Kiki Nur Azizah Hidayatul Fitria - 1813015019 - Kelas D 2018 - Biokimia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

Nama : Kiki Nur Azizah Hidayatul Fitria

NIM : 1813015019

Kelas : D 2018

Mata Kuliah : Biokimia

Dosen : Harra Ismi Farah, S.Pd., M.Sc.

SIKLUS UREA

Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan


serangkaian reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa
urea terbentuk dari ammonia dan karbondioksida melalui serangkaian reaksi kimia
yang berupa siklus, yang mereka namakan siklus urea. Pembentukan urea ini
terutama berlangsung didalam hati. Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut
dalam air, bersifat netral, terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.

Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi
dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase.
Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP
yang diubah menjadi ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan Mg ++ dan
N-asetil-glutamat.

Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk


sitrulin. Dalam reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan
memisahkan gugus fosfat. Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah
ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian mitokondria sel hati.

Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam


argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat
sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan
melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP.
Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan
asam fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase,
suatu enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi
tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan
ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah
arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis
ini bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.

TAHAPAN SIKLUS UREA

Siklus Urea terdiri atas beberapa tahap kompleks. Gugus amino pertama
yang memasuki siklus urea muncul dalam bentuk ammonia bebas, oleh
deasimenasi oksidatif glutamate di dalam mitokondria sel hati. Reaksi ini
dikatalisis oleh glutamate dehidrogenase, yang memerlukan NAD+.

Glutamat- + NAD+ + H2O ↔ α-ketoglutarat2- + NH4+ + NADH + H+

Biosintesis urea terdiri atas beberapa tahap reaksi yang merupakan suatu siklus,
sebagai berikut (Poedjiadi, 2006:322-325):
Reaksi dari siklus urea yaitu:

A. Sintesis Karbamil Fosfat

Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol amonia bereaksi
dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat
sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan
dua mol ATP yang diubah menjadi ADP.

O O
║ ║
CO2 + NH3 + 2ATP + H2O H2N – C – O-P - O¯ + 2 ADP + Pi

O

Disamping ini sebagai kofaktor dibutuhkan Mg++ dan N-asetil-glutamat.

B. Pembentukan Stirulin

Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk


sitrulin. Dalam reaksi ini, bagian karbamil bergabung dengan ornitin dan
memisahkan gugus fosfat. Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah
ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian mitokondria sel hati.

H 2N
\
C=O
/
HN
ǀ
NH2 + H2N – C – OPO3H2 CH2 + H3PO4
│ │
CH2 Karbamilfosfat CH2
│ │
CH2 CH2
│ │
CH2 CH2
│ │
HCNH2 HCNH2
│ │
COOH COOH
L-ornitin L-sitrulin

C. Pembentukan Asam Argininosuksinat

H2N HN COOH HN COOH


\ \ │
\ H │
C=O C- OH + H2NCH + ATP C – N - CH + AMP + PP
/ / │ / │
HN HN CH2 HN CH2
│ │ │ │ │
CH2 CH2 COOH CH 2 COOH
│ │ asam aspartat │
CH2 CH2 CH 2
│ │ │
CH2 CH2 CH2
│ │ │
HCNH HCNH2 HCNH 2
│ │ │
COOH COOH COOH

L-sitrulin enolat L-sitrulin asam argininosuksinat

Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam


argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim
argininosuksinat sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber
energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP.

D. Penguraian Asam Argininosuksinat

Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan


asam fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim
argininosuksinase, suatu enzim yang terdapat di dalam hati dan ginjal.
HN COOH HN
H │
C – N – CH C – NH2 H CO2H
/ │ / \ /
HN HCN HN C
│ │ │ ║
CH2 COC CH2 + C
│ │ / \
CH2 CH2 HOOC H
│ │ Asam Fumarat
CH2 CH2
│ │
HCNH2 HCNH2
│ │
COOH COOH

Asam Argininosuksinat L-arginin

E. Penguraian Arginin

Reaksi terakhir ini melengkapai tahap reaksi pada siklus urea. Dalam
reaksi ini, arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja
sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam
hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi kembali
dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin. Demikian seterusnya reaksi
berlangsung secara berulang-ulang sehingga merupakan suatu siklus. Adapun
urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

HN

C – NH2 NH2
/ │
NH H2N CH2
│ \ │
CH2 + H2O C – NH2 + CH2
│ // │
CH2 O CH2
│ Urea │
CH2 HCNH2
│ │
HCNH2 COOH
│ L-ornitin
COOH
L-arginin
Reaksi keseluruhan siklus urea ini ialah sebagai berikut:

2NH3 + CO2 + 3ATP + 2H2O Urea + 2 ADP + AMP + 2Pi + Ppi

Oleh karena pirofosfat yang terbentuk dalam reakis ini (PPi) terhidrolisis
lebih lanjut menjadi fosfat, maka pembentukan satu molekul urea
membutuhkan empat ikatan fosfat berenergi tinggi.

Proses kimia dalam siklus urea ini terjadi dalam hati karena enzim-enzim
yang bekerja sebagai katalis terutama terdapat pada mitokondria dalam sel
hati.

BIOSINTESIS ASAM AMINO

Asam amino merupakan unsur pembentuk protein. terdapat 20 asam amino


yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam
amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh.
Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan
melalui makanan.

Fungsi Asam Amino antra lain :

1) Penyusun protein, termasuk enzim.

2) Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama


vitamin, hormon, dan asam nukleat)

3) Pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik


(kofaktor).

1. Asam Amino non-essensial

Merupakan asam animo yang diproduksi oleh tubuh:

A. Tirosin

1) Memperlambat penuaan sel.


2) Menekan pusat lapar di hipotalamus.

3) Membantu produksi melanin.

4) Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary.

5) Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala.

6) Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah,


kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan
dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang
otot.

7) pertama kali di temukan dalam keju.

8) Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esencial, tapi


pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh
enzim phehidroksilase.

9) Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan


Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula
sebagia obat stimulan dan penenang yang efektif untuk meningkatkan
kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping.

10) Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan
dan daging.

B. Sistein

1) Membantu kesehatan pankreas.

2) Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat.

3) Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi.

4) Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar


dan luka operasi.

5) Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis.


6) Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.

7) sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir


sama dengan metionin.

8) Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang


putih, bawang bombai, brokoli, havermoth, dan inti bulir gandum.

C. Serin

1) Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf


(myelinsheaths).

2) Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot


dan kesehatan sistem imun.

3) Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin

4) pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.

D. Prolin

1) Sebagai bahan dasar glutamic acid.

2) Bersama lycine dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen yang


penting untuk menjaga kecantikan kulit.

3) Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.

E. Glisin

1) Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel.

2) Penting untuk kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga


kesehatan kelenjar prostat.

3) Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati


depresi.

4) Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non esensial.


5) secara umum, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin
(kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga
kandungannya).

6) Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.

F. Asam glutamat

1) Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa.

2) Mengurangi ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan


mental. karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia,

3) glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa.

4) Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut


sebagai monosodium glutamat atau MSG.

G. Asam aspartat

1) Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel.

2) Melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari


tubuh.

3) Membantu fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.

4) sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot.

5) Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap


kepenatan.

H. Ariginin

1) Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen


terdiri dari arginine.

2) Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver.

3) Membantu meningkatkan sistem imun


4) Menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker.

5) Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.

6) Bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin


dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena
produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan
kondisi kesehatan.

7) Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting.

8) sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan


seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya.

9) Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada


cokelat dan biji kacang tanah.

I. Alanin

1) Memperkuat membran sel.

2) Membantu metabolisme glukosa menjadi energi tubuh.

3) ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu,
telur, dan kacang-kacangan.

J. Histidin

1) Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ


pendengaran.

2) Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus ketulian.

3) Perlu untuk perbaikan jaringan. Perlu dalam pengobatan alergi,


rheumatoid arthritis, anemia.

4) Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.

5) bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi


anak-anak.
K. Glutamin

1) merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam


glumatik.

2) Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol
kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia.

3) Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.

L. Asparagin

1) di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di


perlukan pula dalam transformasi asam amino.

2) Asparagin di temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur


dan susu (serta produk turunanya).

2. Asam Amino esensial

Merupakan asam animo yang tidak di produksi oleh tubuh, sehingga harus
diberi asupan dari luar, jenisnya antara lain sebagai berikut:

A. Triptofan

1) Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks.

2) Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi.

3) Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia (membantu


anak yang hiperaktif).

4) Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam


membakar lemak untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung.

5) sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur,


daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.

B. Treonin

1) Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.


2) Perkembangan kecerdasan.

3) Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh.

4) Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya.

5) Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula


darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).

6) terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan biji wijen.

C. Metionin

1) Penting untuk metabolisme lemak.

2) Menjaga kesehatan hati, menenangkan syaraf yang tegang.

3) Mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh darah arteri


terutama yang mensuplai darah ke otak, jantung dan ginjal.

4) Penting untuk mencegah alergi, osteoporosis, demam rematik dan


toxemia pada kehamilan serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada
saluran cerna.

5) Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi,


ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang
putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete,
kacang merah, tahu tempe).

D. Lisin

1) Bahan dasar antibodi darah.

2) Memperkuat sistem sirkulasi.

3) Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal.

4) Bersama proline dan Vitamin C akan membentuk jaringan kolagen.

5) Menurunkan kadar triglyserida darah yang berlebih.


6) Kekurangan menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut
rontok, anemia, pertumbuhan terhambat dan kelainan reproduksi

7) terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan.

8) Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.

E. Leusin

1) Pemacu fungsi otak.

2) Menambah tingkat energi otot.

3) Membantu menurunkan kadar gula darah yang berlebihan.

4) Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit (terutama


untuk mempercepat penyembuhan luka post - operative).

5) banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging,


susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu,
kedelai juga banyak di temui kandungan leusin.

F. Isoleusin

1) Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.

2) Perkembangan kecerdasan.

3) Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh.

4) Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya.

5) Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula


darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).

G. Fenilalanin

1) Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan


mencegah penyakit gondok.
2) Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit
akibat migrain, menstruasi dan arthritis.

3) Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan


daya hafal.

4) Mengurangi obesitas. merupakan asm amino esensial yang menjadi


bahan baku bagi pembentukan katekolamin.

5) Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi


tranmisi impuls saraf.

6) Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.

H. Valin

1) Memacu kemampuan mental.

2) Memacu koordinasi otot.

3) Membantu perbaikan jaringan yang rusak.

4) Menjaga keseimbangan nitrogen.

5) Terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telur, susu


dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada biji-bijian
yang mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan lentil).

3. Biosintesis Asam Amino

Biosintesis yang terjadi pada asam amino adalah sebagai berikut:

A. Biosintesis glutamat dan aspartat

Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi


tranaminasi sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat
dehidrogenase dan selanjutnya oleh aspartat aminotransferase, AST.
gambar .1 reaksi biosintesis glutamat

Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan asparaginase.


Peran penting glutamat adalah sebagai donor amino intraseluler utama
untuk reaksi transaminasi. Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor
ornitin untuk siklus urea.

B. Biosintesis alanin

Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya


oleh otot. Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin
plasma, kebalikan transaminasi yang terjadi di otot dan secara
proporsional meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan dari otot ke
hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati kembali ke otot.
Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini
adalah bahwa dalam 1 molekul, alanin, jaringan perifer mengekspor
piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon didaur ulang dan
mayoritas nitrogen dieliminir.

Ada 2 jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:

a. Secara langsung melalui degradasi protein

b. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin


transaminase, ALT (juga dikenal sebagai serum glutamat-piruvat
transaminase, SGPT).

Glutamat + piruvat α-ketoglutarat + alanin


gambar .2 siklus glukosa alanin

C. Biosintesis sistein

Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP
dan metionin dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease
menghasilkan S-adenosilmetionin (SAM).

gambar .3 biosintesis S-adenosilmetionin

SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil (misalnya


konversi norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil adalah
perubahan SAM menjadi S-adenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein
selanjutnya berubah menjadi homosistein dan adenosin dengan bantuan
enzim adenosilhomosisteinase. Homosistein dapat diubah kembali menjadi
metionin oleh metionin sintase.
Reaksi transmetilasi melibatkan SAM sangatlah penting, tetapi dalam
kasus ini peran S-adenosilmetionin dalam transmetilasi adalah sekunder
untuk produksi homosistein (secara esensial oleh produk dari aktivitas
transmetilase). Dalam produksi SAM, semua fosfat dari ATP hilang: 1
sebagai Pi dan 2 sebagai Ppi. Adenosin diubah menjadi metionin bukan
AMP.

Dalam sintesis sistein, homosistein berkondensasi dengan serin


menghasilkan sistationin dengan bantuan enzim sistationase. Selanjutnya
dengan bantuan enzim sistationin liase sistationin diubah menjadi sistein
dan α-ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini dikenal sebagai
trans-sulfurasi.

gambar .4 peran metionin dalam sintesis sistein

D. Biosintesis tirosin

Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah


dari fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya
tirosin, hal ini akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan
50%.
Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi oksigenase: 1 atom
oksigen digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin.
Reduktan yang dihasilkan adalah tetrahidrofolat kofaktor
tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan dalam status tereduksi oleh
NADH-dependent enzyme dihydropteridine reductase (DHPR).

gambar .5 biositesis tirosin dari fenilalanin

E. Biosintesis ornitin dan prolin

Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan glutamat


semialdehid menjadi intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk
atau lainnya. Ornitin bukan salah satu dari 20 asam amino yang digunakan
untuk sintesis protein. Ornitin memainkan peran signifikan sebagai
akseptor karbamoil fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran
penting tambahan sebagai prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi
ornitin dari glutamat penting ketika diet arginin sebagai sumber lain untuk
ornitin terbatas.

Penggunaan glutamat semialdehid tergantung kepada kondisi seluler.


Produksi ornitin dari semialdehid melalui reaksi glutamat-dependen
transaminasi. ketika konsentrasi arginin meningkat, ornitin didapatkan dari
siklus urea ditambah dari glutamat semialdehid yang menghambat reaksi
aminotransferase. Hasilnya adalah akumulasi semialdehid. Semialdehid
didaur secara spontan menjadi Δ1pyrroline-5-carboxylate yang kemudian
direduksi menjadi prolin oleh NADPH-dependent reductase.

F. Biosintesis serin

Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-


fosfogliserat. NADH-linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat
menjadi sebuah asam keto yaitu 3-fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi
subsekuen. Aktivitas aminotransferase dengan glutamat sebagai donor
menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin
fosfatase.

G. Biosintesis glisin

Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh
serin hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus
hidroksimetil dari serin untuk kofaktor tetrahidrofolat (THF),
menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.

H. Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan glutamin

Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang


dikatalisis oleh glutamat dehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-
fixing. Glutamat juga dihasilkan oleh reaksi aminotranferase, yang dalam
hal ini nitrogen amino diberikan oleh sejumlah asam amino lain. Sehingga,
glutamat merupakan kolektor umum nitrogen amino.

Asam amino aspartat sebagai produk yang disekresikan, NH4+ yang


terbentuk dikeluarkan dari bakterioid ke sitosol sel-sel yang mengandung
bakterioid ( ke luar membran bakterioid) dan diubah menjadi asam
glutamat, senyawa amida seperti glutamin atau asparagin, atau senyawa
yang kaya akan nitrogen yang disebut ureida, seperti alantoin dan asam
alantoat (suatu ureida). Sel-sel akar diluar struktur bintil membantu
mentranspor amida atau ureida ini ke xilem, yang selanjutnya akan
ditranspor ke pucuk.

Aspartat dibentuk dalam reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh


aspartat transaminase, AST. Reaksi ini menggunakan analog asam α-keto
aspartat, oksaloasetat, dan glutamat sebagai donor amino. Aspartat juga
dapat dibentuk dengan deaminasi asparagin yang dikatalisis oleh
asparaginase.

Asparagin sintetase dan glutamin sintetase mengkatalisis produksi


asparagin dan glutamin dari asam α-amino yang sesuai. Glutamin
dihasilkan dari glutamat dengan inkorporasi langsung amonia dan ini
merupakan reaksi fixing nitrogen lain. Tetapi asparagin terbentuk oleh
reaksi amidotransferas.

DIFESIENSI

(Kekurangan Asam Amino)

A. Penyakit Utama Akibat Kekurangan Protein

1. Marasmus

Anak-anak dan bayi rentan terhadap kekurangan protein. Marasmus adalah


kurangnya nutrisi penting yang parah. Marasmus adalah penyakit fatal
yang menyebabkan penurunan berat badan, dan dehidrasi. Anak terlihat
kurus kering dengan rambut kemerahan.

2. Kwashiorkor
Kurangnya protein dan karbohidrat seperti beras, ubi jalar, dan pisang
menyebabkan kwashiorkor. Ini adalah penyakit gizi buruk yang sering
terjadi pada anak agak besar.

Gejala kwashiorkor termasuk perut bengkak karena retensi cairan, kulit


mudah mengalami borok yang tak kunjung sembuh. Ini juga memiliki
gejala umum untuk marasmus seperti mudah marah, diare, kelelahan,
pertumbuhanterbatas dan gangguan perkembangan kognitif serta
kesehatan mental.

3. Cachexia

Cachexia adalah penyakit yang menyebabkan melemahnya otot rangka


akibat kekurangan protein. Hal ini terkait dengan penyakit kronis seperti
AIDS, kanker, gagal ginjal kronis, penyakit paru obstruktif kronik dan
rheumatoid arthritis.

Hal ini menyebabkan penurunan berat badan dan juga bisa mengakibatkan
kematian. Asupan protein yang kurang sering terjadi pada pasien yang
menderita kanker kolon, lambung, hati, pankreas dan saluran empedu.

B. Penyakit Kekurangan Protein Khusus

Ada empat kondisi utama yang merupakan akibat kekurangan protein khusus
pada tubuh:

1. Kekurangan Protein C, Seseorang yang mengalami kondisi ini kebanyakan


disebabkan oleh penyakit keturunan yang mempengaruhi produksi
antikoagulan alami tubuh. Hal ini menyebabkan pembekuan darah yang
abnormal (trombosis) khususnya di vena.

2. Kekurangan protein S, juga mempengaruhi produksi antikoagulan alami.


Namun penyebabnya dapat menjadi genetik atau diperoleh melalui
kekurangan vitamin K.
3. Kekurangan Alpha-1 antitrypsin, satu jenis sindrom kekurangan protein,
menyebabkan kesulitan bernafas, mengi, masalah penglihatan dan
kelemahan.

4. Kekurangan protein trifungsional mitokondria, menyebabkan gula darah


rendah, kelemahan jantung dan masalah hati, otot mengencil dan lemah
serta bayi akan kesulitan dalam menyusu.

C. Penyakit Akibat Kekurangan Protein Asam Amino Esensial

Protein tersusun dari asam amino. Ada 22 asam amino yang telah ditemukan
dalam jaringan tubuh manusia. Banyak dari asam amino dapat disintesis
sendiri oleh tubuh kita (asam amino non-esensial).

Namun sembilan dari mereka adalah asam amino penting (asam amino
esensial) yang harus didapatkan dari luar tubuh (makanan) karena tubuh kita
tidak dapat mensintesisnya. Ketidakcukupan setiap jenis asam amino esensial
ini juga dapat menyebabkan fungsi abnormal dan berbahaya bagi tubuh.

Bahkan asam amino non esensial juga diperlukan sebagai pelengkap dalam
membangun protein. 9 asam amino esensial dan efek buruk akibat kekurangan
zat protein nya yaitu:

1. Histidin. Kekurangan L-histidin dalam sumber makanan dapat


menyebabkan gejala seperti anemia, menurunkan produksi histamin,
menurunkan penyerapan zinc, dan menurunkan respon imun atau
kekebalan tubuh.

2. Isoleusin. Apabila tubuh kekurangan Isoleusin dari sumber makanan, maka


dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, kelemahan,
depresi, kebingungan dan mudah marah.

3. Leusin. Kekurangan protein asam amino Leusin dalam diet menunjukkan


gejala yang mirip dengan hipoglikemia. Gejala termasuk sakit kepala,
pusing, kelemahan, kurangnya stabilitas mental, disorientasi, mudah
marah dan depresi.
4. Lysine. Akibat kekurangan protein asam amino Leusin, seseorang dapat
menunjukkan gejala seperti mudah marah, pusing, kelelahan, anemia,
mood swing, rambut rontok dan pertumbuhan terhambat.

5. Metionin. Asam amino Metionin juga tak kalah penting, karena


kekurangan zat ini dalam diet dapat menyebabkan penurunan sintesis
sistein, yang melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Peningkatan
peroksidasi lipid, depresi, dan peningkatan risiko aterosklerosis.

