ARTIKEL PENELITIAN
Studi Analisa Distribusi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Petugas Kasir
Di Rumah Makan Depot Tulung Agung
ABSTRAK
kan anggota tubuh bagian tangan dan
pergelangan tangan dan dalam jangka waktu
Latar Belakang : Tangan merupakan
panjang. Pekerjaan yang dimaksud
salah satu anggota gerak tubuh yang paling
umumnya seperti pekerjaan yang memakai
sering digunakan dalam berbagai aktivitas
sehari-hari. Aktivitas tangan dan komputer, olahragawan, dokter gigi, musisi,
guru, ibu rumah tangga dan pekerjaan
pergelangan tangan yang berlebihan jika
lapangan yang mengoperasikan alat
berlangsung lama dapat menimbulkan
bervibrasi seperti bor.
suatu masalah.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Metode : Penelitian ini menggunakan
merupakan salah satu penyakit akibat
studi penelitian deskriptif melalui
kerja. CTS disebabkan adanya disfungsi
pendekatan cross sectional berdasarkan
dari saraf medianus yang terjadi karena
proses walk through survey. Data yang
peninggian tekanan di dalam terowongan
digunakan berupa kebiasaan responden dan
karpal. CTS dapat disebabkan oleh
data faktor-faktor pencetus carpal tunnel
berbagai penyakit, kondisi dan peristiwa.
syndrome, seperti faktor mekanis (gerakan
Kelainan ini tidak dibatasi oleh usia, jenis
tangan dan pergelangan tangan yang
kelamin, etnis, atau pekerjaan dan
bersifat repetitive, posisi kerja statis serta
disebabkan karena penyakit sistemik,
postur tangan tidak ergonomis pada bahu,
faktor mekanis dan penyakit lokal dan
lengan dan pergelangan tangan), faktor
gejala yang dapat ditemukan adalah
sistemik dan penyakit lokal. Dengan
disestesia, parastesia, hipotesia pada ibu
menggunakan sampling dengan metode
jari, telunjuk dan jari tengah. Keluhan
random sampling. Sampel dalam penelitian
terasa hebat setelah terjadi fleksi yang
ini adalah setiap petugas kasir di Rumah
dipaksakan pada tangan dan berlangsung
Makan Depot Tulung Agung dengan
lama, seperti setelah mengetik.
kriteria inklusi berupa petugas kasir yang
Pekerjaan yang berisiko besar
menggunakan papan ketik komputer
terancam Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
ataupun alat ketik kasir yang lain minimal
adalah pekerjaan yang banyak mengguna-
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 2
4 jam dan kriteria eksklusi berupa pekerja rohani yang ditimbulkan atau diperparah
yang tidak memenuhi kriteria inklusi. karena aktivitas kerja atau kondisi yang
berhubungan dengan pekerjaan (Tarwaka,
Hasil : Prevalensi CTS pada petugas 2008).
kasir yang bekerja pada tanggal 25 Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Februari 2019 di Rumah Makan Depot merupakan salah satu penyakit akibat kerja.
Tulung Agung sebesar 50%. Faktor yang CTS disebabkan adanya disfungsi dari saraf
dominan berpengaruh menimbulkan CTS medianus yang terjadi karena peninggian
adalah faktor mekanik berupa gerakan tekanan di dalam terowongan karpal. CTS
repetitive saat mengetik total harga dan dapat disebabkan oleh berbagai penyakit,
menulis nota pesanan serta postur tangan kondisi dan peristiwa. Kelainan ini tidak
yang tidak ergonomis pada bahu, lengan, dibatasi oleh usia, jenis kelamin, etnis, atau
dan pergelangan tangan. pekerjaan dan disebabkan karena penyakit
Kesimpulan : Faktor hazard di sistemik, faktor mekanis dan penyakit lokal
lingkungan kerja, terutama faktor (American, 2007).
ergonomis berupa gerakan repetitive saat Angka kejadian CTS di Amerika
mengetik pesanan serta postur tangan yang Serikat diperkirakan sekitar 1-3 kasus per
tidak ergonomis mempunyai hubungan 1000 orang setiap tahunnya dengan
yang signifikan terhadap kejadian CTS prevalensi sekitar 50 kasus dari 1000 orang
pada petugas kasir. pada populasi umum. Menurut National
Health Interview Study (NIHS)
Kata Kunci : Carpal Tunnel Syndrome, memperkirakan prevalensi CTS dengan
Kasir, Faktor Resiko populasi dewasa sebesar 1.55% (2,6 juta).
