Anda di halaman 1dari 26

39

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
KETIDAKSTABILAN KADAR GULA DARAH DENGAN
MENGGUNAKAN DAUN SIRIH MERAH
DI RUTAN KELAS II B SUKADANA
LAMPUNG TIMUR
TAHUN 2018

Tanggal Pengkajian : 28/07/2018


Jam Pengkajian : 07.30 wib
1. IDENTITAS PASIEN 1
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 60 tahun
c. Jenis Kelamin : laki-laki
d. Alamat : Desa.Negeri Jemanten Kec. Marga Tiga
Kabupaten. Lampung Timur
e. Suku : Jawa
f. Agama : Islam
g. Pendidikan : SMA

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama : Kaki kanan dan kiri sering kesemutan
b. Riwayat penyakit saat ini :
Klien mengatakan sejak 2 minggu yang lalu kaki kanan dan kiri sering
kesemutan. Keluhan kesemutan dirasakan hilang timbul dan sering
terjadi di malam hari.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Klien sejak 6 tahun yang lalu telah terdiagnosa penyakit diabetes
melitus. Kadar gula darahnya pernah mencapai 450 mg/dL dan pernah
beberapa kali berobat ke Klinik. Hal ini terjadi karena klien jarang
berolah raga dan memiliki pola makan yang tidak terkontrol.
d. Diagnosa Medik saat di klinik : Diabetes melitus
40

e. Pemeriksaan Penunjang yang telah dilakukan :


Tgl : 09-07-2018 hasil pemeriksaan GDS= 215 mg/dL,
Tgl : 23-07-2018 hasil pemeriksaan GDS= 214 mg/ dL

f. Tindakan yang telah dilakukan : pemberian terapi oral

g. Riwayat Pengobatan :
Nama Obat Cara Frekuensi Waktu Terakhir
Pemberian diberikan
Metformin 500 mg oral 2 x sehari Pagi dan sore hari

h. Riwayat penyakit keluarga :


Klien mengatakan dahulu ayahnya pernah menderita penyakit yang
sama hingga meninggal akibat komplikasi gagal ginjal.

i. Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi baik obat-obatan,
makanan, udara, maupun debu.

j. Riwayat transfusi darah


Klien tidak pernah mengalami transfusi darah.

k. Riwayat Merokok
Klien saat ini tidak mempunyai kebiasaan merokok, klien telah
berhenti merokok sejak 5 tahun yang lalu.

l. Riwayat Minuman Keras :


Klien tidak mempunyai kebiasaan minuman yang mengandung
alkohol.

m. Riwayat Operasi
Klien tidak pernah mendapatkan tindakan operasi.
41

n. Genogram

Keterangan :

= Laki – laki = GarisKeturunan


/ Perempuan = TinggalSerumah
= Mengalami DM = Meninggal

= Klien

Klien merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Saat ini ayah klien
sudah meninggal karena sakit akibat komplikasi dari diabetes melitus.
Sebelum masuk Lapas klien tinggal bersama istri dan dua anaknya. Anak
pertama dan kedua telah berkeluarga. Saat ini istri dan kedua anak dalam
keadaan sehat, sedangkan anak pertamanya juga terkena diabetes melitus
sejak 1 tahun yang lalu.

3. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
a. Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya keputusan pengobatan dan
perawatannya kepada dokter. Klien mematuhi semua program pengobatan.
Klien merasa optimis akan penyembuhan penyakitnya.

b. Pola Nutrisi dan Metabolik


Diet/Suplemen Khusus: DD 1700 kkal
42

Nafsu makan : Tidak ada keluhan


Perubahan BB 6 Bulan Terakhir : Tidak ada
Kesulitan Menelan (Disfagia) : Tidak ada

Gambaran diet pasien dalam sehari:


Makan Pagi : Nasi+lauk+sayur
Makan Siang : Nasi+lauk+sayur
Makan Malam : Nasi+lauk+sayur

Klien menghabiskan porsi dari diet yang disediakan


Keluhan : klien mengeluh sering merasa lapar dan haus.
Klien beberapa kali tampak memakan makanan yang di beli dari luar atau
dikirim oleh keluarga.

c. Pola Eliminasi
Kebiasaan defekasi : 1 x defekasi/ hari.
Kebiasaan Berkemih : BAK sering 6-8 x, terutama malam hari
Inkontinensi : Tidak ada

d. Pola Aktifitas/Olahraga
Klien jarang mengikuti kegiatan olah raga yang diselenggarakan di Rutan,
biasanya klien hanya melakukan kegiatan berjalan santai mengelilingi
lapangan di tengah wilayah Rutan di pagi hari.

e. Pola Istirahat Tidur


Tidur klien terganggu karena seringnya BAK malam hari sehingga klien
sering terbangun.

f. Pola Kognitif Persepsi


Status mental : Sadar
Bicara : Normal
Bahasa sehari-hari : Bahasa daerah Jawa
Kemampuan membaca bahasa Indonesia : Ya
43

