Anda di halaman 1dari 42

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya

dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Demokrasi Pancasila”. Penulisan

makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan di Universitas Negeri Lampung.

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis

penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan

saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Bandar Lampung, 5 Mei 2018

Fara Nesya Putri.

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.................................................................................. 1

DAFTAR ISI................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................5
1.4 Manfaat................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAAN
2.1 PengertianDemokrasii......................................................................... ….. 7
2.2 Ciri-ciri Sistem Demokrasi....................................................................9
2.3 Nilai dan Prinsip Demokrasi................................................................10
2.4 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia i................................................ 18
2.5 Demokrasi Pancasila i..........................................................................28
2.6 Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila i...................................................30
2.7 Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila i.............................................................32
2.8 Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila ..... .....................................33
2.9 Fungsi Demokrasi Pancasila dan Landasan Demokrasi ........................36

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 39


3.2 Saran ...................................................................................................40

Daftar Pustaka ....................................................................................................42

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari semua

sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini adalah sistem

pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana

sini. Sebagian kelompok merasa merdekadengan diberlakukannya sistem domokrasi di

Indonesia. artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga

setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing!masing.Demokrasi

merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahansuatu negara sebagai upaya

mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga

negara memiliki hak yang setara dalam pengambilankeputusan yang dapat mengubah hidup

mereka. Demokrasi mengi#inkan warga negara berpartisipasi baik se$ara langsung atau melalui

perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.Demokrasi men$akup

kondisi so$ial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkanadanya praktik kebebasan politik

se$ara bebas dan setara.Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi

bangsaIndonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di

Indonesia.%al itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan berkembang

diIndonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya merupakankarunia

&uhan yang patut kita syukuri

Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari semua

sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini adalah sistem

3
pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana

sini. Sebagian kelompok merasa merdekadengan diberlakukannya sistem domokrasi di

Indonesia. artinya, kebebasan pers sudahmenempati ruang yang sebebas!bebasnya sehingga

setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing!masing.Demokrasi

merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahansuatu negara sebagai upaya

mewu"udkan kedaulatan rakyat atau negara yang di"alankanoleh pemerintah. Semua warga

negara memiliki hak yang setara dalam pengambilankeputusan yang dapat mengubah hidup

mereka. Demokrasi mengi#inkan warga negara berpartisipasi baik se$ara langsung atau melalui

perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.Demokrasi men$akup

kondisi so$ial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkanadanya praktik kebebasan politik

se$ara bebas dan setara.Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi

bangsaIndonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia.hal

itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan berkembang diIndonesia, selain itu

banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya merupakankarunia &uhan yang patut kita

syukuri

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi ?

2. Pengertian Demokrasi menurut para Ahli ?

3. Apa pengertian Demokrasi Pancasila ?

4. Apa sajakah cirri-ciri Demokrasi ?

5. Apa saja jenis-jenis demokrasi di Indonesia ?

6. Bagaimana poerkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?

4
1.3 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan

d a r i pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan demokrasi.

2. Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahl.

3. U n t u k m e n g e t a h u i c i r i - c i r i d e m o k r a s i .

4. Untuk mengetahui jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia.

5. Untuk mengetahui perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

6. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.

7. Sebagai sarana atau media pembelajaran bagi mahasiswa pada umumnya .

1.4 Manfaat

Tujuan Demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa Indonesia

mengatur hidup dan sikap berdemokrasi seharusnya. Dan menjadikan semua teratur tanpa

terjadi hal–hal yang melewati batas norma kesopanan. Jadi jelas bahwa pendidikan

Pancasila selalu diajarkan di setiap tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA/SMK

agar kita menjadi manusia yang demokrasi yang selalu menghargai pemdapat orang lain,

tenggang rasa dan bertanggung jawab dalam menjadi warga negara yang baik.

5
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin

sehingga dapat memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan yang diberikan dan sebagai

sarana media pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan.

6
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata

kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu

pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menenentukan.

Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat,

dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya

yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan

menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga

Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak kelompok

minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk

mendapatkan kehidupan yang layak.

Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.

a. Abraham Lincoln, Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk

rakyat.

b. Kranemburg, Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos

(rakyat) dan kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah

dari rakyat.

7
c. Charles Costello, Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan

diri dengan kekuasaan-kekuasaan emerintah yang dibatasi hukum dan

kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.

d. Koentjoro Poerbopranoto, Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya

dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem dimana rakyat diikut

sertakan dalam pemerintahan negara.

e. Harris Soche, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan

melekat pada rakyat.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan

yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan

rakyat.

Dalam Negara demokrasi, kata demokrasi pada hakekatnya mengandung makna

(Mas’oed, 1997) adalah partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan . (partisipasi politik),

yaitu;

1. Penduduk ikut pemilu;

2. Penduduk hadir dalam rapat selama 5 tahun terakhir;

3. Penduduk ikut kampanye pemilu;

4. Penduduk jadi anggota parpol dan ormas;

5. Penduduk komunikasi langsung dengan pejabat pemerintah.

Perwujudan sistem demokrasi pada masing-masing negara dapat berbeda-beda

tergantung dari kondisi dan situasi dari negara yang bersangkutan.

8
2.2 Ciri-Ciri Sistem Demokrasi

Ciri-ciri sistem demokrasi dimaksudkan untuk membedakan penyelenggaraan

pemerintahan Negara yang demokratis, yaitu:

1. Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secara berkala;

2. Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama menempati kedudukan

dalam pemerintahan untuk masa jabatan tertentu, seperti; presiden, menteri,

gubemur dsb;

3. Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadap kehadiran tokoh-tokoh yang

sah yang berjuang mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan; sekaligus

sebagai tandingan bagi pemerintah yang sedang berkuasa;

4. Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah tertentu yang

diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat tertentu;

5. Agar kehendak masing-masing golongan dapat diketahui oleh pemenntah atau

anggota masyarakat lain, maka harus diakui adanya hak menyatakan pendapat

(lisan, tertulis, pertemuan, media elektronik dan media cetak, dsb);

6. Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikut serta dalam pemilihan

umum.

Ciri-ciri kepribadian yang demokratis:

(1) Menerima orang lain;

(2) terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru;

9
(3) bertanggung jawab;

(4) Waspada terhadap kekuasaan;

(5) Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan;

(6) Emosi-emosinya terkendali;

(7) Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan

2.3 Nilai-Nilai dan Prinsip Demokrasi

2.3.1 Nilai-Nilai Demokrasi

Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka harus ada

pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini

masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kesadaran akan puralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus menjaga

keberagaman yang ada di masyarakat. Demokrasi menjamin keseimbangan hak

dan kewajiban setiap warga Negara.

2. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan didasarkan pada

prinsip musyawarah prinsip mufakat, dan mementingkan kepentingan masyarakat

pada umumnya. Pengambilan keputusan dalam demokrasi membutuhkan

kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan sikap tulus setiap orang untuk

beritikad baik.

10
3. Demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad

baik. Masyarakat yang terkotak-kotak dan penuh curiga kepada masyarakat

lainnya mengakibatkan demokrasi tidak berjalan dengan baik.

4. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Semangat demokrasi menuntut

kesediaan masyarakat untuk membenkan kritik yang membangun, disampaikan

dengan cara yang sopan dan bertanggung jawab untuk kemungkinan menerima

bentuk-bentuk tertentu.

5. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi mewajibkan adanya

keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan haruslah sejalan dengan tujuan dan

berdasarkan moral serta tidak menghalalkan segala cara. Demokrasi memerlukan

pertimbangan moral atau keluhuran akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan

mencapal tujuan.

2.3.2 Prinsip Demokrasi

Suatu Negara dikatakan demokratis apabila system pemerintahannya mewujudkan

prinsip-pnnsip demokrasi. Robert. Dahi (Sranti, dkk; 2008) menyatakan terdapat

beberapa prinsip demokrasi yang harus ada dalam system pemerintahan Negara

demokrasi, yaltu:

1. Adanya control atau kendali atas keputusan pemerintah. Pemerintah dalam

mengambil keputusan dikontrol oleh lembaga legislative (DPR dan DPRD).

2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik

apabila adanya partisipasi aktif dan warga Negara dan partisipasi tersebut

11
dilakukan dengan teliti dan jujur.Warga Negara diberi informasi pengetahuan

yang akurat dan dilakukan dengan jujur.

3. Adanya hak memilih dan dipilih. Hak untuk memilih, yaitu memberikan hak

pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta memutuskan pilihan terbaik

sesuai tujuan yang ingin dicapai rakyat. Hak dipilih yaitu memberikan

kesempatan kepada setiap warga Negara untuk dipilih dalam menjalankan amanat

dari warga pemilihnya.

4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi

membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, bersenkat dengan rasa

aman.

5. Adanya kebebasan mengakses informasi. Dengan membutuhkan informasi yang

akurat, untuk itu setiap warga Negara harus mendapatkan akses informasi yang

memadai. Setiap keputusan pemerintah harus disosialisasikan dan mendapatkan

persetujuan DPR, serta menjadi kewajiban pemenntah untuk memberikan

inforrnasi yang benar.

6. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat ini

memberikan dorongan bagi warga Negara yang merasa lemah, dan untuk

memperkuatnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk serikat.

12
Untuk mengukur pelaksanaan pemerintahan demokrasi, perlu diperhatikan beberapa

parameter demokrasi, yaitu:

1. Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Pembentukan pemerintahan dilakukan dalam

sebuah pemilihan umum yang dilaksanakan dengan teliti dan jujur.

2. Sistem pertanggungjawaban pemerintah. Pemerintahan yang dihasilkan dan pemilu harus

mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan dalam periode tertentu.

3. Penganturan system dan distribusi kekuasaan Negara. Kekuasaan Negara dijalankan

secara distributive untuk menghindari penumpukan kekuasaan dalam satu tangan

(legislative, eksekutiv, dan yudikatif).

4. Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan system pengawasan oleh rakyat

terhadap jalannya pemerintahan, sehingga terjadi mekanisme yang memungkinkan chek

and balance terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif dan legislative.

