Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM INTERGUMEN

Disusun Oleh:

Aqmallia Fanani (AKF17017)

Ghaby Amelda (AKF17052)

Natalino Nunu Pote (AKF17088)

Siti Alif Rohmawati (AKF17119)


Kata Pengatar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Ridha dan Rahmat-
Nya serta nikmat yang begitu besar yang diberikan kepada kami semua terutama nikmat
kesehatan, sehingga makalah ini yang berjudul “ SISTEM INTERGUMEN “ , kami dapat
selesaikan tepat pada waktunya.

Salam dan shalawat kita curahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi yang mengantarkan
kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman islamiyah, nabi yang dianggap sebagai uswatun
hasanah atau suri tauladan yang baik.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
yang kita inginkan. Oleh karena itu, kami masih mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca sekalian.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen yang telah membimbing kami.
Begitu juga kepada semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung
terlibat dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
Latar Belakang ...................................................................................................................... 2
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 3
Manfaat Penulisan ................................................................................................................... 4
Kajian Teori............................................................................................................................ 5
Pembahasan ........................................................................................................................... 6
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem intergumen. Sistem intergumen adalah sistem organ yang
paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjar (keringat dan sebaseous), reseptor saraf khusus (untuk stimulasi perubahan
internal atau lingkungan eksternal).
Sistem intergumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu
untuk mempertahankan homeostatis dalam tubuh dengan membantu dalam
pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem intergumen adalah garis
pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Kulit adalah
organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin,
sentuhan, tekanan, dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot.
Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel
(epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan
yang mendasari (hypodermis atau subcutis). Fungsi kulit antara lain sebagai
pelindung, penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi,
termoregulasi dan osmoregulasi/homeostatis. Fungsi lain yaitu sebagai :
1. Tempat cadangan makanan lemak pada hewan yang hidup di daerah 4
musim.
2. Sebagai alat nutrisi/kelenjar susu pada mamalia.
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan, selaput renang
pada katak.
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D.
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk dalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh dikulit terutama.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang
berada jauh dibawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang
mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari
pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat syaraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Pengertian Anatomi sistem Intergumen?
1.2.2 Fungsi dari sistem Intergumen?
1.2.3 Lapisan kulit dan bagian-bagian pelengkapnya?
1.2.4 Macam-macam bentuk penyakit pada sistem Integumen?

1.3 Tujuan dan manfaat penulisan


Adapuntujuan dan maanfaat penulisan makalah ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui sistem Intergumen
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dari sistem Intergumen
1.3.3 Untuk mengetahui macam-macam lapisan kulit dan bagian pelengkapnya
1.3.4 Untuk mengetahui macam-macam penyakit pada sistem Integumen
BAB II
PEMBAHASAN

Seluruh tubuh manusia bagian luar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri
atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).

Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang
berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi
menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen (self-repairing) dan mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).

Fungsi sistem intergumen yaitu sebagai berikut :

1. Pelindung (Proteksi)

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di
sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan serangan
kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang
menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil,
mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang
fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.

2. Penerima rangsang

Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan
sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa
dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas (Termoregulasi)

Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta
melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu
tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 derajat Celcius. Ketika terjadi
perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian
seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit
sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.

4. Pengeluaran (ekskresi)

Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang
dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia
lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga
melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.

5. Penyimpanan.

Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

6. Penyerapan terbatas

Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat
diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan
mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui
muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit (sebacea), merembes
melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ
tubuh lainnya.

7. Penunjang penampilan

Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih
dan bersih akan dapat menunjang penampilan.

Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit
memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut

8. Metabolismr

Proses pembuatan vit D


JENIS PENYAKIT PADA SISTEM INTEGUMEN

1.KUDIS (Scabies). Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering
muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha
dan kadang di sela jari tangan atau kaki. Pencegahan :

• Pencegahan Primordial : Menerapkan perilaku hidup bersih

• Pencegahan Primer : Menjaga kebersihan kulit

• Pencegahan Sekunder : Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat
juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur
sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.

• Pencegahan Tersier : Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak
langsung, misalnya dari sprei, baju, handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya
dengan penyakit scabies. Oleh karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak
menularkannya ke orang lain. Caranya dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda
yang dipakai oleh penderita.

Tanda dan Gejala Kudis

Ketika seseorang menderita penyakit kudis untuk pertama kalinya, akan memakan waktu
empat sampai enam minggu untuk kulit bereaksi. Gejala yang paling umum adalah: Rasa
gatal, terutama pada malam hari. Bentol / bintil merah seperti jerawat. Kulit lecet atau
melepuh. Kulit luka yang disebabkan oleh garukan

2. PANU (Tenia Vesticolor)

Panu atau Tinea versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh
jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terd

- Pencegahan Primordial : Menerapkan perilaku hidup bersih


- Pencegahan Primer : Menjaga kebersihan kulit
- Pencegahan Sekunder : Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat
juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur
dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.
- Pencegahan Tersier : Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak
langsung, misalnya dari sprei, baju, handuk, atau benda apapun yang terkontak
sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena itu perlu isolasi bagi penderita
panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya dengan menjaga
kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Tanda dan Gejala Panu

Tanda dan gejala dari penyakit panu biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai
ukuran dan warna, lalu di tutupi oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul tanpa
adanya keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit pada penyakit
panu ini tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan sinar matahari dan lamanya
penyakit. Namun, terkadang warna ruam kulit sulit untuk dilihat. Tinea versicolor dapat
terjadi di mana saja seperti di permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada,
lengan dan wajah.

3. KUSTA

Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit
kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium, Pencegahan :

- Pencegahan Primer : Pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang
belum terkena penyakit kusta dan memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat
dengan penderita seperti keluarga penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan
memberikan penyuluhan tentang kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang
penyakit kusta adalah proses peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan
masyarakat yang belum menderita sakit sehingga dapat memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya dari penyakit kusta. Sasaran penyuluhan penyakit kusta adalah
keluarga penderita, tetangga penderita dan masyarakat(Depkes RI, 2005).

- Pencegahan Sekunder : Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin


pada 1940an, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat
bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemah terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson
menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. Pada 1960an, dapson tidak digunakan lagi.
Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan
klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an.

Tanda dan Gejala

*Tanda - tanda pada kulit, Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan

*Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh

*Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap

*Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut

*Lepuh tidak nyeri, Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh

*Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.
4. DERMATITIS KONTAK

Peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis
iritan) atau alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat
pajanan. Penyebab :

- Pencegahan primordial : Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat


menjadi faktor penyebab DKI dan penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun
mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi
faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap DKI.

-Pencegahan primer : Menghindari pajanan.

-Pencegahan sekunder : Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan,


rendam/mandi bubur gandum dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan
penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi gatal.

-Pencegahan tersier : Penyakit dermatitis kontak adalah penyakit yang disebabkan


oleh suatu allergen seperti deterjen, oleh sebab itu penggunaan sarung tangan dalam hak ini
sangat diperlukan untuk menghindari kekambuhan kembali.

Tanda dan Gejala

Dapat ditandai dengan bercak eritemetosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan
eksudasi / basah, dapat bersifat akut dan di tempat tertentu misalnya pada kelopak mata, penis
skrotum, eritema dan edema lebih dominan dari pada vesikel. Pada dermatitis kontak yang
kronis terlihat kurit kering, berskuama, papul, lekinifikasi dan mungkin juga fisur dan
batasnya tidak jelas.

5. DERMATITIS ATOPIK

Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh.


Infeksi pada vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan
sebuah lapisan putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri
lebih umum. Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan
Ginekologi, hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya
mengalami infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi
tipe campuran. Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat
kepala penis atau di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga
dapat memiliki cairan putih, meskipun jarang. Pencegahan :

-Pencegahan primordial : Segala jenis bahan kimia maupun larutan rumah tangga
dapat menyebabkan Dermatitis, apabila terpapar secara rutin dalam jangka panjang. Cuci
tangan secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab Dermatitis dan
penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur.
Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar
kerentanan seseorang terhadap Dermatitis.

-Pencegahan primer : Menghindari iritan atau alergen.

-Pencegahan sekunder : Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan,


rendam/mandi bubur gandum dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan
penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi gatal. Steroid topikal dosis rendah
untuk mengurangi peradangan dan memungkinken penyembuhan.

-Pencegahan tersier : Penyakit dermatitis atopic adalah penyakit peradangan kulit


yang melibatkan perangsangan berlebih limfosit T dan sel mast sama halnya dengan
dermatitis kontak namun lebih parah seperti cuaca yang dingin, oleh sebab itu menjauhkan
diri dari allergen sangat diperlukan untuk menghindari kekambuhan kembali.

Tanda dan Gejala

Pada wajah, kulit kepala, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau
tungkai bayi terbentuk ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair.

Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan
muncul kembali

6, AKNE Penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan dengan
folikel rambut (disebut unit pilosebasea). Berbagai faktor. Penyebab acne sangat banyak
(multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb),
faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri
(Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya. Pencegahan :

-Pencegahan primer : Penggunaan sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi
dan menjelang tidur.