Kemampuan berkomunikasi : Ya
Kemampuan mamahami : Ya
Tingkat ansietas : Ringan
Keterampilan interaksi : Baik
Pendengaran : Dalam batas normal
Penglihatan : Baik
Ketidaknyamanan/nyeri : Tidak ada.

g. Pola Peran Hubungan


Pekerjaan : Ustadz ( Guru di Pondok Pesantren )
Status Pekerjaan : Mengajar di Pondok pesantren miliknya
System pendukung : Teman satu lapas
Kegiatan sosial : di lapas klien berkomunikasi baik dengan teman
atau petugas Rutan.

h. Pola Seksualitas
Klien memiliki seorang istri namun jarang bertemu karena klien di Rutan.

i. Pola Koping – Toleransi Stres


Perhatian utama tentang perawatan tidak ada masalah.
Kehilangan/perubahan besar di masa lalu : tidak ada.
Hal yang dilakukan saat ada masalah : Bila ada masalah klien akan
mencoba membicarakan dengan keluarga atau teman dan memutuskan
secara bersama-sama.

j. Pola Keyakinan-Nilai
Pantangan keagamaan: Tidak ada
Pengaruh agama dalam kehidupan: Menurut klien agama merupakan
tonggak dalam kehidupaan, dan klien terus berdoa untuk kesembuhannya.
Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini: tidak ada.
44

4. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :( ) Baik ( √ ) Sedang ( ) Lemah
Kesadaran : ( √ ) Composmentis ( ) Apatis
( ) Somnolen ( ) Sopor ( ) Koma
GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Tanda Vital : TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90 x/mnt, lokasi : arteri radialis
Pulsasi : reguler
Suhu : 36,5 ºC
RR : 22 x/mnt
BB : 76 Kg TB : 163 cm

a. B1-Breathing : Pernafasan
I : Pengembangan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada jejas, tidak
menggunakan alat bantu pernafasan.
P : Vokal premitus sama kanan dan kiri.
P : Sonor di lapang paru.
A : Suara nafas vesikuler kanan kiri.

b. B2-Bleeding : Kardiovaskuler
I : Ictus cordis tidak terlihat, tidak terdapat distensi vena jugularis,
tidak terdapat sianosis.
P : Ictus cordis teraba pada intercosta IV, CRT < 2 detik, akral hangat
dan kering.
P : Terdengar pekak daerah dada bagian sinistra intercosta empat dan
lima.
A : Irama jantung reguler, tidak ada suara tambahan.

c. B3-Brain : Persarafan
Reflek patela +, tidak ada nyeri kepala, pemeriksaan palpasi diwajah
tidak terdapat perasaan kebal / kebas di wajah.
45

 Penglihatan
Pupil mata isokor, reflek terhadap cahaya + ( pupil mengecil saat
terkena cahaya), konjungtiva ananemis, sklera anikterik,
penglihatan normal tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

 Pendengaran
Telinga bersih, klien tidak mengalami tinitus, tidak mengalami
otitis media, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran,
pendengaran baik.

 Penciuman
Hidung bersih, tidak terdapat sekret, tidak tersumbat, tidak
mengalami gangguan penciuman.

d. B4-Bladder : Perkemihan
Klien tidak terpasang kateter, tidak merasa nyeri saat buang air kecil.

e. B5-Bowel : Pencernaan
I : Bentuk abdomen simetris tidak ada jejas,
A : Bising usus 12 kali/mnt,
P : Abdomen kuadran satu abdomen bagian atas kanan terdengar
pekak, kuadran 2 sampai 4 tympani.
P : Tidak ada pembesaran hepar dan tidak ada nyeri tekan.

f. B6-Bone and Musculoskeletal, integumen


Kemampuan pergerakan sendi bebas
Kekuatan otot 4 4
4 4
Tidak ada fraktur dan decubitus, kulit kering, mukosa tidak lembab,
akral dingin, turgor kulit anelastis, tidak terdapat oedem. Klien
mengatakan badan terasa lemas, cepat letih dan mudah mengantuk bila
melakukan aktifitas yang biasa ia dilakukan.
46

g. Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat pembesaran
kelenjar getah bening.

h. Psikososial spiritual
Persepsi klien terhadap penyakit adalah sebagai cobaan dari Tuhan,
klien terlihat gelisah dengan penyakit yang dialaminya. Orang yang
paling dekat dengan klien saat ini adalah teman sekamar klien. Klien
melakukan ibadah seperti sholat dan mengajar mengaji di lingkungan
Rutan, hal ini tidak menjadi masalah bagi klien.

i. Pemeriksaan Penunjang dan Terapi


Laboratorium Radiologi USG Lain-Lain
GDS: 210 mg/dl - - -

5. DATA FOKUS
DS :
1) Klien mengatakan sering merasa kesemutan di kaki kanan dan kiri.
2) Klien mengatakan kesemutan lebih sering terjadi pada malam hari.
3) Klien mengatakan makan tidak terkontrol karena sering merasa
lapar.
4) Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan olahraga di Rutan.
5) Klien mengatakan BAK 6-8x/hari lebih banyak pada malam hari.
6) Klien mengeluh badan terasa lemas, cepat letih dan mudah
mengantuk saat melakukan aktivitas biasa.
7) Klien mengatakan sering kencing
8) BAK sering 6-8 x, terutama malam hari
9) Klien mengatakan seering merasa haus
10) Klien mengatakan terkadang tidak mematuhi pengobatan
11) Klien tidak mengetahui tentang bagaimana mengatasi penyakitnya
47