2.3.3 Jenis-Jenis Demokrasi

Terdapat beberapa jenis demokrasi yang disebabkan perkembangan dalam pelaksanaannya

diberbagai kondisi dan tempat. Oleh karena itu, pembagian jenis demokrasi dapat dilihat dari

beberapa hat, sebagai berikut :

1. Demokrasi Rakyat

• Demokrasi langsung dengan cara mengikutsertaan secara langsung rakyat dalam

prose pengambilan keputusan untuk menjalankan pemrintahan.

• Demokrasi perwakilan, rakyat mewakili hal demokrasinya kepada wakil rakyat

yang dipilih melalui pemilihan umum

13
• Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat; rakyat

memilh wakilnya tetapi diawasi oleh rakyat melalui referendum. Referendum

wajib bertujuan meminta persetujuan rakyat terhadap hal yang dianggap sangat

penting dan mandasar, contoh: perubahan UUD. Referendum tidak wajib, jika

rancangan UU diumumkan untuk mendapatkan usulan rakyat. Referendum

konsultatif, yaitu meminta persetujuan para ahli dalam menghadapi masalah.

2. Demokrasi Sederhana

• Gotong – royong dan musyawarah yaitu demokrasi yang terdapat di desa-desa (di

Indonesia); dengan diadakan pembicaraan sampai terjadi kesepakatan.

• Referendum, dengan pemungutan suara langsung dengan mengumpulkan rakyat di

suatu tempat tertentu, ini hanya dapat dilakukan dengan jumlah penduduk yang kecil.

Referendum pertama dilakukan di Swiaa dan Rusia.

3. Demokrasi Barat

• Demokrasi liberal yang dianut oleh Eropa Barat, AS; berdasarkan kebebasan

individu, oleh komunis disebut kapitalis karena dalam kemenangan sering

dipengaruhi oleh uang/kapital untuk menguasai opini publik.

• Demokrasi kapitalis, kaum komunis membeli televisi, radio, pers. Kendaraan

bermotor, dan sbegainya untuk menggalang kekuatan dan mempengaruhi opini

masyarakat.

4. Demokrasi Timur

• Rusia; manusia dianggap sebagai alat/mesin yang dapat dibentuk menjadi manusia

sempurna ala penguasa, dengan jalan paksaan

• Penguasalah yang berhak membenahi keadaan yang salah

14
• Komunis menggangap demokrasi merekalah yang paling murni padahal hanya

terdapat satu partai, yang lain tidak boleh.

5. Demokrasi Semu

• Demokrasi terpimpin, yaitu demokrasi terdidik karena ada anggapan ada jurang anatara

penguasa dengan rakyat Indonesia pernah menganut demokrasi ini.

• Demokrasi tengah, fasisme dan nazisme di Italia dan Jerman masa pemerintah

Mussolini dan Hilter, terkenal dengan semboyan satunya penguasa rakyat, artinya kalau

penguasa berkata maka rakyat harus ikut.

6. Demokrasi pancasila

Merupakan demokrasi khas Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yaitu

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan permusyawaratan

rakyat/perwakilan. Terdapat dua sistem pelaksanaanya, yaitu:

• Demokrasi sistem parlementer, yang bercirikan : DPR lebih kuat daripada

pemerintah, menteri bertanggung jawab kepada DPR, program kebijaksanaan

kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen, kedudukan kepala

negara sebagai simbol.

• Demokrasi sistem presidensial (pemisahan kekuasaan) yang mempunyai ciri:

negara dikepalai oleh presiadeb, kekuasaan eksekutif presiden dijalankan

berdasarkan kedaulatan yang dipilih oleh rakyat melalui badan perwakilan,

menteri bertanggung jawab kepada presiden, presiden dan DPR mempunyai

kedudukan yang sama sebagai lembaga negara, dan tidak dapat saling

membubarkan

15
7. Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat. Temiasuk jenis demokrasi ini

terdiri dari:

a. Demokrasi langsung. Rakyat secara langsung diikutsertakan dalam proses

pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.

b. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi ini

dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui pemilu.

Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga

perwakilan rakyat.

c. Demokrasi perwakilan dengan system pengawasan langsung dari rakyat

(referendum) yang dapat diklasifikasi; a) referendum wajib; b) referendum

tidak wajib; dan C) refendum fakultatif.

d. Demokrasl formal. Demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal, yaitu secara

hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang

politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonorni.

e. Demokrasi material. Demokrasi ini memandang manusia mempunyai

kesamaan dalam bidang sosial ekonomi, sehingga persamaan bidang politik

tidak menjadi prioritas. Demokrasi material dikembangkan di Negara sosialis-

komunis.

f. Demokrasi campuran. Demokrasi ini merupakan campuran dan kedua

demokrasi tersebut Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan

seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.

16
g. Demokrasi liberal, yaitu memberikan kebebasan yang luas pada individu.

Campur tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Pemerintah

bertindak atas dasar konstitusi (hukum dasar).

h. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar. Demokrasi ini bertujuan

menyejahterakan rakyat. Negara dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas.

Semua warga Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.

i. Demokrasi system parementer; dengan ciri-ciri antara lain:

j. Demokrasi system presidensial. Ciri-cin pemerintahan yang menggunakan

8. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan Negara, dapat

diklasifi kedalam;

a. DPR lebih kuat dari pemerintah.

b. Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut perdana menteri dan memimpin

kabinet dengan sejumlah menteri yang bertanggung jawab kepada DPR.

c. Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.

d. Kedudukan kepala Negara terpisah dengan kepala pemerintahan, biasanya hanya

berfungsi sebagal symbol Negara. Tugas kepala Negara sebagiari besar bersifat

serimonial seperti melantik kabinet dan duta besar sebagai panglima tertinggi

angkatan bersenjata (kehormatan).

e. Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat

meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerinta.

Jika mayoritas anggota parlemen menyetujui, maka pemerintah bubar, dan

kendali pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sementara sampai terbentuk

pemerintahan baru hasil pemilu.

17
2.4 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Sejarah Demokrasi

Antara tahun 1945 – 1949 negara Indonesia belum termasuk negara demokrasi, namun peran

partai politiklah yang sangat berpengaruh. Kemudian di bawah naungan UUDS 1950,

demokrasi Indonesia dikenal dengan nama demokrasi liberal (1950 – 4 juli 1959). Di dalam

demokrasi ini, partai politik masih memegang peran penting dan bahkan menentukan hitam

putihnya perpolitikan Indonesia. Pada periode ini, sangat sulit memiliki pemerintahan yang

stabil dan berusia panjang karena sering terjadinya konflik antar partai yang begitu parah.

Demokrasi liberal diebut juga sebgai tatanan politik yang mendekati ultrademokrasi yang

menjurus pada anarkisme.

Karena hal inilah, mendorong munculnya suatu sistem politik dengan nama

demokrasi terpimpin (1959 – 1969), suatu tatanan politik nasional yang dibangun soekarno

dengan seluruh daya imajinasinya. Demokrasi ini muncul karena kekecewaannya terhadap

praktik demokrasi liberal. Soekarno (2004:85) “ Demokrasi Indonesia sejak jaman purbakala

adalah demokrasi terpimpin . . .”

Dalam kenyataanya, sistem baru itu telah menghancurkan demokrasi itu sendiri.

Tokoh masyumi Mohammad Natsir memberi reaksi sebagai berikut : “ ... bahwa segala –

galanya akan ada dalam demokrasi terpimpin itu, kecuali demokrasi. Segala – galanya

mungkin ada, kecuali kebebasan jiwa. Segala – galanya mungkin pula ada, kecuali

kehormatan dan martabat pribadi manusia. Dalam istilah biasa, yang semacam itu kita

namakan satu diktator sewenang – wenang “.

18
Ujung demokrasi terpimpin adalah malapetaka nasional berupa pemberontakan G30S

( Gerakan 30 September 1965 ) yang di otaki PKI yang di dukung unsur – unsur merah

dalam ABRI. Nasib kartu dari sistem itu digambarkan Hatta “ seperti suatu rumah dari

kartu”.

Kegagalan pembrontakan PKI oleh ABRI dan rakyat telah membawa hancurnya

sistem demokrasi terpimpin. PKI dibubarkan pada 12 maret 1966.

Diatas reruntuhan demokrasi yang kini kita kenal dengan nama demokrasi pancasila

(1965 – 1998) dibawah pemerintahan orde baru seabagai antitesis terhada pemerintahan orde

lama. Demokrasi terpimpin tidak saja bangkrut secara politik namun secara ekonomi juga.

(budiman, 2004:85-88)

Demokrasi pancasila dalam orde ini menimbulkan berbagai retorika yang tidak

memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi seperti peranan ABRI yang terlalu

dominan, campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan public, dan

birokrasi dalam politik.

Hal ini menyebabkan runtuhnya orde baru dan munculnya jaman reformasi ( 1998 –

sekarang ) oleh B.J Habibie. ( azyumardi, 2003:135).

Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang

pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu:

1. Demokrasi Parlementer (liberal)

Pengertian Demokrasi Parlementer ( liberal ) menurut para ahli :

19
a. Schumpeter’s, pengertian demokrasi parlementer adalah Sebuah kesepakatan

institusi untuk mencapai keputusan politik dimana individu mendapatkan

kekuasaan untuk memutuskan atau membuat keputusan dengan melalui

persaingan kompetitif yang terjadi dalam komunitas atau masyarakat politik.

b. Raymond Williams dalam Buku A short Counter revolution bahwa pengertian

demokrasi parlementer adalah sebuah sistem dimana pemerintahan dalam

masyarakat ditentukan oleh perwakilan yang dibentuk, melalui cara pemilihan

umum secara rahasia oleh setiap warga negara dewasa, yang ditentukan dan

dilaksanakan secara teratur, yang terbuka dan setara (adil) untuk setiap warga

negara dewasa dalam masyarakat.

c. Kaare Strom memberikan pengertian demokrasi parlementer dalam bentuk

idealnya sebagai suatu rangkaian atau rantai delegasi dan akuntabilitas, dari para

pemilih kepada para pembuat kebijakan, dimana tiap rantai tersebut hanya

menghubungkan dengan satu orang perwakilan, atau beberapa orang yang tidak

saling bersaing, dan setiap perwakilan tersebut bertanggungjawab atas satu dan

hanya satu prinsip yaitu kepada rakyat yang memilih mereka.

pengertian demokrasi parlementer dijelaskan bahwa sebuah bentuk demokrasi dalam

sistem pemerintah dimana partai atau koalisi dari partai partai dengan representasi terbesar

dalam wilayah legislatif dalam pemerintahan. Pemimpin dari parlemen dalam sistem

pemerintahan demokrasi parlementer adalah perdana menteri ataupun kanselor. Eksekutif

dalam pemerintahan ditunjuk oleh para anggota parlemen oleh perdana menteri dalam

kabinet. Partai yang minor berlaku sebagai oposisi terhadap mayoritas dan memiliki tugas

untuk menantang. Perdana menteri dapat diturunkan apabila kehilangan kepercayaan dari

20
partai yang berkuasa ataupun dari dewan dewan yang berada dalam parlemen. Demokrasi

parlementer menurut sejarah lahir di Britain (Inggris Raya) dan diadopsi dalam bentuk

bentuk yang beragam pada beberapa negara lainnya dan bekas koloni Inggris.

 Sistem Pemerintahan Demokrasi Parlementer

Lalu bagaimana sistem pemerintahan yang dibangun dalam demokrasi

parlementer. Terlihat jelas bahwa rakyat, para pemilih hanya memilih legislatif saja,

selanjutnya para dewan di parlemen atau anggota legislatif akan memilih perdana menteri

dan kemudian, perdana menteri menentukan anggota anggota kabinet dan selanjutnya

dipertanggungjawabkan kepada parlemen dan selanjutnya bertindak sebagai eksekutif.

Akan tetapi, di beberapa negara yang menganut demokrasi parlementer tetap memiliki

presiden, perdana menteri dan sistem kekuasaan yang bukan lagi demokrasi parlementer.

Dalam demokrasi parlementer yang memiliki negara bagian, umumnya terjadi pada

sistem pemerintahan monarki ataupun tidak memiliki senat atau perwakilan tiap tiap

negara bagian yang telah ditentukan jumlahnya oleh konstitusi yang dibangun oleh

parlemen. Dulunya, parlemen yang ada memilih perwakilan tiap negara bagian lalu

kemudian, diganti dengan pemilihan langsung bagi tiap negara bagian untuk menentukan

senat mereka yang akan duduk di negara pusat untuk mengatur jalannya kekuasaan

dengan aturan aturan yang ada. Dalam segi kekuasaan, bila terbentuk senat, maka

kekuasaan terbesar terletak pada senat atau senator, bukan lagi house of representative

atau dewan perwakilan yang umumnya ada. Akan tetapi, mereka diharuskan untuk tetap

bekerja sama untuk menjadi legislature dalam kepemerintahan.

21
Demokrasi ini dipraktikan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama (1945-

1949) kemudian dilanjutkan pada bertakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat (UUD

RIS) 1949 dan UUDS 1950. Demokrasi ini secara yuridis resmi berakhir pada tanggal 5 Juti

1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembal UUD 1945.

Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959), kehidupan politik dan

pemerintahan tidak stabil, sehingga program dari suatu pemerintahan tidak dapat dijalankan

dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya perbedaan pendapat yang sangat mendasar

diantara partai politik yang ada pada saat itu.

2. Demokrasi Terpimpin

Demokrasi ini terjadi dikeluarkan oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden.

Demokrasi terpimpin lahir pada tanggal 5 juli 1959 melalui dekrit ini. Istilah Demokrasi

terpimpin pertama kali digunakan secara resmi pada pidato Presiden Sukarno pada tanggal 10

November 1956 di sidang konstituante di Bandung. Demokrasi terpimpin dibuat dikarenakan

timbulnya perlawanan terhadap keburukan yang ada karena praktik demokrasi parlementer yang

ada sebelumnya (liberal). Demokrasi liberal seperti yang kita telah alami, membuat perpecahan

diantara masyarakat baik dalam kehidupan politik (baca pengertian politik) maupun dalam

tatanan kehidupan ekonomi.

Pengertian Demokrasi terpimpin secara konsepsional berarti pemerintahan rakyat yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Hal ini mengandung bahwa

yang membimbing dan sekaligus menjadi landasan kehidupan demokrasi di negara kita adalah

sila keempat pancasila, dan bukan kepada perorangan atau pimpinan.

22
Berdasarkan amanat yang diberikan Sukarno pada konstituante pada 22 April 1959 bahwa ada

pokok penting dalam demokrasi terpimpin. Pokok pokok yang ada dalam demokrasi terpimpin

adalah sebagai berikut:

1. Demokrasi terpimpin bukanlah diktator, berlainan dengan demokrasi sentralisme, dan

berbeda pula dengan demokrasi liberal yang dipraktikkan selama ini

2. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup

bangsa Indonesia.

3. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi di segala soal kenegaraan dan kemasyarakatan

yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial

4. Inti pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan, bukan oleh perdebatan dan penyiasatan yang diakhiri dengan

pengaduan kekuatan dan perhitungan pro dan kontra.

5. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan

dalam alam Demokrasi terpimpin adalah yang penting ialah para permusyawaratan yang

dipimpin dengan hikmat kebijaksanaan.

Mengapa lahir demokrasi terpimpin?, yaitu lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan

terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal) yang

melahirikan terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan

kehidupan ekonomi.

Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi

permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden Soekarno

23
ketika memberikan amanat kepada konstituante tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok

demokrasi terpimpin, antara lain;

1. Demokrasi terpimpin bukanlah dictator

2. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup

bangsa Indonesia

3. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan

yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan social

4. Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

5. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan

dalam demokrasi terpimpin.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak bertentangan dengan Pancasila

dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indoesia. Namun dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut

tidak direalisasikan sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang dan nilai-riilai

Pancasila, UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya adalah selain terletak pada presiden,

juga karena kelemahan legislative sebagai patner dan pengontrol eksekutiI serta situasi social

poltik yang tidak menentu saat itu.

3. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru

Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah

disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan

masing-masing, menjunjung tinggi nilal-nilal kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat

24
manusia, haruslah menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan musyawarah dalam

menyelesaian masalah bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan social.

Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat kekeluargaan

itu sendiri sudah lama dianut dan berkembang dalam masyarakat Indonesia, khususnya di

masyarakat pedesaan.

Mengapa lahir demokrasi Pancasila? Munculnya demokrsi Pancasila adalah adanya berbagai

penyelewengan dan permasalahan yang di alami oleh bangsa Indonesia pada berlakunya

demokrsi parlementer dan demokrasi terpimpin. Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok

doterapkan diindonesia yang bernapaskan kekeluargaan dan gotong royong.

Sejak lahirnya orde baru di Indonesia diberlakukan demokrasi Pancasila sampai saat ini.

Meskipun demojrasi ini tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi konstitusional, namun

praktik demokrasi yang dijalankan pada masa orde baru masih terdapat berbagai peyimpangan

yang tidak ejalan dengan ciri dan prinsip demokrasi pancasila, diantaranya:

a. Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan adil

b. Penegakkan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

c. Kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim adalah

anggota PNS Departemen Kehakiman

d. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat

e. System kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah

f. Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme

g. Menteri-menteri dan Gubernur di angkat menjadi anggota MPR

25
4. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi

Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi pancasila.

Namun perbedaanya terletak pada aturan pelaksanaan. Berdasarkan peraturan perundang-

undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan

demokrasi pancasila dari masa orde baru pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi

sekarang ini yaitu :

1. Pemilihan umum lebih demokratis

2. Partai politik lebih mandiri

3. Lembaga demokrasi lebih berfungsi

4. Konsep trias politika (3 Pilar Kekuasaan Negara) masing-masing bersifat otonom penuh.

Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat be\rdasarkan

kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata cara

pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena

penyelenggaraan pemeritah Negara Republik Indonesia berdasarkan konstitusi.

Demokrasi pancasila hanya akan dapat dilaksanakandengan baik apabila nilai-nilai yang

terkandung didalamnya dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang

mempengaruhi sikap hidup politik pendukungnya.

Catatan penting : kegagalan Demokrasi Pancasila pada zaman orde baru, bukan berasal dari

konsep dasar demokrasi pancasila, melainkan lebih kepada praktik atau pelaksanaanya yang

mengingkari keberadaan Demokrasi Pancasila.

26
Perkembangan demokrasi di Indonesia sangat pesat, terlebih setelah memasuki era

Reformasi. Hal ini membuktikan dengan amandemen UUD 1945 yang banyak mewadahi sistem

demokrasi. Rakyat tidak lagi dianggap tidak mampu berdemokrasi secara langsung, cukup hanya

diwakili dalam hal memilih pemimpin. Sekarang rakyatlah yang menentukan pimpinan nasional,

hal ini jelas tertulis dalam UUD 1945 pasal 6A (1), yaitu Presiden dan wakil presiden dipilih

langsung dalam pasangan secara langsung oleh rakyat.

Demokrasi di Indonesia dapat dipandang sebagi mekanisme dan cita – cita hidup

berkelompok yang dalam UUD 1945 disebut kerakyatan. Demokrasi juga dikatakan sebagai pola

hidup berkelompokdalam organisasi negara, sesuai dengan keinginan orang – orang yang hidup

didalamnya. Keinginan orang (demos) yang berkelompok (weltanschauung), falsafah hidup

bangsa (filosofische groundslag), dan ideologi yang bersangkutan. Demokrasi di ndonesia adalah

pemerintahan untuk rakyat berdasarkan nilai – nilai Pancasila.

• Demokrasi yang digunakan oleh pemerintah Indonesia adalah sistem pemerintahan rakyat yang

dijiwai oleh nilai Pancasila sebgai pandangan hidup.

• Demokrasi di Indonesia pada dasarnya adalah transformasi nilai falsafah Pancasila menjadi

bentuk dan sistem pemrintahan.

• Demokrasi Indonesia dituntun oleh nilai Pancasila merupakan konsekuensi dari komitmen

pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 seacra murni dan konsekuen dibidang pemrintahan atau

politik.

• Pelasanaan demokrasi Indonesia dengan baik mensyaratkan pemahaman dan penghayatan nilai

falsafah Pancasila.

• Pelaksanaan Demokrasi Indonesia dengan benar adalah pengamalan Pancasila melalui politik

pemerintahan.

27
2.5 Demokrasi Pancasila

Demokrasi yang dianut di Indonesia yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila, masih dalam

taraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan ciri-cirinya terdapat berbagai tafsiran serta

pandangan. Tetapi yang tidak dapat disangkal ialah bahwa beberapa nilai pokok dari

demokrasi konstitusionil cukup jelas tersirat di dalam Undang Undang Dasar 1945. Selain

dari itu Undang-Undang Dasar kita menyebut secara eksplisit dua prinsip yang menjiwai

naskah itu dan yang dicantumkan dalam penjelasan mengenai Sistem Pemerintahan Negara,

yaitu:

1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat).

Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechstaat), tidak berdasarkan kekuasaan

belaka (Machstaat).

2. Sistem Konstitusionil

Pemerintahan berdasarkan atas Sistem Konstitusi (Hukum Dasar), tidak bersifat

Absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Berdasarkan dua istilah Rechstaat dan sistem konstitusi, maka jelaslah bahwa

demokrasi yang menjadi dasar dari Undang-Undang Dasar 1945, ialah demokrasi

konstitusionil. Di samping itu corak khas demokrasi Indonesia, yaitu kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dimuat dalam

Pembukaan UUD. Dengan demikian demokrasi Indonesia mengandung arti di samping nilai

umum, dituntut nilai-nilai khusus seperti nilai-nilai yang memberikan pedoman tingkah laku

manusia Indonesia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia,

tanah air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat, usaha dan

28
krida manusia dalam mengolah lingkungan hidup. Pengertian lain dari demokrasi Indonesia

adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan, yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan

Beradab, Persatuan Indonesia dan bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia (demokrasi pancasila). Pengertian tersebut pada dasarnya merujuk kepada

ucapan Abraham Lincoln, mantan presiden Amerika Serikat yang menyatakan bahwa

demokrasi suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan,

sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara.

Kenyataannya, baik dari segi konsep maupun praktik, demos menyiratkan makna

diskriminatif. Demos bukan untuk rakyat keseluruhan, tetapi populus tertentu, yaitu mereka

yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal memiliki hak preogratif forarytif dalam

proses pengambilan/pembuatan keputusan menyangkut urusan publik atau menjadi wakil

terpilih, wakil terpilih juga tidak mampu mewakili aspirasi yang memilihnya. (Idris Israil,

2005:51)

Secara ringkas, demokrasi Pancasila memiliki beberapa pengertian sebagai berikut:

1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-

royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur

berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur,

berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan.

2. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat

sendiri atau dengan persetujuan rakyat.

29
3. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus

diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.

4. Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-

cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada

dominasi mayoritas atau minoritas.

2.6 Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila

Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir, bertindak dan lain

sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum, terdapat dua

landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus diketahui

oleh setiap orang yang menjadi pemimpin negara / rakyat / masyarakat / organisasi /

partai / keluarga, yaitu:

1. Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan

atau milik suatu keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik

penguasa negara.

2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku

pengurusa rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap seluruh

rakyatnya, dan sekaligus selaku pelayana rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak

zalim terhadap tuannyaa, yakni rakyat.

Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:

30
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan

kekuasaan belaka (machtstaat)

b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat

absolutisme (kekuasaan tidak terbatas),

c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.

2. Perlindungan terhadap hak asasi manusia,

3. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,

4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang

merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh

Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya.

5. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan

aspirasi rakyat.

6. Pelaksanaan Pemilihan Umum.

7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat

2 UUD 1945), yang berbunyai Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan

sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat

8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME,

diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.

31
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

2.7 Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila

Dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan, Idris

Israil (2005:52-53) menyebutkan ciri-ciri demokrasi Indonesia sebagai berikut:

1. Kedaulatan ada di tangan rakyat.

2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.

3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.

4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.

5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.

6. Menghargai hak asasi manusia.

7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui

wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena

merugikan semua pihak.

8. Tidak menganut sistem monopartai.

9. Pemilu dilaksanakan secara luber.

10. Mengandung sistem mengambang.

11. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.

32
12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.

2.8 Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila

Landasan formil dari periode Republik Indonesia III ialah Pancasila, UUD 45 serta

Ketetapan-ketetapan MPR. Sedangkan sistem pemerintahan demokrasi Pancasila menurut

prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi

pokok, yaitu sebagai berikut:

1. Indonesia Ialah Negara yang Berdasarkan Hukum

Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan atas

kekuasaan belaka (Machsstaat). Hal ini mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun

lembaga-lembaga negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi

oleh hukum dan tindakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya. Persamaan

kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya.

2. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional

Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat

absolutisme(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih

menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi

oleh ketentuan konstitusi, di samping oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang

merupakan pokok konstitusional, seperti TAP MPR dan Undang-undang.

33
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

MPR sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi seperti telah disebutkan

dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara

tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian,

MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi, Tugas pokok, yaitu:

a. Menetapkan UUD

b. Menetapkan GBHN

c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden

Wewenang MPR, yaitu:

a. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain,

seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden

b. Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN

c. Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Presiden

d.Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila

presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD 1945

e. Mengubah undang-undang.

4. Presiden

34
Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR). Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah

negara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung

jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-

putusan MPR.

5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan

mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja

sama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-

undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislative

ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.

Hak DPR di bidang pengawasan meliputi:

a. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah

b. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah

c. Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah

d. Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal

e. Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.

6. Menteri Negara

Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung

jawab kepada DPR. Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan

35
memberhentikan menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR,

tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah

kabinet kepresidenan/presidensil. Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada

presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan

pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.

7. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas

Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya

kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR.

Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR

merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden.

2.9 Fungsi Demokrasi Pancasila dan landasan Demokrasi

2.9. 1 Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara

Contohnya: Ikut menyukseskan Pemilu, ikut menyukseskan Pembangunan, ikut duduk

dalam badan perwakilan/permusyawaratan, dll.

3. Menjamin tetap tegaknya negara RI.

36
3. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem

konstitusional

4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila

5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga negara

6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab

Contohnya: Presiden adalah Mandataris MPR dan Presiden bertanggung jawab kepada

MPR.

2.9.2 Landasan Demokrasi

1. Pembukaan UUD 1945

a. Alinea pertama

Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.

2. Alinea kedua

Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur.

3. Alinea ketiga

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur supaya

berkehidupan dan kebangsaaan yang bebas.

4. Alinea keempat

Melindungi segenap bangsa.

37
2.5.2 Batang Tubuh UUD 1945

1. Pasal 1 ayat 2

Kedaulatan adalah ditangan rakyat.

2. Pasal 2

Majelis Permusyawaratan Rakyat.

3. Pasal 6

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

4. Pasal 24 dan Pasal 25

Peradilan yang merdeka.

5. Pasal 27 ayat 1

Persamaan kedudukan di dalam hukum.

6. Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

38
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi merujuk kepada konsep

kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam

pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi

juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat setiap

warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak kelompok

minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk mendapatkan

kehidupan yang layak.

Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh

rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.Demokrasi dapat memberi manfaat dalam

kehidupan masyarakat yang demokratis, yaitu Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi

kebutuhan-kebutuhan umum, pluralisme dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan

pembaruan kehidupan social.

Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka harus ada pola

perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat.

Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal diantaranya kesadaran akan puralisme, sikap

yang jujur dan pikiran yang sehat. demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat

dan sikap serta itikad baik, demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. demokrasi

membutuhkan pertimbangan moral.

39
Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang pernah

diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu, Demokrasi Parlementer (liberal),

Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru, Demokrasi Pancasila Pada Era

Orde Reformasi.

Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan, yang keduanya bisa

dipakai di negara manapun, dengan cara masing masing di indonesia sendiri demokrasi pancasila

sudah mendarah daging disetiap warga nya, karena demokrasi itu mencerminkan kehidupan

bermasyarakat, sistem demokrasi / pemerintahan liberal tidak akan cocok untuk diterapkan di

indonesia karena adat dan budaya negara indonesia bertolak belakang dengan negara barat,

NKRI harga mati, demokrasi pancasila harus dibudayakan kepada anak cucu kita.

3.2 Saran

Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun kini telah menjadi

salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam katatanegaraan

Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk dalam parlemen, yang

biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Setelah

terpilih menjadi anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya adalah bekerja

untuk rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat, oleh rakyat, dan

untuk rakyat.

Akan tetapi, dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang “melupakan” rakyatnya

ketika mereka telah duduk enak di kursi “empuk”. Mereka sibuk dengan urusan pribadi mereka

masing-masing, mengutamakan kepentingan golongan, dan berpikir bagaimana caranya

40
mengembalikan modal mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah tidak aneh lagi bagi

bangsa Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai kesatuan, akan tetapi

berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya. Seperti misalnya, adanya sengketa hasil

pemilu, black campaign ketika kampanye dan sebagainya, yang penting bisa mendapatkan

kekuasaan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pun telah luntur dalam dirinya.

Untuk itu, diharapkan agar masyarakat ikut mengontrol jalannya pemerintahan agar menuju

Indonesia yang lebih baik.

41
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tugasku4u.com/2013/07/makalah-demokrasi-pancasila.html

Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.diakses pada tanggal 2 mei 2018, pukul 15 : 00

Israil, Idris. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan. Malang:

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Diakses pada tanggal 2 mei 2018, pukul 15 : 20

Sharma, P. 2004. Sistem Demokrasi Yang Hakiki. Jakarta : Yayasan Menara Ilmu. Diakses pada

tanggal 2 mei 2018, pukul 16 :00

Adi, 2011. (http://www.adipedia.com/2011/04/perkembangan-demokrasi-di-indonesia.html?=1)

diakses pada tanggal 18 November, pukul 21:43

Hendro, Saka. 2010. (http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan- politik/pengertian-

demokrasi.html) diakses pada tanggal 3 mei 2018, pukul 22:29

Krisiyanto, 2009 (http://krizi.wordpress.com/2009/09/30/makalahperkembangan-demokrasi-di-

indonesia.html) diakses pada tanggal 3 mei 2018, pukul 22:44

Rogaiyah, Alfitri. 2009 ( Jurnal PPKn dan Hukum: Demokrasi Kesetaraan atau Kesenjangan.

Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan ) diakses pada tanggal 4 mei 2018, pukul 20 :00

Sulfa, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Halu Oleo.Kendari

Wikipedia, 2013 (http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi.html) Diakses padatanggal 4 mei

2018, pukul 20:17

42

Anda mungkin juga menyukai