Anda di halaman 1dari 15

Anatomi dan Fisiologi Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen
yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan
menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran
(vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga
memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman.
Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan
lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

Baca Juga

 Penggolongan Jenis Hewan Berdasarkan Tempat Hidupnya


 Penggolongan Jenis / Macam-Macam Hewan (Binatang)
 Pencemaran (Polusi) : Pengertian, Macam, Sumber, Akibat
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1. Epidermis

Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis
sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit
manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit
pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak
tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas
lapisan:
1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis.
Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap
rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel
khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang
mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap
warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit
yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang
normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah
hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit .
Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau
demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian
akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam
sinar matahari yang berbahaya.
2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang,
yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan
antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan
penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans
terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau
mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan
imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan
menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara
fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau
mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans
dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak
sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan
lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara
bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:
 Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar
dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan
serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction)
dengan permukaan luar, terutama pada tangan & kaki. Juga merupakan
lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng
yang mati dan tidak berinti.
 Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri
dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan
lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
 Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan
gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan
inti.
 Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel
pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian
mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang
disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril
sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen;
filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan)
antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini
banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak
kaki.
 Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan
dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Padalapisan basile ini terdapat sel-sel
mitosis.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah
tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis dan
dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang
essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari fundus
(bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada
permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi
dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur
suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya
terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.

Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :


 Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu
keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa
mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan
sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh
kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter
keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar keringat
ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada
permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
 Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu,
pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan
cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada
setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada
saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu
banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar
apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini
dipengaruhi oleh hormon.
2. Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True
Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat
atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini
elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar
sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang juga
merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun
utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare
dan stratum reticular.
1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri
atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast,
makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan
papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-
sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan
limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu
bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat.
Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan
memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah,
saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar
keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang
(kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan
kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah ,
limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu,
melawan infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus
dari dermis juga membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan
fleksibilitas untuk kulit. Komponen dermis meliputi:
 Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari
kulit tubuh.
 Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-
sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk
melawan mikroba.
 Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke
permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
 Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan
melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
 Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar
rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
 Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri,
dan intensitas panas ke otak.
 Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat
dan memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
 Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit
merenggang. Hal ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding
arteri.
3. Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula
yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-
saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-
pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit
berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian
dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling
tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua,
kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya
berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

Fungsi kulit:

1. Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap


gangguan fisik atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan,
gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan
asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet,
gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya
bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan
penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Melanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar
matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan
asam asetil).
2. Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air,
larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih
mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit
terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil
bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi
tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. Penyerapan
dapat berlangsung melalui celah di antara sel, menembus sel-sel
epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui
sel-sel epidermis.
3. Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi
perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian
antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medula
oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral 36-37,5 derajat
untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan
vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler
melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke
kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan
tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi
pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh
tidak dikeluarkan).
4. Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat
yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh
berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi
oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan
berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan
sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan
keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
5. Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf
sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan
panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin
diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila dermis dan
markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.
6. Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak
pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit
membentuk warna kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi
dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2 terhadap sinar matahari
memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis melalui
tangan-tangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh
melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit
melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten.
7. Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan
pembelahan. Sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah
bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng
dan bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama intinya
menghilang dan keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses
ini berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui
proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang
berlangsung kira-kira 14-21 hari dan memberikan perlindungan kulit
terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.

2. Anatomi dan Fisiologi Rambut


Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul
dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di
bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada
tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan, telapak kaki dan
bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin. Mula-mula epidermis


mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pada daerah :
alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis.
Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh
menjadi rambut.Pada bulan ke-5 sampai ke-6 janin mempunyai rambut yang sangat
halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis,
kelopak mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini
rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus. Pada masa puber : tumbuh
rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-
lain. Rambut kasar terdapat pada : kepala, alis dan tumbuh pada masa puber, disebut
sebagai “Terminal Hairs”.

Struktur Rambut

Struktur Rambut
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan
kehangatan, perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh
tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bibir. Semua jenis rambut
tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh
karena itu kulit kepala atau kulit bagian badan lainnya memiliki rambut.
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut
letaknya, yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar
kulit. Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi kandung akar. Cupak
rambut atau kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai pipa
serta mengelilingi akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh
kembali, karena papil dan kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi
rambut penting diketahui terutama bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah
dalam memilih kosmetika rambut. Untuk lebih jelasnya, Basuki (1981:15)
menjelaskan tentang rambut itu sebagai berikut:
 Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan
kulit.
 Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun.
Bentuknya seperti sisik ikan pada lapisan luarnya.
 Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih
jelas perhatikanlah gambar anatomi rambut.
Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan
struktur rambut sebagaimana yang ada pada gambar berikut :