DO :
1) GDS= 210 mg/dl.
2) Klien beberapa kali tampak memakan makanan yang di beli dari
luar atau dikirim oleh keluarga.
3) Klien tampak melakukan kegiatan berjalan santai mengelilingi
lapangan.
4) Tanda Vital : TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90 x/mnt, lokasi : arteri radialis
Pulsasi : reguler
Suhu : 36,5 ºC
RR : 22 x/mnt
5) Kekuatan otot 4 4
4 4
6) Kulit kering
7) Mukosa tidak lembab
8) Turgor anelastis
9) Klien tidak dapat menyebutkan tanda dan gejala penyakit dan
program pengobatan
10) Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya

6. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Manajemen diabetes Ketidakstabilan
1) Klien mengatakan sering merasa tidak tepat kadar glukosa
kesemutan di kaki kanan dan kiri. darah
2) Klien mengatakan kesemutan lebih
sering terjadi pada malam hari.
3) Klien mengatakan makan tidak
terkontrol karena sering merasa
lapar.
4) Klien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan olahraga di
Rutan.
5) Klien mengatakan BAK 6-8x/hari
lebih banyak pada malam hari.
6) Klien mengeluh badan terasa
lemas, cepat letih dan mudah
mengantuk saat melakukan
aktivitas biasa.
48

DO :
1) GDS= 210 mg/dl.
2) Klien beberapa kali tampak
memakan makanan yang di beli
dari luar atau dikirim oleh
keluarga.
3) Klien tampak melakukan kegiatan
berjalan santai mengelilingi
lapangan.
4) Tanda Vital : TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90 x/mnt, lokasi : arteri
radialis
Pulsasi : reguler
Suhu : 36,5 ºC
RR : 22 x/mnt
5) Kekuatan otot 4 4
4 4
2. DS: Deuresis osmotik Ketidak
1) Klien mengatakan sering kencing seimbangan
BAK sering 6-8 x, terutama cairan/
malam hari elektrolit
2) Klien mengatakan seering merasa
haus

DO:
1) Kulit kering
2) Mukosa tidak lembab
3) Turgor anelastis

3. DS: Informasi yang Defisiensi


1) Klien mengatakan terkadang tidak minim pengetahuan
mematuhi pengobatan
2) Klien tidak mengetahui tentang
bagaimana mengatasi penyakitnya

DO:
1) Klien tidak dapat menyebutkan
tanda dan gejala penyakit dan
program pengobatan
2) Klien sering bertanya-tanya
tentang penyakitnya

7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d manajemen diabetes tidak tepat

2) Ketidak seimbangan cairan/ elektrolit b.d deuresis osmosis

3) Defisiensi pengetahuan b.d informasi yang minim


49

8. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1. Ketidakstabilan Setelah diberikan asuhan 1) Pantau TTV dan kadar gula darah 1) Mengetahui TTV dan kadar gula darah
kadar glukosa keperawatan 7 x 24 jam 2) Pantau tanda dan gejala dari 2) Mengetahui tanda-tanda ketidakstabilan kadar
darah b.d diharapkan: hiperglikemia: polyuria, polydipsia, gula darah
manajemen a) Tidak ada deviasi kadar polyphagia, kelemahan, letargi, malaise,
diabetes tidak glukosa darah kekaburan penglihatan, atau sakit kepala
tepat b) Tidak ada peningkatan 3) Pastikan intake cairan oral 3) Mencegah peningkatan visikositas darah akibat
pengeluaran urine hiperglikemi
c) Tidak ada peningkatan rasa 4) Pantau status cairan (input dan output) 4) Mengetahui balance cairan dan risiko
haus terjadinya dehidrasi akibat ketidak stabilan
d) Tidak ada kelaparan yang glukosa darah
berlebih 5) Identifikasi penyebab pasti hiperglikemia 5) Mengurangi risiko terjadinya ketidakstabilan
e) Tidak ada malaise 6) Instruksikan pasien mengenai pencegahan glukosa darah
f) Tidak ada rasa tidak enak, dan manajemen untuk hiperglikemia 6) Menurunkan glukosa darah
kebas atau kesemutan seperti pemberian terapi komplementer
misalnya dengan daun sirih merah
7) Ajarkan pasien untuk menafsirkan kadar 7) Meningkatkan pengetahuan klien
glukosa darahnya
8) Anjurkan pasien tentang manajemen 8) Meningkatkan kepatuhan pengobatan
diabetes selama sakit, termasuk
penggunaan insulin atau agen oral.
9) Fasilitasi ketaatan diet dan latihan 9) Dapat menstabilkan kadar glukosa darah.
10) Kolaborasi: Pemberian obat sesuai 10) Menurunkan kadar glukosa darah dengan terapi
indikasi dan kelola insulin (seperti farmakologi
ketentuan)

