” H ”
TERHADAP Ny. ” N ” DENGAN MASALAH KURANGNYA PEMAHAMAN
TENTANG ASI EKSLKUSIF DI DESA SRIKUNCORO ,
KEC.PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH
NAMA NPM
1. Andina Novratilova HP 1826041024. P
2. Fitriyanti 1826041025. P
3. Gita Kartika 1826041006. P
4. Ida Cahyati 1826041044. P
5. Lydia De viga 1826041029. P
6. Lispikawati 1826041003. P
7. Megawati 1826041005. P
8. Nita Haryanti 1826041023. P
9. Nur Okto Ferianty 1826041002. P
10. Nova Fetriany 1826041001. P
11. Nova Marliza 1826041004. P
12. Resti Dwi Sari 1826041030. P
13. Rika Mahdalena 1826041022. P
KELAS : GENAP C
DOSEN PENGAMPU:
RURY MEISEPTYA SARI,S.ST, M.Kes
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Mendapatkan pengalaman nyata dalam peran fungsi dan tugas
bidan serta dapat mengembangkan sikap etis, nasionalisme dan
profesionalisme dalam melaksanakan praktek kebidanan
1.2.2. Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasikan
masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi
masalah – masalah kesehatan dasar dalam keluarga
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
kebidanan terhadap anggota keluarganya yang sakit dan dalam
mengatasi masalah produktivitas anggota keluarganya
Meningkatkan produktivitas keluarga dan meningkatkan mutu
hidupnya
2.2.Konsep Keluarga
1. Pengertian
Adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama sebagai suatu
kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil dan sebagainay. Tetapi tidak
selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan dan ikatan – ikatan lain.
Mereka hidup bersama dalam satu rumah (tempat tinggal), biasanya di
bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk.
(Dep. Kes. RI. 1993)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinetraksi satu sama lain di
dalam peranannya masing – masing dalam keadaan saling ketergantungan.
(Dep. Kes. RI. 1998)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup di dalam peranannya masing – masing danmenciptakan serta
merpertahankan seuatu kebudayaan (Salvicion G. Balion dan Maklaya
1989)
Dari ketiga batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga
itu adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
f. Berinteraksi satu sama lain
g. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing – masing
h. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
2. Struktur keluarga
Struktur keluarga dan bermacam – macam diantaranya adalah :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah istri
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal
bersama sedarah ayah
e. Keluarga kawasan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga adanya
hubungan dengan suatu atau istri
Ciri – ciri struktur keluarga – Anderson Carter
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara
anggota keluarga
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjelaskan fungsi dan tugasnya
masing – masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing – masing
3. Tipe/bentuk keluarga
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak – anak
b. Keluarga Besar (Extended Family) : keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga Berantai (Serial Family) : keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah labih dari satu kali dan merupakan satu
kaluarga inti
d. Keluarga Duda/Janda (Single Family) : keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian
e. Keluarga berkomposisi (Composite) : keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama
f. Keluarga Kabitas (Kahabitation) : dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga
4. Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi 1 situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga di dasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat.
a. Peranan Ayah
Sebagai suami, ayah, pencari kerja, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman sebagai kepala keluarga sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai masyarakat dari lingkungannya
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh pendidik anak – anaknya, pelindung serta berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya
c. Peranan anak
Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5. Fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarganya
a. Fungsi biologis
1. Untuk meneruskan keturunan
2. Memelihara dan memebsarkan anak
3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4. Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosial
1. Membina sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan keluarga
perkembangan anak
3. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga
4. Menruskan nilai – nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
1. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan keluarga
dimana yang akan datang misalnya pendidikan angka – angka,
jaminan hari tua dan sebaginya.
e. Fungsi pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinyad
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat – tingkat perkembangannya
A. Data Obyektif
Data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri dari
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi serta pemeriksaan yang
terdiri dari :
1. Keadaan umum
Bagaimana tingkat kesadarannya, postur tubuh, cara berjalan,
berat badan saat hamil, dan sesudah melahirkan berapa
kenaikan berat badan selama hamil dan berapa LILA nya.
