MANAJEMEN RISIKO
DI LABORATORIUM
RUMAH SAKIT KARTIKA PULO MAS
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang dikategorikan tidak aman dan berisiko
terjadinya kejadian yang tidak diharapkan , baik dari dari ruang lingkup yang palingkecil bahkan sampai
dengan Rumah sakit sekalipun.Risiko mungkin saja dialami oleh setiap orang yang berada dalam sarana
pelayanan kesehatan mulai dari pasien atau pengunjung sarana kesehatan maupun petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan. Risiko atau kejadian yang tidak
diharapkan terjadi bukan karena ada unsur kesengajaan, tetapi karena rumitnya pelayanan kesehatan. Ban
yak faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya risiko atau kejadian yang tidak diharapkan sebagai
contoh tidak tersedianya sumber daya manusia yang kompeten, kondisi fasilitas,maupun ketersediaan
obat dan peralatan kesehatan yang tidak memenuhi standar.Tidak hanya pelayan klinis saja yang berisiko
terhadap pasien, pengunjung,lingkungan, tetapi kegiatan-kegiatan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat juga berisiko terhadap keselamatan sasaran kegiatan,masyarakat maupun
lingkungan.Pasien, pengunjung, dan masyarakat dapat mengalami cedera atau kejadian yang
tidakdiharapkan terkait dengan infeksi, kesalahan pemberian obat, kesalahan identifikasi, kondisifasilitas
pelayanan yang tidak aman, maupun akibat penyelenggaraan kegiatan pada upayakesehatan masyarakat
yang tidak memperhatikan aspek keselamatan.Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan
kesehatan perlu diidentifikasidan dikelola dengan baik untuk mengupayakan keselamatan
pasien,pengunjung danmasyarakat yang dilayani.
b. Tujuan Pedoman
Pedoman ini disusun dengan tujuan menyediakan pedoman bagi laboratorium rumah sakit dalam
mengupayakan keselamatan pasien, pengunung dan masyarakat melalui penerapan manajemen risiko
dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh laboratorium rumah sakit,
c. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pedoman ini adalah semua petugas kesehatan yang ada di rumah sakit Kartika Pulo Mas,
Petugas pendaftaran, Petugas sanitasi, petugas farmasi, petugaslabolatorium. petugas keamanan, petugas
kebersihan.
d. Batasan Operasional
1. Keselamatan pasien adalah upaya yang dirancang untuk mencegah terjadinya outcome yang tidak
diharapkan sebagai akibat tindakan yang tidak aman atau kondisi laten di sarana pelayanan
kesehatan.
2. Manajemen risiko adalah metode penangan sistematis formal dimana
dikonsetrasikan pada mengindentifikasikan dan pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki
kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan.
3. Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan/aktifitas yang dilakukan
oleh manusia ( probalitas insiden ).
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah cedera yang diakibatkan oleh tatakelola klinis bukan karena
latar belakang kondisi pasien.
5. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah terjadi penanganan klinis yang tidak sesuai pada pasien, tetapi
tidak terjadi cedera.
6. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah kejadian atau situasi yang sebenarnya dapat menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi karena secara kebetulan diketahui atau upaya pencegahan segera
dilakukan.
7. Kondisi berpotensi cedera (KPC) suatu keadaan yang mempunyai potensi menimbulkan cidera.
BAB II
RUANG LINGKUP