Agar tujuan individu dibidang ekonomi dapat tercapai maka manajemen koperasi harus :
3) Prinsip-prinsip Koprasi
1. Prinsip Mukner
prinsip-prinsip koperasi yang diidentifikasi Munkner tersebut merupakan perpaduan dari
aturan-aturan yang berlaku dalam organisasi sosial dan kehidupan bermasyarakat.
Menurut Munkner prinsip-prinsip koperasi adalah prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
sosial yang dirumuskan dari pengalaman dan merupakan petunjuk utama(guiedline)
dalam mengerjakan sesuatu.
2. Prinsip Rochdale
Menurut Rochdale prinsip-prinsip adalah acuan atau tujuan dasar bagi berbagai koperasi
diseluruh dunia. penyesuaian dilakukan oleh berbagai negara sesuai dengan keadaaan
koperasi, sosial budaya, dan perekonomian masyarakat setempat.
3. Prinsip Raiffeisen
Menurut Raiffesien prinsip-prinsipnya adalah swadya, daerah kerja terbatas, SHU untuk
cadangan, tanggung jawab anggota tidak terbatas, pengurus bekerja atas dasar
kesukarelaan, usaha hanya kepada anggota, keanggotaan atas dasar watak, bukan uang.
4. Prinsip Schulze
Menurut Herman Schulze adalah swadya, daerah kerja tak terbatas, SHU untuk cadangan
dan untuk dibagikan kepada anggota, tanggung jawab anggota terbatas, pengurus bekerja
dengan mendapat imbalan, usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota.
5. Prinsip ICA
Menurut ICA prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:
a. keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat.
b. kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara.
c. modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada.
d. SHU dibagi 3 yaitu sebagian untuk cadangan,sebagian untuk
masyarakat,sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai dengan jasa
masing-masing.
e. semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus-menerus.
f. gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik ditingkat
regional, maupun internasional.
2 Jenis Koperasi
Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No.25 Tahun 1992 beserta
penjelasannya dinyatakan bahwa "jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan
kepentingan ekonomi anggotanya”. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah
kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain
koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi pemasaran,
dan koperasi jasa. Khusu koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti
pegawai negeri, anggota ABRI, karyawan dan sebagainya, bukan merupakan jenis
koperasi tersendiri.
Penjenisan koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan, antara lain
sebagai berikut :
1. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah
timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis koperasi sebagai berikut :
a. Koperasi konsumsi
b. Koperasi kredit.
c. Koperasi produksi.
d. Koperasi jasa.
e. Koperasi distribusi (pemasaran).
2. Berdasarkan golongan fungsional, maka dikenal jenis-jenis koperasi sebagai berikut
:
a. Koperasi Pegawai Negeri (KPN).
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan keadaan, maka pada tanggal 4
April 1995 nama induk koperasi pegawai negeri Republik Indonesia (IKP-RI).
Perubahan nama dari koperasi pegawai negeri menjadi koperasi pegawai
Republik Indonesia dengan sendirinya diikuti oleh semua jenjang di bawahnya
b. Koperasi angkatan darat (Kopad).
c. Koperasi angkatan laut (Kopal).
d. Koperasi angkatan udara (Kopau).
e. Koperasi angkatan kepolisian (Koppol).
f. Koperasi pensiunan angkatan darat.
g. Koperasi pensiunan (Koppen).
h. Koperasi karyawan (Kopkar).
i. Koperasi Sekolah.
Koperasi sekolah tercermin dari asas dan tujuan yang merupakan dasar
setiap kegiatan koperasi. Koperasi sekolah sebagai badan usaha tidak berbadan
hukum. Hal ini disebabkan pelajar, siswa dan/atau yang dipersamakan dianggap
belum mampu melakukan tindakan hukum. Mereka dapat membentuk koperasi
tercatat.
a. Mendidik, menanamkan dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong
royong dan setia kawan diantara para murid.
b. Memupuk rasa cinta kepada sekolah;
c. Memelihara dan mengembangkan usaha, mempertinggi mutu pengetahuan
dan ketermapilan;
d. Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab murid dalam hidup
bergotong royong dalam masyarakat;
e. Memelihara hubungan baik dan saling pengertian yang mendalam diantara
keluarga sekolah.
Keanggotaan koperasi sekolah terdiri dari siswa-siswa SD, SMP, SMU dan
sekolah/pendidikan yang setaraf. Yang dimaksud sekolah/pendidikan setaraf
tersebut ialah madrasah, pondok pesantren, pramuka, sekolah kejuruan yang
diselenggarakan oleh yayasan swasta, pemerintah, panti asuhan.
Setiap akhir tahun / sehabis masa jabatan pengurus harus membuat laporan
yang disampaikan dalam rapat anggota. Laporan itu disampaikan juga kepada
pejabat yang berwenang menangani urusan koperasi/ dinas / kantor koperasi
dan kantor wilayah departemen pendidikan nasional propinsi.
3. Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal beberapa jenis koperasi antara lain
sebagai berikut :
a. Koperasi Desa / Koperasi Serba Usaha
Yang dimaksud dengan koperasi desa adalah koperasi yang anggota-
anggotanya terdiri dari penduduk desa yang mempunyaikepentingan-
kepentingan yang sama. Koperasi desa menjalankan aneka usaha dalam suatu
lingkungan. Jadi, koperasi ini dapat menjalankan beberapa macam usaha
(multipurpose) sesuai dengan keperluan masyarakat dan lingkungan.
Dalam satu desa, cukup diadakan satu koperasi desa saja yang
menyelenggarakan bermacam-macam usaha, antara lain:
a) Penggarapan tanah.
b) Pembelian alat-alat pertanian.
c) Pembelian pupuk.
d) Transportasi.
e) Kebutuhan sehari-hari.
f) Simpan pinjam.
g) Penjualan bersama.
h) Kerajinan dan lain-lain.
c. Koperasi pertanian
Koperasi pertanian adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari
petani pemilik tanah, penggarap, buruh tani dan orang-orang yang
berkepentingan serta mata pencahariannya berhubungan dengan usaha pertanian
yang bersangkutan. Usaha dapat dilakukan oleh koperasi pertanian, antara lain :
a) Mengusahakan pembelian bibit, pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian.
b) Mengolah hasil pertanian dari tingkat bahan mentah menjadi barang jadi,
misalnya pengolahan karet, penggilingan padi dan sebagainya.
c) Memberi kredit bagi yang memerlukan untuk keperluan produk pertanian,
supaya terhindar dari sistem ijon.
d) Mengusahakan pasar penjualan hasil-hasil pertanian.
e) Mendidik petani berorganisasi secara koperatif untuk mengatasi kesulitan.
d. Koperasi Peternakan
Koperasi peternakan adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari
pengusaha dan buru peternakan yang berkepentingan dan mata pencahariannya
langsung berhubungan dengan peternakan. Koperasi peternakan dapat didirikan
sesuai dengan jenis ternak. Lapangan usaha peternakan dapat meliputi, antara
lain :
a) Mengusahakan pembelian bahan-bahan/ alat-alat peternakan.
b) Mengolah hasil peternakan menjadi barang bernilai lebih tinggi, misalnya
menyamak kulit, mengasinkan telut.
c) Penjualan hasil-hasil peternakan.
d) Menyediakan kredit bagi para aggota.
e) Memperbaiki teknik beternak, menyediakan obat-obatan, alat-alat
peternakan, bibit ternak dan sebagainya.
f) Menyelenggarakan pendidikan / penerangan tentang peternakan tetap guna.
e. Koperasi Perikanan
Koperasi perikanan adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari
pengusaha, pemilik alat perikanan, buruh / nelayan yang kepentingan serta
matapencahariannya langsung berhubungan dengan usaha perikanan. Jenis
koperasi perikanan terdiri dari :
a) Koperasi perikanan darat.
b) Koperasi perikanan laut / nelayan.
h. Koperasi Asuransi
Usaha untuk menumbuhkan asransi secara koperatif telah diberikan
gagasan dan dianjurkan oleh Menteri Nakertranskop tahun 1975. Tujuan asurnsi
untuk memperkecil resiko serta melalui usaha koperasi dapat mengumpulkan
dana yang cukup besar.
