Anda di halaman 1dari 13

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN


Nama Mahasiswa : Karmilah Dewi Tempat Praktik : R. 19 RSSA
NIM : 180070300011068 Tgl. Praktik : 1 - 6 April 2019

A. Identitas Klien
Nama :Tn. A.F............................... No. RM : 11433396
Tgl lahir/Usia : 19-06-1995 / 22 tahun Tgl. Masuk HCU : 30 Maret 2019
Jenis kelamin : Laki-laki............................ Tgl. Pengkajian : 1 April 2019
Alamat : Purwodadi, Malang........... Sumber informasi : Pasien
No. telepon : 08231200xxxx Nama klg. dekat yg bisa dihubungi:Ny.
S
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam................................. Status : Menikah..........................
Suku : Jawa................................. Alamat : Purwodadi, Malang.........
Pendidikan : SMA................................. No. telepon : -.......................................
Pekerjaan : Buruh serabutan............... Pendidikan : SMA................................
Lama berkerja : 4 tahun............................. Pekerjaan : Buruh pabrik....................

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan utama : Rasa mual jika selang NGT bergerak (tertarik) & tidak nyaman
pada tenggorokan
2. Diagnosa medis : Trauma abdomen + syock hypovolemik tanggal 30-03-2019

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Pada hari Jumat, tanggal 29 Maret (3 hari) yang lalu, sekitar pk 15.00 klien mengalami
kecelakaan terjatuh dari pohon durian dengan ketinggian sekitar 7 m. Klien jatuh dan
membentur tanah dengan posisi menyamping ke sisi kiri. Klien tidak mengalami pingsan. Ia
masih bisa menahan nyeri akibat jatuh dan pulang ke rumahnya dengan mengendarai
sepeda motor sendiri. Klien masih dapat beraktivitas (mandi) di rumah. 1 jam kemudian
nyerinya mulai terasa kuat, klien lalu memberitahukan kondisinya pada keluarga. Kemudian
klien di terapi pijat tradisional pada perutnya. Setelah dipijat ia merasa sedikit nyaman.
Namun sekitar 2 – 3 jam berikutnya (tengah malam), perut klien semakin nyeri hebat. Nyeri
terasa pada bagian atas pusat, kualitas nyeri tumpul seperti ditekan dan terasa panas. Nyeri
menetap (tidak menjalar). Klien sampai merasa sesak, mual, muntah, hingga kejang-kejang
dan pingsan di rumah. Kemudian ia dilarikan ke RSUD Lawang. Dari RSUD Lawang klien
dirujuk ke RS Persada Malang sekitar pk 01.00, dan dilakukan pemeriksaan darah dan
rontgent. Dari hasil pemeriksaan itulah kemudian klien dirujuk ke RSSA Malang untuk
mendapatkan penanganan yang lebih lengkap.
Di UGD RSSA, mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan darurat berupa
pemasangan infuse, NGT, dan DC lalu dipindahkan ke R. ICU pada pagi hari untuk dirawat
intensif. Sore harinya, klien dipindahkan ke R. HCU dan mendapatkan perawatan sampai
hari ini. Ia mendapatkan transfuse darah 1 kantung tadi malam. Sekarang, nyeri di bagian
perutnya sudah sangat jauh berkurang. Kualitas nyeri tumpul di daerah atas pusat, nyeri
terasa jika ditekan dan ketika otot perutnya tegang saat batuk. Nyeri perutnya tidak sampai
mengganggu tidurnya. saat ini klien lebih mengeluhkan rasa tidak nyaman pada
tenggorokannya, ia merasa mual dan mau muntah jika bergerak dan selang NGT-nya
bergerak (tertarik). Namun ia tidak sampai muntah, dan untuk mengurangi rasa mual akibat
bergesernya selang NGT itu, ia menjaga agar tidak terlalu banyak bergerak.

