Anda di halaman 1dari 2

Dalam hadits yang lain:

ُ ‫ام ِه ْال ُجو‬


‫ع والعطش‬ ِ َ‫صي‬ ُّ ‫صائِ ٍم َح‬
ِ ‫ظهُ ِم ْن‬ َ َّ‫(و ُرب‬
َ wa rubba shoo imin hazhzuhu min siyaamihi al juk wal
athos)

(artinya) : Bisa jadi seorang yang berpuasa, bagiannya dari puasanya hanyalah lapar dan dahaga
[Shahih, HR Ibnu Hibban:8/257]

Maka puasa yang sebenarnya adalah puasanya anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa,
puasanya perut dari minum dan makan, maka sebagaimana makanan itu akan memutus puasa
dan merusaknya, demikian pula perbuatan-perbuatan dosa akan memutus pahalanya dan merusak
buahnya, sehingga menjadikan orang yang berpuasa seperti yang tidak puasa. [Al-
Wabilushayyib:43]

Menengok kepada realita ibadah puasa yang dilakukan oleh manusia, Ibnu Qudamah membagi
puasa menjadi tiga:
– Puasa orang awam, yaitu sekedar menahan perut dan kemaluan dari keinginannya.
– Puasa orang khusus, yaitu menahan pandangan, lisan, tangan, kaki, pendengaran, penglihatan
dan seluruh anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa.
– Puasa orang yang lebih khusus, yaitu puasanya kalbu dari keinginan-keinginan yang hina,
pemikiran-pemikiran yang menjauhkan dari Allah dan menahan kalbu dari selain Allah secara
total. [Mukhtashar Minhajul Qashidin:58]

dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “ Allah
berfirman :……. Maka bila pada hari puasanya seseorang di antara kalian janganlah ia
melakukan rafats dan janganlah ia yashkhab ( berteriak,ribut ), bila sesorang mencacimu atau
mengganggumu maka katakanlah : “ Saya ini orang yang berpuasa …” [ Shahih HR Al Bukhari
], dari hadits tersebut diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pembatal pahala puasa atau yang
menguranginya adalah :

1. Qauluz-zur adalah Ucapan Dusta [ Fathul Bari : 4/117 ]

1. Mengamalkan qauluz-zur adalah Perbuatan yang merupakan lanjutan dari ucapan


dusta. [ Fathul Bari : 4/117 ]

1. Jahl adalah amalan kebodohan [ Fathul Bari : 4/117 ]

1. Rafats adalah Makna bersetubuh dan terkadang makna “ kata-kata keji dan kotor “
terkadang bermakna “ pembicaraan sorang laki-laki dan perempuan seputar hubungan
sex dan banyak dari ulama mengatakan “ yang dimaksud dengan kata rafast dalam hadist
ini adalah kata kotor, keji dan jelek “ [ hahih Targhib : 1/481 ], “Wallahu A’lam” .

1. Laghwu adalah ucapan yang tidak punya nilai atau manfa’at [ An-Nihayah :4/257 ].

1. Shakhab adalah Bersuara keras dan ribut di karenakan pertikaian [ An-Nihayah :3/14
].
َ ‫ث َو ََل يَجْ َه ْل َو ِإ ْن ْام ُرؤٌ قَاتَلَهُ أ َ ْو شَات َ َمهُ فَ ْليَقُ ْل ِإنِِّي‬
‫صائِ ٌم َم َّرتَي ِْن‬ ْ ُ‫الصيَا ُم ُجنَّةٌ فَ ََل يَ ْرف‬
ِّ ِ .2
3. “Puasa adalah perisai, maka janganlah seseorang berbicara kotor dan jangan pula
bertindak bodoh. Jika ada seseorang menggangumu atau mencacimu, maka katakanlah,
“Sesungguhnya aku sedang berpuasa” dua kali”. (HR. Bukhari)
4.
5. Dari hadits diatas, perkara-perkara yang buruk menjadi sebab batalnya pahala puasa.
Maka, wajar saja jika ulama juga membawakan riwayat yang jika ditinjau dari sisi
sanadnya memang perlu dikaji ulang, sebagian mengatakan dloif, namun jika ditinjau
dari sisi matannya adalah shahih, sebab tersebut memang hal-hal yang membatalkan
pahala puasa. Riwayat tersebut adalah;
6.
‫ خمس يفطرن الصائم الكذب والغيبة والنميمة واليمين الكاذبة والنظر بشهوة‬.7
8. “5 hal yang merusak puasa seseorang (maksudnya merusak pahala puasa seseorang),
yakni :
9. 1. Bohong
10. 2. Ghibah (gosip)
11. 3. Namimah (mengadu domba)
12. 4. Bersumpah palsu
13. 5. Memandang dengan syahwat”.
14.
15. Riwayat diatas terdapat dalam kitab Ihya’ Ulumuddin Al Ghazali, dan beberapa kitab
fiqih juga menyebutkan riwayat senada dengan diatas, seperti Mughni Muhtaj dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai