ARTIKEL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PAJANAN PEKERJAAN DENGAN FROZEN SHOULDER PADA PEGAWAI
LAUNDRY RS IBNU SINA
MAKASSAR
Nurilmi Syam
Sub-departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas
Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Abstrak
Latar Belakang : Frozen shoulder, atau juga sering disebut sebagai adhesive capsulitis, merupakan
suatu kelainan di mana terjadi inflamasi pada kapsul sendi bahu, yaitu jaringan ikat disekitar sendi
glenohumeral, sehingga sendi tersebut menjadi kaku dan terjadi keterbatasan gerak dan nyeri yang
kronis. Adhesive capsulitis merupakan suatu kondisi yang sangat nyeri dan melumpuhkan dan sering
menyebabkan frustrasi besar bagi pasien dan perawatnya karena pemulihannya yang lambat.
Pergerakan bahu menjadi sangat terbatas. Nyerinya biasanya terus-menerus, bertambah parah pada
malam hari, atau saat udara menjadi lebih dingin, dan akibat keterbatasan pergerakan sehingga
membuat melakukan kegiatan sehari-hari menjadi sulit.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross
Sectional melalui proses Walk Through Survey. Data yang digunakan berupa kebiasaan responden,
dan data faktor-faktor pencetus Frozen shoulder. Data pengukuran adanya kecenderungan Frozen
shoulder dengan menggunakan check list. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan
diagnosis Frozen shoulder yang mengeluh nyeri pada bahu saat melakukan pekerjaan. Distribusi
sampel penelitian berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan, didapatkan hasil 2 karyawan dari 14
karyawan laki-laki yang bekerja pada bagian car wash yang mengalami nyeri pada bahu.
Hasil : Prevalensi terjadinya Frozen shoulder adalah sebesar 14% pada pegawai laundry
RS Ibnu Sina. Faktor yang dominan adalah faktor ergonomi berupa posisi kerja yang berdiri dan
membungkuk serta gerakan yang salah yang berulang-ulang saat melakukan pekerjaan. faktor
psikososial monoton dan bekerja berlebih.
Kesimpulan : Faktor Pajanan Pekerjaan merupakan faktor yang mempunyai hubungan yang
signifikan dengan terjadinya keluhan Frozen shoulder pada pegawai laundry RS Ibnu
Sina.
Kata kunci: Frozen shoulder, pegawai laundry RS Ibnu Sina , Pajanan Pekerjaan.
Page 1
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
Page 2
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
mellitus dan pasien yang tidak menjalani kontraktur tendon subskapularis dan bisep,
fisioterapi juga memiliki resiko tinggi. perlekatan kapsul sendi. 4,5
Penggunaan sling terlalu lama juga dapat Penyebab frozen shoulder mungkin
menyebabkan frozen shoulder. 1, 3 melibatkan proses inflamasi. Kapsul yang
Frozen shoulder dapat terjadi berada di sekitar sendi bahu menebal dan
setelah imobilisasi yang lama akibat berkontraksi. Hal ini membuat ruangan
trauma atau operasi pada sendi tersebut. untuk tulang humerus bergerak lebih kecil,
Biasanya hanya satu bahu yang terkena, sehingga saat bergerak terjadi nyeri. 4,5
akan tetapi pada sepertiga kasus Penemuan makroskopik dari
pergerakan yang terbatas dapat terjadi patofisiologi dari frozen shoulder adalah
pada kedua lengan. 4 fibrosis yang padat dari ligament dan
kapsul glenohumeral. Secara histologik
menyatakan bahwa dasar terjadinya matriks yang padat dari kolagen yang
Setiap nyeri yang timbul pada bahu dapat kapsular. Berkurangnya cairan synovial
merupakan awal kekakuan sendi bahu. Hal pada sendi bahu juga berkontribusi
ini sering timbul bila sendi tidak terhadap terjadinya frozen shoulder. 4,5
apatis dan pasif atau dengan nilai ambang inflamasi pada sendi menyebabkan
nyeri yang rendah, di mana tidak tahan thrombine dan fibrinogen membentuk
dengan nyeri yang ringan akan membidai protein yang disebut fibrin. Protein
yang imobil akan menyebabkan stasis vena darah dan membentuk suatu substansi
dan kongesti sekunder dan bersama-sama yang melekat pada sendi. Perlekatan pada
fibrosis. Fibrosis akan menyebabkan adhesiva pada bahu inilah yang disebut
Page 3
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
Page 4
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
Penatalaksanaan dari frozen kasus yang cukup parah dan sudah lama
dengan pemberian NSAID dan pemberian fisioterapi dan latihan gerak. Fisioterapi
panas pada lokasi nyeri, dilanjutkan dapat berupa pijatan atau pemeberian
Page 5
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
Page 6
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
Page 7
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
petugas laundry. Faktor yang dominan Perlu penelitian yang lebih mendalam dan
adalah faktor ergonomi berupa posisi kerja pemeriksaan yang lebih lengkap untuk
yang berdiri dan membungkuk serta dapat menilai secara keseluruhan
gerakan yang salah saat melakukan penyebab dari keluhan yang dirasakan oleh
pekerjaan. faktor psikososial monoton dan responden.
bekerja berlebih.
Didukung dari penelitian lain yang KESIMPULAN
dilakukan menyatakan bahwa terdapat Berdasarkan hasil Walk Through
faktor yang berhubungan dengan kejadian Survey dan status okupasi subjek
Frozen shoulder dengan pekerjaan sebagai penelitian dapat disimpulkan bahwa
petugas laundry keluhan yang diderita subjek kemungkinan
besar terjadi akibat pekerjaannya yang
KETERBATASAN PENELITIAN mengharuskan bekerja dalam durasi dan
Penelitian ini tentunya tidak jangka waktu yang lama dengan posisi
terlepas dari keterbatasan, adapun yang salah saat bekerja, selain itu
keterbatasan dari penelitian ini adalah penggunaan alat pelindung diri yang
checklist yang dibuat hanya menentukan kurang juga menjadi faktor pemicu
hubungan penyakit akibat kerja, tetapi terjadinya Frozen shoulder.
tidak dapat menentukan insidens, berat Dari hasil checklist diperoleh 1
ringannya penyakit, dan prognosis karyawan laki-laki yang mengeluh nyeri
penyakit. Demikian pula untuk survey, bahu kiri. Dan sisanya mengeluh penyakit
diagnosisnya hanya bersifat subjektif tidak yang berbeda juga yang berhubungan
dapat diketahui kapan stressor muncul. dengan pekerjaan sebagai petugas laundry.
Keterbatasan lainnya adalah tidak Prevalensi terjadinya Frozen
dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh shoulder adalah sebesar 14 % pada
terhadap seluruh responden, karena petugas laundry. Faktor yang dominan
keterbatasan sarana pemeriksaan, dan adalah faktor ergonomi berupa posisi kerja
keterbatasan waktu penelitian. yang berdiri dan membungkuk serta
Selain itu checklist yang hanya gerakan yang salah saat melakukan
terfokus pada faktor penyebab penyakit pekerjaan. faktor psikososial monotoni dan
akibat kerja, tidak memenuhi semua poin- bekerja berlebih.
poin yang diperlukan untuk mendiagnosis
penyakit dari keluhan yang dirasakan.
Page 8
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
SARAN
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih
lanjut sehingga dapat dilakukan
penatalksanaan yang komprehensif,
holistic, kontinyu dan kolaboratif dari
berbagai pihak. Selain itu, edukasi
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
harus dilakukan agar terjadi peningkatan
kualitas kesehatan pada para pekerja.
Page 9
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
Page 10
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pegawai Laundry
RS Ibnu Sina Makassar
Page 11