Anda di halaman 1dari 4

Seledri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Jump to navigation Jump to search
Seledri

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Apium
Spesies: A. graveolens
Nama binomial
Apium graveolens
L.

Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan
sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan
bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh
penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap.
Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya
semua dimanfaatkan.
Klasifikasi dan pemerian
Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu sebagai unsur pengobatan dan penyedap
masakan. salman Tua telah menuliskannya sejak awal penanggalan modern. Linnaeus
mendeskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama Species Plantarum. Ia memasukkan
seledri dalam suku Umbelliferae, yang sekarang dinamakan Apiaceae (suku adas-adasan).

Seledri adalah terna kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun gemuk dengan tangkai
pendek. Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sayuran terpisah
dari emaknya. Batangnya biasanya sangat bantet. Pada kelompok budidaya tertentu membesar
membentuk umbi, yang juga dapat dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang. Buahnya
kecil-kecil berwarna coklat gelap.

Macam

Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:

 Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil
daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
 Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya membesar dan
beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
 Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan
tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya
provitamin A dan K.

Seledri daun

Penampang tangkai daun dari seledri tangkai


Umbi seledri

Kegunaan
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran,
daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau
dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau
juga bubur ayam.

Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta
Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596)
memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air
susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai
peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya
memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit
gairah seksual).

Namun, seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang
ka'al tidak dianjurkan mengonsumsinya.

Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari minyak atsiri yang
dikandung[1], paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan. Kandungan utamanya adalah
butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid
seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen
lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama
dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun mengandung steroid seperti stigmasterol
dan sitosterol.

Suatu enzim endonuklease yang disebut Cel1 juga diekstrak dari seledri[2] dan dipakai dalam
suatu teknik biologi molekular yang disebut Tilling

Referensi
1. ^ Hiller K dan Melzig MF 2007. Die große Enzyklopaedie der Arzneipflanzen
und Drogen. Elsevier Spektrum Verlag. Heidelberg. (bagian kandungan bahan)
2. ^ Oleykowsky CA et al. 1998. Nucleic Acid Research 26:4597-4602.

Anda mungkin juga menyukai