2. TTV
Tekanan darah : 100
/70 mmHg – 130/80 mmHg
Nadi : 76 – 92 x /menit
Suhu : 36,5 – 37,5 0C
RR : 16 – 24 x /menit.
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : bentuk kepala, jenis rambut, kulit
kepala, ketombe atau tidak, kering
atau tidak.
Muka : pucat atau tidak, oedem atau tidak,
ada cloasma gravidarum atau tidak.
Mata : simetris atau tidak, strabismus atau
tidak, warna sklera atau warna
konjungtiva, ada oedem, palpebra
atau tidak.
Hidung : ada pernapasan cuping hidung atau
tidak, ada polip atau tidak, ada
pengeluaran sekret atau tidak.
Telinga : simetris atau tidak, ada serumen atau
tidak, bersih atau tidak, ada
gangguan pendengaran atau tidak.
Mulut dan Gigi : mukosa bibir kering atau tidak, pucat
atau tidak, ada stomatitis atau tidak,
ada caries gigi atau tidak, memakai
gigi palsu atau tidak.
Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid atau
tidak, ada pembendungan vena
jugularis atau tidak.
Dada : simetris atau tidak, ada
hiperpigmentasi areola mamme atau
tidak, puting susu menonjol atau
tidak, ASI sudah keluar atau belum.
Abdomen : ada linea nigra atau tidak, simetris
atau tidak, ada bekas luka operasi
atau tidak.
Axilla : ada lesi atau tidak, ada pembesaran
kelenjar limfe atau tidak, bersih atau
kotor.
Genetalia : bersih atau tidak, adakah
pengeluaran pervaginam, adakah
oedem, condiloma akuminata,
varices.
Anus : bersih atau tidak, terdapat hemorroid
atau tidak.
Exstremitas atas : simetris atau tidak, ada kelainan
gerak atau tidak, jumlah jari lengkap
atau tidak.
Exstremitas bawah : simetris atau tidak, ada kelainan
gerak atau tidak, jumlah jari lengkap
atau tidak.
b. Palpasi
Kepala : ada benjolan atau tidak.
Leher : apakah ada pembesaran kelenjar
tyroid atau tidak, pembendungan
vena jugularis atau tidak.
Dada : adakah benjolan, nyeri tekan pada
mammae atau tidak, ASI lancar atau
tidak
Abdomen : TFU sesuai masa nifas atau tidak,
ada nyeri tekan atau tidak, ada
bemjolan atau tidak
c. Perkusi
Abdomen : meteorismus atau tidak.
Ekstremitas bawah : reflek patella +/+ atau /
d. Auskultasi
Dada : adakah wheezing, ronchi pada dada.
Abdomen : berapa bising usus yang terdengar.
2.3.2 Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
Langkah kedua merupakan pengembangan masalah dari
interprestasi data dasar ke dalam identifikasi yang spesifik
mengenai masalah atau diagnosa. Diagnosa adalah hasil dari
perumusan masalah yang merupakan keputusan yang ditetapkan
oleh bidan.
2.3.6 Implementasi
Merupakan perwujudan dari rencana yang telah disusun pada tahap
perencanaan pelaksanaan akan terealisasi dengan baik apabila
ditetapkan berdasarkan masalah atau diagnosa.
2.3.7 Evaluasi
Merupakan seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk
mengatur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kriteria, guna
evaluasi ini menilai kemampuan dalam memberikan asuhan
kebidanan untuk menyusun langkah baru evaluasi dalam asuhan
kebidanan ditulis dalam bentuk:
S (subyektif) : Data yang diperoleh dari wawancara langsung
O (obyektif) : Data yang diperoleh dari hasil observasi dan
pemeriksaan.
A (assesment) : Pernyataan gangguan yang terjadi atas subyektif dan
obyektif
P (planning) : Perencanaan tindakan yang ditentukan dengan
masalah yang terjadi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam
pengambilan keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga.
Hubungan dalam keluarga cukup harmonis
3.1.2. Denah rumah
U
B T
4 S
1 Ket :
2 1,2,3 : kamar tidur
4 : ruang tamu
3 5 : dapur
5
3.1.3. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturuna
: Garis perkawina