Anda di halaman 1dari 39

MEMBANGUN PERILAKU KELUARGA SEHAT

DALAM MENGHADAPI NEW NORMAL MELALUI


PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

Direktur Kesehatan Keluarga


Kementerian Kesehatan
1 Juli 2020
AGENDA
01 Pendahuluan

02 Kebijakan Pelayanan Kesehatan


Keluarga Pada Masa Pandemi Covid-19
dan Perilaku Keluarga Sehat
 Kesehatan Maternal dan Bayi Baru Lahir
 Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah
 Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
 Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
 Kesehatan Lanjut Usia

03 Pemberdayaan Masyarakat dalam


Menghadapi New Normal
PEMETAAN KEMATIAN IBU TAHUN 2019
Intervensi tetap harus dilakukan
dengan penyesuaian saat Pandemi
Covid-19 agar zona merah kematian
ibu tidak semakin parah dan zona
kuning/hijau kematian ibu tidak
menjadi merah

Keterangan :
0 - 99 : (Hijau) Jumlah Kematian Ibu
100 - 200 : (Kuning) Sumber : Data Rutin Kesehatan Keluarga
200 - 700 : (Merah) Tahun 2019
3
PEMETAAN KEMATIAN BAYI TAHUN 2019 DAN COVID-19 TAHUN 2020
Intervensi tetap harus dilakukan
dengan penyesuaian saat Pandemi
Covid-19 agar zona merah
kematian bayi tidak semakin parah
dan zona kuning/hijau kematian
bayi tidak menjadi merah

Keterangan :
0 - 520 : (Hijau)
Jumlah Kematian Bayi
530 – 930 : (Kuning) Sumber : Data Rutin Kesehatan Keluarga
930 – 4500 : (Merah) Tahun 2019
4
KASUS COVID-19 PER PROVINSI
Kasus Positif Covid-19 Kasus Meninggal
berdasarkan usia Covid-19
berdasarkan usia

Sumber : data Gugus tugas diakses tanggal 29 Juni 2020


PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
BARU LAHIR
PADA MASA PANDEMI COVID -19
UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
TERKAIT IBU DAN BAYI BARU LAHIR
Meningkatkan sosialisasi informasi
1 dan edukasi pencegahan penularan
COVID-19 melalui media elektronik
Pemetaan RS Rujukan serta peran tokoh masyarakat.
Covid 19 dan menjamin
tetap terlaksananya
pelayanan komplikasi Mendorong pelayanan kesehatan ibu
dan kegawatdaruratan 5 2 dan bayi baru lahir sesuai prinsip
pencegahan COVID 19 dan
ibu dan bayi baru lahir
24 jam/7 hari di masa pemanfaatan Telemedicine untuk
pelayanan KIA
pandemi Covid-19

Memperkuat kolaborasi
dalam hal memastikan Penyelenggaraan Posyandu hanya
pemenuhan APD bagi diperuntukkan di daerah resiko rendah
tenaga kesehatan dan 4 3 dan tanpa kasus COVID 19 dengan tetap
sesuai kaidah yang telah ditetapkan serta
masker bagi ibu
bersalin. diperuntukan hanya untuk pelayanan
imunisasi dan balita dengan masalah gizi.
8
Pemeriksaan kehamilan IBU HAMIL
• ANC Pertama dilakukan pada ibu hamil trimester 1 untuk
dilakukan skrining kesehatan (termasuk untik HIV, Sifilis,
Hepatitis, dan Malaria) untuk mendeteksi secara dini faktor
risiko dan penyulit
• Untuk ibu hamil yang sehat, tidak memiliki keluhan dan
tanda bahaya, ANC pada trimester kedua DITUNDA
• ANC pada trimester ketiga HARUS DILAKUKAN untuk
menyiapkan proses persalinan, minimal 1 bulan sebelum
taksiran persalinan

Tablet Tambah Darah

• tetap diberikan kepada ibu hamil yang sehat


• Bagi Ibu hamil dengan status PDP/terkonfirmasi diberikan
dengan pertimbangan dokter yang merawat

Kelas ibu hamil

• Ditunda atau dilaksanakan secara online


IBU BERSALIN

Rujukan persalinan Ibu dengan status ODP, PDP,


Ibu tetap bersalin di atau terkonfirmasi COVID-
terencana untuk ibu hamil
Fasyankes. 19 bersalin di RS rujukan
berisiko.
Segera ke Fasyankes jika COVID-19.
Saat merujuk pasien, sesuai Ibu lainnya bersalin di
sudah ada tanda-tanda
prosedur pencegahan fasyankes sesuai kondisi
bersalin.
COVID-19. kebidanan (FKTP/FKRTL)
IBU NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR

Kunjungan nifas dan


kunjungan neonatal
Kunjungan nifas dan
selanjutnya dilakukan
kunjungan neonatal
dengan kunjungan rumah
pertama dilakukan di
atau media online
fasyankes
(disesuaikan dengan
kondisi COVID-19 wilayah
Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin & Nifas Perilaku
Keluarga Sehat

1. Cuci tangan dengan sabun dan air 7. Pemeriksaan kehamilan pertama kali untuk
mengalir atau gunakan hand sanitizer skrining faktor risiko oleh dokter dengan
2. Hindari menyentuh mata, hidung dan perjanjian. Apabila ibu hamil datang ke bidan
mulut dengan tangan yang belum dicuci. tetap dilakukan pelayanan ANC, kemudian untuk
3. Hindari kontak dengan orang yang pemeriksaan oleh dokter.
sedang sakit. 8. Tunda pemeriksaan pada kehamilan trimester
4. Gunakan masker jika keluar rumah, tetap kedua kecuali ada keluhan atau tanda bahaya
tinggal di rumah, jangan banyak 9. Pemeriksaan kehamilan trimester ketiga HARUS
beraktivitas di luar. DILAKUKAN 1 bulan sebelum taksiran
5. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau persalinan
bersin, lakukan batuk sesuai etika batuk. 10.Jaga kesehatan, konsumsi gizi seimbang, tetap
6. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara melakukan aktivitas fisik yang sesuai, konsumsi
rutin permukaan dan benda yang sering tablet tambah darah
disentuh. 11.Pelajari buku KIA untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, kenali TANDA BAHAYA
pada kehamilan dan nifas
12.Bersalin di fasilitas kesehatan
Perilaku
Keluarga Sehat Kesehatan Bayi Baru Lahir
Pencegahan Infeksi Covid-19Pada bayi baru lahir

Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi dan


sebelum menyusui

Gunakan masker saat menyentuh bayi, menggendong


atau saat memberi ASI

Jauhkan bayi dari orang sakit

Hindari Pe
kebiasaan mencium dan menyentuh wajah bayi “Gunakan
Bersihkan secara rutin tempat tidur bayi dengan cairan
antiseptic
BUKU KIA
Berikan ASI eksklusif. Khusus bayi lahir dari ibu
sebagai media
PDP/terkonfirmasi covid-19 diberikan ASI perah dengan
memperhatikan prinsip pencegahan covid-19 informasi
kesehatan
bayi baru
Ibu dapat memberikan ASI dengan menyusui secara
langsung setelah 2x tes swab negative ditambah 14 hari

Bayi yang lahir dari ibu PDP/confirm Covid-19 dilakukan


lahir”
tes swab pada hari 1, 2, dan 14
PELAYANAN KESEHATAN
BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
PADA SITUASI PANDEMI COVID -19
PROPORSI KASUS COVID-19
14 MEI 28 JUNI
2020 2020
Peningkatan
proporsi usia 0 – 5
tahun :
• Positif
(1,4%2,3%)
• Dirawat/isolasi
(1,6%-->2,4%)
• Sembuh
(1,2% 2,3%)
• Meninggal
(0,7%1%)

Sumber: https://covid19.go.id/data
PELAYANAN KESEHATAN ESENSIAL
dengan mengutamakan pencegahan penularan COVID-19
Penggunaan Masker pada Anak
Indikasi penggunaan Tidak direkomendasikan
Masker yang digunakan:
masker pada anak: memakai masker:
• Masker bedah untuk
 Anak berusia < 2 tahun, status pasien di faskes
 Anak berusia di karena risiko kehabisan nafas • Masker kain sevagai
atas 2 tahun  Jika masker membuat anak alternative pelindung diri
 Saat anak sedang tercekik/tersedak saat batuk/pilek, atau
 Jika anak kesulitan bernapas saat keluar rumah
sakit (mengalami atau tidak sadar, dan tidak
demam, flu, atau mampu melepas masker
batuk) tanpa bantuan
 Ketika anak  Jika menggunakan masker
berada di luar malah ,meningkatkan risiko
terkena virus, karena anak
rumah
lebih sering menyentuh wajah
mereka
Add Text Here

Cara pengunaan masker kain


PELAYANAN BALITA DI POSYANDU
PERSYARATAN KETAT
1. Sesuai ketentuan PEMDA
setempat (Kepala Desa/Lurah)

2. Skrining suhu tubuh ≤ 37,5°C


dan tidak ada gejala batuk/pilek.
3. Pemberitahuan masyarakat sebelum hari 4. Tempat pelayanan dengan sirkulasi udara baik
pelayanan:
• Anak dan pengantar dalam keadaan sehat
• Pengantar dan anak umur > 2 tahun memakai 5. Desinfektan area pelayanan
masker
• Membawa Buku KIA:
6. Menyediakan fasilitas cuci tangan/ hand sanitizier
telah melakukan checklist perkembangan,
membawa kain untuk penimbangan
• Jadwal pelayanan, contoh: 7. Mengatur jarak meja pelayanan minimal 1 m
jam 08.00 – 09.00  bayi 0 – 11 bulan
jam 09.00 – 10.00  anak 1 – 2 tahun
jam 10.00 – 11.00  anak 2 – 3 tahun 8. Membatasi jenis pelayanan kesehatan
jam 11.00 – 12.00  anak 3 – 4 tahun
KUNJUNGAN KE FASKES
Perhatikan hal berikut:
Membuat janji temu

Memakai masker
Tidak menggunakan
transportasi umum/ jaga
jarak selama perjalanan

Setiap waktu cuci tangan

Physical Distancing

Tiba di rumah segera


mandi dan ganti baju
KESEHATAN BALITA ANAK PRA SEKOLAH Perilaku Keluarga
Sehat
1 2 3 4

Batasi pengasuh langsung, Penggunaan masker Jaga jarak fisik,


pakai masker, hindari pada anak > 2 tahun Cuci tangan/ hindari kerumunan
mengajak anak keluar rumah hand sanitizer

7 8
5 6

kanker
Jaga daya tahan tubuh, Desinfeksi lingkungan,
Konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, aktifitas jantung
alat makan/ pakaian
cairan cukup fisik, sinar matahari pagi, sprei/ handuk/ mainan Kelola penyakit
sesuai umur anak stimulasi perkembangan, individual komorbid
kasih sayang pengasuh

PROTOKOL PENGASUHAN ANAK – POSYANDU – PAUD/TK/RA/KB/TPA – PANTI/LKSA – BKB -- RUMAH/KELUARGA


ANAK USIA SEKOLAH DAN
REMAJA PADA MASA PANDEMI
COVID-19
PELAYANAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Pelaksanaannya DITUNDA sampai pandemi Pelayanan yang diberikan:
COVID-19 berakhir atau selama kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan dari rumah 1. Pemberian KIE, konseling dan
yaitu: keterampilan psikososial
diarahkan pada penggunaan
1. Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan teknologi informasi/media
berkala pada anak usia sekolah dan
remaja di sekolah/madrasah komunikasi lainnya.
2. Pelaksanaan posyandu remaja 2. Pemberian tablet tambah darah
(TTD) bagi remaja putri di sekolah
3. Pelayanan kesehatan anak usia sekolah menengah dilakukan dengan janji
dan remaja di puskesmas, kecuali pada temu dengan petugas untuk
keadaan darurat, dengan menerapkan
protokol pencegahan penularan COVID- pengambilan TTD, atau didorong
19 penyediaan secara mandiri.
Perilaku Keluarga
Sehat
Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
Sementara tidak Tutup mulut dan hidung ketika
bersin atau batuk. Gunakan
berkumpul dengan tisu atau lengan bagian atas,
teman-teman, dan segera buang tisu ke tempat
tempat-tempat yang ada sampah tertutup dan cuci
banyak orang tangan pakai sabun

Makan makanan bergizi


Cuci tangan pakai sabun seimbang
dengan air mengalir

gunakan masker

Olah raga teratur


Istirahat yang cukup
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN REPRODUKSI
PADA SITUASI PANDEMI COVID -19
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA PADA SITUASI PANDEMI COVID-19
Rekomendasi bagi PETUGAS KESEHATAN

Peran pemberi pelayanan KB:


WUS menunda dan merencanakan
kehamilan dengan baik sampai 1.Petugas Kesehatan dapat memberikan pelayanan
kondisi pandemi berakhir dengan KB dengan syarat menggunakan APD sesuai
memperhatikan: standar, dengan membuat perjanjian terlebih
dahulu bagi:
- Layak hamil
- Kemudahan akses  Akseptor yang mempunyai keluhan
mendapatkan pelayanan yang  Akseptor IUD/Implan yang sudah habis
berkualitas masa pakainya,
 Akseptor Suntik yang datang sesuai jadwal.
2. Petugas Kesehatan tetap memberikan pelayanan
KBPP sesuai program yaitu dengan
mengutamakan metode MKJP (IUD Pasca
Plasenta / MOW)
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA PADA SITUASI PANDEMI COVID-19
Rekomendasi bagi PETUGAS KESEHATAN

3. Petugas Kesehatan dapat berkoordinasi dengan PL KB dan Kader untuk minta bantuan
pemberian kondom kepada klien yang membutuhkan yaitu :
Bagi akseptor AKDR/Implan yang sudah habis masa pakainya, tetapi tidak bisa kontrol ke
petugas kesehatan
Bagi akseptor Suntik yang tidak bisa kontrol kembali ke petugas Kesehatan sesuai jadwal

4. Petugas Kesehatan dapat berkoordinasi dengan PL KB dan Kader untuk


minta bantuan pemberian Pil KB kepada klien yang membutuhkan yaitu:
Bagi akseptor Pil yang harus mendapatkan sesuai jadwal

5. Pemberian Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta


pelaksanaan konseling terkait kesehatan reproduksi dan KB dapat
dilaksanakan secara online atau konsultasi via telpon
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
BAGI CALON PENGANTIN

Pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi calon


pengantin yang ditunda selama masa awal
pandemi, dapat dilakukan kembali pada daerah
yang sudah menerapkan tatanan hidup baru (new
normal) dengan membuat perjanjian terlebih
dahulu dan memperhatikan pencegahan
penularan COVID 19

Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)


terkait kesehatan reproduksi calon pengantin
dapat diperoleh secara online atau konseling via
telepon.
PELAYANAN KESEHATAN BAGI KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (KtP/A)
Pelayanan Kesehatan Bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) tetap
tersedia dan dapat diakses selama masa pandemi

• Penguatan tim dan jejaring dalam upaya mencegah dan menangani


KtP/A mengingat kemungkinan terjadi peningkatan kasus, terutama
pada kelompok rawan seperti keluarga yang dulunya pernah
mendapat KDRT, keluarga yang mempunyai masalah ekonomi.
• Mensosialisasikan adanya pelayanan bagi korban KtP/A.
• Kasus rujukan dari jejaring penanganan dilakukan dengan membuat
perjanjian terlebih dahulu.
• Dukungan psikososial dan konseling lanjutan kasus KtP/A dapat
dilakukan secara online, lewat telepon, atau melalui media sosial
lainnya.
Kesehatan Reproduksi Perilaku Keluarga
Sehat

