Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME

A. Latar Belakang
Industry adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan keterampilan dan juga
ketekunan kerja (industrious) dan penggunaan alat – alat di bidang pengolahan hasil-
hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industry umumnya dikenal
sebagai mata rantai selanjutnya di usaha- usaha mencukupi kebutuhan ( ekonomi) yang
berhubungan dengan bumi yaitu sesudah pertanian. Perkebunan dan pertambangan yan
berhubung erat dengan tanah, kedudukan industry semakain jauh dari tanah yang
merupakan basis ekonomi, budaya dan politik
Industry migas merupakan salah satu sector yang memberikan pemasukan terbesar
dan merupakan pilar perekonomian yang baik di Indonesia maupun di Negara laur di
dunia. Permintaan yang tinggi terhadap bahan bakar minyak serta gas selalu meningkat
memaksa pelaku pasar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
B. Sejarah Industri Migas Di Indonesia
Minyak bumi mulai dikenal oleh bangsa Indonesia mulai abad pertengahan. Orang
aceh menggunakan minyak bumi untuk menyalakan bola api saat memerangi armada
portugis. Perkembangan migas secara modern di Indonesia mulai saat dilakukan
pengeboran pertama pada tahun1871, yaitu di desa maja majalengka, jawa barat oleh
pengusaha belanda bernama JanReerink akan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan
harapakan dan akhirnya di tutup.
Penemuan sumber minyak yang pertama di Indonesia terjadi pada tahun 1883 yaitu
lapangan minyak Telga Tiga dan Telaga Said di dekat pangkalan berandan oleh seorang
belanda bernama A.G Zeiljker. Penemuan ini kemudian disusul oleh penemun lain di
pangkalan Brandan dan Telaga Tunggal. Penemuan telaga said menjadi modal awal
pertama perusahaan minyak yang kini di kenal shell . pada waktu bersamaan juga di
temukan lapangan minyak ledok di Cepu, jawa tengah, minyak hitam di dekat muara
enim, Sumatra selatan, dan kiwa daerah sanga- sanga Kalimantan.
Menjelang akhir abad ke 19 terdapat 18 perusahaan asing yang beroperasi di
Indonesia, pada tahun 1902 di dirikan perusahan yang bernama koninklijike petroleum
maatschappij yang kemudian dengan shell transport trading company melebur
menjadi satu bernama the Asiatic atau shell petroleum company. Pada tahun 1907
berdirilah shell grup yang terdiri atas B.P.M. yaitu bataafsace petroleum maatschappij
dan angola sexon. Pada waktu di jawa timur juga terdapat perusahaan yaitu dorditsce
petroleum nqmun kemudin diambik alih oleh B.P.M.
Pada tahun 1912 perusahaan minyak di amerika mulai masuk ke Indonesia. Pertama
kali di bentuk perusahaan N.V. standar vacuum . perusahaan ini memiliki cabang di
Sumatra selatan yang sesudah perang kemerdekaan berubah nama menjadi PT Stanva
Indonesia. Perusahaan ini menemukan lapangan minyak pendopo pada tahun1921 yang
merupakan lapangan terbesar di Indonesia pada jaman itu.
Untuk menandingi perusahaan di amerika, pemerintahan belanda mendirikan
perusahaan gabungan antara pemerintahan dan B.P.M. yaitu Nederlandsch Indische
Aardolie Maatschappij.
Dalam perkembangan erikutnya setelah perang dunia ke-2, perusahaan ini berubah
menjadi P.T. Permindo dan pada tahun 1968 menjadi P.T. Pertamina.
Pada tahun 1920 masuk dua perusahaan amerika baru yaitu standard oil of
California dan Texaco , kemudian pada tahun 1930 dua perusahaan ini membentuk
N.V.N.P.P.M ( nerderlansce pacific petroleum mij ) dan menjadi PT. Caltex Pacific
Indonesia, sekarang PT. Chevron Pacific Indonesia, perusahaan ini mengadakan
eksplorasi besar - besaran di Sumatra di bagian tengah dan pada tahun 1940
menemukan lapangan sebangga disusul pada tahun berikutnya 1941 menemukan
lapangan di duri. Di daerah konsentrasi perusahaan ini pada tahun 1944 tentara jepang
menemukan lapangan raksasa minas yang kemudian di bor kembali oleh Caltex pada
tahun 1950
Pada tahum 1953 untuk mengeksplorasi minyak di daerah irian jaya di bentuk
perusahaan gabungan antara B.P.M.N.P.P.M dan N.K.P.M yang bernama N.N.G.P.M
(nederlansce nieuw guinea petroleum mij ) dengan hak eksplorasi selama 25 tahun.
Hasil pada tahun 1983 berhasil di temukan lapangan minyak Kalamono dan di susul
dengan lapangan Wasian, Mogoi dan Sele namun karena hasilnya tidak berarti maka di
serahterimakan pada perusahaan SPCO dan kemudian di ambil oleh Pertamina pada
tahun1965.
Setelah peperangan kemerdekaan di erarevolusi fisik tahun 1945 – 1950 terjadi
pengambilalihan semua instalasi minyak oleh pemerintah republic Indonesia. Pada
tahun 1945 didirikanlah PT. Minyak nasional rakyaat yang ada pada tahun 1945
menjadi perusahaan tambang minyak Sumatra utara. Pada tahun 1957 didirakan
pertamina oleh colonel ibnu sutowo yang kemudian menjadi P.N. pertamina pada tahun
1960. Pada tahun 1959, N.I.A.M. menjelma menjadi PT. permindo yang kemudian pada
tahun 1961berubah lagi menjadi P.N Pertamina. Pada waktu juga waktu itu juga berdiri
di jawah tengah dan jawa timur.
Pada tahun 1961 sistem konsensi perusahaan asing dihapuskan diganti dengan
system kontrak karya, pada tahun 1964 perusahaan SPCO di serahkan kepada P.M
Permina. Tahun 1965 menjadi momen penting karena menjadi sejarah baru dalam
industry minyak Indonesia dengan dibeli seluruh kekayaan shell Indonesia P.N
permina. Pada tahun itu diterapkan kontrak bagi hasil yang menyatakan bahwa seluruh
wilayah Indonesia merupakan derah konsensi P.N. permina, perusahaan asing hanya
bias bergerak sebagai kontraktor dengan hasil produksi minyak dibagikan bukan lagi
membayar royalty.
Sejak tahun 1967 eksplorasi besar –besaran dilakukan baik didarat maupun di laut
oleh P.N. pertamina dan P.N Pertamina bersama dengan kontraktor asing, di
tahun1969 ditemukan lapangan minyak lepas pantai. Kini perusahaan minyak
kebanggaan kita ini tengah berbenah diri menuju perusahaan bertaraf internasional .
Industri migas merupakan salah satu sektor yang memberikan pemasukan besar dan
merupakan pilar perekonomian baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia.
Permintaan yang tinggi terhadap bahan bakar minyak dan konsumsi bahan bakar
minyak serta gas selalu meningkat memaksa pelaku pasar untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.Pada periode 1999-2009,

C. Teori Pembentuk minyak dan gas bumi

Ada dua aliran pendapat atau teori mengenai terbentuknya minyak dan gas (migas)
di Bumi, yaitu aliran teori anorganik dan teori organik. Kalangan penganut paham teori
anorganik atau disebut juga abiotik, memercayai bahwa migas terbentuk dari proses
alam biasa dan sudah ada sejak terbentuknya Bumi. Sebaliknya penganut paham
organik meyakini bahwa migas terbentuk dari jasad makhluk hidup purba yang
mengalami tekanan tinggi di bawah lapisan tanah dan telah mengalami proses alami
dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Namun dari berbagai literatur dan diskusi, lebih banyak kalangan yang memercayai
teori organik dibandingkan dengan teori anorganik. Menurut perhitungan, seorang
ilmuwan dari universitas Utah, Jeffrey S. Dukes, memerkirakan bahwa 1 galon minyak
mentah memerlukan 90 ton tumbuhan sebagai bahan pembuatnya. Artinya untuk
mendapatkan 1 liter minyak mentah dibutuhkan sekitar 23, 5 ton tumbuhan.
Makhluk hidup yang mati itu akan lapuk dan terurai, karena tidak langsung
terkubur. Namun tidak semuanya akan berubah menjadi migas dalam ratusan juta tahun
kemudian. Hanya kurang dari 1/10.000 yang akan berubah menjadi energi fosil. Banyak
ilmuwan meyakini bahwa tumbuhan tingkat tinggi akan lebih banyak menghasilkan
migas, karena rangkaian karbonnya yang lebih kompleks.