2. Ketidak Setelah diberikan asuhan 1) Monitor TTV dan perubahan status paru 1) Monitoring ststus cairan yang berpengaruh
seimbangan keperawatan 7 x 24 jam atau jantung terhadap jantung dan paru
cairan/ elektrolit diharapkan: 2) Monitor intake dan output caran 2) Memonitor status cairan
b.d deuresis a) Tekanan darah dalam batas 3) Tingkatkan intake asupan cairan per oral 3) Mengatasi kekurangan cairan akibat deuresis
osmosis normal misalnya memberikan cairan peroral sesuai 4) Menghindari dehidrasi
b) Denyut nadi radial dalam prefrensi klien
batas normal 4) Minimalkan asupan makanan dan
c) Keseimbangan intake-output minuman yang bersifat deuretik
50

selama 24 jam
d) Turgor kulit elastis
e) Membran mukosa lembab

3. Defisiensi Setelah diberikan asuhan a) Berikan penilaian tentang tingkat a) Monitor kebutuhan pengetahuan klien
pengetahuan b.d keperawatan 7 x 24 jam pengetahuan klien tentang proses penyakit
informasi yang diharapkan: yang spesifik.
minim a) Klien menyatakan b) Jelaskan patofisiologi dan penyaklt dan b) Menambah pengetahuan tentang anatomi dan
pemahaman tentang bagaimana hal ini berhubungan dengan fisiologi, dengan cara yang tepat.
penyakit, kondisi, prognosis anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
dan program pengobatan tepat.
b) Klien mampu melaksanakan c) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa c) Menambah pengetahuan tentang tanda dan
prosedur yang dijelaskan muncul pada penyakit, dengan cara yang gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan
secara benar tepat cara yang tepat
c) Klien mampu menjelaskan d) Gambarkan proses penyakit, dengan cara d) Menambah pengetahuan tentang prroses
kembali apa yang dijelaskan yang tepat penyakit
perawat/tim kesehatan e) Diskusikan perubahan gaya hidup yang e) Menambah pengetahuan tentang gaya hidup
lainnya mungkin diperlukan untuk mencegah yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan komplikasi.
atau proses pengontrolan penyakit
51

9. CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal Diagnosa Implementasi (Respon/ hasil) Paraf Evaluasi
Keperawatan
1. Sabtu / 1 Pukul : 07.45 wib Pukul : 17.00 wib
28 Juli 2018 1) Mengkaji TTV dan kada glukosa darah Klien. S:
R / TD : 140/90 mmHg, N : 90 x/mnt  Klien mengatakan masih sering
T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt BAK
GDS: 210 mg/dL  Klien mengatakan masih sering
merasa haus
2) Melakukan penilaian tanda dan gejala dari  Klien mengatakan sering
hiperglikemia: polyuria, polydipsia, polyphagia, merasa kelaparan yang berlebih
kelemahan, letargi, malaise, kekaburan penglihatan,  Klien mengatakan lemas
atau sakit kepala.  Klien masih merasa kesemutan
R/ Klien mengatakan akhir-akhir ini sering lemas,
sering lapar, sering haus, dan sering kencing. O:
 TD : 130/90 mmHg,
3) Memastikan intake cairan oral N : 90 x/mnt
R/ Klien menghabiskan 10-12 gelas air putih sehari. T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt
GDS: 340 mg/dL
4) Identifikasi penyebab pasti hiperglikemia
 Klien tampak masih makan
R/ Klien mengatakan jarang melakukan olahraga dan
berlebih
pola makan yang tidak terkontrol.
 Klien belum mau berolahraga
karena kakinya terasa
Pukul : 07.47 wib
kesemutan
5) Instruksikan pasien mengenai pencegahan dan
manajemen untuk hiperglikemia seperti pemberian
A : Masalah belum teratasi
terapi komplementer misalnya dengan daun sirih
merah
P:
R/Klien mendengarkan dan memperhatikan
Lanjutkan intervensi :
demonstrasi perawat
 Kaji TTV Klien dan monitor
GDS
Pukul : 08.00 wib  Lakukan penilaian tanda dan
6) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih gejala dari hiperglikemia
merah  Anjurkan terapi komplementer
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang dengan daun sirih merah
52

diberikan perawat  Fasilitasi ketaatan diet dan


latihan
Pukul 12.00 wib
7) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
merah
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
diberikan perawat

8) Anjurkan pasien tentang manajemen diabetes selama


sakit.
R/ klien berjanji mengikuti saran perawat

9) Memfasilitasi ketaatan diet dan latihan


R/ klien mengatakan belum mau berolahraga, klien
masih belum dapat mengontrol pola makan akibat
rasa laparnya

Pukul : 14.15 wib


10) Mengaajarkan pasien untuk menafsirkan kadar
glukosa darahnya
R/ klien tampak memperhatikan penjelasan perawat
tentang kadar glukosa darah dan batas – batas
normalnya.

