Anda di halaman 1dari 13

NAMA: SUSANTI KONDAMARA

KELAS: BAHASA INGGRIS(B)


NIM: 18130105
TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

*DEFINISI KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan ialah keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik
tertentu (secara khusus ialah negara) yang dengannya akan membawa hak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan politik. Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan
kebangsaan (bahasa Inggris ialah nationality). Yang membedakan ialah hak-hak untuk
dapat aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa
harus menjadi seorang warga negara .

Pengertian Kewarganegaraan Menurut Para Ahli:


1.Daryono
Kewarganegaraan ialah isi pokok yang mencakup hak serta kewajiban warga Negara.

2.Wolhoff
Kewarganegaraan adalah keanggotaan suatu bangsa tertentu yakni ialah sejumlah
manusia yang terikat dengan yang lainnya dikarenakan kesatuan bahasa kehidupan
social-budaya serta kesadaran nasionalnya.

3.Ko Swaw Sik ( 1957 )


Kewarganegaraan ialah ikatan hukum antara Negara serta seseorang. Ikatan itu menjadi
suatu “kontrak politis” antara Negara yang mendapat status sebagai Negara yang
berdaulat serta diakui karena memiliki tata Negara.

4.Graham Murdock ( 1994 )


Kewarganegaraan adalah hak untuk dapat berpartisipasi secara utuh dalam berbagai
pola struktur social , politik serta kehidupan kultural serta untuk dapat membantu
menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka memperbesar ide-
ide.

*ESENSI DAN URGENSI DARI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


A. URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dalam kamus bahasa Indonesia besar urgensi adalah keharusan yg mendesak; hal
sangat penting:meningkatkan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia yang
benar dan jelas,
Maksud pengertian dari kamus bahasa Indonesia di atas adalah sebuah proses untuk
meningkatkan sebuah kedisiplinan yang harus dilakukan oleh setiap warga Negara
untuk mencapai suatu tujuan Negara dalam menggunakan bahasa Indonesia yang
benar dan tepat agar tercermin warga Negara yang bisa mencerminkan suatu warga
Negara dimana ia berada.
Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur yang berlangsung sejak tahun 1945
secara tak terduga berakhir pada tahun 1991. Hal ini ditandai dengan beberapa
momentum yang terjadi di negara-negara eks-komunis seperti digulingkannya diktator-
diktator di Romania, Hungaria, dan Bulgaria, dirobohkannya Tembok Berlin, dan yang
paling menentukan adalah runtuhnya Uni Soviet, negara sentral komunisme, pada
tahun 1991.
Perang Dingin yang berlangsung selama beberapa dekade telah memanaskan suhu
dunia dan menciptakan sebuah medan pertempuran politis, ideologis, kultural, dan
militeristik. Namun setelah perang tersebut berakhir, dunia seolah mengalami
kevakuman. Kemunculam Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adikuasa yang
selama Perang Dingin yang mempromosikan liberalisme dan kapitalisme secara
psikologis menempatkannya sebagai satu-satunya yang dapat mengatur dunia tanpa
perlawanan dari negara manapun. Pasca Perang Dingin, Amerika Serikat dan negara-
negara sekutunya dengan gencar mengampanyekan demokrasi, penegakan HAM, dan
system pasar bebas ke negara-negara eks-komunis dan Dunia Ketiga, sebagai ‘pengisi
kevakuman’ pasca Perang Dingin.
Namun pada praktiknya, kampanye tersebut menimbulkan ketidakpuasan dari
masyarakat internasional manakala Amerika Serikat memaksakan kehendaknya sendiri
dan menerapkan standar ganda. Hal ini dapat dengan mudah kita lihat pada
perlakuannya terhadap Israel, Irak, Iran, dan Korea Utara. Isu-isu globalisasi yang
mencakup HAM, demokrasi, liberalisasi, perdamaian dunia, dan lingkungan hidup kerap
kali digunakan untuk menyudutkan dan mendiskreditkan bangsa dan negara lain.
Dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya, globalisasi yang didengungkan negara-
negara maju secara langsung maupun tidak langsung banyak berpengaruh pada
tatanan sosial, politik, dan budaya bangsa lain termasuk Indonesia dan jelas akan
berpengaruh pada kondisi spiritual bangsa.
Untuk Indonesia, saat ini bangsa dan negara setidaknya dihadapkan pada tiga
permasalahan utama, antara lain: pertama, tantangan dan mainstream globalisasi;
kedua, permasalahan-permasalahan internal seperti korupsi, destabilisasi, separatisme,
disintegrasi, dan terorisme; dan ketiga, penjagaan agar ‘roh’ dan semangat reformasi
tetap berjalan pada relnya (on the right track).
Permasalahan pertama dan kedua lebih didominasi oleh eksekutif dan legislatif,
sementara permasalahan ketiga hendaknya dijawab oleh setiap elemen masyarakat.
Pemberdayaan elemen masyarakat, khususnya elemen civitas academica, dapat
dilakukan dengan pengajaran civic education atau Pendidikan Kewarganegaraan.
Pengajaran tersebut diharapkan dapat membangkitkan dan meningkatkan kesadaran
siswaddandmahasiswadakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa dan
negara.
Implementasi dari kesadaran tersebut dapat dilihat dari kontribusi dan partisipasi aktif
mereka dalam usaha meningkatkan kualitas kehidupan sosial, politik, dan budaya
bangsa dan negara secara keseluruhan.
Pengajaran Kewarganegaraan di Indonesia, dan di negara-negara Asia pada
umumnya, lebih ditekankan pada aspek moral (karakter individu), kepentingan komunal,
identitas nasional, dan perspektif internasional. Hal ini cukup berbeda dengan
Pendidikan Kewarganegaraan di Amerika dan Australia yang lebih menekankan pada
pentingnya hak dan tanggungjawab.individu serta sistem dan proses demokrasi, HAM
dan ekonomi pasar.
Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan di Indonesia
adalah implementasi dari UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 9 ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap jenis, jalur, dan jenjang Pendidikan di
Indonesia Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
Ditingkat Pendidikan Dasar hingga Menengah, substansi Pendidikan Kewarganegaraan
digabungkan dengan Pendidikan Pancasila sehingga menjadi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn). Untuk Perguruan Tinggi Pendidikan Kewarganegaraan
diajarkan sebagai MKPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.
B. ESENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. Norma berfungsi mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Norma memiliki
arti penting agar kehidupan masyarakat tertib dan aman.
2. Macam norma terbagi atas :
a. Norma Agama, yaitu peraturan hidup yang bersumber dari Tuhan. Sanksi dari
Tuhan berupa dosa.
b. Norma Kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang bersumber dari hati nurani
manusia. Sanksi dari diri sendiri berupa penyesalan , malu, rasa bersalah. Seperti
menutup aurat, tidak berbohong, dengki, iri hati.
c. Norma Kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dalm pergaulan masyarakat.
Sanksi dari masyarakat berupa ejekan, cemooh, dikucilkan. Seperti memberi salam,
cara makan.
d.Norma Hukum, yaitu seperangkat ketentuan yang mengatur tata tertib dalam
masyarakat, berisi perintah, larangan, dan sanksi hukum. Sanksi dari negara berupa
pidana.

3. Pasal 27 ayat 1 menegaskan persamaan dan kewajiban sama dalam hukum dan
pemerintahan.
4. Perwujudan kesadaran hukum dalam :
a. Kehidupan Keluarga :
 Sopan, bertutur kata baik
 Menghormati, taat perintah dari orang tua
 Sayang, rukun dengan keluarga
b. Kehidupan Sekolah :
 Mentaati tata tertib sekolah
 Santun terhadap guru
 Sayang tema
c. Kehidupan Masyarakat :
 Menciptakan kadarkum
 Mengikuti ronda malam
 Menyelesaikan persolan secara hukum
 Tidak main hakim sendiri
d. Kehidupan Negara :
 Membayar pajak
 Mentaati peraturan perundangan
 Mentaati rambu lalu lintas

5. Arti / makna penting proklamasi kemerdekaan :


a. Berdirinya Negara Kesatuan RI
b. Berlakunya hukum nasional Indonesia
c. Puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan
d. Titik tolak pelaksanaan amanat penderitaan rakyat (pembangunan)

6. Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI bersidang dan menetapkan :


a. UUD 1945
b. Memilih Ir Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
c. Membentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden (KNIP)

7. Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak lahir secara
kodrat, sebagai anugerah Tuhan.

8. Jaminan HAM dalam UUD 1945, yaitu pasal :


a. 27 ayat 1, tentang hak dan kewajiban sama dalam hukum dan pemerintahan.
b. 27 ayat 2, tentang memperoleh pekerjaan dan penghidupan layak
c. 27 ayat 3, tentang hak dan kewajiban bela negara
d. 28 , tentang kemerdekaan berserikat, berkumpul, berpendapat
e. 29 ayat 2, tentang kemerdekaan beragama dan beribadah
f. 30 ayat 1, tentang hak dan kewajiban hankam
g. 31ayat 1, tentang memperoleh pengajaran

h. 32, tentang mengembangkan kebudayaan


i. 33, tentang ekonomi
j. 34, tentang fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara.

9. Bentuk penyampaian pendapat di muka umum :


a. Unjuk rasa (demonstrasi), adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan. Tulisan, dan sebagainya secara
demonstratif di muka umum
b. Pawai, adalah cara menyampaikan pendapat dengan arak-arakan di jalan umum
c. Rapat Umum, adalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan
pendapat dengan tema tertentu
d. Mimbar Bebas, adalah kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum yang
dilakukan secara bebas terbuka tanpa tema tertentu.

10. Kewajiban warga negara dalam menyampaikan pendapat :


a. Menghormati hak dan kebebasan orang lain
b. Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum
c. Menaati hukum dan ketentuan peraturan yang berlaku
d. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum
e. Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa

11. Arti penting ideologi bagi suatu bangsa yaitu memberi arah dan pedoman bagi
bangsa dalam menghadapi berbagai persoalan yang terjadi.

12. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara :


a. BPUPKI dalam sidang I tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 membahas dasar negara
b. Panitia Kecil merumuskan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945
c. PPKI menetapkan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945, yang memuat Pancasila
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

13. Kedudukan dan Fungsi Pancasila :


a. Dasar Negara, berfungsi sumber dari segala sumber hukum. Segala peraturan
perundangan harus sesuai dengan Pancasila
b. Pandangan Hidup (way of life), berfungsi sebgai pedoman tingkah laku manusia
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Jiwa dan kepribadian, berfungsi membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
lain.
d. Perjanjian luhur, yaitu telah disepakati menjelang dan sesudah proklamasi
kemerdekaann oleh wakil bangsa Indonesia.
e. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu masyarakat adil makmur berdasarkan
Pancasila.

14. Konstitusi memiliki arti Hukum Dasar. Konstitusi terdiri atas dua bentuk :
a. Konstitusi Tertulis yatitu UUD
b. Konstitusi tidak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis, disebut konvensi.

15. Tata urutan peraturan perundangan di Indonesia sesuai UU No 10 Tahun 2004


adalah :
a. UUD 1945
b. UU/Perpu
c. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah

16. Demokrasi berasal dari bahasa latin demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan).
Demokrasi berarti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Kedaulatan ada ditangan
rakyat. Demokrasi Pancasila berarti demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur
Pancasila.

17. Azas/prinsip negara demokrasi, meliputi :


a. Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia
b. Partisipasi rakyat dalam pemerintahan
c. Supremasi hukum
18. Azas/ciri utama demokrasi Pancasila, yaitu pengambilan keputusan melalui
musyawarah mufakat. Musyawarah berarti pembahasan untuk menyatukan pendapat
dalam penyelesaian masalah bersama. Mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui
sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat. Jadi musyawarah mufakat berarti
pengambilan suatu keputusan berdasarkan kehendak orang banyak (rakyat), sehingga
tercapai kebulatan pendapat.

19. Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Kedaulatan terbagi
atas :
a. Kedaulatan ke dalam yaitu pemerintah (negara) berhak mengatur segala
kepentingan rakyat melalui berbagai lembaga dan perangkat lainnya, tanpa campur
tangan negara lain.
b. Kedaulatan keluar yaitu negara berhak mengdakan hubungan kerjasama dengan
negara lain, guna kepentingan bangsa dan negara.

20. Setiap negara yang merdeka memiliki kedaulatan. Negara merupakan organisasi
suatu bangsa. Syarat berdiri suatu negara meliputi :
a. Memiliki rakyat
b. Memiliki wilayah
c. Ada pemerintahan yang berdaulat
d. Adanya pengakuan dari negara lain
Tiga syarat pertama disebut syarat de facto (mutlak), sedangkan syarat keempat syarat
de jure (hukum internasional).

21. Negara Indonesia menganut Demokrasi Pancasila yang berarti demokrasi yang
dijiwai nilai-nilai luhur Pancasila. Landasan hukum negara Indonesia menganut
kedaulatan rakyat ditegaskan dalam UUD 1945 :
a. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat (IV)
b. Pasal 1 ayat 2, berbunyi “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD”.
22. Tugas dan wewenang Majelis Permusyawartan Rakyat (MPR) :
a. Merubah dan menetapkan UUD
b. Melantik Presiden dan Wakil Presiden
c. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden sesuai UUD

23. Tujuan negara Indonesia termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu :
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Melaksanakan ketertiban dunia

24. Landasan hukum pembelaan negara :


Pembukaan UUD 1945 alinea IV
UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat 1

25. Bentuk partisipasi warga negara dalam upaya bela negara, melalui :
a. Pendidikan Kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran wajib
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
d. Pengabdian sesuai profesi

26. Otonomi daerah adalah hak, kewajiban, dan wewenang daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan perundangan.

27. Kewenangan Pemerintah Pusat, mencakup bidang :


a. Politik Luar Negeri
b. Pertahanan
c. Keamanan
d. Peradilan (Yustisi)
e. Moneter dan Fiskal Nasional (pajak)
f. Agama

28. Kewenangan daerah mencakup bidang antara lain bidang :


a. Pendidikan dan Kebudayaan
b. Kesehatan
c. Perhubungan
d. Pertanian dan Perikanan
e. Pekerjaan Umum
f. Perdagangan
g. Kesejahteraan Sosial

29. Fungsi dan Tugas DPRD antara lain :


a. Fungsi Anggaran yaitu menetapkan APBD bersama kepala daerah
b. Fungsi Legislasi yaitu membuat peraturan daerah (perda) bersama kepala daerah
c. Fungsi Pengawasan yaitu mengawasi pemerintah daerah oleh kepala daerah

30. Akibat positif partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik :


a. sesuai aspirasi masyarakat
b. lebih mencerminkan rasa keadilan
c. kebijakan lebih menyeluruh
d. masyarakat lebih optimis dan mentaati
e. masyarakat mendukung

31. Contoh bentuk partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik :


a. menyampaikan usul dan saran
b. mendukung pelaksanaannya
c. mendiskusikan rancangan kebijakan public
d. memberikan dorongan moril

32. Faktor pendorong utama globalisasi yaitu kemajuan iptek dan komunikasi yang
cepat.

33. Arti penting globalisasi bagi Indonesia :


a. Sebagai negara berkembang membutuhkan bantuan dan kerja sama dengan
negara lain.
b. Globalisasi dapat meningkatkan kehidupan masyarakat
c. Meningkatkan kemajuan iptek di Indonesia.

34. Indonesia dalam pergaulan internasioan bersikap terbuka terhadap pergaulan


internasional. Politik luar negeri Indonesia bebas aktif. Bebas artinya bebas
menentukan nasib sendiri, tidak memihak. Aktif berarti ikut serta mewujudkan
perdamaian dunia.

35. Dampak positif glibalisasi dalam berbagai bidang seperti :


a. Bidang Politik antara lain:
 Berkembang paham demokrasi, hak asasi manusia, persamaan derajat
 Penerapan prinsip-prinsip negara hukum
b. Bidang Ekonomi antara lain :
 Peningkatan eksport dan import barang
 Penanaman modal bagi investasi di Indonesia
c. Bidang Sosial Budaya antara lain :
 Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Sikap disiplin, etos kerja, profesional, dan sebagainya
d. Bidang Pertahanan dan Keamanan antara lain :
 Penggunaan teknologi pertahanan
 Radar pertahanan dan keamanan

36. Sikap yang dibutuhkan dalam menghadapi globalisasi antara lain :


a. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi
rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli (daerah) yang terdapat
sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia merupakan
kebudayaan nasional. Kebudayaan asing yang dapat memperkaya kebudayaan bangsa
serta mempertinggi derajat kemanusiaan kita terima apabila tidak bertentangan dengan
kepribadian bangsa dan Pancasila.

b. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia


c. Bangga terhadap produksi dalam negari
d. Cinta tanah air dan bangsa
e. Rela berkorban demi bangsa dan negara
f. Menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa
g. Melestarikan budaya nasional, waspada terhadap pengaruh budaya luar

37. Keunggulan suatu bangsa dipengaruhi oleh prestasi diri yang diperoleh warga
negaranya. Semakin tinggi prestasi diri warga negara, maka semakin tinggi pula
kemajuan dan keunggulan bangsa. Bangsa yang unggul ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusianya.

38. Tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila.

39. Keberhasilan pembangunan tergantung pada partisipasi seluruh rakyat dan sikap
mental, tekad, disiplin penyelenggara negara.

Anda mungkin juga menyukai