DASAR TEORI
Suhu tubuh pada manusia ini ternyata dapat mengalami perubahan, baik
kenaikan atau penurunan suhu tubuh dalam satu hari. Secara umum, suhu
terendah pada tubuh manusia terjadi pada pagi hari ketika bangun tidur, dengan
kondisi cuaca yang juga bersuhu dingin. Ketika anda beraktivitas, terutama
aktivitas di bawah suhu panas, seperti berjalan di bawah terik matahari, maka
suhu tubuh anda akan mengalam kemungkinan untuk mengalami peningkatan
kurang lebih sebesar 0.6 derajat.
Dalam pengukuran suhu tubuh terdapat empat macam cara yang biasa
dugunakan dalam duni kesehatan untuk mengukur suhu tubuh, yaitu (Liana,
2012):
1. Peroral (sublingual), yaitu mengukur suhu melalui oral(mulut)
2. Peraxila, yaitu mengukur suhu melalui axila(ketiak)
3. Perrektal, yaitu mengukur suhu melalui rektum(dubur)
4. Peroftal, yaitu mengukur suhu melalui telinga
Ke empat macam cara ini dapat digunakan salah satunya saja. Karena
pada dasarnya memiliki tujuan yang sama. Namun, itu tergantung jenis bagian
suhu mana yang ingin kita ketahui. Ada dua macam jenis suhu tubuh yang kita
perlukan untuk tujuan pemeriksaan, yaitu (Liana, 2012):
2.1.2.1 Suhu Inti (Core Temperatur)
Yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam relatif konstan, seperti
kranial, toraks, rongga abdomen, rongga pelvis, rektum, membran
timpani,esophagus,arteri pulmoner, dan kandung kemih. Suhu ini biasanya
dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). Tempat pengukuran suhu inti yang
paling efektif : rectum, membrane timpani, esophagus, arteri pulmonel, kandung
kemih, rektal. Dalam hal ini, kita harus menggunakan cara pengukuran suhu
melalui rektum
2.1.2.2 Suhu Permukaan (Surface Temperatur)
Yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan subkutan, dan lemak. Suhu ini
biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C. Tempat pengukuran
suhu permukaan yang paling efektif : kulit, aksila oral. Sehingga, kita bias
menggunakan cara pengukuran melalui oral, aksila, dan telinga.
Alat pengukur suhu adalah termometer. Namun dalam dunia kesehatan,
termometer yang digunakan adalah termometer suhu badan atau klinis, baik
yang terbuat dari air raksa (kaca) maupun digital.
2.1.4 Skala
Pengertian Skala suhu adalah suhu yang kita ukur dinyatakan dalam suatu
skala pengukuran. Setiap negara menggunakan skala pengukuran suhu yang
berbeda-beda, tetapi hasil pengukuran suhu tetap dinyatakan dalam derajat.
Skala pengukuran suhu yang telah dikenal ada empat, yaitu skala Celcius, skala
Kelvin, skala Fahrenheit, dan skala Reamur.
Skala Celcius adalah suatu skala yang didesain supaya titik beku air
berada pada 0°dan titik didih pada 100° ditekanan atmosfik standar. Skala
Celcius ini dikemukakan oleh Anders Celcius, seorang astronom Swedia. Anders
Celcius pertama kali mempresentasikan tentang skala Celcius yang
dirumuskannya pada 1742, dalam publikasinya “the origin of the Celsius
temperature scale”. Titik lebur es digunakan sebagai titik tetap bawah dan titik
didih air digunakan sebagai titik tetap atas. Es yang digunakan untuk
menetapkan titik tetap bawah skala Celcius haruslah es murni. Jika es tidak
berasal dari air murni, titik leburnya bisa lebih rendah daripada seharusnya.
Skala pengukuran suhu dengan skala Celcius dinyatakan dalam derajat Celcius
yang dilambangkan dengan °C. Skala Celcius merupakan skala pengukuran
yang biasa digunakan di Indonesia.
Skala Kelvin adalah skala suhu dimana 0 absolut, didefinisikan sebagai 0
K, satuan Kelvin merupakan slah satu dari 7 unit dasar SI(Standar Indonesia).
Skala Kelvin dikemukakan oleh Lord Kelvin, seorang ilmuwan fisika yang berasal
dari negara Inggris. Dengan meneliti energi kinetik suatu partikel yang
dihubungkan dengan kenaikan suhu, Kelvin menemukan bahwa pada suhu -
273°C, partikel berhenti bergerak. Akibatnya, tidak ada lagi suhu yang dapat
diukur karena energi kinetik partikel sama dengan nol. Berdasarkan penemuan
ini, Kelvin mengusulkan adanya nol mutlak, yaitu suhu terendah yang mungkin
dapat dimiliki oleh sebuah benda. Pengukuran suhu yang menggunakan skala
pengukuran Kelvin dinyatakan dalam derajat Kelvin dengan lambang K.
Skala Fahrenheit adalah skala suhu yang mempunyai titik beku air adalah
32℉ dan titik didih air adalah 212℉. Skala Fahrenheit dikemukakan oleh seorang
ilmuwan dari Jerman bernama Gabriel Fahrenheit. Skala pengukuran Fahrenheit
dinyatakan dalam derajat Fahrenheit yang dilambangkan dengan °F. Sama
halnya dengan skala Celcius, skala Fahrenheit juga menggunakan titik lebur es
untuk titik tetap bawah dan titik didih air untuk titik tetap atas. Skala Fahrenheit
biasa digunakan di negara Amerika Serikat.
Skala Reamur adalah skala yang mempunyai titik didih air 80° R dengan
titik bekunya 0°R. skala reamur dikemukakan oleh René Antoine Ferchault de
Réaumur, seorang ilmuwan dari Prancis, pada 1731. Dengan demikian, 1 °R
sama dengan 1,25°C atau K. Termometer skala Reamur pertama kali dibuat
menggunakan cairan alkohol. Dulunya, alat ini banyak digunakan di negara-
negara Eropa, terutama di Jerman dan Prancis. Sekarang, termometer Reamur
telah digantikan oleh termometer. Celcius sehingga termometer Reamur relatif
jarang ditemukan, kecuali di industri permen dan keju.
Skala yang paling sering digunakan saat ini adalah skala celsius dan skala
fahrenheit. Untuk skala celcius lebih sering digunakan dinegara-negara Asia
sedangkan untuk skala fahrenheit paling banyak digunakan di Amerika Serikat.
Skala suhu yang cukup penting dalam bidang sains-skala muthlak/Kelvin
(Halliday resniak 1978:705).
2.1.5 Termometer Suhu Badan (Termometer Klinis)
PERANCANGAN SISTEM
(sumber : nursingbegin.com/regulasi-suhu-tubuh/)
3.5 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengukuran Suhu Tubuh