Faringitis
Oleh:
Nugra Daary R G 1840312246
Preseptor :
dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL(K), FICS
Faringitis
Nugra Daary R G1
Affiliasi penulis : 1. Profesi Dokter FK UNAND otot dan sebagian fasia bukofaringeal. Faring terbagi
(Fakultas Kedokteran Universitas Andalas); atas nasofaring, orofaring dan laringofaring
(hipofaring).1
PENDAHULUAN Unsur-unsur faring meliputi mukosa, palut lendir
(mucous blanket) dan otot.1
1.1 Latar Belakang
Penyakit saluran pernapasan atas adalah penyakit
yang paling sering datang ke layanan kesehatan
primer. Penyakit saluran pernapasan atas diantaranya
berupa faringitis.1
Etiologi yang menyebabkan infeksi pada saluran
tersebut hampir sama, kebanyakan disebabkan karna
virus, dilanjutkan dengan bakteri dan bisa juga
disebabkan oleh pemakaian kortikosteroid inhalan yang
terus menerus dan berlangsung lama. 1
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis banding dari penyakit ini begitu luas dan
dapat terjadi bersamaan. Tatalaksana yang diberikan
juga sering disamaratakan dengan pemberian
antibiotik. Oleh karena itu faringitis yang akan dibahas
dalam tulisan clinical science session ini. Gambar 1. Anatomi Faring1
M. levator veli palatini membentuk sebagian besar Gambar 3. Anatomi Vaskularisasi Faring
palatum mole dan kerjanya untuk menyempitkan ismus
faring dan memperlebar ostium tuba Eustachius. Otot
ini dipersarafi oleh n.X. 1 Persarafan
M. tensor veli palatini membentuk tenda palatum Persarafan motorik dan sensorik daerah faring
mole dan kerjanya untuk mengencangkan bagian berasal dari pleksus faring yang ekstensif. Pleksus ini
anterior palatum mole dan membuka tuba eustachius. dibentuk oleh cabang faring dari n. vagus, cabang dari
Otot ini dipersarafi oleh n.X. 1 n. glosofaring dan serabut simpatis. Cabang faring dari
n.vagus berisi serabut motorik. Dari pleksus faring yang
M. palatoglosus membentuk arkus anterior faring ekstensif ini keluar cabang-cabang untuk otot-otot
dan kerjanya menyempitkan ismus faring. Otot ini faring kecuali m.stilofaring yang dipersarafi langsung
dipersarafi oleh n.X. 1 oleh cabang n. glosofaring (n.IX). 1
M. palatofaring membentuk arkus posterior Kelenjar Getah Bening
faring.Otot ini dipersarafi oleh n.X. M. Azigos uvula
merupakan otot yang kecil, kerjanya memperpendek Aliran limfa dari dinding faring dapat melalui 3
dan menaikkan uvula ke belakang atas. Otot ini saluran, yakni superior, media dan inferior. Saluran
dipersarafi oleh n.X. 1 limfa superior mengalir ke kelenjar getah bening
retrofaring dan kelenjar getah bening servikal dalam
atas. Saluran limfa media mengalir ke kelenjar getah
bening jugulo-digastrik dan kelenjar servikal dalam
atas, sedangkan saluran limfa inferior mengalir ke
kelenjar getah bening servikal dalam bawah. 1
1. Nasofaring
menyebabkan faringitis, virus (40-60%), bakteri (5- GAS (Group A Streptococci). Bakteri penyebab
40%).2 Respiratory viruses merupakan penyebab tersering yaitu Streptococcus Pyogenes. Sedangkan,
faringitis yang paling banyak teridentifikasi dengan penyebab virus tersering yaitu rhinovirus dan
Rhinovirus (±20%) dan coronaviruses (±5%). Selain itu adenovirus. Masa infeksi GAS paling sering yaitu pada
juga ada Influenzavirus, Parainfluenza virus, akhir musim gugur hingga awal musim semi. 4
adenovirus, Herpes simplex virus type 1&2, Coxsackie
virus A, cytomegalovirus dan Epstein-Barr virus (EBV).3 Patogenesis Faringitis
