JTD-3B/ KELOMPOK 1
Disusun oleh :
1641160057
1. Tujuan
1.1 Mengoperasikan pemancar UHF dan mengetahui daya yang diradiasikan.
1.2 Mengerti kondisi match dan mis-match, antara beban pada ujung saluran koaksial
dan antenna pemancar.
1.3 Mengerti dasar-dasar antenna pemancar yang digunakan sebagai beban
1.4 Mengenal hubungan asymmetric, antenna batang setengah gelombang (rod
antenna) dan antenna dipole symetric setengah gelombang, menggunakan
rangkaian simetri dengan saluran koaksial.
1.5 Mengenal kualitas dan efektivitas rangkaian simetri ini, saat antenna matching.
1.6 Mengukur distribusi arus dan tegangan sepanjang setengah gelombang dipole dan
sepanjang rod antenna
1.7 Menentukan dengan pengukuran, polarisasi gelombang yang diradiasikan
1.8 Mengerti perubahan pada cirri-ciri antenna, menghasilkan perubahan perbandingan
yang baik.
3. Set-up perangkat
a. Siapkan alat dan instrument yang digunakan
b. Pasang kabel power pada pemancar UHF
c. Hubungkan antenna folded dipole dengan pemancar UHF menggunakan kabel
koaksial (50Ω).
d. Nyalakan saklar listrik
e. Nyalakan power pemancar UHF
f. Atur Pout pemancar 0,5W
a. Antena Pemancar
S1
1
S2
0
P Out Sensitivitas
S1 S1
1 1
S2 S2
0 0
P Sensitivitas P Sensitivitas
Out Out
c. Pengukuran polarisasi
S1
1
S2
0
P Sensitivitas
Out
S1
1
S2
0
P Out Sensitivitas
Distribusi Tegangan
4. Prosedur percobaan
4.1 Pemancar
4.1.1 Pengoperasian
Pemancar membangkitkan frekuensi 434 MHz. Daya keluaran dapat diatur
dengan control 1 (Pout) antara 0 sampai 2 Watt.
S1
1
S2
0
P Out Sensitivitas
Contoh, control ini diatur penunjukan jarum 100 % (f.s.f) untuk forward
voltage, dengan mengatur S2 pada “UR” reflection factor dapat dibaca
langsung dari skala meter.
1+𝑟 𝑈𝑅
𝑆𝑊𝑅 = dengan r =
1−𝑟 𝑈𝐹
Folded Dipole
Jarak Arus
0 0
1 0
2 0
3 0
4 1
5 1,2
6 1,6
7 2
8 2,2
9 3
10 3,6
11 4
12 4
Folded Dipole
4.5
4
3.5
3
2.5
Arus
2
Folded Dipole
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jarak
Double Dipole
Jarak Arus
0 5
1 4,8
2 4
3 2,5
4 1,5
5 1
6 0
7 0
8 1
9 3
10 4
11 5
12 5,2
Double Dipole
6
4
Arus
2 Double Dipole
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jarak
1. Tujuan
a. Mengetahui matching polarisasi antena pemancar dan penerima
b. Mengetahui hambatan dalam transmisi antara pemancar dan penerima, dapat
menyebabkan interferensi pada sinyal.
c. Mengenal kemungkinan isolasi sinyal oleh pengoperasian sistem yang menggunakan
diversi polarisasi.
d. Menghitung pelemahan ruang bebas ( free space ) antara pemancar dan penerima.
e. Menentukan perbedaan level sinyal dan pelemahan dalam “ decibel “ (dB ).
f. Mengukur penurunan kuat medan sinyal, dengan bertambahnya jarak antena penerima.
3. Set up Perangkat
a. Siapkan alat dan instrument yang digunakan
b. Pasang kabel power pada pemancar dan penerima UHF
c. Letakkan pemancar dan penerima UHF berjarak 0,5m
d. Pasang antenna folded dipole pada pemancar UHF dan antenna double dipole pada
penerima UHF secara horizontal kemudian vertical (antenna bergantian)
e. Pasang kabel koaksial (50Ω) pada antenna dan sambungkan ke pemancar atau penerima
UHF
f. Nyalakan saklar listrik
g. Nyalakan power pemancar dan penerima UHF
Rangkaian Percobaan
a. Antena pemancar dan penerima dalam posisi Horisontal
Antena Folded Dipole Antena Double Dipole
D= 0,5
RF In DETECTOR
S1
1 1
S2 SENS
0 0
b. Antena pemancar dalam posisi horizontal dan antenna penerima dalam posisi
vertical
D= 0,5 m
RF In DETECTOR
S1
1
1
S2 SENS
0
0
c. Cross-Polarisasi
RF In DETECTOR
S1
1 1
S2 SENS
0 0
P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out
d. Co-Polarisasi
Antena Double Dipole
Antena Folded Dipole
RF In DETECTOR
S1
1 1
S2 SENS
0 0
P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out
4. Prosedur Percobaan
a. Unit Penerima
Pemancar Penerima
1. Memasang Folded dipole horizontal pada pemancar dan atur daya pemancar 0,1 W
2. Memasang antena 2 elemen pada penerima, juga horisontal, dengan dipole yang
lebih pendek diarahkan ke pemancar. Hubungkan input penerima dan atur kontrol
“ Sensitivity “ untuk penyimpangan jarum yang besar.