Pukul : 17.00 wib


11) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
merah
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
diberikan perawat
53

2. Minggu / 1 Pukul : 07.45 wib Pukul : 17.00 wib


29 Juli 2018 1) Mengkaji TTV dan kadar glukosa darah Klien. S:
R / TD : 130/80 mmHg, N : 88 x/mnt  Klien mengatakan masih sering
T : 36,4ºc, RR : 22 x/mnt BAK
GDS: 206 mg/dL  Klien mengatakan masih sering
merasa haus
2) Melakukan penilaian tanda dan gejala dari  Klien mengatakan sering
hiperglikemia: polyuria, polydipsia, polyphagia, merasa kelaparan yang berlebih
kelemahan, letargi, malaise, kekaburan penglihatan,  Klien mengatakan sedikit
atau sakit kepala. lemas
R/ Klien mengatakan masih sering lemas, lapar,  Klien masih merasa kesemutan
sering minum, dan sering kencing.
O:
Pukul : 08.00 wib  TD : 130/80 mmHg,
3) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih N : 88 x/mnt
merah T : 36,4ºc, RR : 22 x/mnt
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang GDS: 206 mg/dL
diberikan perawat
 Klien tampak masih makan
berlebih
Pukul 12.00 wib
 Klien belum mau berolahraga
4) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
karena kakinya terasa
merah
kesemutan
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
diberikan perawat
A : Masalah belum teratasi
5) Memfasilitasi ketaatan diet dan latihan
P:
R/ klien mengatakan belum mau berolahraga, klien
Lanjutkan intervensi :
masih belum dapat mengontrol pola makan akibat
 Kaji TTV Klien dan monitor
rasa laparnya
GDS
Pukul : 17.00 wib  Lakukan penilaian tanda dan
6) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih gejala dari hiperglikemia
merah  Anjurkan terapi komplementer
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang dengan daun sirih merah
diberikan perawat  Fasilitasi ketaatan diet dan
latihan
54

3 Senin / 1 Pukul : 07.45 wib Pukul : 17.00 wib


30 Juli 2018 1) Mengkaji TTV dan kada glukosa darah Klien.
R / TD : 130/90 mmHg, N : 90 x/mnt S:
T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt  Klien mengatakan masih sering
GDS: 205 mg/dL BAK
 Klien mengatakan masih sering
2) Melakukan penilaian tanda dan gejala dari merasa haus
hiperglikemia: polyuria, polydipsia, polyphagia,  Klien mengatakan sering
kelemahan, letargi, malaise, kekaburan penglihatan, merasa kelaparan yang berlebih
atau sakit kepala.  Klien mengatakan lemas
R/ Klien mengatakan masih sering lemas, lapar,  Klien masih merasa kesemutan
sering minum, dan sering kencing.
Pukul : 08.00 wib O:
3) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih  TD : 130/90 mmHg, N : 90
merah x/mnt
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt
diberikan perawat GDS: 205 mg/dL
 Klien tampak masih makan
Pukul 12.00 wib
berlebih
4) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
 Klien belum mau berolahraga
merah
karena kakinya terasa
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
kesemutan
diberikan perawat
A : Masalah belum teratasi
5) Memfasilitasi ketaatan diet dan latihan
R/ klien mengatakan belum mau berolahraga, klien
P:
masih belum dapat mengontrol pola makan akibat
Lanjutkan intervensi :
rasa laparnya
 Kaji TTV Klien dan monitor
GDS
Pukul : 17.00 wib
6) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih  Lakukan penilaian tanda dan
merah gejala dari hiperglikemia
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang  Anjurkan terapi komplementer
diberikan perawat dengan daun sirih merah
 Fasilitasi ketaatan diet dan
latihan
55

4 Selasa / 1 Pukul : 07.45 wib Pukul : 17.00 wib


31 Juli 2018 1) Mengkaji TTV dan kada glukosa darah Klien.
R / TD : 130/90 mmHg, N : 90 x/mnt S:
T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt  Klien mengatakan masih sering
GDS: 203 mg/dL BAK
 Klien mengatakan masih sering
2) Melakukan penilaian tanda dan gejala dari merasa haus
hiperglikemia: polyuria, polydipsia, polyphagia,  Klien mengatakan sering
kelemahan, letargi, malaise, kekaburan penglihatan, merasa kelaparan yang berlebih
atau sakit kepala.  Klien mengatakan lemas
 Klien masih merasa kesemutan
R/ Klien mengatakan masih sering lemas, sering
lapar, sering minum, dan sering kencing. O:
 TD : 130/90 mmHg, N : 90
Pukul : 08.00 wib x/mnt
3) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt
merah GDS: 203 mg/dL
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
 Klien tampak masih makan
diberikan perawat
berlebih
 Klien belum mau berolahraga
Pukul 12.00 wib
4) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
A : Masalah teratasi sebagian
merah
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
P:
diberikan perawat
Lanjutkan intervensi :
 Kaji TTV Klien dan monitor
5) Memfasilitasi ketaatan diet dan latihan
GDS
R/ klien mengatakan belum mau berolahraga, klien
masih sedikit dapat mengontrol pola makan akibat  Lakukan penilaian tanda dan
rasa laparnya gejala dari hiperglikemia
 Anjurkan terapi komplementer
Pukul : 17.00 wib dengan daun sirih merah
6) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
merah
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
diberikan perawat
56

5 Rabu / 1 Pukul : 07.45 wib Pukul : 17.00 wib


01 Agustus 2018 1) Mengkaji TTV dan kada glukosa darah Klien.
R / TD : 120/80 mmHg, N : 88x/mnt S:
T : 36,3ºc, RR : 22 x/mnt  Klien mengatakan masih sering
GDS: 200 mg/dL BAK
 Klien mengatakan masih sering
2) Melakukan penilaian tanda dan gejala dari merasa haus
hiperglikemia: polyuria, polydipsia, polyphagia,  Klien mengatakan sering
kelemahan, letargi, malaise, kekaburan penglihatan, merasa kelaparan yang berlebih
atau sakit kepala.
R/ Klien mengatakan masih lemas berkurang, lapar,  Klien mengatakan lemas
sering minum, dan sering kencing. berkurang
 Klien merasa kesemutan
Pukul : 08.00 wib berkurang
3) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
merah O:
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang  TD : 120/80 mmHg, N : 88
diberikan perawat x/mnt
T : 36,3ºc, RR : 22 x/mnt
Pukul 12.00 wib GDS: 200 mg/dL
4) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
 Klien tampak masih makan
merah
berlebih
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
 Klien sudah mau berjalan
diberikan perawat
santai mengelilingi lapangan
5) Memfasilitasi ketaatan diet dan latihan
A : Masalah teratasi sebagian
R/ klien mengatakan belum mau berolahraga, klien
masih sedikit dapat mengontrol pola makan akibat
P:
rasa laparnya
Lanjutkan intervensi :
 Kaji TTV Klien dan monitor
Pukul : 17.00 wib
6) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih GDS
merah  Lakukan penilaian tanda dan
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang gejala dari hiperglikemia
diberikan perawat  Anjurkan terapi komplementer
dengan daun sirih merah
57

6 Kamis 1 Pukul : 07.45 wib Pukul : 17.00 wib


02 Agustus 2018 1) Mengkaji TTV dan kada glukosa darah Klien.
R / TD : 120/80 mmHg, N : 88 x/mnt S:
T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt  Klien mengatakan sering BAK
GDS: 197 mg/dL berkurang
 Klien mengatakan haus
2) Melakukan penilaian tanda dan gejala dari berkurang
hiperglikemia: polyuria, polydipsia, polyphagia,  Klien mengatakan sering
kelemahan, letargi, malaise, kekaburan penglihatan, merasa kelaparan yang berlebih
atau sakit kepala.  Klien mengatakan lemas
R/ Klien mengatakan lemas berkurang, lapar, sering berkurang
minum berkuang, dan sering kencing berkurang.  Klien merasa kesemutan
berkurang
Pukul : 08.00 wib
3) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih O:
merah  TD : 120/80 mmHg, N : 88
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang x/mnt
diberikan perawat T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt
GDS: 197 mg/dL
Pukul 12.00 wib  Klien tampak masih makan
4) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih
berlebih
merah
 Klien tampak melakukan
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang
kegiatan berjalan santai
diberikan perawat
mengelilingi laangan rutan
5) Memfasilitasi ketaatan diet dan latihan
A : Masalah teratasi sebagian
R/ klien mengatakan belum mau berolahraga, klien
masih sedikit dapat mengontrol pola makan akibat
P:
rasa laparnya
Lanjutkan intervensi :
 Kaji TTV Klien dan monitor
Pukul : 17.00 wib
6) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih GDS
merah  Lakukan penilaian tanda dan
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang gejala dari hiperglikemia
diberikan perawat  Anjurkan terapi komplementer
dengan daun sirih merah
58

7 Jumat / 1 Pukul : 07.45 wib Pukul : 17.00 wib


03 Agustus 2018 1) Mengkaji TTV dan kada glukosa darah Klien.
R / TD : 120/80 mmHg, N : 88 x/mnt S:
T : 36,2ºc, RR : 22 x/mnt  Klien mengatakan sering BAK
GDS: 195 mg/dL berkurang
 Klien mengatakan haus
2) Melakukan penilaian tanda dan gejala dari berkurang
hiperglikemia: polyuria, polydipsia, polyphagia,
kelemahan, letargi, malaise, kekaburan penglihatan,  Klien mengatakan sering
atau sakit kepala. merasa kelaparan yang berlebih
R/ Klien mengatakan lemas berkurang, lapar, sering  Klien mengatakan lemas
minum berkuang, dan sering kencing berkurang. berkurang
 Klien merasa kesemutan
berkurang

O:
 TD : 120/80 mmHg,
N : 88x/mnt
T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt
GDS: 195 mg/dL
 Klien sedikit makan berlebih
 Klien sedikit mau berolahraga

