Anda di halaman 1dari 5

Nama : Risna Candra Rinanda

NIM : C24180017

ISU MASALAH
1. Bagaimana karakteristik cahaya yang berkaitan dengan kuantitas perairan?
2. Bagaimana perubahan musim mempengaruhi pola suhu secara vertikal?
3. Apa saja tipe aliran masa air di danau?

PEMBAHASAN ISU

1. Karakteristik Cahaya yang Berkaitan dengan Kuantitas Perairan


Cahaya matahari merupakan sumber energi yang utama bagi kehidupan jasad
termasuk kehidupan di perairan karena ikut menentukan produktivitas perairan.
Karakteristik cahaya yang berkaitan dengan kuantitas perairan adalah intensitas
cahaya. Intensitas cahaya matahari merupakan faktor abiotik utama yang sangat
menentukan laju produktivitas primer perairan, sebagai sumber energi dalam
proses fotosintesis.
Intensitas cahaya di suatu perairan misalnya danau sangat berhubungan erat
dengan kecerahan perairan tersebut. Kecerahan adalah sebagian cahaya yang
diteruskan ke dalam air dan dinyatakan dengan persen (%), dari beberapa panjang
gelombang didaerah spektrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar
satu meter, jatuh agak tegak lurus pada permukaan air. Kemampuan cahaya
matahari untuk menembus sampai ke dasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan
(turbidity) air. Kekeruhan dipengaruhi oleh benda-benda halus yang
disuspensikan, seperti lumpur dan sebagainya, adanya jasad-jasad renik
(plankton) dan warna air. Intensitas cahaya yang masuk ke dalam kolom air
semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman perairan. Dengan kata lain
cahaya mengalami penghilangan (extinction) atau pengurangan (atenuasi) yang
semakin besar dengan bertambahnya kedalaman (Khairunnisa 2014).

2. Perubahan Musim Mempengaruhi Pola Suhu Secara Vertikal di Perairan

A. Suhu Perairan pada Iklim Subtropis

Kolam dan danau sangat sensitif terhadap perubahan suhu musiman. Selama
musim panas dan musim dingin, banyak danau di wilayah temperat (beriklim
sedang) mengalami stratifikasi secara termal, atau dengan kata lain berlapis-lapis
secara vertikal menurut perbedaan suhu. Danau seperti itu akan mengalami
percampuran air sebanyak dua kali dalam setahun sebagai akibat dari perubahan
profil suhu air.
Pada saat musim semi dan musim gugur, danau akan mengalami pergantian
(turnover) air. Pergantian (turnover) air ini, akan membawa air yang kaya
oksigen dari permukaan danau ke dasar danau dan air yang kaya nutrien dari
dasar danau ke permukaan danau. Perubahan ciri-ciri abiotik danau secara
bersiklus (siklik) ini sangat penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan
organisme pada semua tingakatan di dalam ekosistem danau tersebut.

Pada banyak danau di daerah beriklim sedang, terdapat suatu lapisan


termoklin dalam danau tersebut yang merupakan suatu lapisan tipis yang
mengalami perubahan suhu sangat cepat. Lapisan ini memisahkan lapisan air
bagian atas yang lebih hangat dari lapisan air yang lebih dingin di bagian dalam.

Gambar : Startifikasi Danau dan Pergantian Musiman

Penjelasan Gambar :

