Anda di halaman 1dari 3

Cara Kerja hidroEarth#1

Prinsip kerja hidroEarth adalah melakukan proses elektrolisa terhadap air. Dalam hal ini, air
yang digunakan adalah air accu (air murni destilasi). Proses elektrolisa dibantu dengan daya
listrik yang diambil dari accu mobil. Dari proses elektrolisa air ini menghasilkan gas Hidrogen
(H2) dan Oksigen (O2). Gas hidrogen (H2) adalah gas yang sangat mudah terbakar. Sehingga
jika H2 tersebut disalurkan ke dalam ruang pembakaran akan mensuplay energi yang besar untuk
mobil.

Gas yang dihasilkan oleh hidroEarth#1 disalurkan dengan selang vaccum ke Manifold
Carburator. Jika kendaraan Anda adalah injection, silakan berkomunikasi dengan bengkel
Anda. Dimana inti dari penyaluran gas hidrogen ini adalah ke ruang pembakaran. Sebaiknya
sedekat mungkin dengan ruang pembakaran dan kalau bisa mendului asupan bensin ke ruang

pembakaran.

Pemasangan hidroEarth#1 di mobil, disesuaikan dengan ruang masing-masing kendaraan. Cari


tempat yang aman dan ikat/kondisikan sedemikian rupa sehingga reaktor tidak jatuh. Untuk catu
daya, terminal listrik dihubungkan ke ground dan accu dengan pelindung sekering.
Penghubungan ke accu, dapat langsung mengambil dari kontak mobil, supaya reaktor hanya

bekerja pada saat mobil hidup.


Jika reaktor sudah terpasang dengan aman, maka isi air destilasi ke dalam tabung reaktor dengan
menambahkan 1 sendok teh katalis. Jika belum diberi aliran listrik dan belum ada elektrolisa

maka isi air dalam reaktor dapat dilihat sbb.


Jika reaktor sudah diberi aliran listrik dan sudah melakukan elektrolisa, maka isi air dalam
reaktor dapat dilihat sbb. Dalam reaktor terlihat Gas Hydrogen yang berwarna Coklat. Karena
warna inilah maka di beberapa situs disebut sebagai Brown Gas.

Pelan pelan kran dibuka. Putaran mesin meningkat, dan lebih rata dari sebelumnya. Asap
knalpot tidak berbau menyengat, dan tidak bikin perih mata. Hasilnya: Pada kecepatan rendah,
tidak terasa bedanya. Tapi pada kecepatan yang lebih tinggi, terasa sekali bahwa tenaganya
bertambah. Pada saat dipaksakan melalui jalan menanjak dengan gigi tinggi, tidak ada gejala

“nglitik”…

Konsumsi BBM dapat menghemat 50% sampai 100% dari penggunaan sebelumnya.
Maksudnya, ada mobil konsumsi 1:6 dapat menjadi 1:8 (50%) bahkan ada yang bisa mencapai
1:12 (100%). Hal ini tergantung pada kualitas mesin dan untuk injeksi ada tidaknya sensor O2.
Jika mesin masih bagus, tidak ada yang bocor packingnya, oli tidak ada yang terbakar biasanya
penghematan dapat mencapai 50%-100%. Apalagi jika kita dapat memasangkan selang sebelum
bensin dikeluarkan ke mesin pembakaran, maka penghematan dapat mencapai 50%-100%. Dari
beberapa sumber di internet, yang bermasalah kalau dalam sistem Injeksi ada sensor Oksigen.
Sensor itu mendeteksi bahwa Oksigen terlalu banyak (dari reactor, selain H2), sehingga “kran”
bensin juga dibuka lebih besar. Hasilnya malah tambah boros. Sensor O2 ini biasanya untuk
mobil baru.

Anda mungkin juga menyukai