Selain itu infeksi HIV juga dapat menyebabkan Infeksi faringitis bakteri maupun virus secara
terjadinya faringitis. Faringitis yang disebabkan oleh langsung menginvasi mukosa faring menyebabkan
bakteri biasanya oleh grup S.pyogenes dengan 5- respon lokal inflamasi. Virus seperti rinovirus dan
15% penyebab faringitis pada orang dewasa. Group A korona virus menyebabkan iritasi sekunder mukosa
streptococcus merupakan penyebab faringitis yang faring hingga sekresi nasal.5
utama pada anak-anak berusia 5-15 tahun, ini jarang Bakteri S. Pyogenes memiliki sifat penularan yang
ditemukan pada anak berusia <3tahun. 2, 3 tinggi dengan droplet udara yang berasal dari pasien
Bakteri penyebab faringitis yang lainnya (<1%) faringitis.Droplet ini dikeluarkan melalui batuk dan
antara lain Neisseria gonorrhoeae, Corynebacterium bersin. Jika bakteri ini hinggap pada sel sehat, bakteri
diptheriae, Corynebacterium ulcerans, Yersinia ini akan bermultiplikasi dan mensekresikan toksin.
eneterolitica dan Treponema pallidum, Mycobacterium Toksin ini menyebabkan kerusakan pada sel hidup dan
tuberculosis. Faringitis dapat menular melalui droplet inflamasi pada orofaring dan tonsil. Kerusakan jaringan
infection dari orang yang menderita faringitis. Faktor ini ditandai dengan adanya tampakan kemerahan pada
resiko penyebab faringitis yaitu udara yang dingin, faring.4 Periode inkubasi faringitis hingga gejala muncul
turunnya daya tahan tubuh, konsumsi makanan yang yaitu sekitar 24 – 72 jam.5
kurang gizi, konsumsi alkohol yang berlebihan. 3 Beberapa strain dari S. Pyogenes menghasilkan
Pada faringitis kronik, faktor-faktor yang eksotoksin eritrogenik yang menyebabkan bercak
berpengaruh:4 kemerahan pada kulit pada leher, dada, dan lengan.
1. Infeksi persisten di sekitar faring. Pada rhinitis dan Bercak tersebut terjadi sebagai akibat dari kumpulan
sinusitis kronik, mucus purulent secara konstan darah pada pembuluh darah yang rusak akibat
jatuh ke faring dan menjadi sumber infeksi yang pengaruh toksin.5
konstan. Tonsillitis kronik dan sepsis dental juga
bertanggung jawab dalam menyebabkan faringitis Klasifikasi Faringitis
kronik dan odinofagia yang rekuren. Faringitis dibagi menjadi:2
2. Bernapas melalui mulut. Bernapas melalui mulut 1. Faringitis akut
akan mengekspos faring ke udara yang tidak a) Faringitis viral
difiltrasi, dilembabkan dan disesuaikan dengan b) Faringitis bakterial
suhu tubuh sehingga menyebabkan lebih mudah c) Faringitis fungal
terinfeksi. Bernapas melalui mulut biasa d) Faringitis gonorea
disebabkan oleh : 2. Faringitis kronik
a. Obstruksi hidung a) Faringitis kronik hiperplastik
b. Obstruksi nasofaring b) Faringitis kronik atrofi
c. Gigi yang menonjol 3. Faringitis spesifik
d. Kebiasaan a) Faringitis luetika
3. Iritan kronik. Merokok yang berlebihan, b) Faringitis tuberkulosis
mengunyah tembakau, peminum minuman keras,
makanan yang sangat pedas semuanya dapat 1. Faringitis Akut
menyebabkan faringitis kronik. a. Faringitis Viral2
4. Polusi lingkungan. Asap atau lingkungan yang Gejala dan tanda faringitis viral adalah demam
berdebu atau uap industry juga menyebabkan disertai rinorea, mual, nyeri tenggorokan dan sulit
faringitis kronik. menelan.Pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil
5. Faulty voice production. Penggunaan suara yang hiperemis. Rinovirus menimbulkan gejala rhinitis dan
berlebihan atau faulty voice production juga adalah beberapa hari kemudian akan menimbulkan faringitis.