CTS lebih sering terjadi pada wanita
daripada pria dengan usia berkisar 25-64
LATAR BELAKANG tahun, prevalensi tertinggi pada wanita >55
Tangan merupakan salah satu anggota tahun, biasanya antara 40-60 tahun. CTS
gerak tubuh yang paling sering digunakan adalah jenis neuropaty jebakan yang paling
dalam berbagai aktivitas sehari-hari. sering ditemui. Syndrome tersebut unilateral
Aktivitas tangan dan pergelangan tangan pada 42% kasus (29% kanan, 13% kiri) dan
yang berlebihan jika berlangsung lama 58% bilateral (GorschéR, 2001).
dapat menimbulkan suatu masalah. Di Indonesia, prevalensi CTS dalam
Masalah yang ditimbulkan akibat aktivitas masalah kerja belum diketahui karena
yang berlebihan pada tangan akan sangat sedikit diagnosis penyakit akibat
mempengaruhi risiko penyakit akibat kerja yang dilaporkan (Yanri Z, 2001).
kerja. Berbagai penelitian melaporkan
Penyakit akibat kerja adalah bahwa CTS merupakan salah satu jenis
gangguan kesehatan baik jasmani maupun CTD yang paling cepat menimbulkan gejala
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 3
pada pekerja. Penelitian pada pekerjaan tangan dan pergelangan tangan dan dalam
dengan risiko tinggi di pergelangan tangan jangka waktu panjang. Pekerjaan yang
dan tangan mendapatkan prevalensi CTS dimaksud umumnya seperti pekerjaan yang
antara 5,6% - 14,8% (Harsono WR, 1995). memakai komputer, olahragawan, dokter
Tanda dan gejala yang dapat gigi, musisi, guru, ibu rumah tangga dan
ditemukan adalah disestesia, parastesia, pekerjaan lapangan yang mengoperasikan
hipotesia pada ibu jari, telunjuk dan jari alat bervibrasi seperti bor. Bernard et al.
tengah. Keluhan terasa hebat setelah Gerakan repetitif merupakan gerakan
terjadi fleksi yang dipaksakan pada tangan yang memiliki sedikit variasi dan dilakukan
dan berlangsung lama, seperti setelah setiap beberapa detik, sehingga dapat
mengetik (Lukman, dkk., 2009). Gejala mengakibatkan kelelahan dan ketegangan
dan tanda terjadinya Carpal Tunnel otot tendon. Jika waktu yang digunakan
Syndrome (CTS) yaitu: untuk istirahat tidak dapat mengurangi efek
1. Gemetar dan kaku pada bagian- tersebut, risiko kerusakan jaringan adalah
bagian tangan. masalah musculoskeletal lainnya mungkin
2. Sakit seperti tertusuk atau nyeri yang akan meningkat. Pengulangan dengan waktu
menjalar dari pergelangan tangan sampai kurang dari 30 detik telah dianggap sebagai
ke lengan terutama pada malam hari. “repetitive motion”.
3. Kelemahan pada satu atau dua tangan. Posisi kerja statis dan postur tangan
4. Nyeri pada telapak tangan. tidak ergonomis pada bahu, lengan, dan
5. Pergelangan jari tidak terkoordinasi pergelangan tangan dalam jangka waktu
dengan baik. yang lama akan menyebabkan peradangan
6. Lemah pegangan, sulit membawa ibu pada jaringan otot, syaraf, maupun
jari menyeberangi 4 jari lainnya, sensasi keduanya. Pembengkakan tersebut akan
terbakar pada jari-jari. menekan saraf medianus tangan sehingga
7. Kekakuan atau kram pada tangan bisa menimbulkan Carpal Tunnel Syndrome
pada pagi hari. (CTS). Fleksi dan Ekstensi, fleksi yaitu
8. Ibu jari terasa lemas. posisi pergelangan tangan yang menekuk ke
9. Sulit menggenggam atau tidak arah dalam dan membentuk sudut ≥ 45°.
mampu mengepalkan tangan. Pekerjaan dengan tenaga/ kekuatan
10. Kulit tangan kering dan mengkilap. pada tangan akan meningkatkan risiko
11. Tangan atau lengan bawah terasa Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Terjadinya
lemah terutama pada malam atau pagi hari. tekanan langsung pada jaringan otot yang
lunak. Sebagai contoh, pada saat tangan
Pekerjaan yang berisiko besar harus memegang alat, maka jaringan otot
terancam Carpal Tunnel Syndrome (CTS) tangan yang lunak akan menerima tekanan
adalah pekerjaan yang banyak langsung dari pegangan alat, dan apabila hal
menggunakan anggota tubuh bagian ini sering terjadi, dapat menyebabkan rasa
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 4
nyeri otot yang menetap. (Tarwaka et al, Checklist ini dibuat berdasarkan informasi
2004 dalam Nurhikmah, 2012:46) yang diperlukan oleh penulis ketika akan
melakukan survei lapangan. Pada survei
METODE lapangan, informasi yang diperlukan adalah
paparan hazard terkait tempat kerja, alat
Penelitian ini menggunakan studi kerja yang digunakan oleh petugas kasir,
penelitian deskriptif melalui pendekatan posisi tangan saat bekerja, gerakan repetitive
cross sectional berdasarkan proses walk tangan dan pergelangan tangan saat bekerja,
through survey. Data yang digunakan ketersediaan obat P3K di tempat kerja,
berupa kebiasaan responden dan data keluhan yang dikeluhkan oleh petugas kasir
faktor-faktor pencetus carpal tunnel serta pengetahuan mengenai bagi kesehatan
syndrome, seperti faktor mekanis (gerakan dan keselamatan kerja setiap pekerja terkait
tangan dan pergelangan tangan yang tempat bekerjanya.