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Klien tidak pernah mengalami kecelakaan kerja,
atau kecelakaan lalu lintas lainnya.
b. Operasi (jenis & waktu) : Klien tidak pernah menjalani operasi
sebelumnya
c. Penyakit:
 Kronis : tidak ada
 Akut : lambung (gastritis), batuk pilek, dan sakit kepala
d. Terakhir masuk di RS :-
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll): Klien tidak memiliki riwayat alergi apapun, baik
makanan, obat, maupun plester.
Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok 0 - 1 x/hari 1 – 2 batang/hari Sejak mulai bekerja (± 4 th)
Kopi 1 - 2 x/hari 1 – 2 bungkus/hari Sejak bekerja (± 4 th)
Alkohol - - -

3. Obat-obatan yg digunakan :
Obat lambung dan obat sakit kepala (mixagrip) jika penyakit maagnya kambuh dan jika
kepalanya terasa sakit. Namun jika tidak ada keluhan, klien tidak lagi minum obat atau
pun

E. Riwayat Keluarga
Dalam keluarganya ada yang mengalami penyakit Hipertensi yaitu ayahnya. Ibu mertuanya
juga mengalami Hipertensi, DM, dan kolesterol, sedangkan ayah mertuanya sakit batuk dan
sesak. Ayah kandung klien saat ini mengalami penyakit hipertensi, sedangkan ibunya
mengalami penyakit asam urat.

GENOGRAM

Tn. A.F
22 th
Ny.S
20th

An. L
12 th

Keterangan:

: Laki-laki : Garis perkawinan : Tinggal dalam satu rumah

: Perempuan : Garis keturunan : Tanda untuk pasien

F. Pola Aktifitas-Latihan
Pola Aktivitas - Latihan Di Rumah Di RS
Makan / Minum 0 2
Mandi 0 2
Berpakaian / berdandan 0 2
Toileting 0 2
Mobilitas di tempat tidur 0 0
Berpindah 0 0
Berjalan 0 2
Naik Tangga 0 2
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain maksimal, 4 = tidak
mampu

Pengkajian Resiko Jatuh (Morse Fall scale)


Item Penilaian Skala Skor
Tidak 0
1. Riwayat jatuh: langsung atau dalam waktu 3 bulan 25
Ya 25
Tidak 0
2. Diagnosa sekunder : ≥ 2 diagnosa medis 0
Ya 15
3. Bantuan berjalan:
- Bed rest / bantuan perawat 0
- Kruk / tongkat / walker (alat bantu jalan) 15
- Peralatan (Berpegangan pada peralatan di 30 0
sekitarnya/furniture, missal: meja, kursi,
lemari)

Tidak 0
4. Terpasang IV Line / Heparin Lock 20
Ya 20
5. Cara berjalan / berpindah:
- Normal / bedrest / imobilisasi 0
0
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan (pincang / diseret) 20
6. Status Mental:
- Mempunyai orientasi pada kemampuan 0
0
dirinya 15
- Melupakan keterbatasannya
Total skor 45
- 0 – 24 : Tidak ada resiko
- 25 – 50 : Resiko rendah
- ≥ 51 : Resiko tinggi
7. Pola Nutrisi Metabolik
Pola Nutrisi Metabolik Di Rumah Di RS
Diit cair IC
Jenis diit / makanan nasi
(baru mulai hari ini)
Klien baru mulai diberikan diit cair
Frekuensi / pola makan 3 x/hari hari ini setelah dipuasakan selama
2 hari rawat di HCU
Porsi yang dihabiskan 1 - 2 porsi 300 cc (per oral) pagi ini
Nasi, lauk, sayur,
Komposisi menu Diit cair IC
krupuk
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Nafsu makan baik baik
Fluktuasi BB 6 bln terakhir BB stabil BB normal - stabil
Jenis Minuman Air putih, kopi, teh Air putih
300 cc air putih (klien baru mulai
Frekuensi / pola minum 4 – 6 x/hari
bebas dari puasa hari ini)
Gelas yang dihabiskan 4 – 6 gelas/hari 1 gelas (baru mulai pagi ini)
Tidak ada masalah makan, klien
merasakan tidak nyaman pada
Sukar menelan (padat/cair) Tidak ada masalah
tenggorokannya dan ingin muntah
jika selang NGT bergerak/tertarik
Pemakaian gigi palsu (area) Tidak ada
Riwayat masalah Tidak ada masalah
penyembuhan luka

Skrining Gizi
N Uraian Skor Sko
o r
1. Apakah pasien tampak kurus? Ya: 1
0
Tidak: 0
2. Apakah terdapat penurunan BB dalam 1 bln terakhir?
□ Berdasarkan penilaian obyektif data BB bila ada atau penilaian
Ya: 2
sub- 0
Tidak: 0
yektif orang tua pasien
□ Untuk bayi <1 th, BB tidak naik selama 3 bulan terakhir
3. Apakah terdapat salah satu dari kondisi tersebut?
Ya: 1
□ Diare ≥5 x/hr & atau muntah >3 x/hr dlm seminggu terakhir 0
Tidak: 0
□ Asupan makanan berkurang selama seminggu terakhir
4. Apakah terdapat penyakit/ keadaan yang mengakibatkan pasien
beresiko mengalami malnutrisi?
- Difteri - Sirosis hepatis

- Demam Thypoid - Luka bakar luas ≥ 30%


2
- Penyakit ginjal kronik - Diare akut dehidrasi ringan – Ya: 2
Tidak: 0
sedang
- Demam dengue / DSS
- Tindakan dengan tracheas-
- Kejang Demam sederhana
tomy
- Gizi buruk
- DM
Total 2
Bila skor ≥ 2, maka pasien beresiko malnutrisi. Konsultasi ke Ahli Gizi

8. Pola Eliminasi
Pola Eliminasi Di Rumah Di RS
BAB
Frekuensi / pola 3 x/minggu Belum BAB selama dirawat
Konsistensi lunak -
Warna dan bau normal -
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi - -
BAK
Terpasang DC, produksi urine
Frekuensi / pola 3 – 5 x/hari
70 – 100 cc/jam
Konsistensi Cair, jernih Cair, jernih
Warna dan bau Kuning Kuning
Kesulitan - -
Upaya mengatasi - -

9. Pola Tidur-Istirahat
Pola Eliminasi Di Rumah Di RS
Tidur Siang:
Lamanya 1 jam 2 – 3 jam
Jam ……….. s/d ……….. 14.00 – 15.00 13.00 – 16.00
Kenyamanan setelah tidur Terasa segar Terasa segar
Tidur Malam:
Lamanya 5 jam 6 jam
Jam ……….. s/d ……….. 22.00 – 03.00 21.00 – 03.00
Kenyamanan setelah tidur Terasa segar, tidak mengantuk Terasa segar
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan - -
Upaya mengatasi - -

10. Pola Kebersihan Diri


Pola Kebersihan Diri Di Rumah Di RS
Mandi: Frekuensi 2 x/hari 2 x/hari (washlap)
Penggunan sabun Sabun batangan Ya, sabun batangan
Keramas: Frekuensi 2 – 3 x/minggu Belum keramas
Penggunaan shampoo Ya (shampoo Clear) -
Gosok gigi: Frekuensi 2 x/hari 1 x/hari
Penggunaan odol Ya, Pepsodent ya
Ganti baju: Frekuensi 3 – 4 x/hari 1 x/hari
Memotong kuku: Frekuensi 1 x/minggu 1 x selama dirawat
Kesulitan - -
Upaya yang dilakukan - -

11. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan : secara garis besar ditentukan sendiri, namun kadangkala
membutuhkan saran dari orang lain, yaitu isterinya, atau mertuanya.
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri, dll):
Biaya RS ditanggung secara pribadi dan tidak memiliki BPJS. Klien merupakan pasien
umum, dan biaya perawatan ditanggulangi oleh isteri dibantu oleh saudara-saudranya
secara bersama-sama
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: Dipendam saja, dan diatasi
sendiri, kalau tidak bisa diselesaikan, klien bercerita ke isteri
4. Harapan setelah menjalani perawatan: klien mengatakan bahwa perawatan di RS terasa
lama, klien ingin segera pulang ke rumah dan menjalani aktivitas secara mandiri di rumah.
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: klien merasa mual jika bergerak karena selang NGT
tertarik (bergerak). Klien merasa kurang nyaman dengan selang NGT dan minta agar
dilepas

12. Konsep Diri


Tidak ada masalah dalam hal gambaran diri, Ideal diri : klien menerima kondisi tubuhnya apa
adanya, dan klien menganggap kecelakaan ini adalah cobaan baginya dan keluarganya.
Harga diri: tidak ada masalah, klien tidak merasa rendah diri dengan kondisinya saat ini, dan
menganggap penyakit yang dialaminya akan bisa sembuh.
Peran: saat ini perannya sebagai pencari nafkah sedikit terganggu, karena ia terpaksa belum
bisa bekerja. Namun klien merasa bersyukur karena keluarga saling membantu biaya
RS
Identitas diri : tidak ada masalah

13. Pola Peran & Hubungan


1. Peran dalam keluarga sebagai seorang kepala keluarga
2. Sistem pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain, sebagai
keluarga yang saling mendukung satu sama lainnya.
3. Kesulitan hubungan dalam keluarga: Tidak ada masalah, baik hubungan dengan orang
tua, mertua, pasangan, sanak saudara, dll.
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS:saat ini
perannya sebagai pencari nafkah sedikit terganggu karena kondisi yang dialami. Namun
isterinya yang saat ini sudah bekerja dan membantu biaya hidup keluarga dan biaya
perawatan selam di RS dibantu oleh keluarga besarnya.
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: jika ada masalah biaya, keluarganya akan saling
membantu bersama-sama.

14. Pola Komunikasi


1. Bicara: Normal (jelas & tidak berputar-putar), klien mampu mengerti pembicaraan orang
lain. Bahasa utamanya bahasa Indonesia, sedangkan bahasa daerahnya adalah bahasa
Jawa.
Rentang perhatian: baik, klien mampu focus jika diajak berbicara, dan tidak terpecah
Afek: baik
2. Tempat tinggal: di rumah sendiri
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Adat Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Tidak ada
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta (√)> 2 juta
15. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√ ) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
(√ ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, .......

16. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi): Sholat 5 waktu
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: Sholat
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya:Tidak ada

17. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum: cukup baik, klien Nampak sedikit gelisah dan tidak nyaman dengan NGT
yang sedang terpasang
 Kesadaran: Compos mentis, (E:4, V:5, M:6)
 Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : 118/68 mmHg - Suhu : 36,8 oC
- Nadi : 94 x/menit - RR : 17 x/menit
 Tinggi badan: 168 cm , Berat Badan: 65 kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Tidak ada benjolan rambut bersih, ketombe (-), bau (-), luka terbuka (-)
b. Mata:
Konjuctiva anemis Tidak ada kelainan lain. Kedua mata simetris, reflex pupil terhadap
cahaya baik, odema palpebra (-), sclera putih, perdarahan pada sclera (-), ikterus (-),
mata merah (-), strabismus (-), gerak otot mata kira dan kanan normal simetris, reflex
pupil isokor, penggunaan kacamata (-).
c. Hidung:
Terpasang selang NGT pada lubang hidung kanan. Pernafasan cuping hidung
(-),septum deviasi (-), epistaksis (-), secret (-)
d. Mulut & tenggorokan:
Mukosa bibir lembab, kebersihan rongga mulut cukup, bau mulut (-), lidah tampak
kurang bersih, sariawan pada lidah (-), perdarahan pada gusi dan gigi (-)
e. Telinga:
Simetris, Bersih, perdarahan pada telinga (-), serumen (+), pendengaran baik (kiri &
kanan), kelainan pada telinga tidak ada
f. Leher:
Pembesaran limfe (-), pembesaran thyroid (-), kaku kuduk (-), tanda meningeal sign (-)
3. Thorak & Dada:
 Jantung
- Inspeksi: bentuk dada simetris, ictus cordis/IC tak tampak
- Palpasi: letak ictus cordis/IC normal (padaa spatium intercostalis/SIC 5 sebelah
medial midclavicula line kiri; kekuatan IC normal
- Perkusi: batas jantung normal (batas kanan atas: SIC II linea para sternalis kanan,
batas kanan bawah: SIC IV linea para sternalis kanan; batas kiri atas: SIC II linea
para sternalis kiri; batas kiri bawah: SIC IV linea medioclavikularis kiri (kesan tidak
melebar)
- Auskultasi: bunyi jantung/BJ I – II interval normal & regular, BJ tambahan (-)
 Paru
- Inspeksi: tipe pernafasan thorakoabdominal (normal), pengembangan dada/PD kiri
& kanan simetris/sama, RR : 17 x/menit
- Palpasi: vocal fremitus paru kiri & kanan sama
- Perkusi: perkusi paru Sonor
- Auskultasi: vesikuler normal, suara tambahan (ronchi, wheezing, gallop) tidak ada,
vocal resonance sama pada paru kiri & kanan.

4. Payudara & Ketiak


Tak ada kelainan, benjolan (-), gynaecomasty (-), pembesaran kelenjar lymfe di axilla (-),
bau badan (-)
5. Punggung & Tulang Belakang : tidak ada kelainan (baik skoliosis maupun kiposis), kaku
kuduk (-), tidak ada luka ataupun tanda memar pada punggung & tulang belakang.
6. Abdomen
 Inspeksi: tanda lebam/memar (+) samar dan mulai menghilang pada 3 jari diatas
pinggang sisi kiri, distensi abdomen (-), kelainan (-)
Palpasi: teraba supel, nyeri tekan abdomen (+) pada region hipokondrium kiri dengan
skala nyeri VAS 4, nyeri lepas abdomen (-), benjolan abnormal (-), nyeri tekan sympisis
pubis (-)
Perkusi: normal (tympani), tak ada kelainan (missal: shifting dullness)
Auskultasi: bising usus/BU normal (8 x/menit)
7. Genetalia & Anus
Tak ada kelainan (ruam, oedema, dll)
8. Ekstermitas
 Atas: simetris kanan-kiri, oedema (-), pembesaran limfe pada axilla (-), nyeri
pergerakan (-), keterbatasan gerak (-)
 Bawah: simetris kanan-kiri, tidak ada kelainan ( baik berupa luka, memar, nyeri
pergerakan, oedema, ataupun keterbatasan pergerakan)
 Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah : 5 5
5 5
10. Kulit & Kuku
 Kulit: cukup bersih, lembab, temperature hangat, tekstur sedikit kasar, turgor elastic,
mobilitas kulit baik (tak ada odema), lesi (-),vulnus eritema (-), terdapat bekas tanda
memar pada kulit area 3 jari diatas pinggang sisi kiri (samar/sudah mulai
menghilang).
 Kuku: cukup bersih, tak kelainan kuku

18. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Terlampir

19. Terapi
- IVFD Futrolit 1500 cc/24 jam
- Santagesic IV 3 x 1 gr
- Asam Tranexamat 3 x 500 mg
- Vit K IV 3 x 1 amp
- Omeprazole 1 x 40 mg
- Diit bebas TKTP
- Transfuse PRC s/d Hb ≥ 10 g/dL
- Observasi Vital Signs, Status generalis, Status lokalis, & tanda aku abdomen.

20. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya


Pasien menganggap penyakitnya adalah merupakan cobaan hidupnya dan menerima
kecelakaan yang menimpanya dengan ikhlas, serta berharap agar kondisinya bisa kembali
pulih seperti sediakala.

21. Kesimpulan
Pasien telah mengalami trauma tumpul abdomen sehingga terjadi internal bleeding dan
mengalami shock hipovolemik 3 hari yang lalu, dan telah melewati masa kritis di ICU. Kondisi
klien saat ini telah mengalami status hemodinamik stabil dengan Hb turun akibat perdarahan
internal abdomen dan telah diberi transfuse 1 bag (rencana transfuse s/d Hb ≥ 10 g/dL . klien
masih dalam tahap observasi tanda akut abdomen baik karena adanya perdarahan maupun
lainnya (misalnya peritonitis atau rupture organ).

22. Perencanaan Pulang


 Tujuan pulang : Ke rumah mertua
 Transportasi pulang: Mobil sewa
 Dukungan keluarga: isteri, adik, kakak, ipar, serta orang tua, mertua, dll
 Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: ditanggung oleh isterinya, serta dibantu oleh
sanak familinya secara gotong royong
 Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang: aktivitas perawatan diri sudah dapat
dilakukan secara mandiri, sesuai dengan kemampuannya secara optimal
 Pengobatan: Obat oral nanti akan ditentukan ketika pulang oleh DPJP
 Rawat jalan ke: poli Bedah RS 1 kali, selanjutnya ke fasilitas pelayanan pertama
 Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah:
- Diit TKTP kecuali makanan yang menyebabkan alergi,
- Aktiivitas mandiri sehari-hari sudah dapat dilakukan jika tidak ada kontra indikasi
- Anjurkan pasien untuk segera ke RS jika ditemukan tanda-tanda berupa:
nyeri hebat, pucat, perut teraba keras, kembung, mual muntah, pusing,
penurunan kesadaran, atau tanda lainnya di rumah.
Lampiran pemeriksaan penunjang
1.Laboratorium (30 - 31 Maret 2019)
Hematologi tanggal 30 Maret 2019
Analisa gas darah: (30 Maret 2019)
pH 7,28 7,35 – 7,45
pCO2 34,9 mmHg 35 – 45
pO2 192,6 mmHg 80 - 100
Hematologi tanggal 30 Maret 2019
Bikrbonat (HCO3) 16,6 mmol/L 21 – 28
Kelebihan Basa (BE) -10,4 mmol/L (-3) – (+3)
Saturasi O2 99,4 % > 95
Hb 8,9 g/dL
Suhu 37,0 °C
Elektrolit serum: (30 Maret 2019)
Natrium (Na) 136 mmol/L 136 – 145
Kalium (K) 4,13 mmol/L 3,5 – 5,0
Klorida (Cl) 107 mmol/L 98 – 106
Hematologi: (31 Maret 2019)
Hemoglobin (HGB) 9,80 g/dL 11,4 – 15,1
Eritosit (RBC) 3,42 10³/µL 4,0 – 5,0
Leukosit (WBC) 12,26 10³/µL 4,7 – 11,3
Hematokrit 27,10 % 38 – 42
Trombosit (PLT) 195 10³/µL 142 – 424
MCV 79,20 fL 80 – 93
MCH 28,70 pg 27 – 31
MCHC 36,20 g/dL 32 – 36
RDW 12,00 % 11,5 – 14,5
PDW 9,5 fL 9 – 13
MPV 9,1 fL 7,2 – 11,1
P-LCR 17,8 % 15,0 – 25.0
PCT 0,18 % 0,150 – 0,400
NRBC Absolut 0,00 10³/µL
NRBC Percent 0,0 %
Hitung jenis:
Eosinofil 0,0 % 0–4
Basofil 0,1 % 0–1
Neutrofil 88,7 % 51 – 67
Limfosit 7,2 % 25 – 33
Monosit 4,0 % 2-5
Eosinofil absolute 0,00 10³/µL
Basofil absolute 0,01 10³/µL
Neutrofil absolute 10,88 10³/µL
Limfosit absolute 0,88 10³/µL
Monosit ansolut 0,49 10³/µL 0,16 - 1
Immature granulosit (%) 0,50 %
Immature granulosit 0,06 10³/µL
Faal hemostasis: (30 Maret 2019)
PPT
Pasien
Control 11,90 detik 0,4 – 11,3
INR 10,6 detik
APTT 1,15 < 1,5
Pasien 28,30 detik 24,6 – 30,6
Control 25,1 detik
Faal Hati: (30 Maret 2019)
Albumin 3,55 g/dL 3,5 – 5,5
Faal Ginjal (30 Maret 2019)
Ureum 30,00 mg/dL 16,6 - 48,5
Kreatinin 1,01 mg/dL < 1,2
Hematologi tanggal 31 Maret 2019
Hematologi:
Hemoglobin (HGB) 7,7 g/dL 11,4 – 15,1
Eritosit (RBC) 2,67 10³/µL 4,0 – 5,0
Leukosit (WBC) 8,72 10³/µL 4,7 – 11,3
Hematokrit 22.00 % 38 – 42
Trombosit (PLT) 134 10³/µL 142 – 424
MCV 82,40 fL 80 – 93
MCH 28,80 pg 27 – 31
MCHC 35,00 g/dL 32 – 36
RDW 12,10 % 11,5 – 14,5
PDW 8,7 fL 9 – 13
MPV 9,0 fL 7,2 – 11,1
P-LCR 15,9 % 15,0 – 25.0
PCT 0,12 % 0,150 – 0,400
NRBC Absolut 0,00 10³/µL
NRBC Percent 0,0 %
Hitung jenis:
Eosinofil 1,0 % 0–4
Basofil 0,2 % 0–1
Neutrofil 76,1 % 51 – 67
Limfosit 14,9% 25 – 33
Monosit 7,8 % 2-5
Eosinofil absolute 0,09 10³/µL
Basofil absolute 0,02 10³/µL
Neutrofil absolute 6,63 10³/µL
Limfosit absolute 1,30 10³/µL
Monosit ansolut 0,68 10³/µL 0,16 - 1
Immature granulosit (%) 0,50 %
Immature granulosit 0,04 10³/µL

2.BOF

3.USG Abdomen

Anda mungkin juga menyukai