3. Mengamati Pembacaan pada meter penerima dan catat hasilnya.
4. Memasang antena 2 elemen pada penerima dengan posisi vertikal.
5. Mengamati pembacaan pada meter penerima dan catat hasilnya.
Apa yang terjadi pada pembacaan meter penerima, bila daya pemancar dinaikkan.
Perkirakan pelemahan yang dihasilkan oleh pemilihan polarisasi yang salah,
misalnya apakah dengan adanya polarisasi isolasi tersebut lebih besar ( atau cross –
polarisasi ) dapat dicapai ?
9. Menempatkan elemen director antena Yagi, dalam sumbu radiasi antara antena
pemancar dan penerima, juga dalam posisi co – polarisasi dan cross – polarisasi.
Amati apa pengaruhnya?
5. Hasil Percobaan
5.1 Tabel Co-Polarisasi (Posisi Horizontal) dan Cross Polarisasi(Posisi Vertikal)
dengan Antena Pemancar Folded Dipole
𝑐 3𝑥108
𝜆= = = 0,691
𝑓 434𝑥106
R = 3m
4𝜋𝑅
Nomograph = 20 log ( )
𝜆
4 𝑥 3,14 𝑥 3
= 20 log ( )
0,69
= 34,74 dB
R = 30m
4𝜋𝑅
Nomograph = 20 log ( 𝜆 )
4 𝑥 3,14 𝑥 30
= 20 log ( )
0,69
= 54,74 dB
R = 300m
4𝜋𝑅
Nomograph = 20 log ( 𝜆 )
4 𝑥 3,14 𝑥 300
= 20 log ( )
0,69
= 74,74 dB
R = 3km
4𝜋𝑅
Nomograph = 20 log ( 𝜆 )
4 𝑥 3,14 𝑥 3000
= 20 log ( )
0,69
= 94,74 dB
A. TUJUAN
1. Menentukan karakteristik pengarahan, celah antenna atau jarak antara elemen dan lebar
arahan setengah gelombang (half wave beam width) antenna.
2. Menggambarkan diagram polar horizontal dan vertical antenna dari pengukuran yang
dilakukan pada linier atau koordinat polar.
3. Mengartikan gambar diagram polar, sehingga menerti bentuk “Side-lobe”, “Zero-
point”, dan “Front-to-back ratio”.
4. Mengenal hubungan antara maksud pengarahan dan penguatan antenna.
5. Menentukan penguatan antenna dengan dengan perhitungan atau pengukuran.
C. SET UP PERANGKAT
1. Siapkan alat dan instrument yang digunakan
2. Pasang kabel power pada pemancar dan penerima UHF
3. Letakkan pemancar dan penerima UHF berjarak 0,5m
4. Pasang antenna folded dipole pada pemancar UHF dan antenna double dipole pada
penerima UHF secara horizontal kemudian vertical (antenna bergantian)
5. Pasang kabel koaksial (50Ω) pada antenna dan sambungkan ke pemancar atau penerima
UHF
6. Nyalakan saklar listrik
7. Nyalakan power pemancar dan penerima UHF
8. Atur Pout pemancar 0,5W
9. Atur sensitivity pada penerima UHF sehingga diperoleh RFin maksimal
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Polar Horisontal
Diagram polar antena horizontal, antena dua elemen dan dipole folded
RF In DETECTOR S1
1 1
SENS S2
0 0
P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out
P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out
Diagram polar antena horizontal, dipole folded dan antenna dua elemen
RF In DETECTOR S1
1 1
SENS S2
0 0
P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out
Diagram polar antena vertikal, dipole folded dan antenna dua elemen
RF In DETECTOR S1
1 1
SENS S2
0 0
P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out
E. HASIL PERCOBAAN
5.1. Tabel hasil pengukuran Polarisasi Horizontal dan Vertikal
Tabel Hasil Pengukuran Polarisasi Horizontal dan Vertikal pada Antena Dua
Elemen
Diagram Polar Antena Dua Elemen sebagai Pemancar (horizontal dan vertikal)
Tabel Hasil Pengukuran Polarisasi Horisontal dan Vertikal pada Antena Folded
Dipole
Derajat RFin
Horizontal Vertical
0 98 98
10 92 97
20 80 96
30 54 70
40 40 65
50 0 60
60 10 50
70 8 42
80 0 25
90 0 10
100 0 5
110 0 3
120 0 1
130 1 1
140 10 1
150 20 1
160 20 1
170 0 1
180 0 1
Diagram Polar Antena Folded Dipole sebagai Pemancar (Horizontal)