SISTEM INTERGUMEN
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Ridha dan Rahmat-
Nya serta nikmat yang begitu besar yang diberikan kepada kami semua terutama nikmat
kesehatan, sehingga makalah ini yang berjudul “ SISTEM INTERGUMEN “ , kami dapat
selesaikan tepat pada waktunya.
Salam dan shalawat kita curahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi yang mengantarkan
kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman islamiyah, nabi yang dianggap sebagai uswatun
hasanah atau suri tauladan yang baik.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
yang kita inginkan. Oleh karena itu, kami masih mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca sekalian.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen yang telah membimbing kami.
Begitu juga kepada semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung
terlibat dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
Latar Belakang ...................................................................................................................... 2
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 3
Manfaat Penulisan ................................................................................................................... 4
Kajian Teori............................................................................................................................ 5
Pembahasan ........................................................................................................................... 6
BAB 1
PENDAHULUAN
Seluruh tubuh manusia bagian luar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri
atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang
berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi
menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen (self-repairing) dan mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di
sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan serangan
kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang
menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil,
mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang
fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan
sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa
dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas (Termoregulasi)
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta
melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu
tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 derajat Celcius. Ketika terjadi
perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian
seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit
sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang
dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia
lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga
melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan.
6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat
diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan
mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui
muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit (sebacea), merembes
melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ
tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih
dan bersih akan dapat menunjang penampilan.
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit
memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut
8. Metabolismr
1.KUDIS (Scabies). Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering
muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha
dan kadang di sela jari tangan atau kaki. Pencegahan :
• Pencegahan Sekunder : Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat
juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur
sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.
• Pencegahan Tersier : Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak
langsung, misalnya dari sprei, baju, handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya
dengan penyakit scabies. Oleh karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak
menularkannya ke orang lain. Caranya dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda
yang dipakai oleh penderita.
Ketika seseorang menderita penyakit kudis untuk pertama kalinya, akan memakan waktu
empat sampai enam minggu untuk kulit bereaksi. Gejala yang paling umum adalah: Rasa
gatal, terutama pada malam hari. Bentol / bintil merah seperti jerawat. Kulit lecet atau
melepuh. Kulit luka yang disebabkan oleh garukan
Panu atau Tinea versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh
jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terd
Tanda dan gejala dari penyakit panu biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai
ukuran dan warna, lalu di tutupi oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul tanpa
adanya keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit pada penyakit
panu ini tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan sinar matahari dan lamanya
penyakit. Namun, terkadang warna ruam kulit sulit untuk dilihat. Tinea versicolor dapat
terjadi di mana saja seperti di permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada,
lengan dan wajah.
3. KUSTA
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit
kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium, Pencegahan :
- Pencegahan Primer : Pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang
belum terkena penyakit kusta dan memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat
dengan penderita seperti keluarga penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan
memberikan penyuluhan tentang kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang
penyakit kusta adalah proses peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan
masyarakat yang belum menderita sakit sehingga dapat memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya dari penyakit kusta. Sasaran penyuluhan penyakit kusta adalah
keluarga penderita, tetangga penderita dan masyarakat(Depkes RI, 2005).
*Lepuh tidak nyeri, Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
*Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.
4. DERMATITIS KONTAK
Peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis
iritan) atau alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat
pajanan. Penyebab :
Dapat ditandai dengan bercak eritemetosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan
eksudasi / basah, dapat bersifat akut dan di tempat tertentu misalnya pada kelopak mata, penis
skrotum, eritema dan edema lebih dominan dari pada vesikel. Pada dermatitis kontak yang
kronis terlihat kurit kering, berskuama, papul, lekinifikasi dan mungkin juga fisur dan
batasnya tidak jelas.
5. DERMATITIS ATOPIK
-Pencegahan primordial : Segala jenis bahan kimia maupun larutan rumah tangga
dapat menyebabkan Dermatitis, apabila terpapar secara rutin dalam jangka panjang. Cuci
tangan secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab Dermatitis dan
penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur.
Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar
kerentanan seseorang terhadap Dermatitis.
Pada wajah, kulit kepala, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau
tungkai bayi terbentuk ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair.
Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan
muncul kembali
6, AKNE Penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan dengan
folikel rambut (disebut unit pilosebasea). Berbagai faktor. Penyebab acne sangat banyak
(multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb),
faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri
(Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya. Pencegahan :
-Pencegahan primer : Penggunaan sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi
dan menjelang tidur.
-Pencegahan sekunder : Pemberian obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam
retinoat (vitamin A, retin A) digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.
1. Ambil 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dan jemur.
2. Lumatkan daun pepaya tersebut dan diberi air kemudian diperas untuk diambil
sarinya.
1. Cucilah lobak secukupnya, kemudian parutlah lobak tersebut dan ambil airnya.
2. Tambahkan cuka apel sedikit dan campur hingga rata.
Pada acne dapat timbul komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus);
papula (komedo tertutup yang pecah); pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan
pada puncaknya, dengan mengeluarkan nanah), nodul (dari komedo tertutup–penonjolan pada
kulit yang lebih besar dari papula), dan jaringan parut.
7. RUBEOLA (campak)
Suatu penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam makulopapulaaar eritematosa,
mulai dari wajah, badan lalu ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari sebelum ruam.
