(Education for all) ramah anak dan memberikan pelayanan tanpa membedakan
2. Weakness ( kelemahan )
Meskipun memiliki beberapa keuntungan sebagai sekolah besar, namun SDN 61
diantaranya:
a) Komitmen tenaga pendidik dalam semangat kesatuan berorganisasi masih kurang.
Hal ini karena kurangnya motivasi tenaga pendidik untuk berkompetisi dan
maksimal
c) Prestasi sekolah belum mampu mengimbangi nama besar sekolah sebagai sekolah
bermutu.
3. Opportunity ( Peluang )
Dari kelemahan yang ada, maka penulis mengamati bahwa terdapat berbagai peluang
4. Threat ( ancaman)
Ancaman yang dihadapi oleh SDN 61 Payakumbuh, adalah:
a) Warga sekolah belum sadar akan pentingnya budaya mutu dan kolaborasi
b) Perbedaan cakupan usia tenaga pendidik membuat perbedaan pola pikir dalam
Dari kelemahan dan ancaman yang dipaparkan diatas, maka prioritas pembangunan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penerapan Filosofi Kayu Godang
Berdasarkan analisis konteks SWOT, maka didapatilah fokus permasalahan SDN
61 Payakumbuh adalah pembangunan mutu ekstrakurikuler yang dalam hal ini penulis
Kayu godang
Daunnyo untuak balinduang
Batangnyo untuak basanda
Aka nyo untuak duduak baselo
seorang kepala sekolah harus mampu melindungi apa yang dipimpinnya. Dalam hal
penanggung jawab utama setiap kegiatan. Adapun kebijakan yang penulis ambil
adalah:
a. Penetapan jenis ekstrakurikuler yang dilaksanakan
b. Pemilihan penanggung jawab kegiatan berdasarkan bakat
c. Penetapan instruktur kegiatan
d. Penetapan anggaran untuk setiap kegiatan.
Jadi semua kebijakan pengembangan mutu ekstrakurikuler penulis ambil demi
warga sekolah dalam setiap masalah yang dihadapi. Dalam hal ini yaitu pembangunan
mutu ekstrakurikuler, peranan yang penulis terapkan berdasarkan filosofi ini adalah:
a. Dalam masalah penyediaan dana kegiatan ekstrakurikuler, terdapat beberapa
dilaksanakan.
b. Dalam masalah cabang lomba yang tidak memiliki pelatih dari dalam warga
sekolah ( bukan guru) penulis meminta penanggung jawab kegiatan untuk mencari
instruktur untuk cabang lomba yang telah memiliki integritas juara. Dengan begitu
maka kegiatan ekstrakurikuler dapat terus berjalan dengan hasil yang maksimal.
Kolaborasi guru dan instruktur
c. Dalam masalah pelaksanaan perlombaan, penulis meminta setiap penanggung
sesua dengan juknis atau tidak melalui penanggung jawab dan instruktur.
d. Setiap selesai perlombaan, penulis dan penanggung jawab kegiatan beserta
depan penampilan atau hasil karya siswa menjadi lebih baik dan memperoleh
capaian maksimal.
Bak Basi” . Pemberian motivasi ini penulis lakukan dengan melakukan kegiatan
yang dapat mengakrabkan silaturrahmi antar setiap elemen sekolah baik berupa
Kebersamaan ini juga tampak saat siswa berlomba. Setipa elemen sekolah mulai
dari penulis sendiri selaku kepala sekolah, majelis guru , karyawan serta orang tua
pramuka, seni ( menari, pantomim, menyanyi, puisi, kriya anyam dll) , dan
olahraga.
c. Meminta penanggung jawab kegiatan untuk membuat resolusi kegiatan tahunan
berisi target yang hendak dicapai oleh kegiatan yang dikelolanya. Hal ini dapat
dengan penyaringan siswa sesuai bakat dan minat sehingga dihasilkan siswa
sekolah.
setiap elemen sekolah akhirnya telah membuahkan hasil, berikut paparan hasil
disimpulkan bahwa filosofi “ Kayu Godang” cocok untuk diterapkan sebagai salah
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun simpulan yang dapat penulis ambil adalah:
1. Kepala sekolah bukan hanya leader ( pemimpin) di sekolah, tetapi kepala sekolah
juga seorang manajerial dan perencana dan pengawas setiap kegiatan yang dilakukan
puncaknya tahun 2018, SDN 61 Payakumbuh berhasil menjadi finalis FLS2N cabang
practice sehingga dapat berbagi pengalaman berharga kepada sesama rekan dalam