bersifat repetitive, posisi kerja statis serta Peralatan yang diperlukan untuk
postur tangan tidak ergonomis pada bahu, melakukan walk through survey antara lain:
lengan dan pergelangan tangan), faktor • Alat tulis menulis: Merupakan media
sistemik dan penyakit lokal. untuk mencatat informasi berdasarkan
Adapun pengambilan data yang checklist yang diberikan.
diambil berdasarkan informasi-informasi • Kamera digital: Merupakan alat
yang disampaikan responden pada sebuah untuk melakukan dokumentasi sebagai
daftar kolom pertanyaan yang berbentuk bukti kegiatan lapangan yang dilakukan
check list. Penelitian dilakukan pada penulis.
Rumah Makan Depot Tulung Agung • Check List: Berfungsi sebagai alat untuk
dengan waktu selama 2 hari dimulai dari mendapatkan data primer dari petugas kasir
tanggal 25 – 26 Februari 2019. yang bertindak sebagai sampel penelitian.
Dengan menggunakan sampling Cara survey yang dilakukan adalah
dengan metode random sampling. Sampel dengan menggunakan Walk Through Survey.
dalam penelitian ini adalah setiap petugas Teknik Walk Through Survey juga dikenali
kasir di Rumah Makan Depot Tulung sebagai Occupational Health Hazards.
Agung dengan kriteria inklusi berupa Untuk melakukan survei ini, dapat dimulai
petugas kasir yang menggunakan papan dengan mengetahui tentang manajemen
ketik komputer ataupun alat ketik kasir perencanaan yang benar, berdiskusi tentang
yang lain minimal 4 jam dan kriteria tujuan melakukan survey, dan menerima
eksklusi berupa pekerja tidak memenuhi keluhan-keluhan baru yang releven.
kriteria inklusi. • Bahaya apa dan dalam situasi yang
Bahan yang digunakan pada survei ini bagaimana bahaya dapat timbul, merupakan
adalah checklist yang telah disusun oleh sebagai hasil dari penyelenggaraan kegiatan
penulis sebagai kuesioner penelitian. Walk Through Survey. Mengenal bahaya,
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 5
pada fase permulaan CTS, sebelum kerusakan terlepas dari keterbatasan, adapun
bertambah. Bila kelainan dicetuskan oleh keterbatasan dari penelitian ini adalah
bekerja sementara. Kalau mungkin pasien kerja, tapi tidak dapat menentukan
harus dilarang melakukan aktivitas yang dapat insidens, berat ringannya penyakit dan
menambah keluhan CTS ditempat kerja atau prognosis penyakit. Demikian pula
dirumah. Tangan dan pergelangan tangan yang untuk survey menilai faktor psikososial
anti inflamasi non steroid, injeksi setempat Keterbatasan lainnya adalah tidak
dengan steroid dapat pula diberikan bila perlu. dilakukan pemeriksaan yang
disarankan untuk kasus CTS yang gagal dengan pemeriksaan, dan keterbatasaan waktu
mengganggu, terjadi atrofi otot, pada terjadinya kasus penyakit atau keluhan
pemeriksaan EMG terdapat tanda denervasi, lain perlu diketahui riwayat penyakit
CTS akut dengan gejala berat. Kalau pekerja terdahulu dan riwayat pekerjaan di
beberapa hal yaitu posisi kerja, manipulasi alat berhubungan dengan keluhan yang
seperti bekerja dengan prinsip ergonomic yang terfokus pada faktor penyebab penyakit
baik, yaitu posisi dan sikap kerja yang benar, akibat kerja, tidak memenuhi semua
perbaikan peralatan kerja bagi pekerja dengan poin-poin yang diperlukan untuk
tubuh yang tidak sesuai dengan ukuran mendiagnosis penyakit dari keluhan
standard. CTS dapat menimbulkan kecacatan yang dirasakan. Perlu penelitian yang
pada pekerja sehingga berpengaruh terhadap lebih mendalam dan pemeriksaan yang
lebih lengkap untuk dapat menilai
pekerjaan. 10
secara keseluruhan penyebab dari
keluhan yang dirasakan oleh pekerja.
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 8