Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di zaman sekarang ini, kemajuan teknologi semakin berkembang di
masyarakat. Sehingga masyarakat dituntut untuk hidup lebih efektif dan
efisien. Informasi yang semakin mudah didapat akibat adanya perkembangan
teknologi, membuat batas-batas antar negara semakin pudar. Dengan
menggunakan teknologi yang tersedia, seseorang bisa semakin mudah
mengakses informasi di sekitarnya. Informasi tersebut dapat digunakan untuk
kemudahan hidup seseorang.
Untuk itu, kami mencoba untuk membuat dan merintis usaha sebuah
warnet yang berfungsi juga untuk mengakses informasi. Dalam penyediaan
jasa internet, kami menawarkan akses cepat dengan kualitas unggul serta
beberapa kemudahaan-kemudahan.
Usaha ini memudahkan seseorang dalam menggunakan waktunya secara
efektif dan efisien serta dapat membantu seseorang untuk belajar. Sehingga
diharapkan masyarakat dapat terbantu dengan adanya usaha kami ini.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya.
Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha
baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau
segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan
yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa
secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha
apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya,
siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa
seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor
yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan
dihadapi dalam menjalankan usaha. Rencana usaha harus dibuat karena
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal
dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di
samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang
sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan
usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi
setiap kendala dan resiko usaha.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan pentingnya perencanaan bisnis?
2. Apa fungsi dan manfaat perencanaan bisnis?
3. Apa aspek-aspek yang ada dalam perencanaan bisnis?
4. Apa unsur-unsur perencanaan bisnis?
5. Apa saja kesalahan yang ada dalam perencanaan bisnis?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya perencanaan bisnis.


2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat perencanaan bisnis.
3. Untuk mengetahui aspek-aspek yang ada dalam perencanaan bisnis.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur perencanaan bisnis.
5. Untuk mengetahui kesalahan yang ada dalam perencanaan bisnis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Bisnis


Perencanaan bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan
rencana perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha
(business opportunities) yang terdapat di lingkungan eksternal
perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive advantage) usaha,
serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan
peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata. Sedangkan
menurut Peggy (2000: 131), perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis
yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, perincian
finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan
kemampuan serta keterampilan pengelolaannya. Seorang pengusaha yang
tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.
Rencana usaha harus dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan
dan pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan fokus pada
pencapaian tujuan. Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum
melakukan investasi yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara
tertulis, Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah, bisa
digunakan sebagai pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis
yang akan dijalankan itu memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk
dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya serta
dapat dijadikan sebagai alat pengawasan. Rencana bisnis biasanya digunakan
oleh wirausaha yang sedang mencari calon investor atau penanam modal untuk
menyampaikan visi mereka kepada calon investor atau penanam modal.
Menurut Bygrave (1994: 115), ada beberapa alasan penting mengapa
orang harus menyusun perencanaan usaha:
1. Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan
perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas
apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi
dan juga harus bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila
melakukan kerjasama dengan anda.
2. Untuk mendapatkan pembiayaan bank dengan adanya perencanaan
usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari bantuan
kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha
menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang hal tersebut
akan memudahkan kita mendapat dukungan berupa pinjaman melalui
bank.
3. Untuk mendapatkan dana investasi perencanaan usaha yang jelas juga
memungkinkan kita untuk mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak
lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi usaha
kita.
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerja sama mengatur dan
membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah
ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat
diharapkan memasok barang buat perusahaan anda.
5. Untuk mendapatkan kontrak besar perencanaan yang baik menarit
minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau
kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
6. Untuk menarik tenaga kerja inti perencanaan yang baik mengundang
orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk
bergabung bekerja sama dengan anda.

B. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Bisnis


Fungsi Perencanaan Bisnis
1. Sebagai alat untuk meyakinkan investor atau pemberi pinjaman modal
2. Sebagai panduan bagi wirausaha dalam menjalankan konsep usahanya

Untuk memenuhi kedua fungsi diatas, sebuah rencana bisnis perlu memuat
hal-hal dibawah ini:
 Menjelaskan konsep usaha dengan baik
 Menggunakan data-data yang akurat, relevan, keterkinian, dan terinci
 Membedakan mana yang merupakan asumsi dan mana yang
merupakan fakta (semua asumsi dan fakta harus diungkapkan dengan
jujur, detail, dan akurat)
 Memuat perhitungan yang cermat dan akurat
 Konsisten antara satu bagian dengan bagian yang lain

Manfaat Perencanaan Bisnis

1. Wadah untuk menampung rencana bisnis.


2. Alat control segala kegiatan yang akan dilaksanakan ketika gagasan usaha
diimplementasikan.
3. Menyampaikan kepada pihak lain maksud dan tujuan penyususnan
rancangan usaha.
4. Memperoleh perhatian dan keterlibatan pihak lain untuk membantu,
terutama dalm mewujudkannya menjadi perusahaan yang nyata.

C. Aspek-Aspek Perencanaan Bisnis


Aspek-aspek rancangan dan uraian produk , ( memuat gambaran umum
produk dari aspek substansi produk, tampilan produk siap jual, dan fungsi
produk ). Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :
1. Aspek pemasaran
a. Sasaran pemasaran , meliputi :
b. Daerah pemasaran( lokasi pasar, jenis, dan jumlah pelanggan serta
pesaing di lokasi pasar ).
c. Situasi pasar ( segmentasi pasar, target pasar dan posisi pasar
disbandingkan dengan pesaing yang berada di daerah pasar ).
d. Proyeksi permintaan ( jumlah permintaan dalam setiap periode / siklus
untuk setiap jenis pelanggan, dan proyeksi peningkatanya dalam setiap
periode / siklus )
e. Strategi dan taktik pemasaran ( uraian masing-masing dari bauran
pemasaran berdasarkan spesifikasi usaha / produk dan unggulan serta
kelemahanya dibandingkan dengan bauran pemasaran perusahaan
pesaing ) meliputi :
1) Produk
2) Harga
3) Distribusi
4) Promosi
2. Penganggaran pemasaran ( uraian beradasarkan rencana biaya yabg di
alokasikan untuk investasi dan biaya untuk operasional pemasaran dalam
satu siklus serta proyeksi peningkatanya sejalan dengan peningkatan
penawaran untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar. )
a. Aspek produksi
1) Pengadaan bahan ( menyangkut jenis, volume, harga sumber (
daerah ) pasokan bahan,proses pengadaan bahan , serta proyeksi
peningkatanya dalam setiap periode/ siklus produksi )
2) Kebutuhan sumber daya produksi ( uraian mengenai sumber daya
produksi meliputi bangunan, peralatan / mesin, dan tenaga kerja
yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas produksi, berkaitan
dalam jumlah , kualitas, nilai, serta proses pengadaanya.)
3) Proses produksi ( proses produksi masing-masing jenis produk yang
disertai dengan bagan proses produksi )
4) Perkiraan jumlah produksi ( jumlah produksi yang akan dihasilkan
dan ditawarkan dalam setiap periode / siklus untuk setiap jenis
produk , dan proyeksi peningkatanya dalam setiap periode / siklus).
5) Penganggaran produksi ( uraian berdasarkan rencana biaya produksi
yang dialokasikan untuk investasi dan baiaya untuk operasional
produksi dalam satu siklus dan proyeksi peningkatanya sejalan
dengan peningkatan produksi untuk memenuhi peningkatan
permintaan pasar )
b. Aspek organisasi dan manajemen
1) Organisasi ( uraian mengenai identitas perusahaan “ nama, alamat,
dan logo perusahaan “, visi dan misi perusahaan , bentuk organisasi
perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan perizinan usaha )
2) Manajemen ( uraian mengenai pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen planning , organizing, staffing, directing, controlling,
untuk pelaksanaan setiap lima aspek usaha)
3) Penganggaran organisasi dan manajemen ( uraian berdasarkan
rencana biaya yang di alokasikan untuk investasi dan biaya untuk
operasional organisasi dan manajemen perusahaan dalam satu siklus
serta proyeksi peningkatanya sejalan dengan peningkatan produksi
untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar )[6]
c. Aspek pengendalian dampak lingkungan
1) Limbah ( uraian mengenai limbah yang dihasilkan dari aktivitas
perusahaan yang terdiri atas limbah cair, padat , gas dan suara )
2) Dampak biofisik ( uraian mengenai dampak positif dan negative
terhadap lingkungan biofisik disekitarnya yang akan timbul sebagai
akibat aktivitas perusahaan , dan langkah –langkah yang diambil
apabila terjadi dampak negative )
3) Dampak social budaya ( uraian mengenai dampak positif dan
negative terhadap lingkungan sosisal budaya disekitarnya yang akan
timbul sebagai akibat aktivitas perusahaan , dan langkah –langkah
yang diambil apabila terjadi dampak negative )
4) Penganggaran pengendalian dampak lingkungan (uraian berdasarkan
rencana biaya yang di alokasikan untuk investasi dan biaya untuk
operasional pengendalian dampak lingkungan dalam satu siklus dan
proyeksi peningkatanya sejalan dengan peningkatan aktivitas
perusahaan )
d. Aspek keuangan / modal
1) Kebutuhan modal awal ( uraian kebutuhan modal awal operasi
perusahaan yang terperinci berdasarkan modal investasi dan modal
kerja , serta sumber – sumber perolehanya )
2) Proyeksi neraca
3) Proyeksi laba – rugi
4) Proyeksi arus kas
5) Analisis rasio keuangan

D. Unsur-Unsur Perencanaan Bisnis


Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan perencanaan bisnis yaitu
agar dapat mengidentifikasi pihak-pihak yang akan membacanya, yaitu
investor, perbankan, pelanggan, konsultan, pemerintah, dan pihak lain yang
terkait. Perencanaan bisnis harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan manfaat, terutama dalam mewujudkan gagasan merintis
berdirinya perusahaan.
Untuk itu, sebuah perencanaan bisnis harus mengandung unsur-unsur
berikut:
1. Rencana, yaitu perencanaan bisnis harus memuat sesuatu rencana berikut
maksud dan tujuan dari rencana tersebut.
2. Usulan, yaitu perencanaan bisnis harus diusulkan kepada pihak lain untuk
diketahui dan dipertimbangkan oleh pihak lain.
3. Sistematis, yaitu hal-hal yang dimuat dalam perencanaan bisnis harus
disusun mulai dari yang sifatnya makro sampai pada yang bersifat mikro,
atau yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus/ spesifik.
4. Tentatif, yaitu isi dari perencanaan bisnis masih dapat diubah sebelum
memperoleh persetujuan dari penerima atau pembaca rancangan bisnis
tersebut.

E. Kesalahan Perencanaan Bisnis


1. Menunda pembuatan rencana bisnis
Kebanyakan pemilik bisnis membuat rencana bisnis hanya ketika mereka
tidak punya pilihan lain. Kecuali jika bank atau investor meminta suatu
rencana bisnis, maka tidak pernah ada rencana dalam bisnis mereka
2. Hal-hal non formil dalam arus kas
Kebanyakan orang-orang memikirkan laba daripada uang tunai. Saat Anda
membayangkan suatu bisnis baru, Anda berpikir tentang biaya pembuatan
produk, bagaimana Anda bisa menjualnya dan berapa laba per unit yang
akan diperoleh.
3. Gagasan yang terlalu tinggi
Jangan menaksir terlalu tinggi pada pentingnya ide. Anda tidak memerlukan
suatu ide besar untuk memulai bisnis. Anda memerlukan waktu, uang,
ketekunan dan akal sehat. Hanya sedikit bisnis sukses yang didasarkan
seluruhnya pada ide baru.
4. Ketakutan
Membuat suatu perencaan bisnis tidaklah sesulit yang anda pikirkan. Ada
beberapa buku bagus untuk membantu, mencari mentor, ikut seminar,
sekolah bisnis, ikut komunitas bisnis adalah cara-cara lain untuk
memperoleh tambahan ilmu dalam membantu penyusunan rencana bisnis.
5. Penentuan tujuan yang tidak jelas
Tinggalkan kata-kata bisnis yang samar dan tidak berarti (misalnya menjadi
yang terbaik’). Yang perlu diperhatikan adalah bahwa sasaran suatu rencana
adalah hasilnya, dan untuk mendapatkan hasil Anda memerlukan usaha
yang berkelanjutan (terus menerus) dan spesifik.
6. Tidak fokus
Buatlah rencana Anda sesuai dengan maksud dan tujuan dari bisnis yang
ingin anda jalankan. Rencana bisnis dapat bermacam-macam, terkadang
hanya berisi rencana menjual suatu ide bisnis baru, rencana keuangan,
rencana pemasaran, dan lain-lain.
7. Prioritas yang lemah
Ingat, fokus merupakan suatu strategi dan kekuatan bisnis. Buatlah prioritas
