BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
KETIDAKSTABILAN KADAR GULA DARAH DENGAN
MENGGUNAKAN DAUN SIRIH MERAH
DI RUTAN KELAS II B SUKADANA
LAMPUNG TIMUR
TAHUN 2018
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama : Kaki kanan dan kiri sering kesemutan
b. Riwayat penyakit saat ini :
Klien mengatakan sejak 2 minggu yang lalu kaki kanan dan kiri sering
kesemutan. Keluhan kesemutan dirasakan hilang timbul dan sering
terjadi di malam hari.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Klien sejak 6 tahun yang lalu telah terdiagnosa penyakit diabetes
melitus. Kadar gula darahnya pernah mencapai 450 mg/dL dan pernah
beberapa kali berobat ke Klinik. Hal ini terjadi karena klien jarang
berolah raga dan memiliki pola makan yang tidak terkontrol.
d. Diagnosa Medik saat di klinik : Diabetes melitus
40
g. Riwayat Pengobatan :
Nama Obat Cara Frekuensi Waktu Terakhir
Pemberian diberikan
Metformin 500 mg oral 2 x sehari Pagi dan sore hari
i. Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi baik obat-obatan,
makanan, udara, maupun debu.
k. Riwayat Merokok
Klien saat ini tidak mempunyai kebiasaan merokok, klien telah
berhenti merokok sejak 5 tahun yang lalu.
m. Riwayat Operasi
Klien tidak pernah mendapatkan tindakan operasi.
41
n. Genogram
Keterangan :
= Klien
Klien merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Saat ini ayah klien
sudah meninggal karena sakit akibat komplikasi dari diabetes melitus.
Sebelum masuk Lapas klien tinggal bersama istri dan dua anaknya. Anak
pertama dan kedua telah berkeluarga. Saat ini istri dan kedua anak dalam
keadaan sehat, sedangkan anak pertamanya juga terkena diabetes melitus
sejak 1 tahun yang lalu.
3. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
a. Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya keputusan pengobatan dan
perawatannya kepada dokter. Klien mematuhi semua program pengobatan.
Klien merasa optimis akan penyembuhan penyakitnya.
c. Pola Eliminasi
Kebiasaan defekasi : 1 x defekasi/ hari.
Kebiasaan Berkemih : BAK sering 6-8 x, terutama malam hari
Inkontinensi : Tidak ada
d. Pola Aktifitas/Olahraga
Klien jarang mengikuti kegiatan olah raga yang diselenggarakan di Rutan,
biasanya klien hanya melakukan kegiatan berjalan santai mengelilingi
lapangan di tengah wilayah Rutan di pagi hari.
Kemampuan berkomunikasi : Ya
Kemampuan mamahami : Ya
Tingkat ansietas : Ringan
Keterampilan interaksi : Baik
Pendengaran : Dalam batas normal
Penglihatan : Baik
Ketidaknyamanan/nyeri : Tidak ada.
h. Pola Seksualitas
Klien memiliki seorang istri namun jarang bertemu karena klien di Rutan.
j. Pola Keyakinan-Nilai
Pantangan keagamaan: Tidak ada
Pengaruh agama dalam kehidupan: Menurut klien agama merupakan
tonggak dalam kehidupaan, dan klien terus berdoa untuk kesembuhannya.
Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini: tidak ada.
44
4. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :( ) Baik ( √ ) Sedang ( ) Lemah
Kesadaran : ( √ ) Composmentis ( ) Apatis
( ) Somnolen ( ) Sopor ( ) Koma
GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Tanda Vital : TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90 x/mnt, lokasi : arteri radialis
Pulsasi : reguler
Suhu : 36,5 ºC
RR : 22 x/mnt
BB : 76 Kg TB : 163 cm
a. B1-Breathing : Pernafasan
I : Pengembangan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada jejas, tidak
menggunakan alat bantu pernafasan.
P : Vokal premitus sama kanan dan kiri.
P : Sonor di lapang paru.
A : Suara nafas vesikuler kanan kiri.
b. B2-Bleeding : Kardiovaskuler
I : Ictus cordis tidak terlihat, tidak terdapat distensi vena jugularis,
tidak terdapat sianosis.
P : Ictus cordis teraba pada intercosta IV, CRT < 2 detik, akral hangat
dan kering.
P : Terdengar pekak daerah dada bagian sinistra intercosta empat dan
lima.
A : Irama jantung reguler, tidak ada suara tambahan.
c. B3-Brain : Persarafan
Reflek patela +, tidak ada nyeri kepala, pemeriksaan palpasi diwajah
tidak terdapat perasaan kebal / kebas di wajah.
45
Penglihatan
Pupil mata isokor, reflek terhadap cahaya + ( pupil mengecil saat
terkena cahaya), konjungtiva ananemis, sklera anikterik,
penglihatan normal tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
Pendengaran
Telinga bersih, klien tidak mengalami tinitus, tidak mengalami
otitis media, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran,
pendengaran baik.
Penciuman
Hidung bersih, tidak terdapat sekret, tidak tersumbat, tidak
mengalami gangguan penciuman.
d. B4-Bladder : Perkemihan
Klien tidak terpasang kateter, tidak merasa nyeri saat buang air kecil.
e. B5-Bowel : Pencernaan
I : Bentuk abdomen simetris tidak ada jejas,
A : Bising usus 12 kali/mnt,
P : Abdomen kuadran satu abdomen bagian atas kanan terdengar
pekak, kuadran 2 sampai 4 tympani.
P : Tidak ada pembesaran hepar dan tidak ada nyeri tekan.
g. Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat pembesaran
kelenjar getah bening.
h. Psikososial spiritual
Persepsi klien terhadap penyakit adalah sebagai cobaan dari Tuhan,
klien terlihat gelisah dengan penyakit yang dialaminya. Orang yang
paling dekat dengan klien saat ini adalah teman sekamar klien. Klien
melakukan ibadah seperti sholat dan mengajar mengaji di lingkungan
Rutan, hal ini tidak menjadi masalah bagi klien.
5. DATA FOKUS
DS :
1) Klien mengatakan sering merasa kesemutan di kaki kanan dan kiri.
2) Klien mengatakan kesemutan lebih sering terjadi pada malam hari.
3) Klien mengatakan makan tidak terkontrol karena sering merasa
lapar.
4) Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan olahraga di Rutan.
5) Klien mengatakan BAK 6-8x/hari lebih banyak pada malam hari.
6) Klien mengeluh badan terasa lemas, cepat letih dan mudah
mengantuk saat melakukan aktivitas biasa.
7) Klien mengatakan sering kencing
8) BAK sering 6-8 x, terutama malam hari
9) Klien mengatakan seering merasa haus
10) Klien mengatakan terkadang tidak mematuhi pengobatan
11) Klien tidak mengetahui tentang bagaimana mengatasi penyakitnya
47
DO :
1) GDS= 210 mg/dl.
2) Klien beberapa kali tampak memakan makanan yang di beli dari
luar atau dikirim oleh keluarga.
3) Klien tampak melakukan kegiatan berjalan santai mengelilingi
lapangan.
4) Tanda Vital : TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90 x/mnt, lokasi : arteri radialis
Pulsasi : reguler
Suhu : 36,5 ºC
RR : 22 x/mnt
5) Kekuatan otot 4 4
4 4
6) Kulit kering
7) Mukosa tidak lembab
8) Turgor anelastis
9) Klien tidak dapat menyebutkan tanda dan gejala penyakit dan
program pengobatan
10) Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
6. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Manajemen diabetes Ketidakstabilan
1) Klien mengatakan sering merasa tidak tepat kadar glukosa
kesemutan di kaki kanan dan kiri. darah
2) Klien mengatakan kesemutan lebih
sering terjadi pada malam hari.
3) Klien mengatakan makan tidak
terkontrol karena sering merasa
lapar.
4) Klien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan olahraga di
Rutan.
5) Klien mengatakan BAK 6-8x/hari
lebih banyak pada malam hari.
6) Klien mengeluh badan terasa
lemas, cepat letih dan mudah
mengantuk saat melakukan
aktivitas biasa.
48
DO :
1) GDS= 210 mg/dl.
2) Klien beberapa kali tampak
memakan makanan yang di beli
dari luar atau dikirim oleh
keluarga.
3) Klien tampak melakukan kegiatan
berjalan santai mengelilingi
lapangan.
4) Tanda Vital : TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90 x/mnt, lokasi : arteri
radialis
Pulsasi : reguler
Suhu : 36,5 ºC
RR : 22 x/mnt
5) Kekuatan otot 4 4
4 4
2. DS: Deuresis osmotik Ketidak
1) Klien mengatakan sering kencing seimbangan
BAK sering 6-8 x, terutama cairan/
malam hari elektrolit
2) Klien mengatakan seering merasa
haus
DO:
1) Kulit kering
2) Mukosa tidak lembab
3) Turgor anelastis
DO:
1) Klien tidak dapat menyebutkan
tanda dan gejala penyakit dan
program pengobatan
2) Klien sering bertanya-tanya
tentang penyakitnya
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d manajemen diabetes tidak tepat
8. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidakstabilan Setelah diberikan asuhan 1) Pantau TTV dan kadar gula darah 1) Mengetahui TTV dan kadar gula darah
kadar glukosa keperawatan 7 x 24 jam 2) Pantau tanda dan gejala dari 2) Mengetahui tanda-tanda ketidakstabilan kadar
darah b.d diharapkan: hiperglikemia: polyuria, polydipsia, gula darah
manajemen a) Tidak ada deviasi kadar polyphagia, kelemahan, letargi, malaise,
diabetes tidak glukosa darah kekaburan penglihatan, atau sakit kepala
tepat b) Tidak ada peningkatan 3) Pastikan intake cairan oral 3) Mencegah peningkatan visikositas darah akibat
pengeluaran urine hiperglikemi
c) Tidak ada peningkatan rasa 4) Pantau status cairan (input dan output) 4) Mengetahui balance cairan dan risiko
haus terjadinya dehidrasi akibat ketidak stabilan
d) Tidak ada kelaparan yang glukosa darah
berlebih 5) Identifikasi penyebab pasti hiperglikemia 5) Mengurangi risiko terjadinya ketidakstabilan
e) Tidak ada malaise 6) Instruksikan pasien mengenai pencegahan glukosa darah
f) Tidak ada rasa tidak enak, dan manajemen untuk hiperglikemia 6) Menurunkan glukosa darah
kebas atau kesemutan seperti pemberian terapi komplementer
misalnya dengan daun sirih merah
7) Ajarkan pasien untuk menafsirkan kadar 7) Meningkatkan pengetahuan klien
glukosa darahnya
8) Anjurkan pasien tentang manajemen 8) Meningkatkan kepatuhan pengobatan
diabetes selama sakit, termasuk
penggunaan insulin atau agen oral.
9) Fasilitasi ketaatan diet dan latihan 9) Dapat menstabilkan kadar glukosa darah.
10) Kolaborasi: Pemberian obat sesuai 10) Menurunkan kadar glukosa darah dengan terapi
indikasi dan kelola insulin (seperti farmakologi
ketentuan)
2. Ketidak Setelah diberikan asuhan 1) Monitor TTV dan perubahan status paru 1) Monitoring ststus cairan yang berpengaruh
seimbangan keperawatan 7 x 24 jam atau jantung terhadap jantung dan paru
cairan/ elektrolit diharapkan: 2) Monitor intake dan output caran 2) Memonitor status cairan
b.d deuresis a) Tekanan darah dalam batas 3) Tingkatkan intake asupan cairan per oral 3) Mengatasi kekurangan cairan akibat deuresis
osmosis normal misalnya memberikan cairan peroral sesuai 4) Menghindari dehidrasi
b) Denyut nadi radial dalam prefrensi klien
batas normal 4) Minimalkan asupan makanan dan
c) Keseimbangan intake-output minuman yang bersifat deuretik
50
selama 24 jam
d) Turgor kulit elastis
e) Membran mukosa lembab
3. Defisiensi Setelah diberikan asuhan a) Berikan penilaian tentang tingkat a) Monitor kebutuhan pengetahuan klien
pengetahuan b.d keperawatan 7 x 24 jam pengetahuan klien tentang proses penyakit
informasi yang diharapkan: yang spesifik.
minim a) Klien menyatakan b) Jelaskan patofisiologi dan penyaklt dan b) Menambah pengetahuan tentang anatomi dan
pemahaman tentang bagaimana hal ini berhubungan dengan fisiologi, dengan cara yang tepat.
penyakit, kondisi, prognosis anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
dan program pengobatan tepat.
b) Klien mampu melaksanakan c) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa c) Menambah pengetahuan tentang tanda dan
prosedur yang dijelaskan muncul pada penyakit, dengan cara yang gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan
secara benar tepat cara yang tepat
c) Klien mampu menjelaskan d) Gambarkan proses penyakit, dengan cara d) Menambah pengetahuan tentang prroses
kembali apa yang dijelaskan yang tepat penyakit
perawat/tim kesehatan e) Diskusikan perubahan gaya hidup yang e) Menambah pengetahuan tentang gaya hidup
lainnya mungkin diperlukan untuk mencegah yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan komplikasi.
atau proses pengontrolan penyakit
51
9. CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal Diagnosa Implementasi (Respon/ hasil) Paraf Evaluasi
Keperawatan
1. Sabtu / 1 Pukul : 07.45 wib Pukul : 17.00 wib
28 Juli 2018 1) Mengkaji TTV dan kada glukosa darah Klien. S:
R / TD : 140/90 mmHg, N : 90 x/mnt Klien mengatakan masih sering
T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt BAK
GDS: 210 mg/dL Klien mengatakan masih sering
merasa haus
2) Melakukan penilaian tanda dan gejala dari Klien mengatakan sering
hiperglikemia: polyuria, polydipsia, polyphagia, merasa kelaparan yang berlebih
kelemahan, letargi, malaise, kekaburan penglihatan, Klien mengatakan lemas
atau sakit kepala. Klien masih merasa kesemutan
R/ Klien mengatakan akhir-akhir ini sering lemas,
sering lapar, sering haus, dan sering kencing. O:
TD : 130/90 mmHg,
3) Memastikan intake cairan oral N : 90 x/mnt
R/ Klien menghabiskan 10-12 gelas air putih sehari. T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt
GDS: 340 mg/dL
4) Identifikasi penyebab pasti hiperglikemia
Klien tampak masih makan
R/ Klien mengatakan jarang melakukan olahraga dan
berlebih
pola makan yang tidak terkontrol.
Klien belum mau berolahraga
karena kakinya terasa
Pukul : 07.47 wib
kesemutan
5) Instruksikan pasien mengenai pencegahan dan
manajemen untuk hiperglikemia seperti pemberian
A : Masalah belum teratasi
terapi komplementer misalnya dengan daun sirih
merah
P:
R/Klien mendengarkan dan memperhatikan
Lanjutkan intervensi :
demonstrasi perawat
Kaji TTV Klien dan monitor
GDS
Pukul : 08.00 wib Lakukan penilaian tanda dan
6) Memberi terapi komplementer dengan daun sirih gejala dari hiperglikemia
merah Anjurkan terapi komplementer
R/ klien meminum air rebusan daun sirih merah yang dengan daun sirih merah
52
O:
TD : 120/80 mmHg,
N : 88x/mnt
T : 36,5ºc, RR : 22 x/mnt
GDS: 195 mg/dL
Klien sedikit makan berlebih
Klien sedikit mau berolahraga
A : Masalah teratasi
P:-
59
P:
Pukul : 09.30 wib Lanjutkan intervensi :
3) Tingkatkan intake asupan cairan per oral misalnya
Monitor perubahan status paru
memberikan cairan peroral sesuai prefrensi klien
atau jantung
R/ klien mengatakan masih merasa haus setelah
Pantau intake dan output cairan
minum
Tingkatkan intake asupan
4) Menganjurkan klien untuk meminimalkan asupan
cairan per oral misalnya
makanan dan minuman yang bersifat deuretik
memberikan cairan peroral
R/ klien mengatakan akan menghindari makanan yang
sesuai prefrensi klien
disebutkan perawat
60