Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Gambaran Kemasan

Produk ini menggunakan rice box sebagai kemasan dengan ukuran yang disesuaikan dan
stiker sebagai brand. Pemilihan rice box lebih efisien, mudah untuk dibawa, dan bersih . Stiker
kemasan cenderung warna putih kuning agar dapat menarik perhatian konsumen.

2.2 Segmen Pasar


Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua umur,
dari yang anak-anak sampai yang dewasa terutama kalangan masyarakat pada umumnya . Dari
semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan,
karena harga yang kami berikan cukup terjangkau untuk masyarakat pada umumnya.

2.3 Target Pasar


Target pemasaran kami adalah remaja, dewasa, orangtua dan masyarakat umum. Produk
kami dijadikan sebagai makanan ringan yang sehat dan mengenyangkan.

2.4 Rencana Penjualan


2.4.1 Online
Kami menggunakan media sosial seperti Whatsapp, Facebook, dan juga Instagram untuk
memasarkan produk ini karena dapat menjangkau semua konsumen dari berbagai daerah maupun
provinsi dan media online dianggap paling cepat dan efisien dalam mempromosikan produk
kami.
2.7.2 Offline
Wilayah yang paling berpotensi adalah lingkungan kampus, kost, rumah dan kantin.
Pemesanannya pun dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pembeli jadi kami juga melayani
Pre-order untuk konsumen yang ingin membeli dalam jumlah banyak.

2.5 Strategi Penjualan


Salah satu strategi penjualan adalah memberikan tester kepada konsumen agar mereka
tahu bahwa makanan yang kami buat berkualitas. Dan juga kami memberikan layanan delivery
bebas ongkir kepada konsumen dan yang membeli secara langsung boleh membayar di lain
waktu.
2.6 Analisis Ekonomi
2.9.1 Penetapan Harga jual
Dalam pembuatan 1 pck yang terdiri dari 8 buah B banz yang akan dikemas dalam rice
box berukuran sedang. Harga dari 1 pck B banz Rp. 10.000,-.

2.9.2 Pendapatan dan Keuntungan


Dalam satu kali produksi(1 minggu), akan dihasilkan 25 bungkus B-banz. Jadi omset per
satu kali produksi (25 x 10. 000) = Rp.250.000, jika 10 kali produksi maka pendapatan Rp.
2.500.000. keuntungan yang diperoleh dalam 10 kali jualan merupakan selisih antara pendapatan
dan total biaya produksi (biaya penusutan, habis pakai, dan biaya operasional). Keuntungan
dalam 10 kali produksi adalah
Rp. 2.500.000 – Rp. 1.000.000= Rp.1.500.000
Rp. 1500.000/Rp. 1000.000 x 100% = 150%

2.9.3 Break Event Point (BEP)


Kegunaan dari menghitung BEP ini adalah untuk mengetahui kapan hasil usaha yang
dilakukan mencapai titik impas, yang meliputi sebagai berikut :

BEP produksi = Total biaya produksi/ harga jual

BEP = 1000.000/10.000 =100 bungkus produk


BAB 3
METODE KEWIRAUSAHAAN

3. 1 Alur Kegiatan Kewirausahaan

Mulai

Pengumpulan
bahan dan alat

Pembuatan

Pemasaran

Selesai

3. 2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat:
a. Baskom
b. Pisau
c. Telenan
d. Rice box
e. Sendok
f. Nampan
g. Mangkok
h. Gas elpiji
3.2.2 Bahan:
a. Pisang
b. Coklat
c. Keju
d. Tepung terigu
e. Telur ½ kg
f. Minyak goreng
g. Gula
h. Garam
i. Panir
3.3 Langkah Kerja

Pisang dikukus selama ±15 menit di dalam panci kukus.


Pisang yang sudah matang, dimasukkan ke dalam baskom kemudian
dihaluskan.

Pisang yang sudah halus ditambahkan dengan terigu sedikit demi


sedikit, kemudian ditambah telur dan diaduk secara bersamaan.

Setelah semua tercampur, diambil hasil adonan dan di bentuk bulat.

Dibagian tengah bulatan ditambahkan dengan keju atau coklat.

Setelah bagian dalam bulatan terisi keju/coklat, bentuk bulatan kembali


hingga bentuknya sempurna.

Masukkan hasil bulatan pada tepung panir.

Goreng pada minyak setengah panas

Jika warnanya sudah menguning, angkat dan tiriskan pada wadah yang
telah disiapkan.

Setelah dingin, masukkan B banz kedalam kemasan rice box.

Anda mungkin juga menyukai