dalam bisnis Anda, buatlah list apa-apa yang menjadi prioritas dan hal yang
harus Anda lakukan dalam bisnis Anda. Sesuaikan dengan tujuan yang ingin
Anda capai.
8. Membuat proyeksi yang kurang tepat
Pertumbuhan awal usaha, umumnya berjalan sangat pelan. Jadi dalam
menyusun rencana finansial dimana akan berhubungan dengan rencana
penjualan, Anda sebaiknya memproyeksikannya secara natural, tidak terlalu
berlebihan namun tidak terlalu rendah. Proyeksi berlebihan akan berakibat
pada kendurnya percaya diri bila hal tersebut gagal atau tidak sesuai,
sebaliknya proyeksi yang terlalu rendah akan mengakibatkan bertambahnya
rasa pesimis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perencanaan bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan
rencana perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang
usaha yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan
keunggulan bersaing(competitive advantage) usaha, serta menjelaskan
berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan peluang usaha
tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata.
2. Fungsi Perencanaan Bisnis antara lain sebagai alat untuk meyakinkan
investor atau pemberi pinjaman modal dan sebagai panduan bagi
wirausaha dalam menjalankan konsep usahanya. Sedangkan manfaat
perencanaan bisnis antara lain wadah untuk menampung rencana bisnis,
alat control segala kegiatan, menyampaikan maksud dan tujuan
penyususnan rancangan usaha, memperoleh perhatian dan keterlibatan
pihak lain untuk membantu.
3. Aspek-aspek perencanaan bisnis antara lain aspek pemasaran dan
penganggaran pemasaran.
4. Perencanaan bisnis harus mengandung unsur-unsur berikut: rencana,
usulan, sistematis, dan tentative.
5. Kesalahan perencanaan bisnis antara lain: menunda pembuatan rencana
bisnis, hal-hal non formil dalam arus kas, gagasan yang terlalu tinggi,
ketakutan, penentuan tujuan yang tidak jelas, tidak fokus, prioritas yang
lemah, membuat proyeksi yang kurang tepat
B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk
organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.
Dalam perencanaan harus mengetahui tujuan perencanaan dan perlu
memperhatikan apa saja yang menghambat perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, Kewirausahaan, Bandung : Penerbit Alfabet, 2011.

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014.

Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba


Empat, 2014.

Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba


Empat, 2014), hal. 192.

Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung : Penerbit Alfabet, 2011), hal. 67.

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, (Bandung: CV Pustaka Setia,


2014), hal. 354.

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, hal. 356.

Anda mungkin juga menyukai