Pengertian asuransi adalah suatu persetujuan antara pihak yang erjanji
mnjamin terhadap pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang premi
ganti kerugian akan diterima oleh yang menjamin terhadap akibat terjadi
peristiwa yang belum tentu.
Asuransi koperasi Indonesia dimaksudkan untuk menjamin kesejahteraan
anggota. Salah satu contoh koperasi asuransi adalah Koperasi Asuransi
Indonesia (KAI) yang pada akhir tahun 1995 telah mempunyai 2.567.798
pemegang polis, menduduki peringkat empat dalam deretan asuransi-asuransi
jiwa di Indonesiadalah hal jumlah penjualan polis.
UU ini disahkan pada tanggal 18 Desember 1967. Meskipun dipersiapkan dalam waktu
relatif pendek (kurang dari satu tahun), tetapi merupakan suatu sukses besar karena dalam waktu
yang relatif pendek tim yang dibentuk dapat menghilangkan pengaruh-pengaruh yang dapat
menjerumuskan gerakan koperasi ke salah saru aliran. Di samping itu, penyusunan UU No. 12
Tahun 1967 ini dilandasi oleh pemikiran dan kaidah ekonomi.
UU No. 12 / 1967 telah meletakkan dasar pola pemikiran ekonomi bagi gerakan koperasi
dan memberikan peluang yang luas bagi usaha koperasi. Namun sayang, selama 25 tahun
(sampai dengan 1992) digunakan sebagai landasan kegiatan berkoperasi, tetapi belum juga
didukung oleh suatu peraturan pelaksanaan yang diharapkan dapat membantu memberi petunjuk
bagi pelaksanaan UU itu
5) Arti Lambang Koperasi Lama dan Baru
2. Pohon Beringin
Pohon beringin adalah pohon yang kuat dan kokoh serta berakar kuat. Hal ini untuk melambang
kepribadian diri masyarakat Indonesia yang mau bergerak dan bergabung dengan koperasi.
Diharapkan, masyarakat yang mau bergabung dan bergerak di bidang koperasi akan kuat
ekonominya, tidak goyah dengan berbagai cobaan yang menghadangnya, dan siap untuk
bersaing dengan luar negeri dalam bidang ekonomi.
5. Roda Bergerigi
Roda bergerigi adalah melambangkan kerja keras yang dilakukan secara konsisten dan terus
menerus. Dengan begitu, masyarakat yang mau bergabung dengan koperasi adalah manusia-
manusia yang selalu gigih dan bekerja keras.
6. Neraca
Neraca atau timbangan adalah suatu alat untuk menakar sesuatu dengan tepat. Dengan begitu,
arti lambang koperasi timbangan adalah keadilan sosial bagi seluruh masyarakat yang terdaftar
dalam keanggotaan koperasi.
Dasar:
1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna
bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,
inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada
keunggulan dan teknologi;
2. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4(empat) sudut pandang
melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:
a. Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;
b. Sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan;
c. Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan
demokrasi.
d. Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global
3. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan
dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti
kemajuan zaman yang mencerminkan pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks
Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya
ikatan yang kuat, baik di dalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara
Koperasi Indonesia dan para anggotanya;
4. Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus
berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel
melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta
mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan
percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;
5. Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, cap/stempel,
petaka, umbul-umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem
untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di seluruh
Indonesia;
6. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat:
Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang.
Gambar :
4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang
menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku
kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam
membangun Koperasi Indonesia.
Tata Warna :
Warna hijau muda dengan kode warna C:10, M;3, Y:22, K:9;
Warna hijau tua dengan kode warna C:20, M:0, Y:30, K:25;
Warna merah tua dengan kode warna C:5, M:56, Y:76, K:21;
Perbandingan skala 1:20
II. Gambaran Umum UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001,Koperasi Teori dan Praktek,Penerbit Erlangga,Jakarta
Firdaus, Muhammad dan Agus Edhi Susanto. 2002. Perkoperasian (Sejarah, Teori & Praktek).
Jakarta: Ghalia Indonesia
https://nisrinaufairoh.wordpress.com/2015/01/18/gambar-koperasi-yang-lama-baru-beserta-
penjelasannya/