Pencegahan :
-Pencegahan primordial : Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada
anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan
campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau
lengan atas. Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam
bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada
usia 4-6 tahun. Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan
makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
-Pencegahan primer : Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
berikut : ~ Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.
2. Muncul demam yang tinggi , demam bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih
dan kaadaan ini biasanya berlangsung selama 3 sampai dengan 5 hari.
8. HERPES ZOASTER
Merupakan radang kulit akut yang menyerang kulit dan mukosa. Kelainan ini
merupakan reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer dari virus Varicella
Zoster.Virus (VZV). Pencegahan :
-Pencegahan primordial : Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat
ditempuh adalah pemberian vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik
limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes
zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus
tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah
terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang
rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta imunosupresi.
-Pencegahan primer : Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
berikut :~ Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.
~ Imunisasi pasif.
Tandanya adalah timbulnya bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening. Cairan ini bila
pecah dan dibiarkan sampai kering akan terlihat seperti koreng. Karena penyakit herpes
merupakan penyakit yang mudah menular, maka sebaiknya segera diobati sebelum menyebar
lebih parah.
9. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran>
1cm dan lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
• chickenpox,
• measles,
• HIV,
• herpes,
• adenovirus, dan
Pencegahan:
-Pencegahan primer : Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
salah satu contohnya dengan menjada kebersihan diri.
• Palpitasi
• Mual
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Sesak Nafas
• Bicara Cadel
• Kelupaan
• Berkeringat (Berlebihan)
-Pencegahan primer : Menjaga kebersihan diri, dengan mandi yang bersih dengan
menggunakan sabun.
Mula-mula timbul lesi kulit berupa bercak eritematosa yang gatal, terutama bila
berkeringat. Oleh karena gatal dan digaruk, lesi akan makin meluas, terutama pada daerah
kulit yang lembab. Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong,
berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang papula dan vesikel di tepi. Lesi
tampak seperti bentukan cincin dengan tepi aktif dan bagian tengah tampak tenang. Lesi-lesi
pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain. Kelainan kulit
dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik karena beberapa lesi kulit
yang menjadi satu
11. KANDIDIASIS
Merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida
albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang
dapat menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis. Pencegahan :
-Pencegahan primordial : Menjaga kebersihan lingkungan.
2. Topikal :
- Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari.
- Amfoterisin B
3. Sistemik
- Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak
diserap dalam usus.
- Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis tunggal
- Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100
mg sehari, selama 3 hari.
Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada
vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan
putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum.
Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi,
hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami
infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran.
Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau
di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki
cairan putih, meskipun jarang.
1.2.1.1 Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda : 400-600μm untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150μm untuk kulit tipis (kulit selain
telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga
tersusun atas lapisan:
A. Melanosit
1.2.1.2 Dermis
Merupakan bagian yang paling penting dikulit yang sering dianggap sebagai
“True Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat
yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat
atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini
elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar
sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga
merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare
dan stratum reticular.
A. Stratum papilare
Merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis
berada langsung dibawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel
fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah
dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut.
Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan
ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi
elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai
pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel
rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung
jaringan ikat jarang.
B. Stratum retikulare
Yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan
ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin
sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi
kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
1.2.1.3 Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula
yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal
seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-
saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-
pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit
berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan
lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis
terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat
bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak,
lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta semakin kehilangan kontur.
a. Struktur Rambut
Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula
yang terdiri dari keratin keras.
1. Medula: Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang
terdapat udara atau cairan. Bagian ini tidak terdapat pada rambut tipis atau halus.
2. Kortex : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
3. Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih atau gepeng yang
mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting,
terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.
Pada rambut terdapat folikel-folikel rambut. Folikel rambut terdiri dari komponen
dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut
papilla yang terdiri dari :jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papilla
diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matrik, dan ujung folikel rambut tampak
membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papilla) berproliferasi membentuk rambut yang
dapat tumbuh terus.
Dan untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen
korteks. Bila sedikit atau kurang tampak putih. Campuran rambut putih dan berpigmen,
tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh adanya melanin.
Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat mengalami mitosis. Melanosit
kemudian akan terdorong keatas.
Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri
membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan
subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial dan kedalam. Fungsi
vaskularisasi yang kedalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.
Pada keadaan temperature udara lebih rendah dari tubuh maka kapilervenulae di
stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga temperature tubuh tidak banyak yang
hilang. Bila udara panas kelenjar keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae
dilatasi penguapan keringat.
1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
2. Menyarig udara pada hidung.
3. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
4. Pendorong penguapan keringat.
5. Indera peraba yang sensitive.
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua
ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun 90% dari 100.000 folikel rambut kulit kepala
normal mengalami fase pertumbuhan pada susatu saat.
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian
tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami
pertandukan sehingga terbentuk gada (club) berlangsung 2-3 minggu.
3. Fase Istirahat(Telogen)
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan
gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat
sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm,
empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan
kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa,
pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.Kuku adalah bagian terminal lapisan
tanduk yang menebal.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang
masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak yang berbeda-beda. Termasuk
didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan penting dalam melindungi sistem-sistem
yang berada didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga
masih banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal
tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka dapat disimpulkan bahwa
sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan
diluar tubuh.