-Pencegahan sekunder : Pemberian obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam
retinoat (vitamin A, retin A) digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.

Untuk mengatasi jerawat.

1. Ambil 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dan jemur.

2. Lumatkan daun pepaya tersebut dan diberi air kemudian diperas untuk diambil
sarinya.

3. Oleskan sari daun pepaya tersebut pada jerawat.

Perawatan untuk mengatasi jerawat.

1. Cucilah lobak secukupnya, kemudian parutlah lobak tersebut dan ambil airnya.
2. Tambahkan cuka apel sedikit dan campur hingga rata.

3. Oleskan pada jerawat, diamkan hingga mengering.

4. Setelah kering, bersihkan dengan air.

5. Lakukan secara rutin hingga jerawat teratasi.

Tanda dan Gejala Akne

Pada acne dapat timbul komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus);
papula (komedo tertutup yang pecah); pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan
pada puncaknya, dengan mengeluarkan nanah), nodul (dari komedo tertutup–penonjolan pada
kulit yang lebih besar dari papula), dan jaringan parut.

7. RUBEOLA (campak)

Suatu penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam makulopapulaaar eritematosa,
mulai dari wajah, badan lalu ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari sebelum ruam.
Pencegahan :

-Pencegahan primordial : Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada
anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan
campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau
lengan atas. Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam
bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada
usia 4-6 tahun. Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan
makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.

-Pencegahan primer : Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
berikut : ~ Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.

~ Menjaga kondisi fisik dan menghindari stres psikis.

~ Menjaga mutu gizi dan kondisi badan dengan baik.

~ Pencegahan dengan vaksinasi menggunakan virus hidup yang telah


dilemahkan pada usia 15 bulan setelah kelahiran.

-Pencegahan sekunder : Pengobatan dengan antibiotic, Tidak ada pengobatan khusus


untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan
asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.

-Pencegahan tersier : Pada penderita campak untuk menghindari bertambah parahnya


campak atau untuk menghindari suatu kecacatan, penderita sebaiknya selama masih
menderita penyakit campak berdiam diri di rumah (dalam artian banyak-banyak istirahat).

Tanda dan Gejala


1. Letih lesu, mata berair dan meradang, filek serta batuk. Gejala awal ini mirip
sekali dengan batuk filek biasa.

2. Muncul demam yang tinggi , demam bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih
dan kaadaan ini biasanya berlangsung selama 3 sampai dengan 5 hari.

3. Timbul bercak-bercak (bintikl-bintik) berwarna merah di badan, bercak dalam


campak berbeda dengan bercak pada sakit cacar. Bercak timbul pertama kali di bagian
belakang telinga, lalu ke bagian wajah, leher dan tangan dan akhirnya bercak menyebar ke
seluruh bagian tubuh dan kaki. Saat bercak berwarna kemerahan muncul demam biasanya
masih dirasakan penderita sampai dengan 2 hari sesudahnya. Dalam waktu 3 sampai dengan
4 hari bercak ini akan menghilang dengan sendirinya dan berubah warna menjadi kecoklatan.

8. HERPES ZOASTER

Merupakan radang kulit akut yang menyerang kulit dan mukosa. Kelainan ini
merupakan reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer dari virus Varicella
Zoster.Virus (VZV). Pencegahan :

-Pencegahan primordial : Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat
ditempuh adalah pemberian vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik
limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes
zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus
tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah
terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang
rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta imunosupresi.

-Pencegahan primer : Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
berikut :~ Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.

~ Menjaga kondisi fisik dan menghindari stres psikis.

~ Menjaga mutu gizi dan kondisi badan dengan baik.

~ Imunisasi pasif.

-Pencegahan sekunder : Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa


cara untuk mengurangi rasa nyeri dapat diberi analgetik. Sebaiknya, diusahakan agar
gelembung-gelembung tidak pecah dan untuk mengurangi rasa gatal diberikan bedak salsil
2% atau bedak kalamin. Bila gelembung pecah atau basah dapat diberikan kompres larutan
antiseptik. Apabila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan krim antibiotik lokal.

Tanda dan Gejala

Tandanya adalah timbulnya bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening. Cairan ini bila
pecah dan dibiarkan sampai kering akan terlihat seperti koreng. Karena penyakit herpes
merupakan penyakit yang mudah menular, maka sebaiknya segera diobati sebelum menyebar
lebih parah.

9. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran>
1cm dan lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.