Danau-danau di daerah beriklim sedang (zona temperat) cenderung mengalami


stratifikasi dan kerapatan pada musim panas dan musim dingin. Percampuran air
danau yang tejadi sebanyak dua kali dalam setahun disebabkan karena air yang
paling rapat terjadi pada suhu 4oC dan air pada suhu tersebut akan tenggelam di
bawah air yang lebih panas atau lebih dingin. Pada musim dingin, air paling
dingin pada danau bersuhu 0oC dan terletak persis di bawah permukaan es. Air
secara progesif menjadi lebih hangat pada daerah yang lebih dalam dari danau
terebut dan biasanya bersuhu 4-5oC pada bagian dasar danau. Pada musim semi,
ketika sinar matahari mencairkan es, air permukaan akan mengalami
pengahangatan menjadi 4oC dan suhu air seluruhnya pada danau bersuhu 4oC.
Pada musim ini terjadi penghilangan terhadap stratifikasi thermal yang telah
dibentuk selama musim dingin. Dengan tidak adanya lapisan-lapisan thermal
tersebut, angin musim semi akan mencampur air sampai ke kedalaman yang jauh,
membawa oksigen (O2) ke dasar danau dan membawa nutrien ke permukaan
danau. Pada musim panas, danau kembali mengalami stratifikasi thermal. Air
hangat pada permukaan danau dipisahkan dari air di bagian dasar yang dingin
oleh suatu lapisan tipis yang mengalami perubahan suhu secara cepat yang
disebut lapisan termoklin. Pada musim gugur, ketika air permukaan mendingin
secara cepat, air akan tenggelam pada lapisan di bawahnya. Pada musim ini
terjadi percampuran air seperti yang terjadi pada musim semi. Di akhir periode
musim gugur, air di permukaan danau yang telah mengalami proses percampuran
akan membeku dan profil musim dingin dibentuk kembali (Campbell 2004).

B. Suhu Perairan pada Iklim Tropis

Pada ekosistem perairan daerah tropis suhu cenderung konstan sepanjang


tahun, berbeda dengan ekosistem perairan di daerah subtropis. Hal ini
berhubungan dengan musim. Di daerah tropis tidak mengenal musim dingin
sehingga tidak ada kondisi dimana lingkungan berada pada suhu yang ekstrim
rendah.

Di daerah tropis suhu lebih berfluktuasi berdasarkan ketinggian tempat


(latitude). Pada daerah hulu suhu relatif lebih rendah di banding dengan suhu
perairan di daerah hilir, selain karena berhubungan dengan suhu lingkungan juga
disebabkan oleh perbedaan aktivitas manusia di kedua daerah tersebut. Suhu air
juga akan turun seiring dengan meningkatnya kedalaman, tetapi di perairan tropis
tidak terjadi penurunan yang ekstrem.

3. Tipe aliran (massa) Air Danau

Ada dua macam tipe aliran (massa) air yaitu aliran laminer dan aliran
turbulen (Wetzel 2001).

A. Aliran laminer
Aliran laminer adalah suatu tipe aliran yang ditunjukkan oleh
gerakpartikel-partikel cairan yang beraturan menurut garis-garis arusnya
yang halus dan sejajar. Apabila zat warna diinjeksikan pada suatu titik dalam
aliran, maka zat warna tersebut akan mengalir secara teratur seperti benang
tanpa terjadi difusi dan penyebaran. Aliran laminar dapat terjadi apabila
kecepatan aliran rendah, ukuran saluran sangat kecil dan zat cair mempunyai
kekentalan besar.

B. Aliran turbulen

Pada aliran ini partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur dan
garis lintasannya saling berpotongan. Zat warna yang dimasukkan pada
suatu titik dalam aliran akan terdifusi cepat ke seluruh aliran. Aliran turbulen
terjadi apabila kecepatan aliran besar, saluran besar dan zat cair mempunyai
kekentalan kecil. Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan oleh terbentuknya
pusaran-pusaran dalam aliran yang menghasilkan percampuran terus
menerus antara partikel partikel cairan di seluruh penampang aliran.

Daftar Pustaka

Campbell NA. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta (ID) : Erlangga.
Khairunnisa. 2014. Analsis kesesuaian wilayah untuk ikan keramba jaring apung di
Peraiaran Girsang Sipangan Bolon Danau Toba [Skripsi]. Medan (ID) :
Universitas Sumatera Utara.

Wetzel RG. 2001. Limnology: Lake and River Ecosystems. San Diego (US) :
Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai