Anda di halaman 1dari 10

Komunikasi Matematika Dan

Sikap Matematika

Disusun oleh :
Ardianti Rukmana Ugu (1605045006)
Halimah (1605045015)
Nur Alvidayanti (1605045031)
Komunikasi Matematika Dan
Sikap Matematika

Ide-ide Matematika Sikap dalam Kompetensi dasar Indikator


meyelesaikan matematika
A. Ide – ide Matematika dalam Komunikasi Matematika dan Sikap
Matematika

Menurut Artmanda W. dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia dan Kamus bahasa Indonesia online
secara terminology, komunikasi berarti pengiriman dan penerimaan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak., serta cara untuk berbagi (sharing) ide,
gagasan dan mengklarifikasi pemahaman kepada sesama.
Menurut ILOs-The Intended Learning Outcomes, komunikasi matematika adalah suatu keterampilan
penting dalam matematika yaitu kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren kepada
teman, guru dan lainnya melalui bahasa lisan dan tulisan.
Melalui komunikasi, ide matematika dapat dieksploitasi dalam berbagai perspektif; cara berfikir siswa
dapat dipertajam; pertumbuhan pemahaman dapat diukur; pemikiran siswa dapat dikonsolidasikan dan
diorganisir; pengetahuan matematika dan pengembangan masalah siswa dapat ditingkatkan; dan komunikasi
matematika dapat dibentuk. Sesuai dengan tingkatan atau jenjang pendidikan maka tingkat kemampuan
komunikasi matematika menjadi beragam.
B. Sikap dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Sikap adalah sebuah kecenderungan belajar untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek
tertentu, situasi, institusi, atau orang. sikap terdiri dari komponen kognitif (pengetahuan), afektif (emosional dan
motivasi), dan kinerja (perilaku atau tindakan).

Menurut Juter (2005:91-110) “students with positive attitudes perform better in solving problems” sikap positif
siswa terhadap matematika mempengaruhi kemampuan siswa untuk memecahkan masalah matematika dengan
sukses”. Faktor lain yang ikut mempengaruhi kemampuan memecahkan masalah matematika adalah berkaitan dengan
kemampuan mengatur diri yang disebut juga dengan regulasi diri.
Pada saat memecahkan masalah, ada beberapa cara atau langkah yang sering digunakan. Cara yang sering
digunakan orang dan sering berhasil pada proses pemecahan masalah inilah yang disebut dengan strategi pemecahan
masalah.
Beberapa Stategi yang dapat diterapkan antara lain adalah :
• Membuat diagram
• Mencobakan pada soal yang lebih sederhana
• Membuat tabel
• Menemukan pola
• Memecah tujuan
• Memperhitungkan setiap kemungkinan
• Berpikir logis
• Bergerak dari belakang
• Mengabaikan hal yang tidak mungkin
• Mencoba-coba
C. Kompetensi Dasar
Menurut McAshan, kompetensi itu adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan atau
kapabilitas yang dimiliki oleh seorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku
kognitif, efektif dan psikomotorik.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Gordon (1988) menjelaskan beberapa aspek yang harus terkandung dalam
kompetensi yaitu sebagai berikut :
• Pengetahuan (Knowledge)
• Pemahaman (Understanding)
• Keterampilan (Skill)
• Nilai (Value)
• Sikap ( Attitude)
• Minat (Interest)
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa
untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena
itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.

Langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut:


• Menjabarkan Kompetensi Dasar yang dimaksud.
• Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.
• Mengkaji Kompetensi Dasarnya
• Mengkaji Indikatornya
• Menambahkan Indikator lain.
D. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetisi dasar yang di tandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,dan keterampilan.
Menurut Sumarno (2004) indikator yang menunjukkan kemampuan komunikasi matematika adalah:
• Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
• Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik, secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan
aljabar.
• Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau symbol matematika.
• Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
• Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis.

Anda mungkin juga menyukai