Virus-Virus

• infectious mononucleosis (mono),

• chickenpox,

• measles,

• HIV,

• herpes,

• virus-virus selesma umum,

• adenovirus, dan

• banyak virus-virus lain

Pencegahan:

-Pencegahan primordial : Menjaga kebersihan lingkungan sekitar

-Pencegahan primer : Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
salah satu contohnya dengan menjada kebersihan diri.

-Pencegahan sekunder : Pengobatan penyakit ini tergantung pada penyebabnya :

~ Blastomikosis (didaerah endemis) : ketokonazol, amfoterisin B, itrakonazol.

~ Cryptoccocus (penurunan imunitas yang dimediasi oleh sel) : amfoterisin B,


flukonazol.

Tanda dan gejala :

• Palpitasi

• Mual

• Sakit kepala

• Kelelahan

• Rasa Sakit/Nyeri - Dada

• Rasa ringan di kepala


• Pusing

• Denyut Jantung Tak Beraturan

• Sesak Nafas

• Bicara Cadel

• Perubahan Suasana Hati

• Kelupaan

• Intoleransi terhadap Olah Raga

• Berkeringat (Berlebihan)

10. PITIRIASIS VERSIKOLOR

Penyakit jamur superficial yang kronik, biasanya tidak memberikan keluhan


yang subyektif, berupa bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat hitam
sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak,
lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut. Pencegahan :

-Pencegahan primordial : Menjaga kebersihan lingkungan.

-Pencegahan primer : Menjaga kebersihan diri, dengan mandi yang bersih dengan
menggunakan sabun.

-Pencegahan sekunder : Pengobatan harus dilakukan menyeluruh, tekun dan


konsisten. Obat-obat yang dipakai meliputi : suspense selenium sulfide (selsun) dapat dipakai
dengan sampo 2-3 kali seminggu. Obat digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30
menit sebelum mandi.

Tanda dan Gejala :

Mula-mula timbul lesi kulit berupa bercak eritematosa yang gatal, terutama bila
berkeringat. Oleh karena gatal dan digaruk, lesi akan makin meluas, terutama pada daerah
kulit yang lembab. Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong,
berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang papula dan vesikel di tepi. Lesi
tampak seperti bentukan cincin dengan tepi aktif dan bagian tengah tampak tenang. Lesi-lesi
pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain. Kelainan kulit
dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik karena beberapa lesi kulit
yang menjadi satu

11. KANDIDIASIS

Merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida
albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang
dapat menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis. Pencegahan :
-Pencegahan primordial : Menjaga kebersihan lingkungan.

-Pencegahan primer : Menjaga kebersihan diri.

-Pencegahan sekunder : Pengobatan yang dapat dilakukan :

1. Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi.

2. Topikal :

- Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari.

- Nistatin : berupa krim, salap, emulsi.

- Amfoterisin B

- Grup azol antara lain :

Mikonazol 2% berupa krim atau bedak.

Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dank rim.

Tiokonazol, bufonazol, isokonazol

Siklopiroksolamin 1% larutan, krim

Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

3. Sistemik

- Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak
diserap dalam usus.

- Amfoterisin B diberikan i.v untuk kandidosis sistemik.

- Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis tunggal

- Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100
mg sehari, selama 3 hari.

Tanda dan Gejala :

Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada
vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan
putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum.
Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi,
hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami
infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran.
Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau
di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki
cairan putih, meskipun jarang.

1.2.1 Anatomi dan Fisiologi Kulit


Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total
berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya
agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit
juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction),
getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar,
sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak
nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal
dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :

1.2.1.1 Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda : 400-600μm untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150μm untuk kulit tipis (kulit selain
telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga
tersusun atas lapisan:
A. Melanosit

Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses


melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis.
Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respon terhadap
rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus
epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang
mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap
warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit
yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang
normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah
hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit .
Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau
demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian
akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam
sinar matahari yang berbahaya.
B. Sel Langerhans
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum
tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel
Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut
sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali
partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan
suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal
dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans
secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan
adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi
atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans
dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak
sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.

1.2.1.2 Dermis
Merupakan bagian yang paling penting dikulit yang sering dianggap sebagai
“True Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat
yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat
atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini
elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar
sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga
merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi
bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare
dan stratum reticular.

A. Stratum papilare
Merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis
berada langsung dibawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel
fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah
dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut.
Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan
ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi
elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai
pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel
rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung
jaringan ikat jarang.

B. Stratum retikulare
Yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan
ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin
sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi
kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang


membantu mengatur suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan suplai
darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga membantu
dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas
untuk kulit.

Komponen dermis meliputi:

1. Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit


dan mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D
dari kulit tubuh.
2. Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung
sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk
melawan mikroba.
3. Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke
permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
4. Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan
melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
5. Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar
rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
6. Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri,
dan intensitas panas ke otak.
7. Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di
tempat dan memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
8. Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit
merenggang. Hal ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding
arteri.

1.2.1.3 Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula
yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal
seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-
saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-
pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit
berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan
lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis
terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat
bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak,
lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta semakin kehilangan kontur.

1.2.2 Anatomi dan Fisiologi Rambut


Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul
dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di
bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada
tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian
dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Pertumbuhan rambut dimulai pada bulanke 3 masajanin. Mula-mula epidermis


mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pad adaerah
:alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis.
Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh menjadi
rambut.Pada bulan ke5 sampaike6 janin mempunyai rambut yang sangat halus yang
disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak
mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti
yang lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber :tumbuh rambut di sekitar axila
dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar
terdapat pada :kepala, alis dan tumbuh pada masapuber, disebutsebagai “Terminal
Hairs”.

a. Struktur Rambut

Ada dua macam keratin rambut, yaitu :


1. Keratin Lunak: Terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama kulit tebal,
yaitu pada bagian medulla rambut. Secara Histologis: Terlihat perubahan sel-
sel epidermis: mula-mula sitoplasma mengandung keratohialin berubah
menjadi sel-sel jernih (Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami
keratinisasi kemudian desquamasi.
2. Keratin keras : Terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut.
Pembentukannya tidak melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum, tetapi
perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis yang tetap hidup,
menjadi keratin. Keratin keras bersifat keras, tidak mengalami desquamasi
dan lebih banyak mengandung sulfur.

Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula
yang terdiri dari keratin keras.

1. Medula: Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang
terdapat udara atau cairan. Bagian ini tidak terdapat pada rambut tipis atau halus.
2. Kortex : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
3. Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih atau gepeng yang
mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting,
terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.

Pada rambut terdapat folikel-folikel rambut. Folikel rambut terdiri dari komponen
dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut
papilla yang terdiri dari :jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papilla
diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matrik, dan ujung folikel rambut tampak
membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papilla) berproliferasi membentuk rambut yang
dapat tumbuh terus.

Dan untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen
korteks. Bila sedikit atau kurang tampak putih. Campuran rambut putih dan berpigmen,
tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh adanya melanin.
Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat mengalami mitosis. Melanosit
kemudian akan terdorong keatas.

Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri
membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan
subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial dan kedalam. Fungsi
vaskularisasi yang kedalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.

Cabang yang menembus stratum reticulare, member cabang ke folikel rambut,


kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Pada perbatasan Str. Reticullare Str. Papilare
membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub Papillare berupa pembuluh darah yang
lebih kecil. Arteriole-arteriole dari retesubpapillare berjalan kearah epidermis dan berubah
menjadi anyaman kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di bawah
epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papilla folikel rambut, sekitar kelenjar keringat dan
sebasea. Selain itu di bagian superfisial di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh
darah yang disebut pleksuspapilaris.

Pada keadaan temperature udara lebih rendah dari tubuh maka kapilervenulae di
stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga temperature tubuh tidak banyak yang
hilang. Bila udara panas kelenjar keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae
dilatasi penguapan keringat.

Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :

1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
2. Menyarig udara pada hidung.
3. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
4. Pendorong penguapan keringat.
5. Indera peraba yang sensitive.

Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :

1. Fase pertumbuhan (Anagen)

Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua
ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun 90% dari 100.000 folikel rambut kulit kepala
normal mengalami fase pertumbuhan pada susatu saat.

2. Fase Peralihan (Katagen)

Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian
tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami
pertandukan sehingga terbentuk gada (club) berlangsung 2-3 minggu.

3. Fase Istirahat(Telogen)

Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar


rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokan rambut jika
terjadi trauma, stress dan sebagainya.

1.2.3 Anatomi dan Fisiologi Kuku

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan
gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat
sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm,
empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan
kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa,
pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.Kuku adalah bagian terminal lapisan
tanduk yang menebal.

Bagian kuku terdiri dari:

1. Matriks kukumerupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.


2. Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagianpinggir dan atas.
3. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4. Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
5. Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
6. Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding
kuku.
7. Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8. Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9. Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge)
menebal.

BAB III

3.1 Kesimpulan

Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang
masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak yang berbeda-beda. Termasuk
didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan penting dalam melindungi sistem-sistem
yang berada didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga
masih banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal
tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka dapat disimpulkan bahwa
sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan
diluar tubuh.

Anda mungkin juga menyukai