Selain tumbuhan, banyak juga ilmuwan yang memercayai bahwa migas juga
dibentuk oleh hewan yang mati beratus juta tahun lalu atau pada jaman Paleozic.
Hewan yang dimaksud adalah palnkton yang merupakan makanan hewan purba lainnya
seperti trilobite, crinoid dan brachiopoda.

Binatang yang mati akan terkubur dalam lumpur atau pasir yang kemudian
tertimbun oleh berbagai material akibat peristiwa alami. Ini menyebabkan hewan-
hewan tersebut mendapat tekanan dan panas yang semakin tinggi. Setelah ratusan juta
tahun tertimbun dengan tekanan dan panas yang tinggi, binatang yang disebut fosil ini
berubah menjadi hidrokarbon. Adapun beberapa teori pembetukan minyak dan gas
sebagian berikut :

A. Teori Biogenetik
biogenetik menyebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari
beraneka ragam hewan dan tumbuhan yang mati dan kemudian tertimbun dibawah
endapan lumpur. Endapan lumpur tersebut kemudian akan dibawa oleh arus air ke
laut, sehingga mengendap di dasar laut. Seiring berjalannya waktu dari tahun ke
tahun, endapan lumpur tadi dan tertimbun berbagai material, seperti tanah dan
bebatuan sehingga membuatnya semakin jauh di dalam permukaan tanah dan
terakumulasi pada posisi tertentu. Karena tertimbun dalam waktu yang lama, maka
akan berubah menjadi minyak dan gas.

Bila kita mendalami teori biogenetik di atas, sebenarnya bisa dikatan masuk
akal, karena memang kebanyakan lokasi penemuan minyak dan gas alam dalam
jumlah besar umumnya berada di dasar laut.

B. Teori Anorganik

Pada teori ini disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk karena
adanya aktifitas bakteri terhadap unsur-unsur nitrogen, oksigen, belerang serta zat-
zat organik yang terkubur. Akibat dari adanya aktifitas tersebut, maka bakteri tadi
akan berubah menjadi substansi minyak yang terdiri dari campuran hidrokarbon
kompleks.

C. Teori Duplex
Teori duplex merupakan perpaduan antara teori biogeneik dan teori
anorganik. Pada teori duplex dijelaskan bahwa minyak bumi berasal dari organisme
laut, baik itu hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari
materi hewani, sedangkan gas bumi berasal dari materi nabati. Akibat dari pengaruh
waktu, suhu dan tekanan, maka endapan lumpur tersebut berubah menjadi batuan
sedimen, yaitu batuan lunak yang berasal dari lumpur dan mengandung bintik-bintik
minyak, batuan sedimen ini sering juga disebut dengan batuan induk (source rock).
Selanjutnya minyak akan bermigrasi ke tempat yang bertekanan lebih rendah
sehingga terakumulasi di tempat tersebut, tempat berkumpulnya minyak bumi
tersebut disebut dengan trap (perangkap) atau reservoir.
Ketiga teori pembentukan minyak bumi dan gas alam di atas tentu memiliki
dasar yang kuat, tetapi tergantung lagi dari bagi orang yang memahaminya, apakah
bisa diterima atau tidak. Namun intinya, karena proses pembentukan minyak bumi
dan gas alam memerlukan waktu yang sangat lama, maka saat ini perlu dilakukan
pengalihan sumber energi untuk menghemat ketersediaan cadangan minyak dan gas
alam saat ini.
TUGAS 1
PENGANTAR INDUSTRI MIGAS
Dosen Pengampu: Novia Rita, MT

Oleh:

Nama: ARIADY ATTHURMUZI

Npm: 153210321

Kelas : C

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


2019

Anda mungkin juga menyukai