Anda di halaman 1dari 2

Riwayat penyakit sebelumnya

Pasien sakit sejak tahun 2008. Pasien sering ketawa-ketawa sendiri, bicara-bicara sendiri sejak
pulang dari bekerja. Pasien bekerja saat usia 16 tahun ke Kalimantan dengan sepupunya untuk
mencari pekerjaan yang menghasilkan uang lebih banyak . Namun disana pasien hanya bekerja
membantu-bantu sepupunya menjual kopi. Pasien merasa pekerjaannya ini tidak membawa
kesuskesan seperti yang diharapkannya saat pergi merantau dan pasien merasa hanya disuruh-
disuruh. Akhirnya pasien pulang ke kampungnya. Keluarga mulai melihat ada peruban perilaku pada
pasien seperti sering memasukkan air ke telinga. Selain itu pasien juga sering mondar-mandir di
dalam rumah. Kadang juga bicara-bicara sendiri. Karena perilaku aneh pasien tersebut, keluarga
pasien membawa pasien berobat ke Poli RSJ HB Saanin Padang. Setelah rutin minum obat tersebut,
pasien bisa beraktivitas seperti biasa lagi. Namun, pasien kadang suka marah-marah tanpa sebab.
Hal ini membuat keluarga pasien meminta obat penenang ke bidan. Pasien dapat ditenangkan
dengan obat tersebut. Obat tersebut rutin diberikan kepada pasien saat pasien marah-marah tanpa
sebab. Pasien setelah itu tidak pernah lagi dibawa ke RSJ HB Saanin hingga 2009.

Tahun 2010, pasien kembali marah-marah tanpa sebab dan memcahkan perabotan rumah. Pasien
juga kembali bicara-bicara sendiri, berkata-kata kotor. Lalu keluarga pasien membawa pasien ke IGD
RSJ HB Saanin Padang. Pasien dirawat selama sekitar satu bulan lalu dipulangkan dijemput oleh
keluarga. Di rumah, pasien bisa beraktivitas seperti biasa, seperti membantu ibunya di sawah. Pasien
rajin kontrol ke Poli RSJ HB Saanin namun untuk tidak teratur minum obat.

Tahun 2011, pasien gaduh gelisah dan marah-marah tanpa sebab. Pasien juga bicara-bicara sendiri.
Pasien lalu dibawa ke IGD RSJ Saanin Padang. Pasien dirawat selama sekitar satu bulan lalu
dipulangkan dijemput oleh keluarga. Di rumah, pasien bisa beraktivitas seperti biasa. Bahkan pasien
pergi ke Jawa untuk bekerja. Disana pasien bekerja sebagai pedagang di sebuah mall. Pasien kadang
lupa minum obatnya karena kesibukannya.

Tahun 2012, pasien menikah. Namun pernikahan pasien tidak bertahan lama karena pasien dan
istrinya sering bertengkar hebat karena keinginan pasien seperti meminta uang ke istrinya tidak
terpenuhi. Keluarga pasien akhirnya meminta istri pasien untuk menceraikan pasien demi kebaikan
istrinya tersebut dan pasien.

Tahun 2013, pasien bercerai dengan istrinya. Namun pasien biasa-biasa saja. Pasien mulai bicara-
bicara sendiri dan tertawa-tawa sendiri sekitar awal tahun 2014 dan dibawa lagi oleh keluarga ke RSJ
HB Saanin. Pasien dirawat selama sekitar 1 bulan lalu dipulangkan. Pasien rajin ke poli. Namun suka
lupa minum obat. Lalu pasien bisa beraktivitas seperti biasa seperti beternak dan membantu-bantu
di sawah saat musim panen.

Tahun 2016, pasien kembali marah-marah dan memukul-mukul meja dan pintu rumah. Pasien juga
sering terlihat bicara sendiri. Pasien lalu dibawa ke RSJ HB Saanin dan juga dirawat. Pasien lalu
dipulangkan. Pasien masih tidak teratur minum obat.

Tahun 2017, pasien kembali marah-marah tanpa sebab. Pasien merasa dibicarakan oleh
tetangganya. Selain itu pasien sering berkata-kata kotor kepada keluarganya. Pasien lalu dibawa lagi
ke RSJ HB Saanin dan dirawat. Namun setelah pulang pasien masih tidak rajin minum obat.
Tahun 2018, pasien kembali gaduh gelisah, dan marah marah tanpa sebab. Pasien marah-marah dan
mememcahkan piring, pasien juga berkata-kata kotor. Pasien merasa orang-orang
membicarakannya. Pasien lalu dibawa keluarga ke RSUP M.Djamil Padang dan dirawat selama 3
minggu. Pasien lalu dipulangkan. Pasien bisa kembali beraktivitas seperti menonton televisi dan
duduk-duduk di warung kopi. Pasien rajin kontrol ke puskesmas lubuk alung dan RSUD Pariaman.
Pasien awalnya rajin minum obat. Namun, beberapa bulan kemudian pasien tidak rutin minum obat
karena tidak ada yang mengingatkan dan keluarga juga sibuk dengan urusan masing-masing.

Pasien marah-marah tanpa sebab sejak 15 hari sebelum


masuk rumah sakit. Pasien sering bbicara-bicara kotor,
mondar-mandir di rumahnya. Pasien sering bertengkar
dengan ibunya karena ibu pasien tidak memunuhi keinginan
pasien yaitu meminta uang. Pasien juga mengusir
keluarganya dari rumah dan mengancam akan membunuh
ibunya. Pasien merasa ada orang yang akan membunuhnya.
Selain itu pasien merasa orang-orang di sekitar
rumahnya/tetangganya suka membicarakannya. Pasien
sering mendengar suara-suara yang berbicara satu sama lain
dan melihat jin yang suka mengikuti dirinya kemanapun dia
pergi sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Sebelumnya pasien rajin kontrol ke dokter jiwa di Pariaman,
namun tidak teratur minum obat. Pasien sering minum kopi
hingga 5 gelas penuh per hari. Pasien bisa makan teratur.
Pasien bisa diajak bicara namun kadang tidak nyambung.
Pasien sebelumnya rajin kontrol berobat ke Poli RSUD
Pariaman namun tidak teratur minum obat.

Anda mungkin juga menyukai