Anda di halaman 1dari 15

LOW SALINITY WATER FLOOD

Ariady Atthur MuziI 153210321


Bismal Muzafran 163210453
Angelina Octavia H 163210304
Outline
LATAR BELAKANG

PENGERTIAN LS PADA METODE EOR

KEUNTUNGAN (LSW) PADA METODE EOR

KEASLIAN PENELITI ( LS)

MODEL MATEMATIKA (LS)


Latar Belakang
Pada lapangan yang sudah melewati batas primary recovery-nya, dilakukan
optimasi produksi dengan cara yang lain salah satunya adalah injeksi air (water
flooding). Mekanisme kerjanya adalah dengan menginjeksikan air ke dalam
formasi yang berfungsi untuk mendesak minyak menuju sumur produksi
(produser) sehingga akan meningkatkan produksi minyak ataupun dapat juga
berfungsi untuk mempertahankan tekanan reservoir (pressure maintenance)
Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini banyak
berkembang metode optimalisasi komposisi
garam pada air injeksi, banyak dari penelitian
tersebut menyatakan bahwa komposisi ion
didalam air injeksi berperan penting dalam
meningkatkan oil recovery. Hal ini semakin
mendorong pengembangan teknik LOW
SALANITY WATER FLOOD (LSW) secara
lebih mendalam
PENGERTIAN LS PADA METODE EOR

Salanitas rendah adalah metode EOR yang


muncul dimana salanitas air di injeksikan dan di
kendalikan untuk pemulihan minyak

CORE FLOODS dan tes Tracer baik kimia telah


menunjukkan bahawa salinitas rendah dapat
meningkatkan kinerja water flooding 5 – 18 %
Keuntungan ( lsw)
menurut( Kokal dan Alkabi 2010)

1. Meningkatkan tingkat Recovery


minyak dengan investasi minimal
2. Dapat di aplikasikan di dsepanjang
waktu selagi nilai dari reservoar masih
ekonomis
3. Pengambilan modal investasi yang cepat
Keaslian peneliti LS

Martin (1959) Dan Bernand (1967)

Menyatakan bahwa penurunan kadar salinitas pada air injeksi dapat


meningkatkan recovery minyak

RAITER (1961)

Menyatakan peningkatan oil recovery dengan menurunkan kadar air formasi


dari 15000 ppm menjdai 100 ppm pada percobaan nya
Hognesen dkk (2005)

Menyimpulkan bahwa penambahan ion sulfat pada rentang suhu 70 – 130 c


menyebab kan terjadinya perubahan wetabilitas dari mixed wet menjadi water
wet pada batuan limes stone

Zhang dkk (2007)

Perubahan wetabilitas terjadi akibat interaksi ion Ca2+ dan SO42- atau Mg2+
pada batuan kapur pada lapangan EKOFIKS
Sharma dan Filoco (2000)

melaporkan bahwa terjadi kenaikan recovery minyak pada air injeksi yang
memiliki kadar salinitas sama dengan connate water, percobaan dilakukan pada
batuan Berea dengan air formasi yang mengandung NaCl.

Zhang dan Morrow(2006)

percobaannya menggunakan batuan Berea menyimpulkan jenis


batuan sandstone adalah faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan LSW selain
itu tidak terdapat respon baik pada percobaan batuan sandstone dengan
permeabilitas berkisar 60 hingga 140 mD.
Ashraf dkk (2010)

Menyimpulkan bahwa penurunan residual oil saturation (sor) terbesar selama


proses LSW terjadi pada kondisi water-wet.

Cissokho dkk. (2010)

memperoleh kenaikan recovery minyak sebesar 10% ketika salinitas air injeksi
diturunkan dari 50 g/L menjadi 1 g/L pada percobaanya menggunakan batuan sandston
Berg dkk. (2009)

menyimpulkan bahwa keberhasilan LSW dipengaruhi oleh double layer


expansion, pertukaran kation atau pelepasan butiran lempung didalam pori
batuan.
model matematika injeksi low salinity

Dengan cara memformulasikan beberapa persamaan yang akan menggambarkan


fenomena efek perubahan komposisi ion Ca2+ dan Mg2+ pada injeksi waterflood
dalam 3 langkah yaitu

1. Menghitung konservasi ion Ca2+ dan Mg2+ pada mekanisme LSW yang
ditinjau secara difusi dan difusi-adveksi.

2. Menghitung pengaruh penurunan ion Ca2+ dan Mg2+ terhadap nilai sor
dengan pendekatan model Isoterm Langmuir.

3. Mengetahui seberapa besar peran ion Ca2+ dan Mg2+ pada proses LSW
dalam menaikan recovery minyak menggunakan persamaan Aronofsky.
1. Menghitung konservasi ion Ca2+ dan Mg2+ pada mekanisme LSW yang
ditinjau secara difusi dan difusi-adveksi.

Mencari nilai difusivitas ion dalam pori batuan yang berisi campuran air
dan minyak pada suhu 70 oC, dengan mengamati perubahan konsentrasi ion
pada effluent dalam berbagai waktu pengamatan menggunakan persamaan
kontinuitas dengan membandingkan model difusi tunggal dan difusi-
adveksi melalui penyelesaian analitis dalam batas finite domain.

2. Menghitung pengaruh penurunan ion Ca2+ dan Mg2+ terhadap nilai sor
dengan pendekatan model Isoterm Langmuir.

Mencari nilai surface potential (ϕ*) pada permodelan perubahan saturasi minyak
jenuh (sor) sebagai respon dari perubahan konsentrasi ion dengan pedekatan model
Langmuir Isoterm, di mana kesetimbangan adsorpsi-desorpsi ion pada persamaan
tersebut menggunakan analogi persamaan poisson-boltman. Nilai kesetimbangan
berkaitan dengan kekuatan surface potential batuan dalam menarik mineral yang
terdapat di bulk phase.
3. Mengetahui seberapa besar peran ion Ca2+ dan Mg2+ pada proses
LSW dalam menaikan recovery minyak menggunakan persamaan
Aronofsky.

Mencari nilai konstanta persamaan Aronofsky untuk menghitung nilai recovery vs


waktu, sebagai fungsi dari respon perubahan sor yang terintegrasi oleh langkah 1
dan 2 diatas. Recovery yang didapat mewakili peran salah satu ion divalent karena
mekanisme LSW dilakukan melalui pengurangan konsentrasi salah satu ion
divalent bukan pengenceran seluruh ion
Tengkyuu…

Anda mungkin juga menyukai