Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI


NOMOR : ......../SK/DIR-RSAS/....../20....
TANGGAL : ........................................

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI


RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI

KEBIJAKAN UMUM
1) Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien;
2) Setiap unit/ bagian/ instalasi Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri wajib melaksanakan program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien;
3) Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
4) Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien;
5) Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja);
6) Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7) Penyediaan tenega harus mengacu kepada pola ketenagaan;
8) Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal
satu bulan sekali;
9) Setiap bulan wajib membuat laporan.

KEBIJAKAN KHUSUS PELAYANAN ANESTESI


1. Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri menyelenggarakan pelayanan anestesi untuk memenuhi
kebutuhan pasien yang adekuat, reguler dan nyaman.
2. Pelayanan anestesi di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri termasuk sedasi moderat dan dalam
harus memenuhi standar rumah sakit, nasional, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
3. Pelayanan anestesi dilakukan di instalasi yang membutuhkan layanan anestesi termasuk IKO,
IGD, IKB dan HCU.
4. Pelayanan anestesi termasuk sedasi moderat dan dalam tersedia untuk keadaan darurat di
luar jam kerja dilakukan dengan sistem on call (panggilan)
5. Setiap pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam serta anestesi lokal) wajib
mendapatkan persetujuan (consent).
6. Pasien dan keluarga diberikan informasi/pendidikan mengenai prosedur yang akan dijalani
khususnya prosedur pre medikasi/pre anestesi, risiko, manfaat dan alternative anestesi sebelum
mengambil keputusan.
7. Pendelegasian tugas dari dokter anestesi diutamakan kepada penata anestesi yang berasal
dari dalam rumah sakit.
8. Pendelegasian tugas kepada penata anestesi yang berasal dari luar rumah sakit hanya boleh
dilakukan setelah dilakukan seleksi yang didasarkan atas rekomendasi direktur dan dokter
spesialis anestesi, suatu rekor/catatan kinerja yang akseptabel serta dapat memnuhi undang-
undang serta peraturan yang berlaku.
9. Sedasi moderat dan dalam dilakukan selama atas perintah DPJP anestesi.
10. Asesmen pra sedasi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi untuk memastikan bahwa
perencanaan sedasi dan tingkatannya adalah tepat bagi setiap pasien yang akan dilakukan
prosedur sedasi.

1
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI
NOMOR : ......../SK/DIR-RSAS/....../20....
TANGGAL : ........................................

11. Setiap tindakan anestesi kepada pasien harus dituliskan di rekam medis pasien.
12. Tehnik anestesi kepada pasien harus dituliskan di rekam medis anestesi pasien.
13. Setiap pasien yang dilakukan tindakan anestesi wajib dilakukan monitoring selama prosedur
pembedahan dan selama periode pemulihan pasca anestesi. Monitoring dilakukan dengan pola
yang seragam bagi pasien yang menerima tindakan anestesi yang sama, dilakukan terus menerus
dan hasilnya dituliskan dalam rekam medis pasien.
14. Monitoring dilakukan terhadap status fisiologis pasien untuk mendapatkan informasi yang
dapat diandalkan tentang status pasien selama pemberian anestesi (umum, spinal dan regional)
dan periode pemulihan. Metode monitoring dipilih berdasarkan pada status pra anestesi pasien,
anestesi yang dipilih dan kompleksitas dari pembedahan atau prosedur lain yang dikerjakan
selama anestesi.
15. Prosedur tindakan sedasi moderat dan dalam sekurang-kurangnya meliputi:
a) Rencana anestesi termasuk identifkasi perbedaan populasi dewasa dan anak atau
pertimbangan khusus lainnya
b) Catatan pelaksanaan anestesi termasuk jenis anestesi dan tehniknya
c) Persetujuan (informed consent)
d) Frekuensi dan jenis monitoring
e) Daftar staf yang terlibat dengan kualifikasi atau keterampilan khususnya
f) Ketersediaan dan penggunaan peralatan spesialistik
16. Setiap petugas atau staf anestesi wajib mengikuti pelatihan yang sudah diprogramkan oleh
bagian diklat Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri.
17. Prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi selalu dijalankan kepada setiap pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi.

Direktur,
Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri

dr. Rosyid Ridlo


NIK. 11004067204

Anda mungkin juga menyukai