KATA PENGANTAR
Penyusunan Laporan Kinerja ini dilakukan dalam upaya mewujudkan
penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan yang berdaya guna dan
berhasil guna berdasarkan pada prinsip-prinsip Good Governance sebagai
usaha untuk mewujudkan demokratisasi, partisipasi, transparansi dan
akuntabilitas yang menjadi tugas pemerintah saat sekarang ini. Hal ini
merupakan suatu prasyarat dalam penyusunan mekanisme program,
pelaksanaan, pemantauan dan pengevaluasian pembangunan. Untuk itu
diperlukan suatu alat ukur yangmana diharapkan bisa menjawab tantangan
pembangunan dimasa depan yang semakin dinamis, yang dimulai dari
Unit/Instansi yang ada dalam pemerintahan itu sendiri. Visi dan misi yang dalam
penilaiannya harus sesuai dengan tugas yang diemban oleh instansi pemerintah
dan diharapkan dapat dibuktikan dalam uraian tugas secara terukur serta dapat
dipertanggungjawabkan melalui Perencanaan Strategis (Renstra), Perjanjian
Kinerja (PK) maupun Evaluasi Kinerja Kegiatan.
Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran Kementerian
Kesehatan, Biro Perencanaan dan Anggaran sesuai dengan tupoksinya telah
menjalankan program dan kegiatan dengan didukung oleh alokasi anggaran
yang tersedia pada tahun 2016. Laporan Akutabilitas Kinerja ini merupakan
bentuk tanggung jawab atas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Biro
Perencanaan dan Anggaran pada tahun 2016. Berbagai data kinerja yang
disajikan telah melalui proses pengumpulan dan pengukuran yang sistematik,
agar dapat dimanfaatkan sebagai informasi kinerja untuk mendukung
perencanaan kegiatan di tahun mendatang.
Kami menyadari bahwa Laporan ini masih sangat jauh dari sempurna,
oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan dari semua pihak. Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAPORAN KINERJA) Biro Perencanaan dan Anggaran Tahun 2016 dapat
memberikan manfaat bagi kita semua. Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan LAPORAN KINERJA ini.
Jakarta, Februari 2017
Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran
1
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
S
esuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Visi dan Misi
Kementerian Kesehatan mengikuti Visi dan Misi Presiden Republik
Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”, dalam mendukung visi
dan misi tersebut Biro Perencanaan dan Anggaran memiliki sasaran
yang harus dicapai yaitu “Meningkatnya kualitas perencanaan dan
penganggaran program pembangunan kesehatan”.
2
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
3
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
dan otonomi daerah, baik antar sektor di Pusat dan lintas tingkat administrasi; 6)
Sulitnya memperoleh pasokan data dan informasi baik dari fasilitas kesehatan
(facility based) maupun data dan informasi berbasis masyarakat (community
based) serta data sekunder dari luar sektor kesehatan; 7) Kurang cepatnya
analisis data yang masuk menjadi penyediaan informasi yang bisa digunakan
dalam perumusan kebijakan dan program kesehatan; 8) Belum optimalnya
pelaksanaan dan pencapaian tujuan dari kegiatan-kegiatan di Biro Perencanaan
dan Anggaran yang mempengaruhi kinerja kegiatan dan keuangan; 9) Belum
optimalnya kemampuan adaptasi Biro Perencanaan dan Anggaran sebagai
Satuan Kerja Kuasa Pengguna Anggaran dalam mengakomodir perubahan
kebijakan keuangan secara administratif yang terjadi sangat dinamis; 10) Jadual
kegiatan terkait dengan anggaran sedemikian ketat dan rigid, tergantung pada
stakeholders, utamanya Kementerian Keuangan RI. Implikasinya, beberapa
kegiatan ada kalanya tidak dapat dihadiri oleh Nara Sumber atau Peserta
Satker Lain berhalangan hadir, karena mengikuti kegiatan yang sama di
lingkungan kerjanya; 11) Pelaksanaan kegiatan kurang terjadual dengan baik,
sehingga penunjukan hotel sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan
terlambat. Hotel yang terpilih, unit cost-nya berada di bawah standar biaya yang
dialokasikan. 12) kegiatan pertemuan yang dilaksanakan di akhir tahun,
realisasi kurang optimal karena pelaksanaan pada waktu ritme kegiatan yang
padat sehingga mengurangi jumlah peserta yang dapat hadir dan berdampak
pada rendahnya realisasi anggaran dari kegiatan tersebut; 13) Pola Pengadaan
barang dan jasa yang baru, adaptasi terhadap e-procurement; 14) Belum
optimalnya sinkronisasi waktu antar kegiatan di internal Biro Perencanaan dan
Anggaran; 15) Beban kerja ganda; 16) Belum adanya sistem informasi
perencanaan, anggaran dan yang terintegrasi; 17) Penempatan SDM yang
belum the righ man on the right place; 18) Sistem pelaporan kegiatan yang
belum optimal; 19) Belum optimalnya perencanaan kegiatan, khususnya
penganggaran sehingga pelaksanaan kegiatan kurang efektif dan efisien yang
berimplikasi rendahnya penyerapan anggaran; 20) Motivasi SDM untuk
meningkatkan kinerja serta merubah pola kerja ke arah yang lebih efektif dan
efisien masih perlu mendapatkan perhatian yang seksama; 21) Menjalin
hubungan kerja yang lebih baik dengan stakeholders, seperti Bappenas,
Kementerian Keuangan, dan Satker-satker di jajaran Kementerian Kesehatan.
4
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
Upaya tindak lanjut dari pencapaian dan kendala yang ditemui dalam
pelaksanaan kegiatan pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan hasil-hasil laporan, evaluasi, kajian, study dan sebagainya
sebagai dasar perencanaan dan penyusunan kebijakan tahun berikutnya;
2. Memfasilitasi sinkronisasi kebijakan antar unit kerja untuk optimalisasi
pelaksanaan kegiatan;
3. Memfasilitasi harmonisasi kebijakan kesehatan dalam era desentralisasi
dan otonomi daerah, baik antar sektor di Pusat dan lintas tingkat
administrasi;
4. Mempersiapkan dan menerapkan sistem elektronik melalui teknologi
informasi dalam rangka mengoptimalkan proses perencanaan,
penganggaran dan evaluasi (e-Planning, e-Budgeting, e-Monev);
5. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan semua unit,
lembaga/kementerian terkait dalam rangka perbaikan proses perencanaan,
penganggaran dan pelaporan/evaluasi;
6. Mempererat komunikasi dan koordinasi dengan unit/lembaga/kementerian
terkait dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan Biro
Perencanaan dan Anggaran yang terkait dengan jadwal
lembaga/kementerian lain yang telah direncanakan;
7. Menguatkan koordinasi internal dalam rangka mengoptimalksan
penyusunan jadual dan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan dan
antisipasi terhadap dinamika perkembangan kebijakan anggaran (efisiensi),
administratif keuangan termasuk mekanisme pelaksanaan dan
pertanggungjawaban keuangan, dan kebijakan mekanisme pengadaan
barang/jasa;
8. Menyiapkan panduan/standar kualitas dalam pelaksanaan tugas dan
distribusi tanggung jawab seluruh SDM di Biro Perencanaan dan Anggaran
melalui penyusunan SOP, ISO dan lain-lain termasuk dalam rangka
Reformasi Birokrasi;
9. Memperkuat SDM melalui pelatihan, kursus, pendidikan dan dukungan
tenaga yang lebih kompeten (penyediaan konsultan/tenaga ahli) serta
menjalin koordinasi/bekerja sama dengan unit/pihak terkait dalam rangka
mempercepat dan meningkatkan kualitas analisis data sebagai bahan
perumusan kebijakan dan program kesehatan.
5
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
6
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
7
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
8
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
9
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
10
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
11
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
12
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
D. SISTEMATIKA
13
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
14
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh Biro Perencanaan dan
Anggaran dalam periode tahun 2016 – 2019 adalah:
a. Meningkatnya kualitas perencanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan.
b. Tertatalaksananya penyusunan perencanaan program dan
kegiatan pembangunan kesehatan sesuai prosedur dan jadwal
yang ditetapkan.
15
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
2. Sasaran
Sasaran dan indikator kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen
Penetapan Kinerja Tahun 2016 adalah sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.1
Dokumen Sandingan Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan 2016
Sasaran Indikator Kinerja Target 2015 Target 2016
16
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
1. Kebijakan
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun
pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan
keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi
Kementerian Kesehatan.
Guna mendukung perwujudan sasaran dan tujuan Organisasi
(Satker) Biro Perencanaan dan Anggaran sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Renstra Kemenkes 2015 – 2019 serta Permenkes
RI No. 64 Tahun 2016, maka kebijakan dalam melaksanakan
kegiatan “Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan
Kesehatan” tahun 2016 adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas penyusunan perencanaan mulai dari
kebijakan strategis dan program pembangunan kesehatan yang
didukung dengan peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM
perencana kesehatan di pusat dan daerah dengan tetap
berpedoman pada kebijakan dan arah pembangunan nasional
yang tercantum dalam RPJN, RPJMN, RKP, RPJPK, dan SKN.
b. Meningkatkan akses data dan informasi yang akurat untuk
penyusunan perencanaan dan penganggaran yang didukung
dengan pemanfaatan teknologi
c. Memberikan pendampingan terhadap penyelesaian berbagai
permasalahan dalam penyusunan perencanaan dan
penganggaran baik di pusat maupun daerah
d. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam
penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan dengan
mempertimbangkan keterkaitan dan sinergisitas pembangunan
kesehatan antar pusat dan daerah serta memperhatikan
kewenangan setiap tingkatan administrasi.
e. Meningkatkan analisis hasil pembangunan kesehatan dan
perencanaan kesehatan agar perencanaan pembangunan
kesehatan semakin efektif dan efisien.
17
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
2. Program
Pada Tahun Anggaran 2016, Biro Perencanaan dan Anggaran
melaksanakan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan dengan Kegiatan Perencanaan
dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan. Adapun Output
dari kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Peraturan/juknis/pedoman tentang perencanaan dan anggaran
bidang kesehatan;
b. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ditingkatkan kompetensinya
terkait kebijakan, perencanaan, penganggaran, dan evaluasi program
pembangunan kesehatan;
c. Konsolidasi perencanaan kesehatan tingkat pusat dan daerah;
d. Laporan kegiatan dan pembinaan;
e. Laporan administrasi dan ketatausahaan;
f. Dokumen kebijakan Kementerian Kesehatan;
g. Dokumen perencanaan Kementerian Kesehatan;
h. Dokumen penganggaran Kementerian Kesehatan;
i. Dokumen evaluasi Kementerian Kesehatan;
j. Layanan perkantoran;
k. Peralatan dan fasilitas perkantoran; dan
l. Output cadangan.
18
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
19
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan
Kinerja.
Berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja Biro Perencanaan dan
Anggaran dan Renstra Kementerian Kesehatan, terdapat 3 (tiga) indikator
kinerja output yaitu:
1. Jumlah Provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran
kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber;
2. Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, anggaran dan evaluasi
pembangunan kesehatan yang berkualitas; dan
3. Jumlah rekomendasi monitoring dan evaluasi terpadu.
Tabel 2.2
Target dan Realisasi Kinerja Biro Perencanaan dan Anggaran
Sasaran Indikator Kinerja Target 2016 Realisasi 2016
20
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
B. SUMBER DAYA
Dalam mencapai kinerjanya, Biro Perencanaan dan Anggaran
Sekretariat Jenderal didukung oleh beberapa sumber daya, antara lain
Sumber Daya Manusia dan Anggaran.
Tabel 2.3
Keadaan Pegawai Biro Perencanaan dan Anggaran Menurut Pendidikan
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1 SMA/SMEA 11 Orang
2 Diploma III 4 Orang
a Kesehatan Lingkungan 2 Orang
b Teknik Komputer Informatika 2 Orang
3 Strata I 28 Orang
a Ekonomi 1 Orang
b Kesehatan Masyakat 11 Orang
c Psikologi 1 Orang
d Statistik 1 Orang
e Teknik Informatika 1 Orang
f Ekonomi Manajemen 2 Orang
g Teknik Komputer 1 Orang
h Sosial Politik 2 Orang
i Administrasi Negara 2 Orang
21
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
NO PENDIDIKAN JUMLAH
22
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
Realisasi Anggaran
Untuk tahun 206, Biro Perencanaan dan Anggaran mendapat
dukungan anggaran sesuai DIPA Tahun 2016 Nomor: SP DIPA-
024.01.1.465915/2016 Tanggal 7 Desember 2015 dengan pagu sebesar
Rp. 55.148.696.000,00 (Lima Puluh Lima Miliyar Seratus Ema Puluh
Delapan Juta Enam Ratus Sembilan Puluh enam Ribu Rupiah). Pada
tahun 2016 terdapat 4 (empat) kali revisi DIPA dalam rangka optimalisasi
anggaran sebagai berikut:
a. Revisi ke-1 Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-
024.01.1.465915/2015 tanggal 04 Februari 2016 Sebesar Rp.
55.148.696.000,00 (untuk Safe blokir);
b. Revisi ke-2 Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-
024.01.1.465915/2016 tanggal 25 Februari 2017 Sebesar Rp.
54.465.370,00 (Pembayaran Tunggakan Paket Jasa Konsultan
Kegiatan Peningkatan Kegiatan Kapasitas Perencana Tahun
Anggaran 2015 Sebesar Rp. 165.550.000.00
c. Revisi ke-3 Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-
024.01.1.465915/2016 tanggal 13 September 2016 (Efisiensi)
d. Revisi ke-3 Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Satker Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor SP DIPA-
024.01.1.465915/2016 tanggal 07 Oktober 2016 (Refocusing)
23
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
tahun 2016 dipengaruhi oleh adanya efisiensi, refocusing, dan buka blokir.
Faktor lain adalah adanya kebijakan efisiensi anggaran nasional yang
selanjutnya diubah (dikembalikan kepada satker semula) namun
prosesnya cukup memakan waktu sehingga sedikit banyak telah
mempengaruhi pelaksanaan kegiatan.
Tabel 2.4
Alokasi Dan Realisasi Anggaran Per-Output Tahun 2016
KODE PAGU REALISASI
OUTPUT PAGU REVISI %
AKUN SEMULA DIPA
2036.040 Kebijakan Strategi 20.576.117.000 16.781.275.340 81.56
Kenterian Kesehatan
( Dokumen)
2036.041 Dokumen Perencanaan, 28.121.911.000 24.848.355.832 88.36
Penggaran Evaluasi yang
berkualita
2036.042 Dukungan Layanan 1.732.542.000 1.386.981.293 80.05
Manajemen
( Bulan Layanan)
2036.994 Layanan Perkantoran 4.034.800.000 3.545.793.051 87.88
24
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
Tabel 2.5
Daftar Kementerian dengan Dukungan Program Pembangunan
Kesehatan Tahun 2016
Dukungan Program
No. Kementerian
Pembangunan Kesehatan
1 Kementerian Dalam Standar Pelayanan Minimal
Negeri (SPM) bidang Kesehatan,
Gerakan Masyarakat Sehat,
Posbindu, dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK)
2 Kemnterian Perencanaan Gerakan Masyarakat Sehat
Pembangunan Nasional
(Bappenas)
3 Kementerian Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK)
bidang Kesehatan dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK)
4 Kementerian Pertanian Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
5 Kementerian Desa, Desa Siaga, Desa Sehat
Perbatasan, dan Daerah
Tertinggal
6 Kementerian Pekerjaan Rumah Sehat
Umum dan Perumahan
Rakyat
7 Kementerian Riset Tanaman Obat dan Jamu,
Perindustrian Produksi dan Distribusi Farmasi
8 Kementerian Produksi dan Distribusi Alat
Perdagangan Kesehatan
9 Kementerian Sosial Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
10 Kementerian Pertahanan Nusantara Sehat
11 Kementerian Keselamatan Berkendara
Perhubungan
12 Kementerian Agama Kesehatan Haji, Pos Kesehatan
Pesantren, Vaksinasi TT Calon
Pengantin
25
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
2. Indikator Kedua
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan selanjutnya disebut
SPM Kesehatan adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan Daerah Kabupaten/Kota.
Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah
dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar
masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat.
Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Menteri
Kesehatan.
Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan
sesuai SPM Kesehatan. 2. SPM Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang meliputi
jenis pelayanan beserta indikator kinerja dan target Tahun 2010 –
Tahun 2015:
a. Pelayanan Kesehatan Dasar :
1. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 % pada Tahun 2015;
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 % pada
Tahun 2015;
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan 90% pada Tahun 2015;
4. Cakupan pelayanan nifas 90% pada Tahun 2015;
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% pada
Tahun 2010;
6. Cakupan kunjungan bayi 90%, pada Tahun 2010;
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% pada Tahun 2010;
8. Cakupan pelayanan anak balita 90% pada Tahun 2010;
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6 - 24 bulan keluarga miskin 100 % pada Tahun 2010;
9. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada
Tahun 2010;
26
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
3. Indikator Ketiga
Indikator ketiga untuk mencapai sasaran kinerja Biro
Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan adalah jumlah
Provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan
terintegrasi dari berbagai sumber. Secara umum, indikator ketiga
telah tercapai. Anggaran yang dialokasikan dalam rangka mencapai
target indikator ketiga adalah atau dari total anggaran Biro
Perencanaan dan Anggaran.
Output dari kegiatan yang terkait langsung maupun tidak
langsung dengan pencapaian indikator ini pada umumnya dapat
tercapai seluruhnya (100%) dengan menghasilkan kinerja jumlah
Provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan
terintegrasi dari berbagai sumber sejumlah 16 Provinsi atau
mencapai 100%. Berikut rincian 16 Provinsi tersebut:
a. DKI Jakarta
b. Jawa Barat
c. Sumatera Utara
d. Sulawesi Selatan
e. Lampung
27
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
f. Banten
g. Jawa Tengah
h. Jawa Timur
i. Sumatera Selatan
j. Sumatera Selatan
k. Kalimantan Barat
l. Kalimantan Timur
m. Raiu
n. Maluku
o. Nusa Tenggara Timur
p. Gorontalo
q. Sulawesi Barat
28
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
Tabel 2.6
Tabel Dokumen Perencanaan, Anggaran, Kebijakan, dan Evaluasi
Pembangunan Kesehatan
NO PROSES JUMLAH DOKUMEN
A. PERENCANAAN 1. Bahan RKP
2. Trilateral Meeting
3. Renja-KL
4. Perencanaan PNBP/BLU
5. Perencanaan Belanja Mengikat
6. Perencanaan PHLN
7. Perencanaan Dekon/TP
8. Perencanaan dan Penganggaran
Responsif Gender (PPRG)
9. Petunjuk Teknis Dana Alokasi
Khusus (Juknis DAK)
10. Data Dukung
11. Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga
B. PENGANGGARAN 12. RKL-KL
13. DIPA
14. POK
15. SBU
16. SBK
17. OUTPUT
18. Penyusunan Formula DAK
C. EVALUASI 19. Evaluasi Inpres
20. Evaluasi Program Prioritas
21. Evaluasi PHLN
22. Evaluasi PNBP/BLU
23. Evaluasi Belanja Mengikat
24. Evaluasi Dekon/TP
25. Laporan DAK
29
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
30
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
31
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
32
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
Gambar 3.1
Tampilan E-Monev DAK
33
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
34
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari lima indikator yang
ditetapkan untuk dicapai oleh Biro Perencanaan dan Anggaran dapat
mencapai seluruhnya. Pada indikator pertama, kedua, ketiga, dan kelima
pada tahun 2016 tidak ada. Sedangkan indikator keempat pada tahun
2016 targetnya naik 1 poin dan terealisasi seluruhnya. Peningkatan target
tersebut terjadi karena adanya dinamika dalam proses penyusunan
kebijakan, perencanaan, penganggaran dan pelaporan sehingga
menghasilkan output dokumen yang lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan kerja keras yang dilakukan oleh Biro Perencanaan
dan Anggaran di tengah berbagai kendala dan hambatan yang ada selama
tahun 2016 telah memberi hasil yang tidak mengecewakan.
35
Laporan Kinerja
Biro Perencanaan dan Anggaran TA 2016
BAB IV
PENUTUP
Sebagai penutup, mohon kiranya masukan, saran dan kritik positif dari
semua pihak untuk dapat terus memperbaiki proses penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAK) Biro Perencanaan dan Anggaran di masa
mendatang.
36