salah satu penyebab faringitis kronik. Virus influenza, coxsachievirus dan cytomegalovirus
tidak menghasilkan eksudat. Coxachievirus dapat
Faktor risiko dari faringitis yaitu: menimbulkan lesi vesicular di orofaring dan lesi kulit
1. Cuaca dingin dan musim flu berupa mauclopapular rash. Adenovirus selain
2. Kontak dengan pasien penderita faringitis menimbulkan gejala faringitis, juga menimbulkan gejala
karena penyakit ini dapat menular melalui konjungtivitis terutama pada anak. Epstein Barr Virus
udara (EBV) menyebabkan faringitis yang disertai produksi
3. Merokok, atau terpajan oleh asap rokok eksudat pada faring yang banyak. Terdapat
4. Infeksi sinus yang berulang pembesaran kelenjar limfa di seluruh tubuh terutama
5. Alergi retroservikal dan hepatosplenomegali. 2
Faringitis yang disebabkan HIV-1 menimbulkan
Epidemiologi Faringitis keluhan nyeri tenggorok, nyeri menelan, mual, dan
Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada demam. Pada pemeriksaan tampak faring hiperemis,
anak-anak daripada pada dewasa. Sekitar 15 – 30 % terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher dan
faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia pasien tampak lemah. 2
4 – 7 tahun, dan sekitar 10%nya diderita oleh dewasa. Terapinya adalah istirahat dan minum yang cukup.
Faringitis ini jarang terjadi pada anak usia < 3 tahun. 4 Kumur dengan air hangat. Analgetika jika perlu dan
Penyebab tersering dari faringitis ini yaitu tablet isap. Antivirus metisoprinol (Isoprenosine)
streptokokus grup A, karena itu sering disebut faringitis diberikan pada infeksi herpes simpleks dengan dosis
b. Faringitis bakterial
Terapi: 2
Terapi
Antara lain : 2
Gambar 8. Faringitis Jamur Ceftriaxone 250 mg intramuscular (IM) single
dose PLUS atau IV
d. Faringitis Gonorea Azithromycin 1 g PO single dose OR
Doxycycline 100 mg PO twice a day for 7 days
Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Bakteri menyebar melalui oral seks dengan pasangan
yang terinfeksi. Sebagian besar infeksi tenggorokan 2. Faringitis Kronis
tidak menghasilkan gejala (asimtomatik). 2
Faringitis kronis atau persisten merupakan
Penyakit ini paling sering terjadi pada pria yang masalah menjengkelkan dan menyakitkan bagi pasien.