Keterangan Gambar:
1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan
besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut.
2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis.
3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah,
papila dan folicle.
4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar.
5. Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang
lebih kuat. Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah
yang berbeda, yang bertugas untuk membawa makanan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut dalam papil.
7. Pigmen (warna rambut).
8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.
9. Pembuluh darah.
10. Akar rambut.
11. Kelenjar keringat.
12. Batang rambut.
13. Penampang akar rambut.
Susunan Rambut

Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang


berada di dalam kulit dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat
dibagi atas:

1. Akar Rambut (Hair Folicle)


Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang
terlihat pada gambar di atas maka akar rambut terbagi:

 Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola,
gunanya untuk melindungi papil rambut.
 Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak
dibagian terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti
piring kecil yang tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut,
lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel
kulit jangat (corium) serta kulit ari (epidermis). Diantara sel-sel papil juga
terdapat melanosit. Melanosit menghasilkan pigmen (zat warna), yang akan
disebarkan terutama ke dalam contek, kemudian ke dalam medulla rambut. Di
samping itu juga terdapat di dalam papil rambut yaitu pembuluh darah dan
getah bening, yang berfungsi memberi makanan kepada rambut (memelihara
kehidupan rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle rambut.
Itu sebabnya rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak
merasa sakit bila rambut digunting atau dipangkas.
 Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya
rambut. Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari
sel-sel epidermis, sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis.
Rambut yang panjang dan tebal mempunyai folicle berbentuk besar, folicle
rambut ini bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau folicle bentuknya lurus,
rambut juga lurus dan bila melengkung rambut jadi berombak. Tetapi kalau
lengkungannya itu lebih lengkung lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam
folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit).
 Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri
bila ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya
merasa seram, kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya.
 Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti
dijelaskan di depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang
berdekatan dengan papil lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di
atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut matrix atau umbi/tombol atau
lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih subur ?. Ini disebabkan
karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu membelah diri,
membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel
melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna
keputih-putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih
mengandung parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih mantap,
sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu keratin.
Sel-sel rambut yang masih muda ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi
kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses keratinisasi penandukan.
2. Lapisan Batang Rambut

Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit.
Seperti yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi
pula atas 3 bagian, yakni:

 Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat
berfungsi untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang
merupakan pelindung). Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan
besar kesilnya daya serap zat cair pada rambut seperti air, shampo,
conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna rambut, bleaching. Pada rambut
yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar. Sedang pada rambut yang halus
lapisan cuticula nya juga halus.
 Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan
merupakan lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang
menentukan warna karena pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan
ini). Misalnya penyerapan zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain.
Jadi cortex ini berhubungan dengan sifat elastisitas rambut.
 Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah.
Rambut yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya
perhatikanlah Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang dari
batang rambut.
3. Batang Rambut

Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan


sebagai berikut:

 Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang lurus
dapat memberikan beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya dalam
hal tatanan rambut, baik yang dipotong maupun yang disanggul. Mengapa
demikian? Karena rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus dan
penampangnya bulat.
 Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut. Hal ini
disebabkan karena folicle nya melengkung dan penampangnya lonjong/oval.
Rambut ini juga termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang disanggul
atau disasak maupun yang dipotong pendek.
 Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecilkecil atau
sedang. Ini adalah karena folicle nya amat melengkung sedangkan
penampangnya gepeng.
4. Klasifikasi Rambut

Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali terlihat
bahwa ada 4 jenis rambut, yaitu:

 Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala.


 Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis.
 Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya
rambut ketiak.
 Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung
dan betis.
Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66),
bahwa rambut dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut:

 Panjang sebagaimana terdapat pada kepala.


 Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata.
 Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan yang disebut juga
dengan lanugo.
Fungsi Rambut
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
 Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari
keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
 Menyarig udara pada hidung.
 Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
 Pendorong penguapan keringat.
 Indera peraba yang sensitive.
Fase Pertumbuhan Rambut :
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :

a. Fase pertumbuhan (Anagen)

Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua
ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit
kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

b. Fase Peralihan (Katagen)

Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian
tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami
pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.

c. Fase Istirahat (Telogen)

Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar


rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokan rambut
jika terjadi trauma, stress dan sebagainya.

3. Anatomi dan Fisiologi Kuku


Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi
dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan
penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan
rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai
darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi,
kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali
lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi
oleh panas tubuh.

Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau
kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban
dan rapuh.
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.

Bagian kuku terdiri dari:

 Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.


 Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas.
 Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
 Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
 Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
 Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
 Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
 Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
 Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free
edge) menebal.

Sumber-sumber :
http://mastugino.blogspot.co.id/2015/04/anatomi-dan-fisiologi-rambut.html
https://muhammadrifkyhidayatullah.wordpress.com/2013/04/21/anatomi-dan-
fisiologi-sistem-integumen/
http://ridhwanyunaser.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-tentang-kuku.html

Anda mungkin juga menyukai