarkan kepada, bila kita
memandang sesuatu secara umum, maka obyek itu dapat memberikan rasa senang, puas
dan sebagainya yang sejalur dengan kata tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang
dipandang itu mengandung keindahan. Estetika secara sederhana adalah ilmu yang
membahas keindahan bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap
sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk
suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi
penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan
berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan
berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya.

5
Dalam suatu forum ilmiah, kegiatan yang sangat ditonjolkan adalah kemampuan
berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah, jika pelaku ilmiah dapat
berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga dapat tersampaikan
secara optimal pula. Kemampuan berkomunikasi yang baik bisa menjadi keindahan
tersendiri dalam jalannya suatu forum ilmiah. Berikut adalah contoh teknik komunikasi
yang baik dalam kehidupan sehari-hari :
 Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
 Menatap mata lawan bicara dengan lembut
 Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
 Menggunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
 Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
 Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
 Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
 Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
 Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai
dengan karakteristik lawan bicara.
 Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
 Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku
seperti berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya.
Dalam konteks bahasa Indonesia, contoh nilai keindahan dapat dicontohkan
dengan karya puisi. Puisi menggunakan kata-kata yang indah, pembawaannya lembut dan
berirama. Begitu halnya dalam berforum ilmiah, akan terlihat lebih
indah jika pelaku dalam forum tersebut, baik moderator, audience maupun penyaji
menyajikan karya ilmiah nya dengan komunikasi yang baik. Diantaranya
adalah, pemilihan kata-kata yang formal dan santun, penyusunan kalimat yang baik dan
teratur, juga penyajian kata-kata yang lembut namun tetap tegas dan jelas. Penambahan
senyuman dalam suatu forum ilmiah seperti halnya suatu aksen yang dapat memperindah
jalannya diskusi dalam forum ilmiah tersebut.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Forum ilmiah merupakan pertemuan dilakukan oleh mahasiswa ataupun
pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana penyebaran
informasi ilmiah. Dalam forum ilmiah, presentasi ilmiah merupakan suatu
kegiatan yang pasti dilakukan. Sebab mahasiswa merupakan intelektual yang
berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan
presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan. Oleh karena itu, untuk
penyempurnaan kegiatan di forum ilmiah, diperlukan aturan-aturan yang harus
dipenuhi. Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai
berikut. Pertama, setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, dia akan
bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari klasifikasi apabila masih bingung
atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah
belum, dan sebagainya. Selain itu, setiap peserta wajib menghargai pendapat atau
gagasan orang lain dalam hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak
apabila ada orang yang berbicara atau bertanya. Misalnya, ketika orang lain telah
mengusulkan gagasan, dia tidak akan berbicara seolah-olah dialah pengusul
pertama gagasan tersebut. Dalam suatu forum ilmiah, kegiatan yang sangat
ditonjolkan adalah kemampuan berkomunikasi.
Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah, jika pelaku ilmiah dapat
berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga dapat
tersampaikan secara optimal pula. Kemampuan berkomunikasi yang baik bisa
menjadi keindahan tersendiri dalam jalannya suatu forum ilmiah. Dalam konteks
bahasa Indonesia, contoh nilai keindahan dapat dicontohkan dengan karya puisi.
Puisi menggunakan kata-kata yang indah, pembawaannya lembut dan berirama.
Begitu halnya dalam berforum ilmiah, akan terlihat lebih indah jika pelaku dalam
forum tersebut, baik moderator, audience maupun penyaji menyajikan karya
ilmiahnya dengan komunikasi yang baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2006. Bahasa Indonesia: Pemakai dan Pemakaiannya. Jakarta: Pusat Bahasa.

Hakim, Retty N. 2007. Mari Berbahasa (Indonesia) dengan Baik dan Benar (2) (online)
(Http://Www.Wikimu.Com, diakses 11 Mei 2008).

Haryanta, Kasdi. 2008. Mari Berdiskusi Secara Baik dan Benar. (online) (
Http://Keterampilanberbicara.Wikipedia.Com,diakses 14 Mei 2008).

Karnita. 2007. Berbahasalah dengan Sopan dan Santun. Pikiran Rakyat, hal.4

Anda mungkin juga menyukai