homoseksual. Faktor risiko nya yaitu, aktivitas seksual Hal ini dapat bertahan selama lebih dari 3 bulan dan
dengan banyak pasangan, dan melakukan seks oral. sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Faringitis
kronis bisa disebabkan karena induksi yang berulang-
Gejala dan tanda ulang faringitis akut atau karena iritasi faring akibat
merokok berlebihan dan penyalahgunaan alkohol,
Pada wanita , gejala urogenital utama gonore seringkonsumsi minuman ataupun makanan yang
meliputi : panas, dan batuk kronis karena alergi. Bernafas melalui
mulut, ini dapat disebabkan oleh: Kelainan pada
- Keputihan nasofarings, obstruksi pada hidung, dan protruding
- Disuria teeth.2
- Perdarahan intermenstrual
- Dispareunia ( hubungan seksual yang menyakitkan Terdapat 2 bentuk yaitu faringitis kronik
) hiperplastik dan faringitis kronik atrofi. Faktor
- Nyeri perut bagian bawah predisposisi proses radang kronik di faring ini ialah
rhinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minum
alcohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring
Jika infeksi berkembang menjadi penyakit radang dan debu. Faktor lain penyebab terjadinya faringitis
panggul (PID) , gejala mungkin termasuk yang berikut : kronik adalah pasien yang biasa bernapas melalui
mulut karena hidungnya tersumbat. 2
- Nyeri perut bagian bawah : gejala paling konsisten
PID a. Faringitis kronik hiperplastik
- Peningkatan cairan vagina atau cairan dari uretra
mukopurulen Pada faringitis kronik hiperplastik terjadi
- Disuria : Biasanya tanpa urgensi atau frekuensi perubahan mukosa dinding posterior faring.Tampak
- Nyeri tekan daerah serviks kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan lateral band
- Nyeri adneksa (biasanya bilateral) atau massa hiperplasi. Pada pemeriksaan tampak mukosa dinding
adneksa posterior tidak rata, bergranular. 2
- Perdarahan intermenstrual
Faringitis leutika atau faringitis syphilis ini dapat Pemeriksaan Penunjang Faringitis
disebabkan oleh Treponema palidum yang dapat
menimbulkan infeksi di daerah faring seperti penyakit 1. Kultur Swab tenggorokan (Gold standard)
lues di organ lain. Gambaran kliniknya tergantung pada 2. Darah Rutin
stadium penyakit primer, sekunder atau tertier. 3. Kultur BTA untuk diagnosis Faringitis TB
4. Tes infeksi jamur dengan menggunakan
1) Stadium primer pewarnaan KOH
5. Tes Antigen
Kelainan pada stadium primer terdapat pada lidah,
palatum mole, tonsil, dan dinding posterior faring Komplikasi Faringitis
berbentuk bercak keputihan.Bila infeksi terus
berlangsung maka timbul ulkus pada daerah faring Adapun komplikasi dari faringitis yaitu sinusitis,
seperti ulkus pada genitalia yaitu tidak nyeri.Juga otitis media, epiglotitis, mastoiditis, pneumonia, abses
didapatkan pembesaran kelenjar\ mandibular yang peritonsilar, abses retrofaringeal. Selain itu juga dapat
tidak nyeri tekan. 2 terjadi komplikasi lain berupa septikemia, meningitis,
glomerulonefritis, demam rematik akut. Hal ini terjadi
2) Stadium sekunder secara perkontuinatum, limfogenik maupun
hematogenik.4
Stadium ini jarang ditemukan.Terdapat eritema
pada dinding faring yang menjalar kearah laring. 2 Prognosis Faringitis
3) Stadium tertier Umumnya prognosis pasien dengan faringitis
adalah baik, akan tetapi tergantung dari berat ringan
Pada stadium ini terdapat guma.Predileksinya nya infeksi. Pasien dengan faringitis ringan biasanya
pada tonsil dan palatum.Jarang pada dinding posterior sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
faring.Guma pada dinding posterior faring dapat meluas
ke vertebra servikal dan bila pecah dapat menyebabkan DAFTAR PUSTAKA
kematian. Guma yang terdapat di palatum mole, bila
sembuh akan terbentuk jaringan parut yang dapat 1. Bansal M. Disease Ear, Nose and Throat. 1st ed.
menimbulkan gangguan fungsi palatum secara New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2013.
permanen. 2 676 p
2. Rusmarjono dan Hermani B. Odinofagia. Buku Ajar
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala &
serologi. Terapi penisilin dalam dosis tinggi merupakan Leher. Edisi Ketujuh. Cetakan ke-5. Balai Penerbit
obat pilihan utama. 2 FKUI. Jakarta: 2016
3. Weber R. Pharyngitis. Elsevier. Kansas; 2014.