A : Masalah teratasi

P:-
59

No Tanggal Diagnosa Implementasi (Respon/ hasil) Paraf Evaluasi


Keperawatan
1 Sabtu / 2 Pukul : 08.45 wib Pukul : 18.00 wib
28 Juli 2018 1) Monitor perubahan status paru atau jantung
R/ suara nafas vesikuler dan tidak ada bunyi jantung S:
tambahan.  Klien mengatakan sering
kencing
2) Pantau intake dan output cairan  BAK sering 6-8 x, terutama
R/ malam hari
 Klien mengatakan masih
Intake = merasa haus
minum: ±1000 cc/hari
makan: ±600 cc/hari DO:
Output :  Kulit kering
BAB: ±75 cc/hari  Mukosa tidak lembab
BAK: ±1000 cc/hari  Turgor anelastis
IWL= 15 x BB= 15 x 75 Kg = 1125

Balance : Input – Output = A : Masalah belum teratasi


1600 – 2200= -600 cc/hari.

P:
Pukul : 09.30 wib Lanjutkan intervensi :
3) Tingkatkan intake asupan cairan per oral misalnya
 Monitor perubahan status paru
memberikan cairan peroral sesuai prefrensi klien
atau jantung
R/ klien mengatakan masih merasa haus setelah
 Pantau intake dan output cairan
minum
 Tingkatkan intake asupan
4) Menganjurkan klien untuk meminimalkan asupan
cairan per oral misalnya
makanan dan minuman yang bersifat deuretik
memberikan cairan peroral
R/ klien mengatakan akan menghindari makanan yang
sesuai prefrensi klien
disebutkan perawat
60

2 Minggu/ 2 Pukul : 08.45 wib Pukul : 18.00 wib


29 Juli 2018 1) Monitor perubahan status paru atau jantung
R/ suara nafas vesikuler dan tidak ada bunyi jantung S:
tambahan.  Klien mengatakan sering
kencing
2) Pantau intake dan output cairan  BAK sering 6-8 x, terutama
R/ malam hari
Intake =  Klien mengatakan masih
minum: ±1200 cc/hari merasa haus
makan: ±600 cc/hari
Output : DO:
BAB: ±75 cc/hari  Kulit kering
BAK: ±1000 cc/hari  Mukosa agak lembab
IWL= 15 x BB= 15 x 75 Kg = 1125  Turgor anelastis
Balance : Input – Output =
1800 – 2200= 400 cc/hari. A : Masalah teratasi sebagian

Pukul : 09.30 wib P:


3) Tingkatkan intake asupan cairan per oral misalnya Lanjutkan intervensi :
memberikan cairan peroral sesuai prefrensi klien
 Monitor perubahan status paru
R/ klien mengatakan masih merasa haus setelah
atau jantung
minum
 Pantau intake dan output cairan
 Tingkatkan intake asupan
cairan per oral misalnya
memberikan cairan peroral
sesuai prefrensi klien
61

3 Senin/ 2 Pukul : 08.45 wib Pukul : 18.00 wib


30 Juli 2018 1) Monitor perubahan status paru atau jantung
R/ suara nafas vesikuler dan tidak ada bunyi jantung S:
tambahan.  Klien mengatakan sering
kencing
2) Pantau intake dan output cairan  BAK sering 6-8 x, terutama
R/ malam hari
Intake =  Klien mengatakan masih
minum: ±1400 cc/hari merasa haus
makan: ±600 cc/hari
Output : DO:
BAB: ±75 cc/hari  Kulit agak kering
BAK: ±1000 cc/hari  Mukosa agak lembab
IWL= 15 x BB= 15 x 75 Kg = 1125  Turgor agak elastis
Balance : Input – Output =
2000 – 2200= 200 cc/hari. A : Masalah teratasi sebagian

Pukul : 09.30 wib P:


3) Tingkatkan intake asupan cairan per oral misalnya Lanjutkan intervensi :
memberikan cairan peroral sesuai prefrensi klien
 Monitor perubahan status paru
R/ klien mengatakan masih merasa haus setelah
atau jantung
minum
 Pantau intake dan output cairan
4) Menganjurkan klien untuk meminimalkan asupan
 Tingkatkan intake asupan
makanan dan minuman yang bersifat deuretik
cairan per oral misalnya
R/ klien mengatakan akan menghindari makanan yang
memberikan cairan peroral
disebutkan perawat
sesuai prefrensi klien
62

4 Selasa/ 2 Pukul : 08.45 wib Pukul : 18.00 wib


01 Agustus 2018 1) Monitor perubahan status paru atau jantung
R/ suara nafas vesikuler dan tidak ada bunyi jantung S:
tambahan.  Klien mengatakan masih sering
kencing
2) Pantau intake dan output cairan  BAK masih sering 6-8 x,
R/ terutama malam hari
Intake =  Klien mengatakan masih
minum: ±1600 cc/hari merasa haus
makan: ±600 cc/hari
Output : DO:
BAB: ±75 cc/hari  Kulit tidak kering
BAK: ±1000 cc/hari  Mukosa lembab
IWL= 15 x BB= 15 x 75 Kg = 1125  Turgor elastis
Balance : Input – Output =
2200 – 2200= 0 cc/hari.
A : Masalah teratasi
Pukul : 09.30 wib
3) Tingkatkan intake asupan cairan per oral misalnya P:
memberikan cairan peroral sesuai prefrensi klien Lanjutkan intervensi : -
R/ klien mengatakan masih merasa haus setelah
minum
4) Menganjurkan klien untuk meminimalkan asupan
makanan dan minuman yang bersifat deuretik
R/ klien mengatakan akan menghindari makanan yang
disebutkan perawat
63

No Tanggal Diagnosa Implementasi (Respon/ hasil) Paraf Evaluasi


Keperawatan
1 Sabtu / 3 Pukul : 10.30 wib Pukul : 11.00 wib
28 Juli 2018 a) Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan klien
tentang proses penyakit yang spesifik. S:
R/ klien masih belum memahami proses penyakit  Klien mengatakan cukup
mengetahui tentang bagaimana
b) Jelaskan patofisiologi dan penyakit dan bagaimana hal mengatasi penyakitnya
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
cara yang tepat. DO:
R/ klien masih belum memahami patofisiologi dan  Klien cukup memahami
penyakit tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program
c) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada pengobatan
penyakit, dengan cara yang tepat  Klien cukup mampu
R/ klien masih belum memahami tanda dan gejala melaksanakan prosedur yang
yang biasa muncul dijelaskan secara benar
 Klien cukup mampu
d) Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat menjelaskan kembali apa yang
R/ klien belum dapat menyebutkan cara penanganan dijelaskan perawat
yang tepat untuk penyakitnya
A : Masalah teratasi sebagian
e) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit P:
R/ klien belum mengetahui perubahan gaya hidup Lanjutkan intervensi :
yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi  Jelaskan patofisiologi dan
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
 Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat
 Gambarkan proses penyakit,
64

dengan cara yang tepat


 Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan
datang dan atau proses
pengontrolan penyakit

2 Minggu / 3 Pukul : 10.30 wib Pukul : 11.00 wib


29 Juli 2018
a) Jelaskan patofisiologi dan penyakit dan bagaimana hal S:
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan  Klien mengatakan mengetahui
cara yang tepat. tentang bagaimana mengatasi
R/ klien masih cukup memahami patofisiologi dan penyakitnya
penyakit
DO:
b) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada  Klien sudah mampu
penyakit, dengan cara yang tepat memahami tentang penyakit,
R/ klien masih scukup memahami tanda dan gejala kondisi, prognosis dan program
yang biasa muncul pengobatan
 Klien sudah mampu mampu
c) Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat melaksanakan prosedur yang
R/ klien cukup dapat menyebutkan cara penanganan dijelaskan secara benar
yang tepat untuk penyakitnya  Klien sudah mampu
menjelaskan kembali apa yang
d) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin dijelaskan perawat
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit A : Masalah teratasi
R/ klien cukup mengetahui perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi
P:-

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Yogi
    Jurnal Yogi
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Yogi
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner - Modifikasi
    Kuesioner - Modifikasi
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner - Modifikasi
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen10 halaman
    Bab Iv
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • NPar Tests
    NPar Tests
    Dokumen4 halaman
    NPar Tests
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB I New
    BAB I New
    Dokumen8 halaman
    BAB I New
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Dokumen7 halaman
    Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Md Prie
    Belum ada peringkat
  • Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Dokumen8 halaman
    Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsul-2
    Lembar Konsul-2
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsul-2
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Lampiran
    Lampiran Lampiran
    Dokumen6 halaman
    Lampiran Lampiran
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • NPar Tests
    NPar Tests
    Dokumen4 halaman
    NPar Tests
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Dokumen8 halaman
    Ernawati 2013 Suhu Tubuh
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Dokumen7 halaman
    Penatalaksanaan Demam Pada Anak
    Md Prie
    Belum ada peringkat
  • BAB III New
    BAB III New
    Dokumen10 halaman
    BAB III New
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB II New Lagi 2
    BAB II New Lagi 2
    Dokumen24 halaman
    BAB II New Lagi 2
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB V New
    BAB V New
    Dokumen3 halaman
    BAB V New
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB II New Lagi 2
    BAB II New Lagi 2
    Dokumen24 halaman
    BAB II New Lagi 2
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Informed Consent
    Informed Consent
    Dokumen1 halaman
    Informed Consent
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Contoh Askep DM
    Contoh Askep DM
    Dokumen12 halaman
    Contoh Askep DM
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BAB III ASKEP 2 New
    BAB III ASKEP 2 New
    Dokumen29 halaman
    BAB III ASKEP 2 New
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Pembahasan
    Bab Iv Pembahasan
    Dokumen9 halaman
    Bab Iv Pembahasan
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Askep 1
    Bab Iii Askep 1
    Dokumen26 halaman
    Bab Iii Askep 1
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Bab I Indah Umi
    Bab I Indah Umi
    Dokumen8 halaman
    Bab I Indah Umi
    Agung Candra Wicaksana
    Belum ada peringkat