6. Fenilalanin. Manifestasi klinis akibat kekurangan fenilalanin diantaranya;


kebingungan, kelesuan, kekurangan energi, retensi cairan, depresi, lesi
kulit, penurunan kewaspadaan, kerusakan hati, masalah memori,
pertumbuhan yang lambat dan kurang nafsu makan.

7. Treonin. Gejala kekurangan treonin termasuk lekas marah, mood swing,


impulsif dan masalah memori. Ketidakmampuan yang berkaitan dengan
fungsi otak.

8. Tryptophan. Kelangkaan makanan triptofan dapat menyebabkan


rendahnya tingkat serotonin. Kadar serotonin yang rendah berhubungan
dengan depresi, kecemasan, panik, mudah marah, perubahan suasana hati,
sabar, impulsif, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, peningkatan berat
badan, mengidam makanan, agresivitas dan insomnia.

9. Valin. Akibat kekurangan protein valin dalam diet dapat mempengaruhi


proses penyelubungan myelin saraf. Ketidakmampuan untuk metabolisme
leusin, isoleusin, dan valine menyebabkan penyakit Maple syrup urine
disease (MSUD). Urin dari orang-orang yang terkena penyakit ini berbau
seperti sirup maple.

D. Efek Kelebihan Asam Amino


Selain defisiensi atau kekurangan asam amino, konsumsi yang berlebihan juga
dapat berdampak buruk pada tubuh. Beberapa penyakit yang bisa terjadi
akibat kelebihan asam amino:

1. Alergi. Reaksi alergi dapat terjadi karena asam amino dikenali sebagai
senyawa yang asing oleh tubuh. Hal tersebut mungkin terjadi ketika asam
amino diserap ke aliran darah sebelum metabolisme terjadi. Reaksi yang
umum muncul adalah gatal-gatal, sesak nafas, ruam kulit hingga artritis.
Artritis reumatoid adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
peradangan pada jaringan ikat sendi, yang menyebabkan rasa sakit dan
keterbatasan gerak.

2. Defisiensi kalsium. Kelebihan jumlah asam amino dapat berdampak pada


peningkatan keasaman darah. Hal ini kemudian akan memicu tubuh untuk
berupaya menyeimbangkan kondisi tersebut. Salah satu caranya adalah
dengan melepaskan cadangan kalsium dari tulang dan gigi. Hal tersebut
dikarenakan kalsium adalah salah satu senyawa dalam tubuh yang bersifat
basa.

3. Jika hal di atas terjadi dalam waktu yang lama tanpa adanya penambahan
jumlah konsumsi kalsium yang mencukupi, beberapa penyakit yang
berhubungan dengan kekurangan kalsium dapat terjadi, diantaranya adalah
gejala osteoporosis, gigi keropos, nyeri otot, pre menstrual syndrome
(PMS) dan penurunan kekebalan tubuh.

4. Memperberat kinerja ginjal dan hati. Sebagai nutrisi yang tidak dapat
disimpan dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama, di dalam tubuh,
asam amino akan terus mengalami proses metabolisme. Pada ginjal, asam
amino dalam aliran darah akan memperberat proses filtrasi pada ginjal,
karena semakin pekat kandungan dalam darah, semakin banyak pula yang
perlu diserap kembali. Namun, sebelum mencapai ginjal, hati merupakan
organ pertama yang bertanggung jawab memproduksi enzim yang
berfungsi dalam pemecahan asam amino yang saling terikat. Oleh karena
itu, jika semakin banyak jumlah asam amino yang dikonsumsi, tubuh akan
semakin keras berupaya menjaga keseimbangan jumlahnya, melalui
kinerja yang lebih berat.

5. Gangguan sistem saraf. Gangguan sistem syaraf merupakan salah satu


akibat dari kekurangan kalsium dalam tubuh. Kalsium berperan penting
dalam proses pengenalan benda asing yang bersifat pathogen oleh sel
imun. Jika jumlah kalsium terbatas, proses ini akan berjalan lambat dan
sering kali menyebabkan pathogen menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Akibatnya, tubuh akan rentan terserang infeksi oleh bakteri maupun virus.

Anda mungkin juga menyukai