1. Menunda dan merencanakan kehamilan dengan baik


2. Lakukan pemeriksaan kesehatan calon pengantin dengan
perjanjian
3. Terapkan prinsip pencegahan penularan covid 19 saat akad
nikah atau resepsi
4. Cegah kekerasan dalam rumah tangga dengan:
• Saling memberikan dukungan antar anggota keluarga
• Menjaga ucapan dan perilaku untuk menghindari salah
persepsi
• Kelola stres dengan baik
• Perbanyak ibadah sesuai agama masing-masing
• Komunikasikan kebutuhan ekonomi keluarga bersama2
Pencegahan Penularan covid-19
Saat Pernikahan

Dihadiri tidak lebih dari 10 orang

Tidak melakukan jabat


Jaga jarak 1 meter antar tangan yang tidak perlu, Sediakan sabun dan
satu dengan lainnya saat serta hindari cium pipi dan air mengalir yang
prosesi akad nikah maupun cium tangan digunakan sebelum
saat makan bersama atau dan sesudah acara
kegiatan lainnya

Tunda pelaksanaan resepsi


pernikahan dan bulan madu sampai
bebas dari pandemi Covid 19
PELAYANAN KESEHATAN
LANJUT USIA
PADA SITUASI PANDEMI COVID -19
Pelayanan Kesehatan Esensial pada Lansia

1. Penyesuaian Kebijakan : 2. Petugas Kesehatan :


a. Menunda pelaksanaan Posyandu Lansia a. Lakukan sosialisasi tentang menjaga
sampai sampai ada kebijakan pengaturan lansia dari penularan Covid-19 kepada
dari Pemerintah Pusat dan Pemda dengan
menerapkan protokol Covid-19 lansia dan keluarga/ pengasuh.
informasi diberikan melalui jejaring b. Pastikan kecukupan obat bagi lansia
Puskesmas agar lansia dapat minum obat secara
b. Menunda pemeriksaan kesehatan rutin
ke faskes, kecuali kondisi darurat teratur
c. Pelayanan obat bagi peserta program c. Memberi bimbingan kepada keluarga
rujuk balik (PRB) diberikan kebutuhan /pendamping lansia untuk lakukan
obat untuk 2 bulan
d. Penyuluhan kes & pemantauan berkala isolasi mandiri jika lansia atau
serta home care/PJP via jarak jauh atau anggota keluarga mengalami gejala
bila sangat perlu, konsultasi langsung demam/batuk
dengan perjanjian melalui jejaring
Puskesmas, OP, LSM dan Medsos d. Memberikan prioritas kepada lansia di
dalam pelayanan
3. Masyarakat dan Lansia :
a. Lansia agar menjauhi keramaian, Perilaku Keluarga
kerumunan, kegiatan sosial. Sehat
b. Sedapat mungkin lansia tetap berada di
rumah / senior living / panti wreda
c. Dukung lansia agar tetap melakukan
aktifitas fisik dan kegiatan yang
menyenangkan
d. Jaga kondisi lingkungan tetap BERSIH,
AMAN dan NYAMAN, ventilasi dan cahaya
matahari cukup
e. Makan makanan dengan gizi seimbang,
bila perlu minum multivitamin
f. Cukup istirahat dan tidur, minimal 6-8 jam
g. Tetap menjaga protocol Kesehatan di
dalam seluruh aktifitas sehari-hari
MEDIA KIE PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
DI MASA PANDEMI COVID-19

https://bit.ly/PanduanDitKesgaEraCOVID19
Perilaku Keluarga Sehat dalam Menghadapi New Normal
Adaptasi Kebiasaan Baru
Pemberdayaan Masyarakat
Pendataan
kesehatan warga
di RT/RW/Desa

Keberlangsungan Cari kemungkinan


kegiatan faktor penyebab
penularan covid-19
dan potensi wilayah

Pelaksanaan Musyawarah
kegiatan masyarakat
RT/RW/Desa

Menyusun
rencana kegiatan
masyarakat
ISOLASI MANDIRI

Warga dengan status ODP dan


PDP yang ditetapkan oleh
RS/puskesmas harus
mengisolasi mandiri dengan
tetap tinggal di rumah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai